Share

Bab 68 Hari Terakhir

Author: Nyx Rai
Sudut pandang Valerie:

Pria itu meninggalkan ruangan, meninggalkan kami terikat di kursi seharian penuh.

Aku tahu karena meskipun jendela terbuka ke bagian dalam bangunan terbengkalai, perubahan cahaya masih menunjukkan waktu. Namun, mengetahui hal itu sama sekali tidak berguna. Orang asing yang berbahaya itu bukan lagi ancaman terbesar kami.

Kelaparan adalah ancaman terbesar.

Kami sudah lama tidak makan, atau bahkan minum.

"Ke mana dia pergi? Apa dia akan meninggalkan kita seperti ini selamanya?" Beberapa jam yang lalu, Alisa mampu mengeluh dengan keras seperti ini, tetapi sekarang dia hampir tidak bisa bicara.

Namun, dia ada benarnya. Jika pria itu meninggalkan kami begitu saja di sembarang bangunan terbengkalai, berarti kecil kemungkinan bagi siapa pun untuk menemukan kami sementara dia bisa pergi dan mendapatkan semua alibi yang dia butuhkan. Menghukumnya juga tidak penting karena kami akan mati jauh sebelum itu terjadi.

Perutku berbunyi.

Nafsu makanku bertambah besar sejak hamil.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 69 Cinta Marcel

    Sudut pandang Valerie:"Aku turut berduka cita, tapi ini pertama kalinya aku dengar tentang ini." Aku berbicara kepada pria itu. Sekilas melihat kisah sedihnya membuatku merasa lebih mudah untuk berbicara dengan nada simpati. "Boleh aku tahu namanya?"Pria itu menatapku dengan tajam, tetapi dia menggumam, "Sabrina. Sabrina Kusuma.""Nama yang manis." Aku mencoba tersenyum kepadanya. Aku benar-benar merasa seperti kenal nama itu. Otakku menyimpan sekilas nama itu karena itu sangat istimewa. Namun, aku tidak bisa mengingat apa yang terjadi pada gadis itu. Aku tidak ingat hal itu berkaitan dengan Marcel.Jika kematiannya ada hubungannya dengan Marcel, aku pasti akan tahu. Aku menyimpan semua hal tentang Marcel seperti tetesan harta karun."Tunggu, aku kenal dia!" Alisa tiba-tiba terkesiap kaget. "Dia melompat dari gedung demi Justin Raharja! Dia adalah penggemar obsesif yang menguntit …."Apakah otaknya yang kekurangan energi mengalami malfungsi? Semua kata yang keluar dari Alisa adalah h

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 70 Sisi Lain Cerita

    Sudut pandang Marcel:Namanya terdengar asing, tetapi nama putrinya tidak.Saat aku menyadari penculik itu yang menelepon, aku mengaktifkan pelantang dan menuliskan namanya untuk Jimmy. Mereka mendapatkan data seluruh hidupnya dengan kecepatan kilat.Namun, aku tidak membutuhkannya lagi.Justin Raharja adalah aktor berbakat, tetapi karena dia bukan siapa-siapa, dia tidak pernah mendapatkan peran yang sesuai dengan bakatnya sebelum aku mengontraknya empat tahun lalu. Justin kesulitan mendapatkan biaya kuliah, jadi dia bermaksud berhenti dari SMA untuk menjadi model. Setelah mendengar itu, aku menawarinya sebuah film dengan syarat dia harus kuliah. Dia kuliah, dengan nilai yang sangat bagus.Gadis itu, Sabrina Kusuma, adalah teman sekelas Justin di SMA. Aku tidak ingin menjelek-jelekkan orang yang sudah meninggal, jadi mari kita bahas fakta bahwa Justin memiliki kekasih di SMA yang dinikahinya tahun lalu, dan Sabrina tidak suka hal itu.Sabrina melompat dari gedung pada hari pernikahan

