Share

Bab 145 Perhatian Diego

Author: Nyx Rai
Sudut pandang Valerie:

"Kamu mau pergi?"

Aku berpaling dengan enggan dari pintu tertutup Joshua Salim ketika suara Marcel terdengar. Aku menoleh ke arahnya dan melihat Lukas berdiri dekat kami. Koper kecilku ada di sampingnya.

Aku telah banyak berpindah tempat akhir-akhir ini sejak aku mengetahui tentang bayiku hari itu. Satu-satunya hal yang terasa seperti rumah adalah koper itu.

"Nggak, aku nggak pergi," jawabku, menghindari tatapan Marcel.

Jika aku menjawab iya, Marcel akan mencoba membujukku untuk kembali bersamanya. Aku tidak ingin membuang waktu untuk pembicaraan seperti itu.

Aku ingin pindah karena aku sudah mendapatkan semua yang aku inginkan dari Joshua Salim. Namun, begitu barang milik Ibu hampir dalam jangkauanku, aku tidak bisa berhenti memikirkan cara untuk mendapatkannya. Aku ingin kalung Ibu. Aku benci kenyataan bahwa kalung itu ada di leher Alisa, apalagi sekarang aku tahu akan lebih sulit untuk mendapatkannya dari Joshua Salim.

"Kamu nggak pintar berbohong," kata Marce
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 146 Liana Tantra yang Kukenal

    Sudut pandang Valerie:Diego Kumala mengangkat sebelah alisnya dengan ekspresi jijik yang jelas, lalu mengangguk padaku dengan gaya menggoda. "Aku kagum dengan pidato kecilmu, tapi fakta kalau kamu membiarkan dia menyentuhmu dengan begitu mudah memberitahu lebih banyak daripada kata-katamu."Berengsek! Apa masalahnya?Aku ingin mendorong Marcel menjauh, tetapi aku tidak tahu siapa yang lebih aku benci saat ini, si mangsa arogan malang yang terperangkap oleh jebakan Alisa, atau si mangsa arogan malang yang mengklaim sudah keluar dari jebakan Alisa."Bukan urusanmu!" Aku mengerutkan kening ke arah Diego sambil melepaskan tangan Marcel. Memang tidak bijak memancing amarah dua orang berkuasa sekaligus, tetapi karena aku sudah jadi musuh dunia, rasanya tidak ada bedanya. "Kalau suatu hari kamu terjebak oleh perempuan murahan, itu karena kamu memang playboy dari awal!"Tatapan Diego langsung berubah dingin, nadanya terdengar berbahaya. "Siapa yang kamu sebut perempuan murahan?""Siapa pun ya

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 147 Lembur

    Sudut pandang Valerie:Diego pergi bersama Okto. Yang aku tahu hanya nama Liana, bahkan tidak tahu plat mobil mereka. Jadi, kalau aku mau melakukan sesuatu, mengikuti mereka adalah satu-satunya kesempatan."Ganti rencana!" Aku menarik Lukas keluar dari sana. "Kemampuan menyetirmu sebanding dengan Adrian nggak?""Kurang lebih sama." Lukas mengernyit bingung. "Cukup untuk memenuhi kebutuhanmu. Aku tahu soal mabuk perjalananmu ....""Bisa kejar-kejaran mobil?" Aku memotongnya, menunjuk mobil yang keluar dari gerbang Keluarga Salim. "Ikuti mobil itu!"Kami hampir kehilangan jejak mereka. Sebenarnya, kami memang kehilangannya. Entah siapa yang menyetir mobil itu, tetapi gaya menyetirnya berubah di tengah jalan.Sepertinya mereka menyadari kami mengikuti dari belakang dan kami kehilangan jejak setelah mereka masuk terowongan. Aku tidak tahu mereka datang dari mana, atau mau ke mana. Aku bahkan tidak yakin itu benar-benar Liana yang kukenal. Namun, dia pengacara dan Liana baru saja masuk firm

