Home / Urban / Pewaris Naga Majapahit / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Pewaris Naga Majapahit: Chapter 81 - Chapter 90

146 Chapters

Bab 81. ANCAMAN PEMBUNUHAN

Bab 81. ANCAMAN PEMBUNUHAN Intan yang mendengar perkataan Melati Sugiri tampak terdiam, dia langsung bisa merasakan kesedihan yang diderita istri sahabat ayahnya ini. Sementara itu duo R yang sudah tahu kesedihan yang diderita Melati Sugiri hanya bisa diam. Mereka berdua sangat tahu kalau Melati Sugiri sangat merindukan Rangga Buwono yang menghilang ditelan sungai. Meskipun hal ini adalah murni sebuah kecelakaan, akan tetapi Melati Sugiri merasa sangat bersalah, karena dia tidak bisa memegang tubuh anak bayinya dengan kuat sehingga sampai terlempar keluar dari dalam mobil melalui kaca depan yang hancur. “Sayang, sudahlah kamu hanya bisa berdoa semoga anak kita masih hidup dan sekarang dalam keadaan sehat,” hibur Rustam Buwono mencoba menghibur istrinya. “Hah….” Melati Sugiri menghela nafas berat, kemudian berkata, “Apakah mungkin ada keajaiban di dunia ini? Dia hanya bayi mungil yang tidak bisa apa-apa?” keluh Melati Sugiri dengan wajah muram. Sebelum
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Bab 82. TEMBAKAN MISTERIUS

Bab 82. TEMBAKAN MISTERIUS Sementara itu Jaka yang sudah berada di kelasnya, tampak bersemangat mendengarkan setiap mata kuliah yang diajarkan dosennya. Sedangkan saat ini Intan Warsito yang duduk tak jauh dari Jaka, tampak tiada henti memandangnya dengan tatapan kesal terlihat di raut wajahnya. Jaka yang sedari tadi di tatap Intan dari arah belakangnya, secara reflek menengok ke belakang. Dan secara otomatis dua pasang mata langsung bertemu, Jaka melihat ada api di mata Intan saat memandangnya. Jaka yang penasaran dengan tatapan Intan segera mengangkat alisnya sebagai kode kalau dia ingin tahu apa yang terjadi dengannya. Bukannya menjawab rasa penasaran Jaka, Intan malah mendengus dan membuang wajah sebagai tanda kalau dia tidak suka dengannya. Melihat sikap Intan, Jaka hanya bisa mengangkat bahunya saja, kemudian kembali fokus mendengarkan perkataan dosen yang sedang memberi mata kuliah. Bunyi bell tanda mata kuliah berakhir menggema, semua mahasiswa be
last updateLast Updated : 2025-03-04
Read more

Bab 83. KEBAL

Bab 83. KEBAL Terdengar desingan sebuah peluru, yang menembus kaca jendela dimana Jaka sedang duduk mengemudi. Tuk…Peluru itu tepat mengenai kepala Jaka yang sedang fokus mengendalikan mobilnya agar tidak menabrak truk box yang menggunting di depannya. Saking fokusnya mengendalikan laju mobilnya, Jaka sampai tidak menyadari kalau ada sebutir peluru yang mengenai kepalanya. Karena desingan peluru itu ditembakkan dari sebuah pistol dengan peredam suara yang baik, maka saat peluru itu ditembakkan tidak menimbulkan suara sedikitpun. Dan satu lagi, saking cepatnya luncuran peluru pistol itu saat menembus kaca jendela, sehingga saat menembus kaca jendela tidak terlalu menimbulkan suara yang keras. Jaka tidak menyadari kalau kematian hampir saja mendatanginya, untungnya dia telah di warisi kekuatan dari Naga Majapahit, sehingga tubuhnya menjadi kebal dari segala senjata maupun pukulan. “Kurang ajar! Dasar sopir sialan, dasar orang gila, kalau mengemudi janga
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

