All Chapters of Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya: Chapter 141 - Chapter 150

233 Chapters

Bab 141 Penolakannya

Sudut pandang Valerie:"Kamu menemukannya di lantai?" desis Alisa terkejut. Dari suaranya, dia masuk ke ruang kerja dan menutup pintu. "A … aku benar-benar menjatuhkan kuncinya?""Maaf," kata Marcel.Kepahitan dalam suaranya membuat hatiku sakit. Marcel benci berbohong, tetapi sekarang aku memaksanya berbohong, kepada seseorang yang dia pedulikan pula. Aku makin banyak berutang kepadanya.Aku mengintip dari pintu kamar untuk melihat, malah melihat pengikut Alisa, Eko, menempelkan telinganya ke pintu ruang kerja. Kami saling terkejut dan segera menarik kepala kami masing-masing kembali."Tapi, kenapa kamu di sini?" tanya Alisa dengan penuh curiga. "Kamu bilang untuk ketemu di hutan tempat kamu menyelamatkanku."Sial!Aku memasukkan penyuara telinga ke telingaku saat aku berlari keluar dari pintu. Aku tidak tahu apa yang Lukas kirimkan kepada Alisa, tetapi aku tahu itu di dekat danau! Mengapa aku tidak memberi tahu Marcel setidaknya? Aku perlu memperingatkan Marcel!"Hutan?" tanya Marcel
Read more

Bab 142 Pewaris Keluarga Kumala

Sudut pandang Valerie:Aku belum pernah melihat Marcel sesedih ini. Dahulu, saat aku bertengkar dengannya karena Alisa, dia biasanya hanya mendengus dingin, atau mengabaikannya. Tidak pernah dia sampai sepeduli ini hingga seluruh suaranya mengalir keluar penuh rasa sakit.Rasa sakitnya menyengatku."Ya, sangat puas!" kataku dengan nada kejam, menatapnya dengan tajam. "Aku minta maaf kalau kamu mengatakannya untuk membayar pernikahan yang hancur, tapi kamu nggak perlu melakukannya kalau kamu pikir itu nggak sebanding!""Aku nggak bilang begitu," jawab Marcel seraya menghela napas, suaranya lelah dan rendah. "Aku tahu aku perlu menjaga jarak darinya, aku hanya nggak ingin melakukannya dengan cara yang kejam.""Aku bilang aku tetap bertahan demi darah, dan aku bilang aku merobek surat cerai itu hanya untuk menyiksa wanita berhargamu." Aku merasa darahku mendidih dalam api dingin saat melanjutkan, "Terserah kalau kamu tetap jadi kesatria untuknya, tapi jangan minta aku bergabung denganmu!
Read more

Bab 143 Keberuntungan Besar

Sudut pandang Diego:Itu kalung ibuku.Satu-satunya di dunia.Ibuku meninggal dalam kecelakaan mobil dua puluh tahun yang lalu, bersama adik perempuanku. Begitulah yang mereka katakan kepada kami. Namun, mereka tidak pernah menemukan tubuh adikku. Maksudku, memang benar mobil itu jatuh dari tebing dan terbakar, dan mungkin memang benar ada hewan liar. Bahkan mayat Ibu pun tidak utuh.Namun, aku tidak pernah memercayai mereka. Mereka semua mengira aku melakukan ini karena aku menyalahkan diriku sendiri. Aku memang menyalahkan diriku sendiri dan kematian Ibu adalah karena aku. Namun, itu bukan alasan utamanya.Seorang manusia tidak akan menghilang begitu saja. Begitu juga dengan safir itu.Sekarang, aku sedang memandang keduanya, dengan mataku sendiri!"Apa yang kamu lakukan?" gumamku kepada Joshua Salim, tetapi segera menyadari bahwa bukan hakku untuk berteriak. Memang itu putrinya, putri angkatnya, tetapi itu bukan berarti dia berhak melakukan hal seperti itu!"Siapa kamu?" Pria tua it
Read more