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 148 Dunia Baru

    Sudut pandang Valerie:Apa maksud dari pertanyaan itu?"Ya, dia memang anak yang suka berpesta." Aku mengangkat bahu, ragu karena merasa jawabanku tidak membantu. "Dylan tahu soal itu. Dia nggak perlu sembunyi dari Dylan kalau cuma ...."Ada beberapa bar di jalan ini dan di sekitarnya. Itu tidak membantu kita mempersempit pencarian."Ya, itu jadi masuk akal." Lukas mengangguk, lalu menghentikan mobil, padahal kita masih jauh dari perpustakaan."Aku tadi menebak mereka seharusnya berada di bar sebelum kita mengikuti teman baru kita ini. Tapi, Diego menganggap dia seperti "peliharaan"-nya, berarti mereka punya hubungan dekat. Kalau dia ada di bar, itu nggak akan menarik buat Diego. Untungnya, kamu di sini bersamaku, bukan Adrian ...."Dia keluar mobil dan aku buru-buru mengikutinya. Tidak ada yang boleh berhenti di tengah cerita! Pasti ini balas dendam karena aku mengeluh soal kemampuan menyetirnya. Dia mengunci mobil sambil berjalan menuju pintu kayu yang terlihat biasa saja hingga nyar

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 149 Pertarungan Kecil yang Kotor

    Sudut pandang Valerie:Liana butuh uang.Dia tidak pernah menunjukkan sisi hidupnya yang satu ini ke kami. Dia tipe orang yang lebih pilih ambil pinjaman mahasiswa dan kerja tiga pekerjaan paruh waktu tanpa pernah memberi tahu kami. Namun, dia sudah melunasi pinjaman itu dan baru saja dapat pekerjaan yang lumayan. Apa yang membuat dia sampai harus cari uang dengan cara begini?"Apa rencana kita?" tanya Lukas, matanya tertuju ke pertarungan. "Aku ngerti kamu khawatir, tapi temanmu jelas lebih unggul.""Tapi dia baru saja kena pukul!" seruku kesal padanya."Ya, ini sebuah pertarungan." Lukas mendengus, nada suaranya terdengar kagum. "Tapi, dia sangat tangguh. Dia lebih pilih kena pukulan keras di badan daripada di wajah. Untuk menyembunyikan rahasianya?"Aku menundukkan kepala, tidak sanggup lagi melihat pertarungan itu.Aku tidak tahu harus bagaimana. Aku selalu menghargai keputusan Liana soal ini, tetapi kalau dia sampai ambil risiko sebesar ini demi uang, apa aku masih bisa diam saja?

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 150 Roller Coaster Mimpi Buruk

    Sudut pandang Diego:Aku berusaha menjaga pencarian adikku tetap rahasia.Nama Kumala sudah cukup menarik perhatian para penipu. Hanya karena berita tentang ditemukannya mobil ibuku di bawah jurang tanpa jejak bayi, kami sudah harus berurusan dengan segala macam orang yang datang kepada kami selama bertahun-tahun, mengklaim bahwa mereka yang membesarkan adikku yang mereka temukan di dekat lokasi kecelakaan.Beberapa dari mereka bahkan datang untuk meminta imbalan dengan gambar bayi yang sudah meninggal. Pada dasarnya, mereka menjual anak-anak mereka, bahkan yang sudah mati juga.Bisa dibilang aku sudah melihat sisi tergelap dari manusia.Sebagian besar dari mereka mudah dikenali. Kami tidak pernah mengungkapkan bahwa golongan darah Ibu adalah rhesus negatif, begitu juga golongan darah bayi tersebut. Bahkan tanpa bisa melakukan tes DNA, laporan pemeriksaan medis sederhana dari kehidupan mereka bisa dengan mudah memberitahu mana dari mereka yang palsu.Namun tetap saja, mereka menyebabka

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 151 Kekhawatiran yang Lebih Besar