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 71 Pernikahan yang Dikutuk

    Sudut pandang Marcel:Jimmy memberi isyarat "oke" kepadaku pada saat yang sama. Mereka melacak lokasi Liam Kusuma dan ucapannya memang benar. Jimmy mengangkat sehelai kertas ke arahku.[ Ulur waktu, menyiapkan penembak jitu. ]"Aku akan ke sana secepatnya," kataku ke telepon, mencoba memikirkan sesuatu untuk mengulur waktu tanpa disadari Liam. "Apa kamu ingin aku mengajak Justin Raharja bersamaku? Kamu pikir dia pembunuhnya, 'kan?"Liam berhenti sejenak, jelas terkejut dengan saranku."Itu benar ... ya, bawa bajingan itu," gerutunya. "Istrinya juga!""Oke, aku akan menjemput mereka di jalan." Aku meyakinkannya sambil berjalan keluar dan terus berbicara. "Tapi, aku nggak tahu ini ada hubungannya dengan istrinya.""Wanita jalang itu melakukan segala cara untuk mengotori putriku!""Tapi ….""Berhentilah mengulur waktu dan diamlah! Atau kubunuh seorang untuk menghabiskan waktu!"Liam menutup telepon. Aku melirik Jimmy, dan dia mengangguk. "Kamu melakukannya dengan baik. Aku akan ikut. Ceri

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 72 Jiwa yang Terjebak

    Sudut pandang Marcel:Jimmy mengambil senjata. Setelah mendengar kata-kata Justin, dia saling bertukar pandang denganku melalui kaca spion dengan tatapan yang sulit dijelaskan. Itu adalah tatapan yang campur aduk antara kebingungan, kejutan, dan kecaman.Kecaman karena cerita yang kuceritakan kepadanya jelas sangat bias. Aku hanya memberitahunya apa yang kudengar dari Justin, dan karena aku memercayai Justin, aku menganggap itu adalah kebenaran. Aku lupa bahwa manusia bisa membuat kesalahan meskipun mereka berniat baik. Kurasa Justin tidak berbohong kepadaku, tetapi kurasa dia tidak menceritakan keseluruhan ceritanya karena ....Dia tidak tahu seluruh kebenarannya.Justin menatap lurus ke mataku dan aku melihat seorang anak hilang yang menangis meminta pertolongan dengan keputusasaan yang tercermin dalam air mata yang menggenang di sana."Justin, ceritakan apa yang terjadi." Dengan nada tegas tetapi lembut, aku memegang bagian belakang lehernya dan memijatnya, seperti kepada adik laki-

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 73 Hari Penghakiman

    Sudut pandang Marcel:Kami tidak langsung muncul di depan Liam Kusuma.Jika tujuan Liam adalah untuk menyakitiku, tidak ada yang tahu apa yang akan dia lakukan saat melihatku. Jika dia mendorong salah satu gadis itu begitu aku muncul, semuanya akan berakhir.Kami berhenti jauh dari gedung dan mendekatinya dengan berjalan kaki. Aku ingin meninggalkan Justin di mobil, tetapi dia bersikeras ikut bersama kami, takut kalau ketidakhadirannya akan membuat Liam Kusuma marah.Justin anak yang baik, dalam urusan yang serius. Dia hanya kehilangan arah, buta terhadap perasaannya sendiri.Aku masih berpikir kematian Sabrina Kusuma membayangi pernikahan Justin yang seharusnya sempurna, tetapi mungkin itu hanya perasaan pribadiku. Aku hanya melihat banyak kemiripan dengan kisahku dan Alisa dalam diri Justin.Justin dan Annie saling menginginkan, dan mereka memiliki masa lalu istimewa yang tidak tergantikan. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa aku menyerah kepada Sabrina-ku, sedangkan Justin menikahi

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 74 Cinta Platonik

    Sudut pandang Valerie:Struktur gedung ini seperti hotel. Lift terletak di tengah, dengan dua baris kamar kecil yang mengelilinginya. Kami berada di salah satu kamar di baris dalam dan cahaya yang kami lihat masuk melalui kamar di lingkaran luar.Aku tidak tahu ini sampai Liam Kusuma menarik Alisa dan aku keluar dari kamar, melalui lorong yang gelap gulita, menuju lubang besar di tengah gedung.Poros lift yang setengah jadi itu seperti mulut raksasa dari monster yang mengintai dalam kegelapan, menunggu kami jatuh ke dalamnya.Punggung kursi kami hanya beberapa sentimeter dari tepi. Aku tidak berani bergerak, berbalik, atau bahkan mengintip ke jurang di belakangku, dan aku sudah mulai pusing karena akrofobia.Aku ingin muntah ...."Takut?" Liam Kusuma menyeringai kepadaku. "Kamu nggak terlihat sepucat ini saat aku menarikmu naik dari lubang di belakangmu itu dengan alat katrol."Aku sedikit menoleh dan melihat apa yang bisa kusebut sebagai pekerjaan kerajinan siswa SMP. Hanya beberapa r

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 75 Saat Kebenaran Terungkap

