All Chapters of Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya: Chapter 61 - Chapter 70

110 Chapters

Bab 61 Butuh Kepastian

Sudut pandang Marcel:Adrian terus mengoceh sepanjang jalan menuju lift, membuatku tenggelam dalam kebahagiaan masam karena menyadari betapa sulitnya menerima Val bersama orang lain, dan betapa menyedihkannya itu."Sialan, Marcel?" gerutu Adrian saat memasuki lift dan melihatku masih di luar. "Sadarlah! Apa kamu bercanda? Aku mengantar Val pulang dan melihatnya masuk gedung Aurel! Apa kamu yakin dia nggak bersama temannya?""Aurel bilang Val nggak pulang tadi malam." Akhirnya aku tersadar. Kepalaku terasa sangat ringan saat menyadari bahwa Val tidak menghabiskan malamnya bersama Adrian, tetapi kemudian aku tersadar. "Kamu melihatnya masuk gedung?"Kedengarannya mengerikan seperti kasus Alisa."Alisa juga belum pulang dari pesta kemarin. Aku sudah meminta Jeremy Rahadian untuk menangani kasus ini," kataku kepada Adrian saat aku mengeluarkan ponselku untuk menelepon Miko dan melihat lima panggilan tidak terjawab darinya. "Tunggu sebentar ….""Aku nggak yakin Jeremy akan peduli." Adrian m
Read more

Bab 62 Tiga Pendekar

Sudut pandang Marcel:Adrian menyeringai dengan gembira ke arah teleponnya.Apa yang kulewatkan di sini? Aku akan menerima penolakan Jeremy Rahadian sebagai tindakan taat aturan seandainya dia tidak secepat itu setuju untuk membantu Adrian tanpa ragu-ragu.Itu adalah kesempatan besar untuk bisa dekat denganku, dan bantuanku sangat berharga. Rasanya Jeremy bukan memilih untuk membantu Adrian karena persahabatan, melainkan memilih untuk tidak membantuku karena dendam pribadi.Namun, aku bahkan tidak mengenal Jeremy Rahadian secara pribadi!Aku cukup yakin Adrian akan menutup telepon, tetapi ketika dia melirikku, dia mendesah pelan dan menambahkan ke teleponnya, "Oh, aku baru tahu kalau putri Keluarga Salim yang lain juga nggak menjawab teleponnya. Entah apa itu terkait dengan hilangnya Val, tapi informasi ini mungkin bisa membantu. Silakan kamu menilai sendiri."Adrian mengakhiri panggilan telepon, aku merasa seperti akan meledak karena malu dan marah yang bercampur aduk."Apa?" bentakku
Read more

Bab 63 Korban atau Pelaku?

Sudut pandang Marcel:Memikirkan bahwa Adrian mungkin benar-benar lebih mengenal istriku daripada aku adalah perasaan terburuk di dunia. Rasanya seperti sudut hatiku yang paling intim ternoda oleh pria lain, seperti salju yang dikotori oleh jejak kaki asing yang jelek."Kamu ….""Dia di sini," potong Adrian, lalu menghentikan mobil dan melompat turun. Aku menyusulnya.Kami tiba di gedung apartemen Aurel. Aurel berdiri tepat di depan apartemennya, berbicara dengan seorang pria jangkung. Pria itu berambut pirang lembut. Sosoknya besar dengan otot-otot yang jelas di balik lengan pendek seragam polisinya. Namun, ketika pria itu berbalik ke arah kami, dagunya yang bulat langsung menyalakan sirkuit otakku."The Three Musketeers"! Bukan buku. Itu kami!Dahulu, aku bermain anggar dengan Adrian. Kami bertemu dengan seorang anak laki-laki lain di kelas anggar. Awalnya, kami menjadi teman biasa, lalu menjadi "The Three Musketeers", tiga kesatria musketri. Namun, itu sudah puluhan tahun yang lalu.
Read more

