Share

Bab 83 Peringatan Marcel

Penulis: Nyx Rai
Sudut pandang Valerie:

Melihat "pasangan cinta yang malang" ini berusaha sekuat tenaga melindungi satu sama lain dariku, sang naga jahat, membuatku ingin mentertawakan diriku yang dulu karena begitu bodoh.

Alisa mencuri identitasku untuk berteman dengan pahlawanku, menghabiskan seluruh hidupnya berpura-pura menjadi orang lain demi tetap berada di sisinya. Menggunakan Marcel untuk menyakitiku dengan segala cara, hingga titik di mana dia ingin aku mati dan Marcel membiarkannya.

Kemudian aku yang menjadi penjahat dalam cerita ini?

"Bagian mana tepatnya yang dia maksud sebagai niat baik?" Aku begitu marah hingga harus memaksa kata-kata keluar dari mulutku yang terkatup rapat. Aku menatap ular licik yang bersembunyi di balik pakaian domba, sulit bagiku untuk memahami bagaimana seseorang bisa dimanja hingga menjadi sejahat ini.

"Anggap saja aku membuat kesepakatan dengannya untuk membawanya ke dalam pernikahan kami, bukankah kamu juga mendapatkan keuntungan dari itu? Dia bisa melindung
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 84 Balas Dendam yang Manis

    Sudut pandang Valerie:Marcel berbalik menatapku. Tepat saat aku hendak mengajukan tawaran, dia berkata kepada Joshua, "Dia seharusnya nggak menggunakan kekerasan, untuk itu aku minta maaf atas nama istriku." Hah. Ini yang pertama kali. "Kamu nggak punya hak untuk meminta maaf atas namaku." Aku bersembunyi dengan baik di belakang Adrian, menantang ayah angkatku. "Putrimu pantas mendapatkan tamparan itu dan bahkan lebih karena telah memancingku hingga diculik. Kalian berdua harus meminta maaf padaku atau aku akan menuntutnya." "Kamu sudah lihat? Lihat siapa yang sedang kamu lindungi!" Ayah angkatku menunjukku dengan jari gemetar. Marcel menghela napas, matanya terpaku pada lengan Adrian yang kupeluk seolah itu bisa menghentikanku untuk terus bersandar padanya. Melihat Marcel membelaku melawan orang-orang yang memperlakukanku dengan buruk adalah sesuatu yang di luar impianku sebelumnya. Aku mencoba merasakan manisnya atau kesenangan yang seharusnya aku rasakan, tetapi aku gagal

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 85 Kutukan Liam Kusuma

    Sudut pandang Valerie:Aku tidak tahu tentang itu. Dari semua orang, aku pikir Alisa adalah orang yang paling ingin aku tetap berada di sisinya. Dia takut mati dan aku adalah pelindungnya. Aku pikir dia menawarkan namaku kepada Liam sebagai pertukaran untuk menyelamatkan hidupnya sendiri. Aku tidak suka nada suram yang digunakan Liam. "Masukkan dia ke dalam mobil!" Seorang pria bertubuh besar dengan wajah bulat dalam seragam polisi mengerutkan kening pada petugas yang menahan Liam. Mereka sedang memindahkannya, tetapi Liam berjuang untuk tetap tinggal demi mengatakan apa yang harus dia katakan. "Jeremy, biarkan dia bicara." Adrian memanggil pria bertubuh besar itu, suaranya lebih dingin dari biasanya. "Kita mungkin bisa menggunakannya di pengadilan." "Ucapannya nggak dapat dijadikan bukti." Marcel menatap tajam ke arah Adrian, lalu menambahkan kepada Liam, "Apakah kamu punya bukti untuk mendukung klaimmu?" Liam mengabaikan mereka berdua. Yang mengejutkan kami semua, matan

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 86 Pekerjaan Bayiku

    Sudut pandang Valerie:"Sabrina membuatku berjanji untuk nggak menyakitimu," ujar Liam sambil akhirnya menatap Justin. "Aku ingin mati di depanmu dan meninggalkan noda darah di hidupmu, tapi kurasa aku nggak perlu melakukannya, 'kan? Kalau kamu bisa berbalik begitu cepat, berarti 'surga' yang kamu bicarakan nggak seindah yang kamu katakan, 'kan?”"Apa yang kamu harapkan, saat kamu lebih memilih ular daripada malaikat?"Justin menangis begitu keras, terjatuh ke tanah.Liam tidak mengatakan sepatah kata pun lagi setelah itu. Dia menutup jendelanya, bahkan tidak memandang Justin lagi. Namun Justin tetap tidak pergi, memegangi mobil polisi tempat Liam berada, seolah-olah itu bisa membawanya kembali ke masa lalu.Aku tidak tahu seberapa besar Justin mencintai "malaikatnya", jadi aku bahkan tidak bisa membayangkan betapa menyedihkannya menemukan kenyataan seperti itu setelah kematiannya.Apakah Marcel akan menangis untukku, jika dia pernah mengetahuinya?Lebih baik jika dia tidak pernah tahu