    Sudut pandang Valerie:Aku tidak ingin terlibat dalam pertengkaran sekarang. Aku terlalu takut berada begitu dekat dengan jurang sehingga seluruh tubuhku terasa beku. Selain itu, aku tidak ingin merendahkan diriku dengan mencelakai orang lain demi bertahan hidup, bahkan meskipun dia mungkin pantas mendapatkannya."Apa kamu tahu semua ini?" Liam Kusuma menoleh ke arahku dengan senyum kejam.Liam berdiri di antara Alisa dan aku, punggungnya menghadap jurang. Satu langkah salah bisa membuatnya jatuh dan mati. Marcel jelas berpikir hal yang sama karena Liam Kusuma tertawa dingin kepada Marcel. "Kalau ada gerakan aneh darimu, atau ada peluru yang datang dari mana pun, aku akan jatuhkan kedua kursi ini bersamaku."Keheningan mendadak menyelimuti tempat itu.Detik berikutnya, Marcel menyentuh telinganya saat dia berkata kepada Liam Kusuma, "Mereka nggak akan mendekat. Jangan lakukan sesuatu yang ceroboh.""Oh, aku nggak ceroboh, aku tahu apa yang kulakukan." Liam Kusuma menyeringai jahat. "Ma

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 76 Dikutuk Mati

    Sudut pandang Valerie:Aku menutup mata dengan putus asa.Seharusnya aku memberitahunya bahwa aku sedang mengandung anaknya. Dia mungkin masih akan memilih untuk mengorbankanku, tetapi dia tidak akan melakukannya setega ini tanpa sedikit pun keraguan. Sesaat aku benar-benar ingin marah seperti yang dilakukan Liam. Aku ingin melawan, berteriak, mengutuk, dan menghancurkan semuanya. Pada saat itu, aku merasakan apa yang dirasakan Liam. Dia bahkan tidak peduli pada perusahaan senilai 1.350 triliun itu. Yang dia inginkan hanyalah keadilan. Dia hanya ingin diperlakukan dengan adil. Apa salahku dalam semua ini? Apakah seharusnya aku tidak mencintai seorang pria baik hati yang telah menyelamatkanku selama ini? Apakah seharusnya aku pergi dari kota saat Ibu membutuhkanku? Apakah seharusnya aku memberitahunya kebenaran lima tahun lalu? Apa kesalahan yang telah kuperbuat?Aku mencoba menyatukan kisah Sabrina dari omongan Liam yang tersebar di mana-mana. Intinya, Justin mengira Annie adalah

Latest chapter

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 286 Hormati Kesepakatan

    "Nona Salim, senang bertemu denganmu." Okto membungkuk pada Val dengan sikap sopan, tetapi Val bersumpah dia melihat sekilas senyuman mengejek yang coba ditahannya saat dia menundukkan kepala.Apa-apaan ini? Okto adalah "pangeran misterius" yang akan diumumkan Keluarga Wibowo hari ini? Dia adalah putra dari Erawan Wibowo? Okto tahu kalau Val sedang menghindari ayahnya dan dia membantunya? Apakah Okto tahu tentang Nico? Apa arti semua ini?Begitu banyak kejutan meledak di kepala Val."Sudah lama nggak ketemu, Okto!" Alisa menyambutnya dengan senyum cerah, matanya berbinar penuh suka cita."Kami baru saja ketemu kemarin di gedung Tanzil." Okto membalas senyuman itu dengan antusiasme yang setara, kalau tidak lebih. "Mungkin kamu lupa karena waktu itu kamu cuma melirikku sekilas dan nggak berhenti buat ngobrol pas aku nyapa kamu. Nggak ngenalin aku, ya?"Alisa terkenal karena tidak pernah melempar senyum pada siapa pun, kecuali targetnya. Dia bersikap seperti malaikat di hadapan orang-oran

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 285 Pangeran yang Hilang

    Val mulai serius mempertimbangkannya sekarang.Dia tidak bisa menuntut mereka kalau mereka cuma menyaksikan kecelakaan mobil, seburuk apa pun itu, menyaksikan seorang ibu mati saat mencoba menyelamatkan bayinya. Mereka bisa dan Val yakin mereka pasti akan, mengklaim bahwa Erin memohon agar mereka menyelamatkan bayinya.Faktanya, itulah versi pertama dari "kebenaran" yang diceritakan oleh Joshua ketika Val mencoba mencari keluarganya sendiri.Namun, kalau mereka terlibat langsung dalam kecelakaan itu? Mungkin Val bisa menuntut mereka! Dengan catatan kalau Val bisa membuktikannya, sebelum masa kedaluwarsa penuntutan berakhir.Berapa lama batas waktu untuk kasus tabrak lari? Val tidak yakin."Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi waktu itu," tuntut Val, tetapi dia tidak bergerak meski tatapan Nyonya Wibowo mulai curiga, matanya tajam menelisik bisik-bisik mereka."Jangan maksa!" Aveline memperingatkan.Nyonya Wibowo menatap Val dengan mata penuh kecurigaan, begitu juga dengan semua o

