Semua Bab Pewaris Naga Majapahit: Bab 91 - Bab 100

146 Bab

Bab 91. ORANG KAYA BARU

Bab 91. ORANG KAYA BARU Sebenarnya mereka masih takut kalau akan menjadi tumbal ritual pesugihan yang dilakukan Jaka, setelah makan makanan yang dibeli dari hasil ritual pesugihan. Pembicaraan semua mahasiswa segera berakhir setelah Jaka memutuskan apa yang harus dilakukan Rendi, apalagi dosen yang mau mengisi mata kuliah juga sudah memasuki kelas. “Jaka, apa betul apa yang dikatakan Rendi, kalau kamu mendapatkan warisan?” tanya Intan saat mereka sedang istirahat dan sedang makan di kantin kampus. “Seperti itulah?” jawab Jaka santai sambil makan bakso yang ada di depannya. Kini hubungan Jaka dan Intan semakin baik, meskipun di hati Jaka tidak ada cinta untuk Intan. Meskipun Intan mempunyai paras yang cantik, akan tetapi Jaka masih merasa tidak pantas menyukainya, mengingat pengalaman buruk dengan orang tuanya. Waktu berjalan dengan cepat, jam kuliah pun berakhir Rendi dan semua teman sekelasnya sudah bersiap untuk pulang. “Teman-teman jangan lupa datang ke C
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 92. TASYAKURAN

Bab 92. TASYAKURAN Dengan tatapan tajam Rendi membaca uang yang harus dibayar untuk makanan yang dia pesan. Mata Rendi membelalak begitu melihat uang yang harus dibayarkan Jaka, meskipun membelalak tapi, sebuah senyuman misterius terlintas di wajahnya. “Jaka, ini yang harus kamu bayar,” kata Rendi sambil menyodorkan catatan itu. Jaka segera melihat catatan itu, Jaka hanya melihat jumlah total yang harus dibayarkan. Ekspresi wajah Jaka sedikit berubah setelah membaca jumlah total yang harus di bayar, “Apa? Kenapa jumlahnya sampai delapan ratus juta hanya untuk makan-makan?” pikir Jaka dalam hatinya. Akan tetapi perubahan ekspresi wajah Jaka hanya sekilas, kemudian dia menyerahkan Kartu Banknya. “Bayar pakai Kartu ini,” kata Jaka dengan santainya. Sepasang mata Rendi membelalak lebar begitu melihat kartu Bank milik Jaka, demikian juga dengan manajer Budi. Kartu Bank yang diberikan Jaka merupakan Kartu Bank khusus untuk profesional maupun konglomerat yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-10
Baca selengkapnya

Bab 93. AJIAN SIREP BEGANANDA

Bab 93. AJIAN SIREP BEGANANDA Semua orang tersenyum kearah Jaka Kelud, tatapan mereka terlihat lebih bersahabat setelah di traktir makan malam di Cafe Flamboyan yang terkenal mahal dan mewah. Waktu berlalu dengan cepat, semua orang sudah pulang ke rumah masing-masing setelah acara makan malam ini. Malamnya Jaka sedang tidur dengan nyenyak di kamarnya ketika tiba-tiba di dalam kamarnya muncul sesosok pria tua dengan pakaian serba putih selayaknya pertapa jaman kuno. “Betapa nikmatnya anak manusia ini, dia bisa tidur dengan nyenyak seakan tidak tahu kalau sesuatu akan terjadi padanya,” ucap pria tua yang berdiri di kamar Jaka Kelud yang entah darimana datangnya sambil menatap ke arahnya. “Kamu sangatlah bodoh anak manusia, apa kamu belum menyadari kalau di dalam tubuhmu ada kekuatan yang sangat hebat? Sampai kapan kamu akan menyadari kekuatan yang kamu miliki?” Jaka yang sedang tidur nyenyak menghiraukan kedatangan pria tua yang ternyata adalah mbah Ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-11
Baca selengkapnya

