All Chapters of Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya: Chapter 81 - Chapter 90

110 Chapters

81 Pertaruhan Nyawa

Sudut pandang Valerie: Aku bahkan tidak akan tahu bahwa Marcel belum menandatangani surat-surat itu jika polisi tidak menemukan map tersebut di antara barang-barang milik Liam dan memeriksa isinya. Marcel mengangkat tangannya dan aku menyerahkannya, hanya untuk menyadari bahwa tangan kami berdua bergetar."Kamu baik-baik saja?" Marcel meraih lenganku alih-alih map itu, tangannya yang lain memegang bahuku. "Kamu kedinginan! Apa kamu sudah minum cokelat panas ...?"Matanya tertuju pada susu di sampingku. Aku hanya sempat meminumnya beberapa teguk. "Aku belum makan apa pun selama lebih dari sehari, apa yang kamu harapkan?" Aku mendorongnya menjauh sambil duduk di belakang ambulans, aku melihat bintik hitam di depan mataku saat aku mencoba menyesuaikan kepalaku yang pusing. Aku terlalu syok dengan pengalaman nyaris mati tadi. Tim medis menyarankan untuk beristirahat sebentar. Berbicara dengan Marcel bukanlah istirahat. Itu hanya menguras energiku yang tersisa. "Aku tahu kamu seda
Read more

Bab 82 Nona Ular

Sudut pandang Valerie:Luar biasa. Sepertinya aku harus bertemu dengan semua orang yang kubenci sebelum akhirnya bisa mendapatkan ketenangan. Dengan napas terengah-engah dan keringat dingin, penglihatanku perlahan kembali. Namun, saat aku melihat Alisa yang bergelayut di lengan Marcel, rasanya aku lebih memilih untuk pingsan saja. "Apa yang kamu lakukan di sini? Kembalilah ke brankarmu." Marcel mengerutkan kening pada Alisa, kekhawatiran terpancar dari matanya. "Aku khawatir padamu ...." Alisa berkata dengan nada polos yang dibuat-buat, lalu bergumam, "Aku mendengar teriakan ... kamu baik-baik saja?" Setelah darahnya berhenti mengalir, ratu akting itu kembali. Aku belum pernah melihat Alisa kehilangan kendali di depan Marcel seperti saat pisau itu melukainya, tetapi yang paling mengesankan adalah betapa mudahnya dia bisa berpura-pura seolah-olah itu tidak pernah terjadi. Tidak ada yang lebih penting baginya selain hidupnya yang rapuh, namun Marcel tetap mempercayai kata-katan
Read more

Bab 83 Peringatan Marcel

Sudut pandang Valerie:Melihat "pasangan cinta yang malang" ini berusaha sekuat tenaga melindungi satu sama lain dariku, sang naga jahat, membuatku ingin mentertawakan diriku yang dulu karena begitu bodoh. Alisa mencuri identitasku untuk berteman dengan pahlawanku, menghabiskan seluruh hidupnya berpura-pura menjadi orang lain demi tetap berada di sisinya. Menggunakan Marcel untuk menyakitiku dengan segala cara, hingga titik di mana dia ingin aku mati dan Marcel membiarkannya. Kemudian aku yang menjadi penjahat dalam cerita ini? "Bagian mana tepatnya yang dia maksud sebagai niat baik?" Aku begitu marah hingga harus memaksa kata-kata keluar dari mulutku yang terkatup rapat. Aku menatap ular licik yang bersembunyi di balik pakaian domba, sulit bagiku untuk memahami bagaimana seseorang bisa dimanja hingga menjadi sejahat ini."Anggap saja aku membuat kesepakatan dengannya untuk membawanya ke dalam pernikahan kami, bukankah kamu juga mendapatkan keuntungan dari itu? Dia bisa melindung
Read more

