Home / Romansa / Istri Figuran Presdir Arogan / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Figuran Presdir Arogan: Chapter 41 - Chapter 50

95 Chapters

Bab 41 - Tidur di Pangkuan

“Ahh ... kamu bisa lembut sedikit menyentuhnya?” Damian memejamkan matanya dengan nada lemah.Karissa hanya bisa menggigit bibir bawahnya, menuruti keinginan suaminya yang sudah tanpa piama. Padahal dia sudah mengantuk dan lelah.“Apa kamu bisa pindah ke samping? Posisinya aneh,” protes Karissa.Jadi, tadi setelah Karissa mengoles salep ke bagian kaki dada dan tangan. Terakhir dia mengoles bagian punggung.Dia memang bersandar di headboard, tapi yang menurutnya aneh adalah posisi Damian. Pria itu tengkurap di atas ranjang dengan posisi horisontal. Kemudian menjadikan paha Karissa sebagai bantal, dengan wajah menghadap ke perut istrinya yang mulai nampak buncit.“Kamu itu alergi apa, Damian? Seumur-umur aku tak pernah melihatmu alergi begini.” Antara kesal dan kasihan.“Oiya, tadi kamu ke rumah sakit siang? Bukannya kamu pergi ke Italia ya? Atau petugas tadi salah info mungkin ya?”“Aku tidak ke rumah sakit.”Karissa menghela napas panjang. “Terserah juga kamu betulan ke Italia atau ti
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Bab 42 - Disabotase?

“Tuan, ini adalah data ambil alih wilayah utara di pesisir pantai.” Sergio memberikan berkas di hadapan Damian.“Apa Jacob sudah mengetahuinya?” tanya Damian seraya membaca laporan tersebut.“Kami tidak menemukan pergerakan yang pasti dari Klan Luther. Meski begitu kita tetap waspada terhadap rencana yang pasti sedang disusun oleh musuh.”Damian mengangguk setuju atas perkataan Sergio. “Waktu itu aku terkena dua luka tembak oleh Jacob, itu karena dia menyerang diwaktu yang tak tepat saja.”“Iya, Tuan. Kami memahami karena saat itu Anda sedang ngidam parah,” jawab Sergio sambil menahan senyuman dan seketika mendapat lirikan tajam dari Damian.Sialnya ucapan Sergio benar. Sejak Karissa menyatakan hamil, semenjak itu pula selama beberapa minggu dia mengalami mual, pusing dan tak nafsu makan. Membuat Damian yang terkenal kuat jadi sedikit lemah.Beruntung, setelah membawa Karissa pulang, rasa mual dan pusing itu seketika hilang.“Oiya, Tuan. Tadi pagi Tuan Hector meminta Anda untuk kembal
last updateLast Updated : 2025-02-11
Read more

Bab 43 - Anakku?

Dua pengawal Damian akhirnya menyeret Dokter Darell yang bertanggungjawab atas hasil tes DNA terhadap Aiden.Dokter forensik senior itu dipaksa berlutut di depan Damian yang tengah duduk di kursi kuasanya. Wajahnya sudah tampak ketakutan. Keringat dingin membasahi pelipisnya, dan matanya memancarkan kepanikan.“T-Tuan Damian, saya berbuat kesalahan apa, Tuan?” tanya dokter itu gemetaran. Dia baru saja kembali ke rumah sakit dan langsung diseret paksa ke ruangan ini tanpa ada yang mau menjelaskan alasannya.Ya, Damian gagal mendapatkan CCTV rumah sakit demi mencari kejanggalan dalam hasil tes DNA, sebab semua rekaman di jam 10 sampai jam 2 siang hilang. Benar-benar bersih tak tersisa. Jadilah, satu-satunya yang bertangungjawab adalah dokter ini.“Apa kamu sudah bosan dengan pekerjaanmu?” tanya Damian terlihat tenang meski aura dinginnya menguar di ruangan.“Tidak, Tuan.”“Lalu ada apa dengan hasil tes DNA ini?”Tatapan Damian turun ke kertas yang ada di meja. Meski dokter itu tidak bis
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Bab 44 - Identitas Luciano