Bab 94. TANGIS INTAN

Bab 94. TANGIS INTAN Dengan hati-hati Jaka berusaha turun dari tempat tidurnya, akan tetapi dia merasa aneh ketika kakinya sama sekali tidak bisa turun dari tempat tidur. “Aneh, kenapa saya tidak bisa turun dari tempat tidur?” desis Jaka Kelud sambil menggerayangi tempat dia tidur. “Aneh, kenapa saya seperti sedang tidur di atas lantai? Betul, saya tidur di lantai.” Dengan ekspresi bingung, Jaka segera mengucek kedua matanya dan mengerjap-ngerjapkan untuk membiasakan diri dengan kegelapan. Akhirnya setelah beberapa kali mengerjapkan kedua matanya, meskipun remang-remang, Jaka bisa melihat keadaan kamarnya. “Apa? Bagaimana bisa? Kenapa kamarku hancur begini? Apakah ada maling yang masuk kekamarku?” Dengan panik Jaka berusaha berdiri dan dengan meraba-raba dia mencari ponselnya, tapi apa yang dicarinya sama sekali tidak ketemu. Akhirnya Jaka berusaha berjalan ke arah jendela untuk membuka kain gorden dan membuka jendelanya, agar ada cahaya yang masuk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 95. PASANGAN ROMANTIS

Bab 95. PASANGAN ROMANTIS Perlahan kristal bening bergulir di pipi halus Intan membentuk garis vertikal, membuat Jaka tidak percaya dengan apa yang dilihatnya. “Jaka, apakah saya sama sekali tidak berarti di hatimu?” isak Intan dengan suara yang mulai parau dengan airmata yang terus mengalir membasahi pipinya. Jaka semakin kebingungan melihat sikap Intan yang terlihat aneh, perlahan Jaka mengusap air mata yang membasahi wajah Intan dengan selembar tisu yang diambil dari tas ranselnya. “Kamu jangan menangis disini, apa kamu tidak malu dilihat banyak orang?” bujuk Jaka sambil mengeringkan airmata di pipi Intan dengan lembut. Bukannya menghentikan tangisnya, airmata yang jatuh dari mata indah Intan malahan semakin derasnya saja, melihat apa yang dilakukan Jaka kepadanya “Jaka, apa kamu tidak tahu apa yang terjadi padaku jika kamu tidak datang?” ucap Intan sambil menggenggam erat tangan kanan Jaka yang memegang tisu. Jaka hanya bisa diam, dia yan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-12
Baca selengkapnya

Bab 96. KEBINGUNGAN WAHYU

Bab 96. KEBINGUNGAN WAHYU “Betapa bodohnya aku, kemana coba saya harus mencari bengkel atau toko yang menjual kaca jendela mobil ini? Ponsel saja tidak ada, apakah saya harus beli ponsel dulu? Yups betul sekali, saya harus mencari ponsel terlebih dahulu, baru nanti bisa searching mencari bengkel atau toko yang menjual kaca jendela mobilku.” Setelah menentukan pilihan, kemana dia harus pergi. Jaka segera mengarahkan mobilnya menuju Mall besar yang tak jauh dari Universitas Matrix. Sesampainya di Mall yang dituju dan memarkirkan mobilnya, Jaka segera pergi ke toko ponsel yang ada di lantai tiga. Penampilan Jaka yang terlihat rapi membuat pelayan toko ponsel melayani dengan ramah, “selamat datang di toko kami, apakah bapak mencari ponsel?” Jaka hanya menganggukkan kepalanya saja sedangkan matanya menatap ke deretan ponsel yang masih ada di dalam kardus dan tertata rapi di etalase. “Mbak, saya mencari Iphone lima belas apa ada?” ucap Jaka sambil terus mencari p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-13
Baca selengkapnya

Bab 97. DI USIR

Bab 97. DI USIR “Terima Kasih,” ucap Jaka kemudian pergi ke meja kasir untuk membayar biaya penggantian kaca jendela mobilnya. Saat keluar dari meja kasir, Jaka menghampiri mekanik Wahyu dan memberikan uang tips sebanyak seratus ribu rupiah sambil berkata, “terimakasih sudah mengganti kaca mobilku, oh iya ini ada sedikit uang untuk memberi rokok.” Wahyu yang awalnya berwajah masam kepada Jaka, seketika menjadi cerah wajahnya ketika di beri uang tips dan berkata, “terimakasih Om.” Jaka hanya tersenyum kemudian masuk ke mobilnya dan pergi dari bengkel spare part mobil mewah ini. Keluar dari bengkel, Jaka tidak langsung pulang kerumah, akan tetapi mencari kado untuk hadiah ulang tahun Intan. Akhirnya Jaka pergi ke toko tas bermerek di sebuah gerai tas mewah yang ada di sebuah Mall besar. “Selamat datang di toko kami, Om mau mencari tas untuk siapa?” tanya seorang pelayan toko dengan ramah, ketika melihat Jaka memasuki toko mereka. “Saya sedang men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