Bab 84 Balas Dendam yang Manis

Sudut pandang Valerie:Marcel berbalik menatapku. Tepat saat aku hendak mengajukan tawaran, dia berkata kepada Joshua, "Dia seharusnya nggak menggunakan kekerasan, untuk itu aku minta maaf atas nama istriku." Hah. Ini yang pertama kali. "Kamu nggak punya hak untuk meminta maaf atas namaku." Aku bersembunyi dengan baik di belakang Adrian, menantang ayah angkatku. "Putrimu pantas mendapatkan tamparan itu dan bahkan lebih karena telah memancingku hingga diculik. Kalian berdua harus meminta maaf padaku atau aku akan menuntutnya." "Kamu sudah lihat? Lihat siapa yang sedang kamu lindungi!" Ayah angkatku menunjukku dengan jari gemetar. Marcel menghela napas, matanya terpaku pada lengan Adrian yang kupeluk seolah itu bisa menghentikanku untuk terus bersandar padanya. Melihat Marcel membelaku melawan orang-orang yang memperlakukanku dengan buruk adalah sesuatu yang di luar impianku sebelumnya. Aku mencoba merasakan manisnya atau kesenangan yang seharusnya aku rasakan, tetapi aku gagal
Read more

Bab 85 Kutukan Liam Kusuma

Sudut pandang Valerie:Aku tidak tahu tentang itu. Dari semua orang, aku pikir Alisa adalah orang yang paling ingin aku tetap berada di sisinya. Dia takut mati dan aku adalah pelindungnya. Aku pikir dia menawarkan namaku kepada Liam sebagai pertukaran untuk menyelamatkan hidupnya sendiri. Aku tidak suka nada suram yang digunakan Liam. "Masukkan dia ke dalam mobil!" Seorang pria bertubuh besar dengan wajah bulat dalam seragam polisi mengerutkan kening pada petugas yang menahan Liam. Mereka sedang memindahkannya, tetapi Liam berjuang untuk tetap tinggal demi mengatakan apa yang harus dia katakan. "Jeremy, biarkan dia bicara." Adrian memanggil pria bertubuh besar itu, suaranya lebih dingin dari biasanya. "Kita mungkin bisa menggunakannya di pengadilan." "Ucapannya nggak dapat dijadikan bukti." Marcel menatap tajam ke arah Adrian, lalu menambahkan kepada Liam, "Apakah kamu punya bukti untuk mendukung klaimmu?" Liam mengabaikan mereka berdua. Yang mengejutkan kami semua, matan
Read more

Bab 86 Pekerjaan Bayiku

Sudut pandang Valerie:"Sabrina membuatku berjanji untuk nggak menyakitimu," ujar Liam sambil akhirnya menatap Justin. "Aku ingin mati di depanmu dan meninggalkan noda darah di hidupmu, tapi kurasa aku nggak perlu melakukannya, 'kan? Kalau kamu bisa berbalik begitu cepat, berarti 'surga' yang kamu bicarakan nggak seindah yang kamu katakan, 'kan?”"Apa yang kamu harapkan, saat kamu lebih memilih ular daripada malaikat?"Justin menangis begitu keras, terjatuh ke tanah.Liam tidak mengatakan sepatah kata pun lagi setelah itu. Dia menutup jendelanya, bahkan tidak memandang Justin lagi. Namun Justin tetap tidak pergi, memegangi mobil polisi tempat Liam berada, seolah-olah itu bisa membawanya kembali ke masa lalu.Aku tidak tahu seberapa besar Justin mencintai "malaikatnya", jadi aku bahkan tidak bisa membayangkan betapa menyedihkannya menemukan kenyataan seperti itu setelah kematiannya.Apakah Marcel akan menangis untukku, jika dia pernah mengetahuinya?Lebih baik jika dia tidak pernah tahu
Read more

Bab 87 Pengakuannya

Sudut pandang Valerie:Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tidur, tetapi aku merasa jauh lebih baik ketika cahaya senja yang terang membangunkanku.Ruangan ini kosong. Tidak ada dokter, tidak ada perawat ....Tidak ada Adrian.Kurasa bayiku sudah melakukan tugasnya dengan baik.Mengingatkan diriku sendiri bahwa menangisi sesuatu yang tak pernah aku miliki adalah hal yang bodoh, aku turun dari ranjang kecil yang keras dan berjalan ke arah jendela. Angin di penghujung musim gugur tak lagi hangat. Udara terasa dingin.Aku ingin masalah bayi ini bisa menghindarkanku dari pembicaraan yang canggung, lalu kenapa aku merasa begitu sedih?Siapa pun yang berpikiran normal, setelah mengetahui bahwa gadis yang baru mereka temui seminggu lalu sedang hamil, pasti tidak akan tinggal dengan harapan apa pun. Dia sudah melakukan hal yang benar. Sebenarnya, aku ingin dia membuat pilihan ini.Aku tidak tahu bagaimana cara mencintai lagi.Mungkin suatu hari aku bisa sembuh. Namun, saat ini aku hancur, aku
Read more