    Sudut pandang Valerie:Pada akhirnya, aku tidak bicara dengan Liana malam itu.Dia tidak mau kami tahu. Itu mungkin akan lebih melukai harga dirinya daripada membantu masalah keuangannya. Aku harus bicara dengan Aurel dulu soal ini.Lagi pula, Liana tidak pernah membahas tentang Diego pada kami, jadi aku juga tidak yakin bagaimana memulai pembicaraan dengannya soal itu. Aku rasa Liana tidak akan bersama dia kalau tahu Diego punya wanita lain, tetapi aku juga tidak punya bukti.Namun, semua ini cuma alasan.Aku kabur dari situasi itu karena aku mungkin adalah seorang Kumala dan parahnya, yang tidak diinginkan.Lukas memesankan hotel untuk kami dan aku mengurung diri di kamar selama tiga hari penuh. Kegiatanku cuma sebatas mencari informasi tentang Keluarga Kumala di internet dan bersembunyi di balik selimut setiap lima menit sekali.Aku percaya selimut punya kekuatan buat menghalau semua hantu, jadi seharusnya bisa melindungiku dari hal-hal buruk lainnya juga.Namun, tidak banyak yang b

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 152 Surat Cerai

    Sudut pandang Valerie:Setelah kalimat yang mengejutkan itu, Adrian tidak melanjutkan pembicaraan dan malah mulai berjalan menuju mobilnya.Sepanjang perjalanan, bahkan setelah mulai menyetir, dia terus mencuri-curi pandang ke arahku. Aku diam-diam menarik napas panjang, bersiap menunggu dia menyelesaikan "evaluasi kondisi mentalku". Aku tidak mau dia khawatir padaku dan aku bisa mengatasi ini. Aku butuh dia tahu itu."Lukas sudah cerita semuanya." Akhirnya Adrian membuka suara, melirikku melalui kaca spion. "Gimana keadaanmu? Aku sebenarnya kagum kamu bisa bangkit hanya dalam tiga hari."Aku mengerutkan dahi, menatapnya setengah jengkel. "Tolong jangan bilang kalau bos besar kerajaan bisnis Malik sudah nongkrong di depan hotelku selama tiga hari terakhir."Adrian tertawa, kekhawatiran di matanya sedikit memudar."Aku cuma memantau sopir pribadimu, itu saja." Adrian menyunggingkan senyuman tidak bersalah. "Omong-omong, ternyata bukan cuma aku yang melakukan itu.""Siapa lagi?" tanyaku

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 153 Wajah yang Familier

    Sudut pandang Valerie:Aku tidak berani membahas masa lalu orang tuaku. Semua itu kusimpan di belakang kepalaku saat keluar dari mobil Adrian dan bergabung di lokasi syuting. Tidak bijak memikirkan kasus perceraian yang sudah berusia puluhan tahun saat sedang syuting romansa remaja.Sebagian besar cerita filmku adalah kenangan tokoh utama, jadi kami akan syuting di sebuah sekolah selama dua bulan pertama. Almamater Adrian cukup baik hati mengizinkan kami menggunakan kampus, beberapa ruang kelas, dan fasilitas lainnya.Aku memilih tempat ini karena Marcel, tokoh asli dari pemeran utama pria di film, juga bersekolah di sini, bersama Alisa dan aku. Di sinilah kisah kami terjadi. Adrian sempat menggoda pilihanku, mengira aku ingin mewujudkan impian akhir bahagia bersama Marcel melalui film ini. Gadis yang diselamatkan seorang pemuda, kemudian menjalin cinta manis sebelum menikah bahagia.Dia salah.Aku bukan inspirasi tokoh utama perempuan di film. Alisa-lah orangnya.Marcel memang pernah

Latest chapter

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 286 Hormati Kesepakatan

    "Nona Salim, senang bertemu denganmu." Okto membungkuk pada Val dengan sikap sopan, tetapi Val bersumpah dia melihat sekilas senyuman mengejek yang coba ditahannya saat dia menundukkan kepala.Apa-apaan ini? Okto adalah "pangeran misterius" yang akan diumumkan Keluarga Wibowo hari ini? Dia adalah putra dari Erawan Wibowo? Okto tahu kalau Val sedang menghindari ayahnya dan dia membantunya? Apakah Okto tahu tentang Nico? Apa arti semua ini?Begitu banyak kejutan meledak di kepala Val."Sudah lama nggak ketemu, Okto!" Alisa menyambutnya dengan senyum cerah, matanya berbinar penuh suka cita."Kami baru saja ketemu kemarin di gedung Tanzil." Okto membalas senyuman itu dengan antusiasme yang setara, kalau tidak lebih. "Mungkin kamu lupa karena waktu itu kamu cuma melirikku sekilas dan nggak berhenti buat ngobrol pas aku nyapa kamu. Nggak ngenalin aku, ya?"Alisa terkenal karena tidak pernah melempar senyum pada siapa pun, kecuali targetnya. Dia bersikap seperti malaikat di hadapan orang-oran