Bab 98. DIHINA SEPERTI PRAJURIT KALAH PERANG

Bab 98. DIHINA SEPERTI PRAJURIT KALAH PERANG Dengan ekspresi wajah yang jelek Jaka berdiri diam untuk mencari Intan, akan tetapi orang yang dicarinya tak kunjung terlihat. “Pergi! Rumahku haram di injak kaki kotormu!” bentak Camelia Widodo yang semakin emosi melihat Jaka tidak kunjung keluar dari rumahnya. “Ha ha ha ha… orang kaya baru dari kampung memang tidak pantas bergaul dengan orang kaya sejati seperti kita tante.” Tiba-tiba terdengar suara seseorang tertawa dan berkata memanasi suasana yang sudah panas. Jaka mengerutkan keningnya ketika melihat orang yang baru saja menertawakan dirinya, seketika dia tahu siapa orang yang baru saja tertawa dan berdiri di samping Camelia Widodo. Ternyata orang yang baru saja mencampuri urusan Jaka dan orang tuanya Intan adalah Ridwan, pria yang terobsesi untuk memiliki Intan Warsito. Sebenarnya sebelum Jaka bertemu dengan Camelia Widodo, Ridwan yang sedang ngobrol dengan rekannya di sudut ruangan sangat te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-14
Baca selengkapnya

Bab 99. MEMASUKI DIMENSI LELEMBUT

Bab 99. MEMASUKI DIMENSI LELEMBUT “Om anda mau kemana? Apakah acaranya sudah selesai?” sapa satpam keluarga Warsito. “Belum, saya ada acara lainnya lagi jadi saya pulang lebih awal,” sahut Jaka menyembunyikan apa yang terjadi pada dirinya. Dari saku celananya Jaka mengambil uang lima puluh ribu rupiah dan memberikannya kepada satpam itu. “Ini untuk beli rokok,” ucap Jaka yang berlalu menuju mobilnya setelah memberikan uang tips. “Terimakasih Om,” senyum bahagia terpancar di wajah satpam keluarga Warsito mendapatkan uang tips dari Jaka. Dengan hati kesal, Jaka menjalankan mobilnya meninggalkan komplek perumahan Elite Pondok Indah untuk pulang ke rumahnya. Sementara itu di rumah keluarga Warsito sepeninggal Jaka Kelud, terlihat Intan menangis dan berlari ke lantai dua menuju kamarnya, meninggalkan teman-temannya yang berdiri dengan ekspresi bingung melihat kejadian yang baru saja terjadi. “Ibu jahat…..” ucap Intan yang terus berlari ke lantai d
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya

Bab 100. KAMPUNG LELEMBUT

Bab 100. KAMPUNG LELEMBUT Dan Jaka baru kali ini mengetahui kalau di Indonesia ada batu sebesar ini yang digunakan sebagai landasan jalan umum yang sangat lebar di depannya. “Aneh dan ajaib, ada jalan yang terbuat dari batu candi di sepanjang jalan ini. Dimanakah sebenarnya saya pada saat ini? kenapa di sekelilingku yang terlihat hanya hutan yang sangat lebat dengan pohon sebesar rumah yang begini banyak?” Setelah mengunci pintu mobilnya, Jaka segera berjalan mencari pertolongan warga yang bisa memperbaiki mobilnya. Saat sudah berjalan cukup jauh hingga mobilnya saja sudah tidak terlihat, Jaka mendengar suara kuda yang sedang berjalan ke arahnya. Jaka segera menepi untuk melihat apa benar kalau yang didengarnya adalah suara kaki kuda. Plak… tuplak… tuplak…. Suara kaki kuda semakin dekat saja hingga akhirnya Jaka melihat ada seorang penunggang kuda yang sedang berjalan ke arahnya. Yang membuat Jaka merasa aneh adalah pakaian yang dikenakan pen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-15
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
89101112
...
15
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status