Bab 144 Si Gadis Jahat

Sudut pandang Valerie:Joshua Salim tidak suka dengan pria misterius itu.Diego Kumala. Sebuah nama yang belum pernah aku dengar seumur hidupku. Maksudku, aku tahu nama Keluarga Kumala. Keluarga itu memiliki lebih banyak kekayaan daripada seorang raja dan mereka sangat rendah hati meski kaya raya. Namun, nama ini tidak pernah ada hubungannya dengan Keluarga Salim.Maksudku, bagaimana mungkin ada hubungan? Keluarga Salim bahkan nyaris tidak masuk dalam daftar sepuluh keluarga terkaya di kota ini.Namun, Joshua Salim, pria yang senang menjilat orang-orang kaya seperti Marcel, tidak suka dengan Diego Kumala. Bukan, bukan tidak suka.Joshua Salim membencinya dan ... sedikit takut kepadanya. Dia menatap Diego Kumala dengan cara yang persis sama seperti cara dia menatapku saat aku masih kecil.Ini adalah kebencian murni tanpa alasan yang jelas, dan kebencian ini sudah tertanam dalam diri Joshua Salim.Joshua Salim mengundang pria ini ke rumahnya, hanya untuk tidak menghormatinya di depan waj
Read more

Bab 145 Perhatian Diego

Sudut pandang Valerie:"Kamu mau pergi?"Aku berpaling dengan enggan dari pintu tertutup Joshua Salim ketika suara Marcel terdengar. Aku menoleh ke arahnya dan melihat Lukas berdiri dekat kami. Koper kecilku ada di sampingnya.Aku telah banyak berpindah tempat akhir-akhir ini sejak aku mengetahui tentang bayiku hari itu. Satu-satunya hal yang terasa seperti rumah adalah koper itu."Nggak, aku nggak pergi," jawabku, menghindari tatapan Marcel.Jika aku menjawab iya, Marcel akan mencoba membujukku untuk kembali bersamanya. Aku tidak ingin membuang waktu untuk pembicaraan seperti itu.Aku ingin pindah karena aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan dari Joshua Salim. Namun, begitu barang milik Ibu hampir dalam jangkauanku, aku tidak bisa berhenti memikirkan cara untuk mendapatkannya. Aku ingin kalung Ibu. Aku benci kenyataan bahwa kalung itu ada di leher Alisa, apalagi sekarang aku tahu akan lebih sulit untuk mendapatkannya dari Joshua Salim."Kamu nggak pintar berbohong," kata Marce
Read more

Bab 146 Liana Tantra yang Kukenal

Sudut pandang Valerie:Diego Kumala mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi jijik yang jelas, lalu mengangguk padaku dengan gaya menggoda. "Aku kagum dengan pidato kecilmu, tapi fakta kalau kamu membiarkan dia menyentuhmu dengan begitu mudah memberitahu lebih banyak daripada kata-katamu."Berengsek! Apa masalahnya?Aku ingin mendorong Marcel menjauh, tetapi aku tidak tahu siapa yang lebih aku benci saat ini, si mangsa arogan malang yang terperangkap oleh jebakan Alisa, atau si mangsa arogan malang yang mengklaim sudah keluar dari jebakan Alisa."Bukan urusanmu!" Aku mengerutkan kening ke arah Diego sambil melepaskan tangan Marcel. Memang tidak bijak memancing amarah dua orang berkuasa sekaligus, tetapi karena aku sudah jadi musuh dunia, rasanya tidak ada bedanya. "Kalau suatu hari kamu terjebak oleh perempuan murahan, itu karena kamu memang playboy dari awal!"Tatapan Diego langsung berubah dingin, nadanya terdengar berbahaya. "Siapa yang kamu sebut perempuan murahan?""Siapa pun ya
Read more

Bab 147 Lembur

Sudut pandang Valerie:Diego pergi bersama Okto. Yang aku tahu hanya nama Liana, bahkan tidak tahu plat mobil mereka. Jadi, kalau aku mau melakukan sesuatu, mengikuti mereka adalah satu-satunya kesempatan."Ganti rencana!" Aku menarik Lukas keluar dari sana. "Kemampuan menyetirmu sebanding dengan Adrian nggak?""Kurang lebih sama." Lukas mengernyit bingung. "Cukup untuk memenuhi kebutuhanmu. Aku tahu soal mabuk perjalananmu ....""Bisa kejar-kejaran mobil?" Aku memotongnya, menunjuk mobil yang keluar dari gerbang Keluarga Salim. "Ikuti mobil itu!"Kami hampir kehilangan jejak mereka. Sebenarnya, kami memang kehilangannya. Entah siapa yang menyetir mobil itu, tetapi gaya menyetirnya berubah di tengah jalan.Sepertinya mereka menyadari kami mengikuti dari belakang dan kami kehilangan jejak setelah mereka masuk terowongan. Aku tidak tahu mereka datang dari mana, atau mau ke mana. Aku bahkan tidak yakin itu benar-benar Liana yang kukenal. Namun, dia pengacara dan Liana baru saja masuk firm
Read more