“Aku sudah melakukan tes DNA lagi,” ucap Damian datar, tepat setelah mobil berhenti di depan pintu utama mansion.“Adakah yang berubah setelah ini?”Pertanyaan Karissa membuat pria itu menoleh hingga keduanya saling menatap. “Tolong, jangan persulit proses perceraian kali. Kau dengar kata dokter, jangan buat ibu hamil banyak pikiran – itu pun kalau kamu peduli terhadap kandunganku.”Karissa hendak bergerak untuk keluar, tapi dia hentikan karena ingat sesuatu.“Satu lagi, kalau kamu bisa mengatakan data tes DNA yang dilakukan di rumah sakitmu sendiri adalah palsu. Aku juga bisa mengatakan hasil itu palsu untuk tes keduamu!” ucap Karissa tajam lalu keluar lebih dulu.Sialan! Pikiran Damian sedang kacau. Kakeknya terus mendesak dia untuk datang ke Italia. Penyakit ibunya yang kumat. Sementara di sini kondisi juga tidak memungkinkan untuk ditinggal. Aiden, Karissa, serta pencarian sosok yang mirip dengannya.Damian membiarkan Martha memapah Karissa menuju lift. Wanita itu diharuskan istir
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Bab 45 - Ngidam Aneh

“Apa kamu mau menikah denganku?”Pertanyaan Damian membuat Karissa membeku. Di atas rooftop universitas pinggiran kota, di saat salju pertama turun, Karissa akhirnya mendengar kalimat itu dari orang yang dia cintai.“Damian?”Situasi seolah acak. Kecelakaan terjadi. Sebuah mobil milik Vincent hilang kendali ketika Damian membawa dengan kecepatan tinggi untuk menjemput Karissa.BLAAM!Kecelakaan hebat terjadi. Mobil menabrak pembatas jembatan lalu jatuh ke sungai.“Karissa, kau membunuhnya!” Bayangan Damian muncul, tapi dengan penampilan yang berbeda.“Kau membunuh Damian. Kalian bersekongkol membuatnya celaka!”Karissa menggeleng ketakutan melihat pria dengan wajah mirip Damian mendekati lalu mencekiknya.“Sekarang rasakan ini! Kamu juga harus mati! Ayahmu harus merasa kehilangan sepertiku! Kamu harus mati!”Sedetik kemudian Karissa ditarik dari mimpi buruknya!”“HHhhhhhhh!”Mata Karissa membuka lebar dengan keringat yang bermunculan. Nafasnya tersenggal-senggal seolah cekikan Damian a
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 46 - Spaghetti Gagal

“Panggil Martha,” jawab Damian sembari meletakkan lagi amplop di atas nakas, memunggungi Karissa.Yeah, ibu hamil itu sudah menduga untuk ending dari permintaannya akan seperti ini. Dia seketika mengacungkan jari tengah pada Damian sambil menjulurkan lidah.Merasa ada yang mengejek, Damian pun menoleh ke belakang dan melihat Karissa sedang berjalan keluar dari kamar sambil menggerutu. Langkahnya gontai menuju lift.“Anda perlu bantuan, Nyonya?” tanya salah satu pengawal yang ada di samping lift. Sebab dia tadi sudah melihat majikannya menekan tombol lift, tapi balik lagi ke kamar. Lalu kini keluar lagi dengan ekspresi lebih masam dari sebelumnya.“Harusnya bosmu yang bertanya begitu. Tapi pria itu sungguh tidak peka! Bisa-bisa anak ini akan memanggil ayah pada pria lain!”Mendengar omelan Karissa, pengawal itu seketika melirik temannya kemudian sama-sama menunduk. Tidak berani berkomentar apapun.Ting!Pintu lift terbuka.“Siapa yang mengijinkan anakku memanggil ayah ke pria lain?” Su
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 47 - Papaku bukan Daddy

“Martha, anjing mana yang makan masakan Damian?”Suara keluhan Karissa ketika berjumpa dengan Martha di depan kamar Aiden, membuat pelayan itu mengernyitkan dahinya.“Tuan memasak?”Karissa mengangguk. “Semalam dia masak Spaghetti. Tapi aku ketiduran.”Martha berpikir sejenak lalu sedikit melebarkan mata begitu ingat sesuatu.“Jadi yang membuat kekacauan di dapur semalam itu benar Tuan Damian?”“Sekacau itu?” Dahi ibu hamil yang sudah segar dan wangi itu berkerut tipis.“Saya kaget melihat keadaan dapur pagi tadi. Ada pelayan yang mengatakan kalau Tuan Damian dan Nyonya masuk ke dapur tengah malam. Dan yang lebih mengejutkan ada sesuatu yang aneh di atas piring.”Bukan ikut kaget, Karissa justru tersenyum penuh harap. “Terus, sekarang sesuatu yang aneh itu di mana?”“Saya letakkan di dalam lemari. Tadinya akan saya buang, tapi saya ingin bertanya dulu pada Anda.”“Itu masakan Damian, Martha!” Karissa menggerakkan tangan pelayannya sambil sedikit berjingkrak. Membuat Martha jadi panik.
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 48 - Memburu Luciano