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 284 Tabrak Lari

    Nenek mengatakan itu?Aveline jelas tidak mengetahuinya, berbeda dengan Alisa. Namun, Alisa juga tidak menyangka Marcel akan menyebutkannya di sini. Val sebenarnya merasakan keterkejutan yang sama ....Apakah Marcel sadar bahwa dia sedang menginjak lapisan tipis dari kebohongan Alisa?Namun, tak ada yang lebih terkejut daripada Nyonya Wibowo ...."Tunggu, bukankah kamu sudah mendapatkan pernikahan yang dijanjikan itu lima tahun lalu? Aku datang ke pernikahanmu!"Lima tahun yang lalu, tepat setelah dokumen perceraian resminya dengan Val selesai, Marcel menikahi Alisa dengan perayaan yang megah. Seluruh kota merayakan hari bahagia mereka, melupakan mantan Nyonya Tanzil yang dibiarkan membusuk dalam penjara.Val mengatupkan bibirnya, berusaha keras menahan senyum.Jadi, bukan hanya Alisa yang mengaku sebagai wanita Marcel di depannya, tetapi juga di depan semua orang? Seorang ibu yang penuh kasih, membawa putri kesayangannya untuk mengunjungi orang berpengaruh yang ingin mereka dekati set

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 283 Syarat dari sang Wanita Baja

    Nyonya Wibowo berbalik, mendorong lengan Aveline seperti seekor bulldog di atas ring. Diam-diam, Marcel melangkah maju dengan senyuman cerah, menghalangi Val darinya."Dia menolak datang hari ini hanya karena aku mengundangmu! Aku nggak menyangka dia benar-benar nggak datang, tapi ternyata benaran!" Nyonya Wibowo langsung melupakan Val. "Masalah sebesar apa yang membuatnya bahkan nggak mau bicara dengan cucunya sendiri yang begitu baik selama bertahun-tahun?"Marcel bahkan terhenti sejenak ....Bukankah Gloria melakukan hal yang sama kepada putrinya? Dia bahkan tidak datang ke pemakaman Erin. Sebenarnya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang, atas perintahnya, tampaknya.Kata-kata itu juga menghentikan amarah Val sesaat ....Bertahun-tahun? Dia mengira Nenek mengusir Marcel hanya sebagai bentuk sikap, sebagian untuk memberinya kesempatan menantang dirinya sendiri tanpa nama Tanzil yang membuka jalannya. Namun, dia tidak menyangka Nenek benar-benar tidak berbicara dengannya se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 282 Gloria yang Marah

    Acara ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Aveline. Yah, kecuali fakta bahwa dia yang menyelenggarakannya sebagai cara untuk menjilat Nyonya Wibowo.Nyonya Wibowo ada di sini untuk mengumumkan kembalinya si bajingan, putra dari Erawan Wibowo yang hilang, ke publik. Acara ini bukan untuk Aveline dan sudah pasti bukan untuk Val. Aveline sudah bersusah payah menjaga Val tetap jauh dari Keluarga Wibowo dan dia tidak akan gagal sekarang.Satu-satunya celah, hal yang terus-menerus dipikirkannya sejak melihat Val adalah ....Bagaimana Val bisa mendapatkan undangan?Untuk mencegah mimpi buruk terbesarnya menjadi kenyataan, Aveline bahkan tidak mengundang Keluarga Demian. Putri mereka adalah salah satu sahabat Val. Ditambah lagi, ada Adrian, yang tiba-tiba saja membela Val tanpa alasan.Mereka telah membuat hidup Keluarga Salim sulit di dunia bisnis. Mereka akan berperan besar dalam kejatuhan Rumah Z, yang keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat bisnis Keluarga Salim dalam beberapa

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 281 Nama yang Tak Boleh Disebut