Bab 148 Dunia Baru

Sudut pandang Valerie:Apa maksud dari pertanyaan itu?"Ya, dia memang anak yang suka berpesta." Aku mengangkat bahu, ragu karena merasa jawabanku tidak membantu. "Dylan tahu soal itu. Dia nggak perlu sembunyi dari Dylan kalau cuma ...."Ada beberapa bar di jalan ini dan di sekitarnya. Itu tidak membantu kita mempersempit pencarian."Ya, itu jadi masuk akal." Lukas mengangguk, lalu menghentikan mobil, padahal kita masih jauh dari perpustakaan."Aku tadi menebak mereka seharusnya berada di bar sebelum kita mengikuti teman baru kita ini. Tapi, Diego menganggap dia seperti "peliharaan"-nya, berarti mereka punya hubungan dekat. Kalau dia ada di bar, itu nggak akan menarik buat Diego. Untungnya, kamu di sini bersamaku, bukan Adrian ...."Dia keluar mobil dan aku buru-buru mengikutinya. Tidak ada yang boleh berhenti di tengah cerita! Pasti ini balas dendam karena aku mengeluh soal kemampuan menyetirnya. Dia mengunci mobil sambil berjalan menuju pintu kayu yang terlihat biasa saja hingga nyar
Read more

Bab 149 Pertarungan Kecil yang Kotor

Sudut pandang Valerie:Liana butuh uang.Dia tidak pernah menunjukkan sisi hidupnya yang satu ini ke kami. Dia tipe orang yang lebih pilih ambil pinjaman mahasiswa dan kerja tiga pekerjaan paruh waktu tanpa pernah memberi tahu kami. Namun, dia sudah melunasi pinjaman itu dan baru saja dapat pekerjaan yang lumayan. Apa yang membuat dia sampai harus cari uang dengan cara begini?"Apa rencana kita?" tanya Lukas, matanya tertuju ke pertarungan. "Aku ngerti kamu khawatir, tapi temanmu jelas lebih unggul.""Tapi dia baru saja kena pukul!" seruku kesal padanya."Ya, ini sebuah pertarungan." Lukas mendengus, nada suaranya terdengar kagum. "Tapi, dia sangat tangguh. Dia lebih pilih kena pukulan keras di badan daripada di wajah. Untuk menyembunyikan rahasianya?"Aku menundukkan kepala, tidak sanggup lagi melihat pertarungan itu.Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku selalu menghargai keputusan Liana soal ini, tetapi kalau dia sampai ambil risiko sebesar ini demi uang, apa aku masih bisa diam saja?
Read more

Bab 150 Roller Coaster Mimpi Buruk

Sudut pandang Diego:Aku berusaha menjaga pencarian adikku tetap rahasia.Nama Kumala sudah cukup menarik perhatian para penipu. Hanya karena berita tentang ditemukannya mobil ibuku di bawah jurang tanpa jejak bayi, kami sudah harus berurusan dengan segala macam orang yang datang kepada kami selama bertahun-tahun, mengklaim bahwa mereka yang membesarkan adikku yang mereka temukan di dekat lokasi kecelakaan.Beberapa dari mereka bahkan datang untuk meminta imbalan dengan gambar bayi yang sudah meninggal. Pada dasarnya, mereka menjual anak-anak mereka, bahkan yang sudah mati juga.Bisa dibilang aku sudah melihat sisi tergelap dari manusia.Sebagian besar dari mereka mudah dikenali. Kami tidak pernah mengungkapkan bahwa golongan darah Ibu adalah rhesus negatif, begitu juga golongan darah bayi tersebut. Bahkan tanpa bisa melakukan tes DNA, laporan pemeriksaan medis sederhana dari kehidupan mereka bisa dengan mudah memberitahu mana dari mereka yang palsu.Namun tetap saja, mereka menyebabka
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
24
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status