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 87 Pengakuannya

    Sudut pandang Valerie:Aku tidak tahu sudah berapa lama aku tidur, tetapi aku merasa jauh lebih baik ketika cahaya senja yang terang membangunkanku.Ruangan ini kosong. Tidak ada dokter, tidak ada perawat ....Tidak ada Adrian.Kurasa bayiku sudah melakukan tugasnya dengan baik.Mengingatkan diriku sendiri bahwa menangisi sesuatu yang tak pernah aku miliki adalah hal yang bodoh, aku turun dari ranjang kecil yang keras dan berjalan ke arah jendela. Angin di penghujung musim gugur tak lagi hangat. Udara terasa dingin.Aku ingin masalah bayi ini bisa menghindarkanku dari pembicaraan yang canggung, lalu kenapa aku merasa begitu sedih?Siapa pun yang berpikiran normal, setelah mengetahui bahwa gadis yang baru mereka temui seminggu lalu sedang hamil, pasti tidak akan tinggal dengan harapan apa pun. Dia sudah melakukan hal yang benar. Sebenarnya, aku ingin dia membuat pilihan ini.Aku tidak tahu bagaimana cara mencintai lagi.Mungkin suatu hari aku bisa sembuh. Namun, saat ini aku hancur, aku

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 88 Serigala Pincang

    Sudut pandang Valerie:Apa yang pernah kulakukan sehingga pantas menerima ini? Aku tahu ini salah kalau aku menerimanya, tetapi itu tidak membuat kegembiraan dalam momen ini menjadi tidak nyata."Walaupun aku mempercayaimu …." Aku mencoba memilih kata-kataku lebih bijak daripada sebelumnya. "Kita baru saja bertemu seminggu yang lalu, Pak Adrian, aku rasa ….""Aku mengerti kekhawatiranmu. Itulah mengapa aku ingin menjalaninya dengan perlahan." Adrian memotong perkataanku sambil mencium tanganku. "Kamu memberitahuku tentang kehamilan ini untuk membuatku mundur, 'kan? Kamu nggak perlu begitu. Aku akan mencintai anakmu seperti anakku sendiri dan aku akan merawatmu lebih baik daripada siapa pun."Tidak ada wanita yang bisa menolak pengakuan seperti itu dari pahlawan yang baru saja menyelamatkan nyawanya.Aku hanyalah seorang manusia!Aku percaya pada kata-katanya. Aku hanya terkejut karena aku tidak pernah membayangkannya sebagai tipe orang yang bisa mencintai seumur hidup. Menurut Aurel, d

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 89 Aku Orang yang Jahat

    Sudut pandang Valerie:"Meskipun aku mengandung anak orang lain?" tanyaku."Dia akan mengenalku dan hanya aku sebagai ayahnya," jawabnya."Bahkan kalau aku seorang pecandu kerja yang nggak bisa mengurus rumah dan segala hal lainnya?" tanyaku lagi, mengingat ruang tamu berantakan yang kutinggali bersama Aurel.Adrian tertawa ringan agar tidak merusak momen ini."Ya. Aku akan sangat menghargai kesempatan untuk hidup bersamamu." Entah bagaimana dia tetap menjaga nada suaranya yang serius, "Aku mengagumimu, bintang jatuhku."Baiklah! Aku sudah tidak punya tes untuknya lagi. Dia lulus semuanya dengan nilai sempurna."Oke, pertanyaan terakhir." Aku mengangguk. "Bahkan jika aku bersahabat dengan Aurel?"Pertanyaanku mengejutkannya. Adrian mengedipkan mata dengan bingung, tidak menangkap maksud dari pertanyaanku."Aku nggak mengerti apa maksudmu." Adrian mengernyit ringan. "Aku ... Aku nggak menentang siapa pun yang ingin kamu pertahankan di dalam hidupmu ... selain Marcel!"Kali ini giliranku