    Setiap Natal, Aveline akan membawa Alisa dalam kunjungan "keluarga", di mana Joshua tidak ikut serta. Alasannya selalu berkaitan dengan bagaimana keluarganya tidak menyetujui pernikahannya dengan Joshua, yang dianggap berada di bawah standar mereka. Sementara itu, Val akan ditinggalkan bersama Joshua, dengan alasan untuk menjaga keseimbangan antara orang tua dan anak-anak.Jika itu benar-benar alasan utamanya, maka Aveline seharusnya tidak membawa Gerry bersamanya juga.Val dulu berpikir bahwa itu karena Alisa tidak menyukainya. Namun, sekarang dia tahu alasan sebenarnya di balik semua itu ....Dari bagaimana Aveline dan Alisa berusaha menjilat Nyonya Wibowo, sudah jelas bahwa mereka tidak ingin Val memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang berkuasa seperti ini. Terlebih lagi, sebagai putri Aveline sendiri.Bagaimana jika Nyonya Wibowo mulai menyukai Val? Kemudian, akan ada seseorang di "keluarga" ini yang benar-benar memperlakukannya dengan baik. Itu adalah hal yang haru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 280 Rahasia Natal

    Itulah frasa yang tidak pernah bisa dipahami Val, rasa ingin tahu yang kelam.Sambil melihat sekeliling, Val perlahan menggeleng, matanya dipenuhi rasa jijik saat melihat penghinaan di mata para penonton yang ingin tahu. Apa yang mereka tunggu? Agar dia menangis karena dipermalukan oleh seorang wanita tua yang bahkan tidak mengenalnya?Agar dia merasa malu karena seseorang yang menyebutnya "saudari" justru secara terbuka menunjukkan cara untuk mempermalukannya, sambil berpura-pura bersikap baik dengan akting canggungnya?Dia bukan orang yang seharusnya merasa malu di sini."Terima kasih atas undangannya, Nyonya Wibowo," Val menunduk ringan, nadanya tenang dan sopan.Nyonya Wibowo akhirnya menatap Val, seolah melihatnya untuk pertama kali. Dia mengamati Val selama beberapa detik yang terasa lama dan kerutan di wajahnya semakin dalam. Pada titik ini, Val cukup terkejut. Apa yang bisa Alisa katakan sampai membuat Nyonya Wibowo langsung membencinya terlebih hanya dengan melihatnya?"Hmph."

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 279 Saudari yang Baik

    Val sempat kehilangan fokus sejenak.Apa yang barusan Marcel katakan?Selama ini, Val mengira Joshua ada hubungannya dengan kematian ibunya. Setidaknya, dia menyaksikannya dan tidak menolong, hanya melihat Erin meregang nyawa lalu membawa Val pulang. Val sudah menyelidiki kecelakaan mobil itu dengan memanfaatkan sumber daya Nico dalam waktu yang cukup lama. Belum lagi, sumber daya itu sangat besar.Hasilnya? Tidak ada.Val tidak menemukan satu pun bukti yang menunjukkan keberadaan Joshua di dekat lokasi kecelakaan dan dia berpikir mungkin semua jejaknya telah dihapus. Lagi pula, Joshua pasti telah berusaha menutupi jejaknya juga.Namun, jika yang dikatakan Marcel benar ...."Gimana kamu bisa tahu? Kamu punya bukti? Sudah berapa lama kamu mengetahuinya dan menyembunyikannya dariku hanya untuk ...?" Val meledak dengan rentetan pertanyaan seperti senapan mesin.Ting, ting, ting!Suara dentingan gelas yang tajam memecah keheningan, membuat Val langsung berhenti. Bahkan sebelum dia bisa men

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 278 Kebiasaan Lama Sulit Dihilangkan

    "Aku baru sadar, kamu terlihat menggemaskan saat marah."Saat itu, Val benar-benar ingin menghantam kepala pria konyol itu dan langsung pergi. Namun, seluruh lobi sudah sunyi dan semua mata tertuju pada orang-orang di tengah. Jika dia berani bertindak sekarang, dia akan menjadi pusat perhatian. Jadi itu alasan Marcel begitu berani sekarang?"Kalau kamu sudah nggak peduli lagi dengan ular kecilmu itu ...." Val menggertakkan giginya, tetapi dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Marcel menyeringai percaya diri dan menyelanya dengan santai ...."Kamu bahkan belum mendengar tawaranku."Val berbalik untuk pergi, tetapi Marcel sudah lebih dulu membaca gerakannya dan menarik pinggangnya sebelum dia bisa menghindar. Walaupun dia gagal membuat keributan dan hanya menarik perhatian segelintir orang di sekitar mereka, dia kini berada dalam pelukan Marcel, dengan erat."Kamu ...!"Val nyaris berteriak. Nyaris.Val tidak pernah suka berdandan, tidak seperti sekarang. Dia belajar merias di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status