Karissa membaca tes DNA terbaru. Hasilnya sesuai dengan apa yang suaminya katakan waktu itu, Aiden bukan anak biologis Damian.“Hidupku sebercanda ini kah? Entah mana yang harus aku percaya.”“Hati Anda lebih percaya yang mana, Nyonya?” tanya Martha yang sejak tadi berdiri di samping Karissa.Wanita dengan dress selutut itu hanya menghela napas sembari meletakkan kertas dan amplop berlogo resmi di kursi kosong sampingnya. Pandangannya kini lurus ke depan, melihat Aiden yang mulai memiliki banyak tenaga untuk berlarian mengejar kelinci di atas rerumputan.Sudah satu minggu Karissa di mansion. Kerjaannya hanya merawat Aiden, merawat diri, juga merawat kelinci-kelinci. Bosan, tentu.Dia sudah mengatakan pada kepala departemen untuk mencabut cutinya. Namun, bukan mendapatkan jadwal praktek lagi, Karissa justru diberi tambahan jadwal merawat Aiden setiap harinya. Yang artinya, Karissa sekarang murni sebagai dokter pribadi yang bekerja langsung di rumah pasien bukan di rumah sakit.“Dia sang
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 49 - Ada yang Mencurigakan

“Akh ....” Karissa terkesiap ketika Damian tiba-tiba meremas kedua sisi panggulnya dengan tangan lebar itu.“Kau sedang cari ayah pengganti bayiku?” tanyanya tajam.Damian tentu ingat gerutuan Karissa malam itu yang sedang mengumpatnya di depan pengawal, mengenai ayah baru untuk anak mereka. Meski Luciano adalah dirinya sendiri, tetap saja Damian tak rela istrinya mengagumi lelaki lain.“I-Ini tangan kamu lepas dulu.” Karissa melepas tangan Damian yang sedang menyentuhnya. Kemudian dia menggeser posisi supaya mereka tidak terlalu dekat.“Aku mana ada selingkuh. A-Aku butuh kontak Luciano karena ada kebutuhan,” cetus Karissa sambil merapikan dress akibat tangan kekar yang baru menyentuhnya.Damian memiringkan kepalanya. Menyorot lekat netra Karissa yang memancarkan keraguan. "Untuk?"Netra Karissa jadi sendu melihat ke arah lain, membayangkan posisi Shiena saat ini. “Ibu Shiena baru saja meninggal.”“Apa hubungannya dengan Luciano?”Pertanyaan Damian merubah tatapan sendu Karissa jadi t
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Bab 50 - Waspada

“Aku masuk lebih dulu, ya?” Karissa ingin kali ini saja Damian menurut.Wanita itu melihat ke area sana. Funeral Home di pinggir dataran benua Eropa itu begitu ramai oleh staff medis dan pelayat lain yang datang mengulurkan tangan sebagai tanda belasungkawa pada keluarga Shiena.“Ada dokter senior juga.”“Turunlah lebih dulu.”Bibir Karissa pun tersenyum tipis karena Damian tak memaksa. “Terimakasih.”Hadir mengenakan dress tertutup serba hitam, Karissa yang turun dari Rolls-Royce hitam dikawal oleh empat bodyguard bertubuh kekar menuju pintu masuk. Dia melanjutkan langkahnya sendiri mendekati altar duka, tempat monumen kecil jenazah ibunda Shiena berada.Di ujung sana, manik mata Karissa dapat melihat begitu jelas bagaimana lemasnya Shiena yang terduduk di kursi paling depan, berhadapan langsung dengan peti mati ibunya.Hati Karissa teriris pilu tatkala Shiena menengok ke arahnya dengan tatapan kosong juga kantung matanya yang menghitam juga sembab."Karissa, ibuku ..." lirih Shiena
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status