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 90 Rahasia Alisa

    Sudut pandang Valerie:Ternyata, Adrian tidak pernah menyadari keberadaanku sampai malam balapan itu. Karena malam itulah dia kembali mencari tahu tentangku, hanya untuk menemukan bahwa akulah serigala kecil yang dia sukai sejak bertahun-tahun lalu. Namun, sebelum dia bisa melakukan apa-apa, aku sudah menikah dengan Marcel dan dia memutuskan untuk mengubur cinta pertamanya yang tak pernah mekar."Yang benar saja, kamu detektif yang buruk sekali." Aku tertawa padanya sambil memakan camilan yang dia bawa untukku.Adrian menghela napas sambil memutar bola matanya, telinganya kembali memerah. "Kamu janji akan menjaga rahasia ini demi semua camilan yang kamu suruh aku belikan!""Nggak! Camilan ini untuk aku menyimpan rahasia lamaranmu ini dari Aurel!" Aku langsung merebut camilan itu saat dia mulai menariknya. "Aku sudah punya foto-fotonya! Kalau kamu terus menggangguku, aku nggak akan ragu untuk menggunakannya!""Kamu bilang kamu sudah menghapusnya!" protes Adrian."Tapi itu sangat romanti

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 91 Hidup dan Bersemangat

    Sudut pandang Valerie:Alisa mempunyai banyak pria, aku tahu itu. Namun, menunjukkan niatnya dengan begitu jelas hingga targetnya bisa mengetahuinya bukanlah gayanya. Dia suka bermain ambigu. Bagaimanapun juga, dia adalah "wanita Marcel", gelar yang tidak akan pernah dia lepaskan."21 Mei..." gumamku, itu adalah hari ketika Alisa diusir oleh Nenek. "Apakah itu sebelum atau setelah Nenek mengusirnya? Kamu ingat?""Ohh .... Aku mendatanginya saat berita pernikahanmu tersebar, jadi sudah pasti setelah dia diusir." Adrian mengangguk, memutar bola matanya. "Rupanya begitu. Aku terkejut bagaimana dia bisa menggodaku ketika hatinya seutuhnya adalah milik Marcel, jadi aku mulai menyelidikinya."Adrian menatapku dengan rasa bersalah. "Aku menemukan bahwa gadis yang diklaim Marcel cintai bukanlah Alisa, melainkan kamu.""Apa?" Aku membuka mata lebar-lebar karena terkejut, "Gimana kamu bisa tahu?"Tidak ada bukti kuat yang bisa ditemukan."Itu sebenarnya bukan penyelidikan." Adrian melambaikan ta

Bab terbaru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 286 Hormati Kesepakatan

    "Nona Salim, senang bertemu denganmu." Okto membungkuk pada Val dengan sikap sopan, tetapi Val bersumpah dia melihat sekilas senyuman mengejek yang coba ditahannya saat dia menundukkan kepala.Apa-apaan ini? Okto adalah "pangeran misterius" yang akan diumumkan Keluarga Wibowo hari ini? Dia adalah putra dari Erawan Wibowo? Okto tahu kalau Val sedang menghindari ayahnya dan dia membantunya? Apakah Okto tahu tentang Nico? Apa arti semua ini?Begitu banyak kejutan meledak di kepala Val."Sudah lama nggak ketemu, Okto!" Alisa menyambutnya dengan senyum cerah, matanya berbinar penuh suka cita."Kami baru saja ketemu kemarin di gedung Tanzil." Okto membalas senyuman itu dengan antusiasme yang setara, kalau tidak lebih. "Mungkin kamu lupa karena waktu itu kamu cuma melirikku sekilas dan nggak berhenti buat ngobrol pas aku nyapa kamu. Nggak ngenalin aku, ya?"Alisa terkenal karena tidak pernah melempar senyum pada siapa pun, kecuali targetnya. Dia bersikap seperti malaikat di hadapan orang-oran

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 285 Pangeran yang Hilang

    Val mulai serius mempertimbangkannya sekarang.Dia tidak bisa menuntut mereka kalau mereka cuma menyaksikan kecelakaan mobil, seburuk apa pun itu, menyaksikan seorang ibu mati saat mencoba menyelamatkan bayinya. Mereka bisa dan Val yakin mereka pasti akan, mengklaim bahwa Erin memohon agar mereka menyelamatkan bayinya.Faktanya, itulah versi pertama dari "kebenaran" yang diceritakan oleh Joshua ketika Val mencoba mencari keluarganya sendiri.Namun, kalau mereka terlibat langsung dalam kecelakaan itu? Mungkin Val bisa menuntut mereka! Dengan catatan kalau Val bisa membuktikannya, sebelum masa kedaluwarsa penuntutan berakhir.Berapa lama batas waktu untuk kasus tabrak lari? Val tidak yakin."Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi waktu itu," tuntut Val, tetapi dia tidak bergerak meski tatapan Nyonya Wibowo mulai curiga, matanya tajam menelisik bisik-bisik mereka."Jangan maksa!" Aveline memperingatkan.Nyonya Wibowo menatap Val dengan mata penuh kecurigaan, begitu juga dengan semua o