84. DI MATA-MATAI

Bab 84. DI MATA-MATAI “Apa?!” teriak Rungkad yang langsung berdiri dari duduknya ketika mendengar perkataan Ridwan. “Target yang mana, maksud Bos?” tanya Rungkad kembali dengan nada penasaran terdengar jelas dari balik speaker ponselnya. “Mana, mana? Apa maksudmu? Tentu saja mahasiswa kampung itu yang bernama Jaka Kelud!” bentak Ridwan dengan emosi yang mulai mendidih. “Apa? Mahasiswa yang bernama Jaka Kelud? Bukankah kemarin pemuda itu sudah saya tembak mati?” “Tembak mati maksudmu? Datanglah ke Universitas Matrix untuk melihatnya sendiri, saat ini saya sedang mengawasi anak itu?” kata Ridwan dengan nada geram kepada orang yang diajaknya bicara melalui telepon kemudian mematikan ponselnya. Sementara itu Rungkad yang sedang bersantai di pelukan seorang wanita penghibur segera bangkit dan memakai pakaiannya. Dengan uang dari hasil pembayaran mendapatkan misi membunuh yang diberikan Ridwan, Rungkad sudah mulai menikmati uangnya. Tak lama kemudian samp
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 85. EMPAT TEMBAKAN

Bab 85. EMPAT TEMBAKAN “Memangnya kenapa? Apa kamu jadi ingat dengan wanita cantik itu?” sindir Intan untuk mengingatkan Jaka tentang Widuri yang sebelumnya makan siang bersama Jaka. “Apa sih? Kenapa kamu ngomong seperti itu” balas Jaka yang merasa aneh dengan perkataan Intan. Setelah memarkirkan mobilnya, Jaka tidak langsung keluar dari dalam mobil. Hal ini membuat Intan menjadi bingung dibuatnya. Jaka menatap wajah Intan dengan tatapan serius kemudian berkata, “ Apakah kamu sudah melakukan reservasi di Cafe ini?” “Tenang saja, mana mungkin saya belum melakukan reservasi. Tadi saat di perjalanan dari kampus saya sudah melakukan itu,” ucap Intan sambil tersenyum. Begitu mendengar pengakuan Intan, barulah Jaka membuka pintu mobil dan keluar secara perlahan diikuti dengan Intan yang juga ikut keluar dari pintu yang lainnya. Mereka berdua berjalan berdampingan selayaknya pasangan kekasih, pelayan penerima tamu langsung menyambut kedatangan mereka. Inta
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Bab 86. RAGA SUKMA

Bab 86. RAGA SUKMA “Ha ha ha ha… akhirnya mampus juga anak kampung itu….!!” tawa Ridwan dengan riang sambil mengangkat gelas yang berisi miras kearah Rungkad. Rungkad segera membalas ucapan selamat dari Ridwan sambil mengangkat gelas yang berisi miras di tangannya. Mereka berdua langsung tertawa terbahak-bahak “Dengan mampusnya anak kampung itu, maka tidak ada lagi yang menjadi sainganku untuk mendapatkan Intan Warsito, ha ha ha ha….” Sementara itu Jaka seperti kejadian sebelumnya, begitu mau turun dari mobil dia menemukan empat peluru yang tergeletak di tubuhnya. Empat peluru itu juga dalam keadaan yang tidak utuh, karena ujung peluru itu sudah datar hingga membentuk seperti koin kecil. “Apa ini? Bukankah ini besi seperti yang kemarin?” gumam Jaka sambil mengumpulkan empat peluru yang sudah pipih seperti koin. Seperti kejadian sebelumnya Jaka membuang empat peluru itu begitu saja ke sembarang arah, baru kemudian membuka pintu gerbang rumahnya dan mem
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 87. GAGAL MEMASUKKAN SUKMANYA KEMBALI

Bab 87. GAGAL MEMASUKKAN SUKMANYA KEMBALI Gumam Jaka sambil menggetarkan tubuhnya, sebagai manusia normal dan belum menyadari kekuatan yang dimilikinya sebagai Pewaris Naga Majapahit. Sekali lagi Jaka mengedarkan pandangannya mencari pemilik suara yang mencegahnya pergi. Akhirnya Jaka bisa melihat sesosok makhluk menyerupai seorang pria tua dengan jenggot panjang dan memakai pakaian serba putih selayaknya pertapa jaman kuno. Tanpa sadar Jaka melangkah mundur setelah melihat sosok yang dilihatnya. Di hadapan Jaka, pria tua ini terlihat sedang berdiri sambil bersedekap di atas pucuk pohon beringin raksasa setinggi lima puluh meter yang sangat rindang daunnya, dengan akar menjuntai bagai jari jemari setan yang menggantung. “Kakek tua, siapakah kamu? Mengapa kamu ada di atas pohon?” tanya Jaka sambil menatap pria tua itu setelah keterkejutannya berkurang, meskipun suaranya sedikit bergetar karena rasa takut dengan sosok pria tua di depannya. “Ha ha ha ha… anak m
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Bab 88. MINTA BANTUAN MBAH MARIJAN