Bab 64 Ular yang Cerdik

Sudut pandang Valerie:Saat aku terbangun, semuanya gelap. Sesaat, kupikir hari masih malam, tetapi ternyata aku berada di ruangan gelap saat mataku mulai terbiasa dengan kegelapan.Pikiranku terasa hampa dan menyesuaikan diri lebih lambat daripada mataku, seolah-olah seseorang menyuntikkan kabut ke otakku.Apa yang terjadi? Di mana aku? Aku tadinya berada di dalam mobil? Hal terakhir yang bisa kuingat adalah mata Alisa yang ketakutan.Alisa!Ingatan tentang tadi malam menyerbu pikiranku saat nama itu membangkitkannya, dan saat terbangun, pelipisku terasa nyeri berdenyut. Aku mengerutkan kening, mencoba menggosok pelipisku, tetapi ternyata lenganku diikat ke lengan kursi kayu.Aku ingat sekarang.Aku tidak ingin keluar untuk menemui Alisa saat aku menerima pesannya. Dia tidak pernah menghubungiku, sama sekali. Dia punya pasukan untuk melakukan itu jika dia membutuhkanku. Tidak ada pula yang bisa kami bicarakan. Terakhir kali Alisa berbicara kepadaku, dia menunjukkan video Marcel saat m
Read more

Bab 65 Musuh Bersama

Sudut pandang Valerie:Pria itu berdiri dengan tangan menopang tubuhnya yang berat di atas meja, lalu mulai meregangkan anggota tubuhnya dalam serangkaian gerakan lambat yang menyakitkan, sama sekali mengabaikan aku dan Alisa. Rambutnya acak-acakan dan pakaiannya yang bau menggantung longgar di perutnya yang buncit.Kemudian, pria itu membuka sebotol air, berkumur sebelum menelan air di mulutnya, lalu memercikkan air ke wajah dan kepalanya hingga botolnya kosong. Dia meraih sesuatu yang tampak seperti kemeja kotor dan menyeka kepalanya.Dia tidak tampak seperti penjahat. Penjahat memiliki tubuh yang lebih baik dan mungkin juga gaya hidup yang lebih sehat.Namun, itu tidak berarti dia bukan predator. Dia menculik dua gadis, aku meminjam kata-kata Alisa sebagai argumen. Kemudian, dia mengikat kedua gadis itu ke kursi di ruangan gelap yang tampak seperti bangunan terbengkalai dan tampaknya berniat mengintimidasi dengan gerakan lambatnya. Itu seperti sandiwara sebelum kucing membunuh tikus
Read more

Bab 66 Penguntit

Sudut pandang Marcel:Aku berpisah dari Adrian setelah tuduhannya yang mengerikan itu.Alisa memang tidak menyukai Val, tetapi Alisa tidak akan pernah melakukan kejahatan. Aku tidak percaya malaikat tanpa dosa yang kutemui itu tiba-tiba bisa mencelakai seseorang dengan keji.Sekarang, 24 jam telah berlalu, dan polisi belum menemukan apa pun. Yang bisa mereka lakukan hanyalah memastikan bahwa kedua wanita itu meninggalkan rumah dengan sukarela dan menghilang dari titik buta kamera keamanan. Berapa banyak yang dibutuhkan untuk memenuhi kota dengan kamera sialan itu?Aku tidak butuh Adrian dan teman-teman polisinya! Aku juga punya teman! Aku mengajukan permintaan resmi orang hilang melalui seorang teman, dengan mengklaim bahwa aku punya alasan kuat bahwa istriku diculik dan diangkut keluar kota. BIF, Biro Investigasi Federal, dengan senang hati turun tangan.Berhubung salah satu wanita yang hilang adalah istriku, dan keduanya adalah kenalan dekatku, aku diinterogasi secara menyeluruh sebe
Read more

Bab 67 Kumohon, Tuhan

Sudut Pandang Marcel:Maksudku, aku tidak yakin apakah aku belum pernah melihat orang itu seumur hidupku. Mungkin ada sedikit perasaan tidak asing yang kurasakan saat melihat fotonya. Hatiku pun mencelus.Lebih sulit lagi jika pelakunya adalah orang asing, bukan si pemilik mobil."Sial!" Aku mengusap kepalaku, melempar foto-foto itu ke sofa dengan keras. Suara hantamannya tidak meredakan rasa gugupku."Nggak apa-apa." Jimmy hendak pergi, tetapi dia berhenti dan menepuk bahuku. "Kami bukan melacak pemiliknya, tetapi mobilnya. Jangan terlalu menyalahkan diri.""Jadi, apa kesepakatanmu dengan Adrian?" tanyaku kepada Jimmy, tahu dia mencoba menghiburku. Dia juga mengenal Adrian. Sebenarnya, aku mengenal Jimmy melalui Adrian. Jimmy dua tingkat lebih senior di perguruan tinggi."Kita beri tahu dia kalau penculik itu meneleponmu." Jimmy mengangkat bahu.Jimmy tidak yakin penculik itu akan melakukannya. Lagi pula, sudah lebih dari sehari. Jika menginginkan tebusan, penculik itu pasti akan sege
Read more