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 284 Tabrak Lari

    Nenek mengatakan itu?Aveline jelas tidak mengetahuinya, berbeda dengan Alisa. Namun, Alisa juga tidak menyangka Marcel akan menyebutkannya di sini. Val sebenarnya merasakan keterkejutan yang sama ....Apakah Marcel sadar bahwa dia sedang menginjak lapisan tipis dari kebohongan Alisa?Namun, tak ada yang lebih terkejut daripada Nyonya Wibowo ...."Tunggu, bukankah kamu sudah mendapatkan pernikahan yang dijanjikan itu lima tahun lalu? Aku datang ke pernikahanmu!"Lima tahun yang lalu, tepat setelah dokumen perceraian resminya dengan Val selesai, Marcel menikahi Alisa dengan perayaan yang megah. Seluruh kota merayakan hari bahagia mereka, melupakan mantan Nyonya Tanzil yang dibiarkan membusuk dalam penjara.Val mengatupkan bibirnya, berusaha keras menahan senyum.Jadi, bukan hanya Alisa yang mengaku sebagai wanita Marcel di depannya, tetapi juga di depan semua orang? Seorang ibu yang penuh kasih, membawa putri kesayangannya untuk mengunjungi orang berpengaruh yang ingin mereka dekati set

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 283 Syarat dari sang Wanita Baja

    Nyonya Wibowo berbalik, mendorong lengan Aveline seperti seekor bulldog di atas ring. Diam-diam, Marcel melangkah maju dengan senyuman cerah, menghalangi Val darinya."Dia menolak datang hari ini hanya karena aku mengundangmu! Aku nggak menyangka dia benar-benar nggak datang, tapi ternyata benaran!" Nyonya Wibowo langsung melupakan Val. "Masalah sebesar apa yang membuatnya bahkan nggak mau bicara dengan cucunya sendiri yang begitu baik selama bertahun-tahun?"Marcel bahkan terhenti sejenak ....Bukankah Gloria melakukan hal yang sama kepada putrinya? Dia bahkan tidak datang ke pemakaman Erin. Sebenarnya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang, atas perintahnya, tampaknya.Kata-kata itu juga menghentikan amarah Val sesaat ....Bertahun-tahun? Dia mengira Nenek mengusir Marcel hanya sebagai bentuk sikap, sebagian untuk memberinya kesempatan menantang dirinya sendiri tanpa nama Tanzil yang membuka jalannya. Namun, dia tidak menyangka Nenek benar-benar tidak berbicara dengannya se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 282 Gloria yang Marah

    Acara ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Aveline. Yah, kecuali fakta bahwa dia yang menyelenggarakannya sebagai cara untuk menjilat Nyonya Wibowo.Nyonya Wibowo ada di sini untuk mengumumkan kembalinya si bajingan, putra dari Erawan Wibowo yang hilang, ke publik. Acara ini bukan untuk Aveline dan sudah pasti bukan untuk Val. Aveline sudah bersusah payah menjaga Val tetap jauh dari Keluarga Wibowo dan dia tidak akan gagal sekarang.Satu-satunya celah, hal yang terus-menerus dipikirkannya sejak melihat Val adalah ....Bagaimana Val bisa mendapatkan undangan?Untuk mencegah mimpi buruk terbesarnya menjadi kenyataan, Aveline bahkan tidak mengundang Keluarga Demian. Putri mereka adalah salah satu sahabat Val. Ditambah lagi, ada Adrian, yang tiba-tiba saja membela Val tanpa alasan.Mereka telah membuat hidup Keluarga Salim sulit di dunia bisnis. Mereka akan berperan besar dalam kejatuhan Rumah Z, yang keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat bisnis Keluarga Salim dalam beberapa

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 281 Nama yang Tak Boleh Disebut