Bab 88 Serigala Pincang

Sudut pandang Valerie:Apa yang pernah kulakukan sehingga pantas menerima ini? Aku tahu ini salah kalau aku menerimanya, tetapi itu tidak membuat kegembiraan dalam momen ini menjadi tidak nyata."Walaupun aku mempercayaimu …." Aku mencoba memilih kata-kataku lebih bijak daripada sebelumnya. "Kita baru saja bertemu seminggu yang lalu, Pak Adrian, aku rasa ….""Aku mengerti kekhawatiranmu. Itulah mengapa aku ingin menjalaninya dengan perlahan." Adrian memotong perkataanku sambil mencium tanganku. "Kamu memberitahuku tentang kehamilan ini untuk membuatku mundur, 'kan? Kamu nggak perlu begitu. Aku akan mencintai anakmu seperti anakku sendiri dan aku akan merawatmu lebih baik daripada siapa pun."Tidak ada wanita yang bisa menolak pengakuan seperti itu dari pahlawan yang baru saja menyelamatkan nyawanya.Aku hanyalah seorang manusia!Aku percaya pada kata-katanya. Aku hanya terkejut karena aku tidak pernah membayangkannya sebagai tipe orang yang bisa mencintai seumur hidup. Menurut Aurel, d
Read more

Bab 89 Aku Orang yang Jahat

Sudut pandang Valerie:"Meskipun aku mengandung anak orang lain?" tanyaku."Dia akan mengenalku dan hanya aku sebagai ayahnya," jawabnya."Bahkan kalau aku seorang pecandu kerja yang nggak bisa mengurus rumah dan segala hal lainnya?" tanyaku lagi, mengingat ruang tamu berantakan yang kutinggali bersama Aurel.Adrian tertawa ringan agar tidak merusak momen ini."Ya. Aku akan sangat menghargai kesempatan untuk hidup bersamamu." Entah bagaimana dia tetap menjaga nada suaranya yang serius, "Aku mengagumimu, bintang jatuhku."Baiklah! Aku sudah tidak punya tes untuknya lagi. Dia lulus semuanya dengan nilai sempurna."Oke, pertanyaan terakhir." Aku mengangguk. "Bahkan jika aku bersahabat dengan Aurel?"Pertanyaanku mengejutkannya. Adrian mengedipkan mata dengan bingung, tidak menangkap maksud dari pertanyaanku."Aku nggak mengerti apa maksudmu." Adrian mengernyit ringan. "Aku ... Aku nggak menentang siapa pun yang ingin kamu pertahankan di dalam hidupmu ... selain Marcel!"Kali ini giliranku
Read more

Bab 90 Rahasia Alisa

Sudut pandang Valerie:Ternyata, Adrian tidak pernah menyadari keberadaanku sampai malam balapan itu. Karena malam itulah dia kembali mencari tahu tentangku, hanya untuk menemukan bahwa akulah serigala kecil yang dia sukai sejak bertahun-tahun lalu. Namun, sebelum dia bisa melakukan apa-apa, aku sudah menikah dengan Marcel dan dia memutuskan untuk mengubur cinta pertamanya yang tak pernah mekar."Yang benar saja, kamu detektif yang buruk sekali." Aku tertawa padanya sambil memakan camilan yang dia bawa untukku.Adrian menghela napas sambil memutar bola matanya, telinganya kembali memerah. "Kamu janji akan menjaga rahasia ini demi semua camilan yang kamu suruh aku belikan!""Nggak! Camilan ini untuk aku menyimpan rahasia lamaranmu ini dari Aurel!" Aku langsung merebut camilan itu saat dia mulai menariknya. "Aku sudah punya foto-fotonya! Kalau kamu terus menggangguku, aku nggak akan ragu untuk menggunakannya!""Kamu bilang kamu sudah menghapusnya!" protes Adrian."Tapi itu sangat romanti
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status