Home / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Istri Figuran Presdir Arogan: Chapter 81 - Chapter 90

96 Chapters

Bab 81 - Tetap Jadi Bayangan

[Klan Blackwood masih menerimamu. Jadi, berhenti berkhianat pada keluarga sendiri!] Damian menatap pesan masuk dari Luciano. Dia hanya tersenyum samar melihat kembarannya akhirnya menyimpan nomor telefon dirinya. Saat ini pria dengan topeng hitam yang menutupi setengah wajahnya sedang berada di Kasino Luther. Di tempat umum, Damian tentu tidak akan menunjukkan wajahnya jadi dia menutup sebagian. “Tuan Damian, Tuan Jacob datang,” lapor salah satu pengawal padanya. Di luar, Jacob Luther melangkah santai melewati lantai kasino. Dentingan koin dan suara kartu yang dikocok menjadi ciri khas alunan indah di tempat semacam ini. Matanya menjelajahi ruangan dengan penuh ketertarikan. Ia tak bisa menyangkal, bisnis yang dulu nyaris bangkrut kini berkembang pesat. Semua ini terjadi sejak Damian mengambil alih. "Lihat siapa yang akhirnya sudi menginjakkan kaki di sini," ucap Damian menyindir. Pasalnya di awal Jacob meremehkan Damian untuk dipercaya mengelola kasino. Jacob menyeringai, lal
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Bab 82 - Mengetahui Identitas Menantu

“Hector Morgan,” jawab Karissa dengan kening berkerut bingung.Hening sejenak. Membuat wanita itu makin tidak mengerti dengan kepanikan yang ayahnya tunjukkan. “Daddy?” panggilnya.“Besok Daddy ke mansionmu,” ucap Vincent.Meski masih dengan rasa penasaran terhadap reaksi Vincent terhadap kalung yang dia pakai, Karissa tetap tidak bisa menyembunyikan binar di matanya. Selama dia menikah, Vincent tidak pernah mau di ajak ke kota. Alasannya karena tidak menyukai kehidupan di kota.Jadi, saat mendengar sang ayah akan berkunjung ke mansion, Karissa sangat bahagia.“Perlu aku jemput, Dad?” tanyanya semangat.“Tidak. Daddy bisa menggunakan kendaraan umum. Kamu bisa berikan saja alamat lengkapnya.”“Aku jemput di halte. Rute dari jalan besar ke area mansion cukup jauh. Tidak sembarang mobil juga bisa masuk ke area sini. Daddy katakan saja besok jam berapa berangkat dari sana.”“Baiklah, besok daddy kabari.”Karissa menarik napas bahagianya lalu mengangguk meski tidak bisa dilihat oleh Vincen
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Bab 83 - Batu Red Beryl

“Simbol serigala hitam memiliki aura misterius. Itu cukup mencerminkan bagaimana Klan Blackwood beroperasi di bawah radar, menjalankan bisnis mereka secara diam-diam tetapi tetap memiliki pengaruh yang luas.”“Begitupun dalam mengatur siasat. Pimpinan mereka pandai melumpuhkan lawan tanpa ada riak yang terlihat. Kelompok ini sangat tidak bisa diremehkan. Bagi mereka, kesalahan musuh tidak bisa ditoleransi apalagi sampai melukai keluarga Wilbert.“Vincent, aku harap kamu bisa mengendalikan emosi putraku. Jangan karena kalah di acara lelang untuk memperebutkan kalung heart of eternity, dia jadi buta arah dan nekat menyerang Tuan Wilbert.”“Kalau sampai itu terjadi, dipastikan mereka akan melumpuhkan Luther sampai tujuh turunan!”Seolah kalimat demi kalimat itu kembali di dengar oleh Vincent, menarik dia ke memori puluhan tahun yang lalu. Namun, lamunannya tidak bisa bertahan lama. Vincent disadarkan oleh Darla yang memanggil bahkan sampai menggerakkan lengannya.“Kak, kamu melamun apa?”
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 84 - Pergi