Bab 88. MINTA BANTUAN MBAH MARIJAN Mbah Marijan tetap diam menunggu kelanjutan perkataan Jaka, tentu saja dia penasaran, alasan apa yang membuat anak manusia ini kembali datang mencarinya. “Mbah, saya mau minta bantuan,” ucap Jaka sambil menundukkan kepalanya karena malu. Sebelumnya dia pernah berkata tidak ingin minta apa-apa pada mbah Marijan. Tapi sekarang dia sudah kembali, belum juga satu jam lamanya. “Ha ha ha ha… saya sudah bisa menebaknya,” tawa mbah Marijan yang terlihat tersenyum gembira melihat tingkah Jaka. “Memangnya apa yang ingin kamu minta dari mbah ini?” tanya mbah Marijan sambil memandangi wajah Jaka dengan tatapan penuh selidik. Jaka tampak malu untuk menanyakan perihal cara untuk untuk menyatukan sukma dengan raganya. Apalagi melihat senyuman menggoda di wajah mbah Marijan. Yang Jaka tidak tahu, sebenarnya mbah Marijan sudah tahu, kalau Jaka baru pertama kalinya melakukan ilmu Raga Sukma. Dan mbah Marijan juga tahu kalau Jaka belu
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bab 89. PENGUMUMAN YANG MENGGEMPARKAN

Bab 89. PENGUMUMAN YANG MENGGEMPARKAN Tentu saja Jaka asal berbicara saja kepada Rendi untuk menyembunyikan keadaan yang sebenarnya kalau dia membeli mobil mewah ini dengan uang dari hasil investasi saham yang dilakukannya. Padahal sesungguhnya jika dia memang mendapatkan warisan, tentunya uang dari warisan orang tuanya yang ada di kampung jika di jual tidak sampai milyaran, paling juga cuma beberapa puluh juta saja. Bahkan harta warisan orang tuanya yang miskin di kampung di total tidak ada seratus juta. “Ngomong-ngomong kamu dapat warisan kenapa diam-diam saja. kenapa kamu tidak mengajak saya dan teman-teman makan-makan?” canda Rendi sambil tersenyum penuh arti. “Memangnya kalian mau, jika di traktir makan oleh saya?” “Tentu saja mau, siapa orangnya yang tidak mau di traktir makan. Apalagi jika makannya di Restoran mewah atau Cafe mewah, ha ha ha ha…” “Baiklah, nanti sepulang dari kampus kalian akan saya traktir. Oh iya, apa kamu punya rekomendasi
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Bab 90. KAYA KARENA PESUGIHAN

Bab 90. KAYA KARENA PESUGIHAN Seketika semua orang di dalam kelas langsung menjatuhkan rahangnya, begitu mendengar perkataan Rendi. Siapa orangnya yang tidak tahu harga sebuah mobil Jeep Rubicon. Bahkan harga bekasnya saja, sangat sedikit orang yang mampu membelinya. Karena harga bekas mobil Jeep Rubicon bisa untuk membeli sebuah mobil baru kelas medium. Sebuah senyum kemenangan terlihat di wajah Rendi begitu melihat ekspresi teman-teman sekelasnya. Kemudian Rendi melanjutkan perkataannya, “Apakah kalian sudah percaya dengan apa yang saya katakan?” “Mana mungkin? Saya tidak percaya kalau Jaka sekarang menjadi Bos.” “Betul, saya juga tidak percaya.” “Apa Jaka melakukan ritual pesugihan?” “Betul sekali, itu bisa saja terjadi. Biasanya orang dari kampung suka melakukan ritual pesugihan untuk menjadi kaya.” “Nah kalau alasannya seperti itu baru saya percaya, mungkin sekarang Jaka kaya karena melakukan ritual pesugihan. Dia selama ini kan selalu kita an
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more
PREV
1
...
7891011
...
15
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status