    Setiap Natal, Aveline akan membawa Alisa dalam kunjungan "keluarga", di mana Joshua tidak ikut serta. Alasannya selalu berkaitan dengan bagaimana keluarganya tidak menyetujui pernikahannya dengan Joshua, yang dianggap berada di bawah standar mereka. Sementara itu, Val akan ditinggalkan bersama Joshua, dengan alasan untuk menjaga keseimbangan antara orang tua dan anak-anak.Jika itu benar-benar alasan utamanya, maka Aveline seharusnya tidak membawa Gerry bersamanya juga.Val dulu berpikir bahwa itu karena Alisa tidak menyukainya. Namun, sekarang dia tahu alasan sebenarnya di balik semua itu ....Dari bagaimana Aveline dan Alisa berusaha menjilat Nyonya Wibowo, sudah jelas bahwa mereka tidak ingin Val memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang berkuasa seperti ini. Terlebih lagi, sebagai putri Aveline sendiri.Bagaimana jika Nyonya Wibowo mulai menyukai Val? Kemudian, akan ada seseorang di "keluarga" ini yang benar-benar memperlakukannya dengan baik. Itu adalah hal yang haru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 280 Rahasia Natal

    Itulah frasa yang tidak pernah bisa dipahami Val, rasa ingin tahu yang kelam.Sambil melihat sekeliling, Val perlahan menggeleng, matanya dipenuhi rasa jijik saat melihat penghinaan di mata para penonton yang ingin tahu. Apa yang mereka tunggu? Agar dia menangis karena dipermalukan oleh seorang wanita tua yang bahkan tidak mengenalnya?Agar dia merasa malu karena seseorang yang menyebutnya "saudari" justru secara terbuka menunjukkan cara untuk mempermalukannya, sambil berpura-pura bersikap baik dengan akting canggungnya?Dia bukan orang yang seharusnya merasa malu di sini."Terima kasih atas undangannya, Nyonya Wibowo," Val menunduk ringan, nadanya tenang dan sopan.Nyonya Wibowo akhirnya menatap Val, seolah melihatnya untuk pertama kali. Dia mengamati Val selama beberapa detik yang terasa lama dan kerutan di wajahnya semakin dalam. Pada titik ini, Val cukup terkejut. Apa yang bisa Alisa katakan sampai membuat Nyonya Wibowo langsung membencinya terlebih hanya dengan melihatnya?"Hmph."

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 279 Saudari yang Baik

    Val sempat kehilangan fokus sejenak.Apa yang barusan Marcel katakan?Selama ini, Val mengira Joshua ada hubungannya dengan kematian ibunya. Setidaknya, dia menyaksikannya dan tidak menolong, hanya melihat Erin meregang nyawa lalu membawa Val pulang. Val sudah menyelidiki kecelakaan mobil itu dengan memanfaatkan sumber daya Nico dalam waktu yang cukup lama. Belum lagi, sumber daya itu sangat besar.Hasilnya? Tidak ada.Val tidak menemukan satu pun bukti yang menunjukkan keberadaan Joshua di dekat lokasi kecelakaan dan dia berpikir mungkin semua jejaknya telah dihapus. Lagi pula, Joshua pasti telah berusaha menutupi jejaknya juga.Namun, jika yang dikatakan Marcel benar ...."Gimana kamu bisa tahu? Kamu punya bukti? Sudah berapa lama kamu mengetahuinya dan menyembunyikannya dariku hanya untuk ...?" Val meledak dengan rentetan pertanyaan seperti senapan mesin.Ting, ting, ting!Suara dentingan gelas yang tajam memecah keheningan, membuat Val langsung berhenti. Bahkan sebelum dia bisa men

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 278 Kebiasaan Lama Sulit Dihilangkan

    "Aku baru sadar, kamu terlihat menggemaskan saat marah."Saat itu, Val benar-benar ingin menghantam kepala pria konyol itu dan langsung pergi. Namun, seluruh lobi sudah sunyi dan semua mata tertuju pada orang-orang di tengah. Jika dia berani bertindak sekarang, dia akan menjadi pusat perhatian. Jadi itu alasan Marcel begitu berani sekarang?"Kalau kamu sudah nggak peduli lagi dengan ular kecilmu itu ...." Val menggertakkan giginya, tetapi dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Marcel menyeringai percaya diri dan menyelanya dengan santai ...."Kamu bahkan belum mendengar tawaranku."Val berbalik untuk pergi, tetapi Marcel sudah lebih dulu membaca gerakannya dan menarik pinggangnya sebelum dia bisa menghindar. Walaupun dia gagal membuat keributan dan hanya menarik perhatian segelintir orang di sekitar mereka, dia kini berada dalam pelukan Marcel, dengan erat."Kamu ...!"Val nyaris berteriak. Nyaris.Val tidak pernah suka berdandan, tidak seperti sekarang. Dia belajar merias di

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status