“Dia anak dari ketua mafia terbesar di Italia,” jawab Darla santai sambil menusuk daging asap lalu memakannya.Karissa lebih dulu mengusap punggung Vincent yang duduk di sebelahnya setelah tersedak tadi.“Siapa namanya?” tanya Karissa masih penasaran.“Hentikan obrolan tidak penting ini. Damian sudah memberimu hadiah itu, artinya itu sudah jadi milikmu dan tidak perlu ditanya asal usul yang sudah terlewat puluhan tahun lalu.”Darla tidak mau mendengarkan Vincent. Dia tetap bicara. “Aku betulan lupa namanya. Hanya tau asal negaranya. Kamu cari saja di internet. Lelangnya cukup melegenda, jadi pasti ada.”Karissa akhirnya mengangguk samar lalu melanjutkan makannya.Setelah selesai, Darla pergi ke taman ditemani beberapa pengawal. Sedangkan Vincent lebih dulu melihat-lihat di ruang terbuka seberang ruang makan sambil menunggu Karissa.Langkah Vincent terhenti saat melihat lukisan besar di tengan ruangan. Lukisan dua pria beda generasi.“Tuan Luther, maafkan saya. Saya kurang teliti dan t
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more

Bab 85 - Kesalahan Luther

“P-Pergi? Kenapa, Dad?” Karissa terkesiap dengan ajakan Vincent yang mendadak.Pria paruh baya itu mencoba tetap tenang, meski dia sangat mengkhawatirkan masa depan Karissa. Apalagi ada bayi di kandungan yang pasti akan jadi incaran musuh setelah lahir nanti.Vincent meremas telapak Karissa, menyalurkan keinginananya tanpa bisa menjelasakan apapun. “Daddy hanya ingin kamu hidup tenang. Mungkin sekarang Damian nampak menyenangkan, tapi entah ke depannya. Daddy tak akan rela anak dan cucu daddy mendapat perlakuan buruk dari keluarga ini.”Bola mata bening itu bergerak bingung memperhatikan air muka ayahnya.“Aku bisa mengatasinya, Dad,” jawab Karissa kemudian. Meski kaku, dia tetap mencoba untuk tersenyum. “Apalagi ada Opa Hector yang selalu melindungiku. Dia sering memarahi Damian kalau ketahuan membuatku menangis.”“Ah, saat ini Opa Hector sedang ada di ibukota. Sebaiknya daddy dan opa bertemu dan saling mengenal.”“Dia baik padamu?” Vincent menaikkan satu alisnya tak percaya.Karissa
last updateLast Updated : 2025-03-20
Read more

Bab 86 - Menemukan Alasan

“Dulu kamu datang sebagai orang baru dalam kehidupan kami. Menjadi penyelamat dalam segala hal. Bahkan mengeluarkan banyak uang untuk pendidikan Karissa.”Luciano hanya diam memperhatikan mertuanya yang sudah mulai bicara.“Seharusnya aku sudah curiga sejak dulu, kalau ada maksud di balik sikap baikmu itu pada kami. Bawa tidak ada yang gratis di dunia ini, apalagi dari pemuda asing itu,” lanjut Vincent.Luciano membuka telapak tangan dari siku yang bersandar di bahu kursi. “Memang begitu.”Jawaban blak-blakan pria di depannya membuat Vincent makin menajamkan matanya.“Sejak awal, saya sudah mengincar Karissa. Seorang gadis cantik yang cocok untuk saya jadikan teman hidup,” jawab Luciano santai.Tatapan tajam Vincent pun meredup seketika. “Hanya itu?”Luciano jadi menaikkan satu alisnya. Jemarinya pun mengetuk-ngetuk ujung bahu sofa sambil mengamati mertuanya.“Pertanyaan Anda sejak tadi cukup menunjukkan, kalau ada yang sedang Anda sembunyikan, Tuan Vincent.”Tidak salah lagi. Aura pri
last updateLast Updated : 2025-03-21
Read more

Bab 87 - Siap Meninggalkan

Vincent mendekati putrinya dan melepas kasar genggaman Karissa pada Aiden untuk dia gantikan. Membuat pria kecil itu nyaris terjatuh kalau saja pengasuh tidak menangkapnya.“Kita pergi. Seharusnya dari dulu daddy membawamu sebelum kamu sakit terlalu dalam,” ucap Vincent lalu menarik tangan Karissa.Aiden yang kebingungan akhirnya ikut bicara. “Apa aku berbuat salah, Tuan?” ucapnya masih dengan sisa sesegukan.Suara kecil itu membuat sekitar seketika membeku.“Aku tiba-tiba dipukul oleh nona itu.” Aiden menunjuk ke arah Darla. “Lalu Tuan memarahi Aunty. Apa karena aku memanggil dia Daddy? Kalau begitu aku tidak akan memanggilnya daddy lagi.”Karissa mana tega melihat sorot sendu Aiden. Dilepasnya genggaman ayahnya, tapi tak bisa.“Dad,” panggil Karissa dengan sorot permohonan.Dia sebenarnya heran, sebelum kejadian ini pun ayahnya sudah memintanya pergi dari kehidupan suaminya. Jadi terkesan kondisi ini terburu-buru bagi Karissa.“Damian sudah memberiku bukti tes DNA, Dad. Aiden bukan a
last updateLast Updated : 2025-03-22
Read more

