Langkah sepatu kulit yang berat menggema di lantai marmer, memecah kesunyian. Luciano berjalan memasuki kerumunan dengan aura gelap yang begitu kuat.Begitu sampai, mata tajamnya langsung tertuju pada Karissa.Wanita yang dia minta menunggu sebentar di pintu karena dia menerima telefon penting, kini justru sudah mendapat perlakuan tak baik. Dia berdiri dengan gaun berantakan.“Damian, kita pulang,” lirih Karissa enggan ada keributan apapun. Energinya mudah terkuras dengan kejadian singkat yang baru dia dapati.Alih-alih menurut, rahang Luciano justru makin mengeras melihat tangan Karissa nampak sedikit bergetar karena luka dari pecahan kaca. Dia alihkan pandangan ke Aubrie dan sekitar.“Ada yang bisa menjelaskan?” suaranya datar, tetapi justru karena itu suasana menjadi semakin mengerikan.Sejenak mereka terdiam sampai ada yang memiliki ide supaya selamat dari kejadian ini.“Tuan, kami hanya membantu Anda mengurus wanita pengganggu ini,” ucap salah satu wanita berharap dia mendapat ni
Last Updated : 2025-03-08 Read more