Bab 68 Hari Terakhir

Sudut pandang Valerie:Pria itu meninggalkan ruangan, meninggalkan kami terikat di kursi seharian penuh.Aku tahu karena meskipun jendela terbuka ke bagian dalam bangunan terbengkalai, perubahan cahaya masih menunjukkan waktu. Namun, mengetahui hal itu sama sekali tidak berguna. Orang asing yang berbahaya itu bukan lagi ancaman terbesar kami.Kelaparan adalah ancaman terbesar.Kami sudah lama tidak makan, atau bahkan minum."Ke mana dia pergi? Apa dia akan meninggalkan kita seperti ini selamanya?" Beberapa jam yang lalu, Alisa mampu mengeluh dengan keras seperti ini, tetapi sekarang dia hampir tidak bisa bicara.Namun, dia ada benarnya. Jika pria itu meninggalkan kami begitu saja di sembarang bangunan terbengkalai, berarti kecil kemungkinan bagi siapa pun untuk menemukan kami sementara dia bisa pergi dan mendapatkan semua alibi yang dia butuhkan. Menghukumnya juga tidak penting karena kami akan mati jauh sebelum itu terjadi.Perutku berbunyi.Nafsu makanku bertambah besar sejak hamil.
Read more

Bab 69 Cinta Marcel

Sudut pandang Valerie:"Aku turut berduka cita, tapi ini pertama kalinya aku dengar tentang ini." Aku berbicara kepada pria itu. Sekilas melihat kisah sedihnya membuatku merasa lebih mudah untuk berbicara dengan nada simpati. "Boleh aku tahu namanya?"Pria itu menatapku dengan tajam, tetapi dia menggumam, "Sabrina. Sabrina Kusuma.""Nama yang manis." Aku mencoba tersenyum kepadanya. Aku benar-benar merasa seperti kenal nama itu. Otakku menyimpan sekilas nama itu karena itu sangat istimewa. Namun, aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada gadis itu. Aku tidak ingat hal itu berkaitan dengan Marcel.Jika kematiannya ada hubungannya dengan Marcel, aku pasti akan tahu. Aku menyimpan semua hal tentang Marcel seperti tetesan harta karun."Tunggu, aku kenal dia!" Alisa tiba-tiba terkesiap kaget. "Dia melompat dari gedung demi Justin Raharja! Dia adalah penggemar obsesif yang menguntit …."Apakah otaknya yang kekurangan energi mengalami malfungsi? Semua kata yang keluar dari Alisa adalah h
Read more

Bab 70 Sisi Lain Cerita

Sudut pandang Marcel:Namanya terdengar asing, tetapi nama putrinya tidak.Saat aku menyadari penculik itu yang menelepon, aku mengaktifkan pelantang dan menuliskan namanya untuk Jimmy. Mereka mendapatkan data seluruh hidupnya dengan kecepatan kilat.Namun, aku tidak membutuhkannya lagi.Justin Raharja adalah aktor berbakat, tetapi karena dia bukan siapa-siapa, dia tidak pernah mendapatkan peran yang sesuai dengan bakatnya sebelum aku mengontraknya empat tahun lalu. Justin kesulitan mendapatkan biaya kuliah, jadi dia bermaksud berhenti dari SMA untuk menjadi model. Setelah mendengar itu, aku menawarinya sebuah film dengan syarat dia harus kuliah. Dia kuliah, dengan nilai yang sangat bagus.Gadis itu, Sabrina Kusuma, adalah teman sekelas Justin di SMA. Aku tidak ingin menjelek-jelekkan orang yang sudah meninggal, jadi mari kita bahas fakta bahwa Justin memiliki kekasih di SMA yang dinikahinya tahun lalu, dan Sabrina tidak suka hal itu.Sabrina melompat dari gedung pada hari pernikahan
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status