Bab 88 - Mengulik Identitas

“Kau tak sanggup meninggalkannya karena terlalu mencintainya?” Vincent bisa melihat itu. Tatapan cinta Karissa terhadap suaminya nampak nyata.Sesungguhnya Vincent juga tidak tega. Namun bagaimana lagi. Pada akhirnya Karissa pun akan tersakiti. Bukan hanya hati, tapi juga fisik. Atau bahkan nyawa yang jadi taruhan.Karissa menunduk. “Aku pasti akan meninggalkannya,” jawabnya ragu.Pria paruh baya dengan beberapa keriput yang mulai nampak itu hanya menarik napas panjang, lalu membuangnya perlahan. Dia sudah mendengar jawaban yang dia inginkan, dan itu cukup untuk saat ini.Dia mengangkat tangannya lalu mengusap kepala putrinya. Hal itu cukup membuat hati Karissa kembali merasa sedikit lebih tenang dari sebelumnya.“Kau sangat cantik meski sedang mengandung. Persis seperti ibumu.” Vincent sengaja mengalihkan topik pembicaraan demi merubah suasana hati ibu hamil ini.Karissa mengangkat wajahnya lalu tersenyum tipis. “Benarkah?”Vincent mengangguk samar. “Mulai sekarang daddy akan selalu
last updateLast Updated : 2025-03-23
Read more

Bab 89 - Penyerangan

“Dua mafia besar memperbutkan kalung dengan makna cinta abadi.” Karissa mengeja salah satu judul artikel yang dia temukan.“Aku benar-benar penasaran. Huh, lagian dari mana Damian mendapatkan kalung ini? Pasti sangat mahal harganya.”Karissa sedang bersandar santai di sofa sambil menunggu artikel yang dia temukan itu terbuka. Aneh, kenapa loading-nya terlalu lama.“Apa internet sedang error?” Dia keluar ke balkon. Siapa tau cuaca mendung membuat signal internet jadi lelet.Saat artikel hampir terbuka tiba-tiba muncul notifikasi. “Halaman yang Anda buka tidak ditemukan.”Dia menggigit bibirnya kemudian membuka artikel lain. Hasilnya sama saja, halaman tidak bisa dibuka.“Apa HP-nya yang murahan?” gerutu Karissa membolak balikkan benda pipih itu. sedetik kemudian dia tersenyum smirk, mana mungkin suami dengan pemilik perusahaan raksasa itu memberikan barang murahan.Karena kesal, Karissa pun menyerah. Bersamaan dengan itu, sebuah pesan muncul di notif bar layar benda pipih tersebut.[Ak
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more

Bab 90 - Damian dan Luciano

“Apa? Dokter Shiena diserang?”“Iya, Dok. Dia mengalami luka tusuk di perutnya. Wajahnya juga banyak memar karena dipukuli.”Pagi itu Karissa baru saja berangkat praktek. Siapa sangka pasien pertama yang menjadi tanggungjawabnya pagi ini adalah Shiena. Buru-buru dia memakai jas putih, diambilnya berkas yang diberikan oleh perawat untuk dia baca sebentar.“Tidak sampai operasi?” tanya Karissa membaca hasil tindakan kemarin.“Iya, Dok. Luka tidak sampai mengenai organ vital. Pendarahan juga bisa dihentikan. Jadi pasien cukup dijahit setelah pembersihan,” jawab perawat.Karissa mengangguk lalu bergegas pergi ke kamar rawat inap Shiena. Kedatangannya tentu membuat atensi Shiena dan Ben tertuju ke arah pintu.“Shiena ....” Karissa mempercepat langkahnya dan Ben reflek memundurkan kursi rodanya, memberi ruang untuk wanita itu mendekat.Di atas ranjang putih itu, Shiena terbaring dengan memar yang sangat kontras dengan kulit pucatnya. Selain memar, bibirnya sedikit sobek di sudut, dan ada pe
last updateLast Updated : 2025-03-24
Read more
PREV
1
...
5678910
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status