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 285 Pangeran yang Hilang

    Val mulai serius mempertimbangkannya sekarang.Dia tidak bisa menuntut mereka kalau mereka cuma menyaksikan kecelakaan mobil, seburuk apa pun itu, menyaksikan seorang ibu mati saat mencoba menyelamatkan bayinya. Mereka bisa dan Val yakin mereka pasti akan, mengklaim bahwa Erin memohon agar mereka menyelamatkan bayinya.Faktanya, itulah versi pertama dari "kebenaran" yang diceritakan oleh Joshua ketika Val mencoba mencari keluarganya sendiri.Namun, kalau mereka terlibat langsung dalam kecelakaan itu? Mungkin Val bisa menuntut mereka! Dengan catatan kalau Val bisa membuktikannya, sebelum masa kedaluwarsa penuntutan berakhir.Berapa lama batas waktu untuk kasus tabrak lari? Val tidak yakin."Katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi waktu itu," tuntut Val, tetapi dia tidak bergerak meski tatapan Nyonya Wibowo mulai curiga, matanya tajam menelisik bisik-bisik mereka."Jangan maksa!" Aveline memperingatkan.Nyonya Wibowo menatap Val dengan mata penuh kecurigaan, begitu juga dengan semua o

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 284 Tabrak Lari

    Nenek mengatakan itu?Aveline jelas tidak mengetahuinya, berbeda dengan Alisa. Namun, Alisa juga tidak menyangka Marcel akan menyebutkannya di sini. Val sebenarnya merasakan keterkejutan yang sama ....Apakah Marcel sadar bahwa dia sedang menginjak lapisan tipis dari kebohongan Alisa?Namun, tak ada yang lebih terkejut daripada Nyonya Wibowo ...."Tunggu, bukankah kamu sudah mendapatkan pernikahan yang dijanjikan itu lima tahun lalu? Aku datang ke pernikahanmu!"Lima tahun yang lalu, tepat setelah dokumen perceraian resminya dengan Val selesai, Marcel menikahi Alisa dengan perayaan yang megah. Seluruh kota merayakan hari bahagia mereka, melupakan mantan Nyonya Tanzil yang dibiarkan membusuk dalam penjara.Val mengatupkan bibirnya, berusaha keras menahan senyum.Jadi, bukan hanya Alisa yang mengaku sebagai wanita Marcel di depannya, tetapi juga di depan semua orang? Seorang ibu yang penuh kasih, membawa putri kesayangannya untuk mengunjungi orang berpengaruh yang ingin mereka dekati set

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 283 Syarat dari sang Wanita Baja

    Nyonya Wibowo berbalik, mendorong lengan Aveline seperti seekor bulldog di atas ring. Diam-diam, Marcel melangkah maju dengan senyuman cerah, menghalangi Val darinya."Dia menolak datang hari ini hanya karena aku mengundangmu! Aku nggak menyangka dia benar-benar nggak datang, tapi ternyata benaran!" Nyonya Wibowo langsung melupakan Val. "Masalah sebesar apa yang membuatnya bahkan nggak mau bicara dengan cucunya sendiri yang begitu baik selama bertahun-tahun?"Marcel bahkan terhenti sejenak ....Bukankah Gloria melakukan hal yang sama kepada putrinya? Dia bahkan tidak datang ke pemakaman Erin. Sebenarnya, tidak ada satu pun anggota keluarga yang datang, atas perintahnya, tampaknya.Kata-kata itu juga menghentikan amarah Val sesaat ....Bertahun-tahun? Dia mengira Nenek mengusir Marcel hanya sebagai bentuk sikap, sebagian untuk memberinya kesempatan menantang dirinya sendiri tanpa nama Tanzil yang membuka jalannya. Namun, dia tidak menyangka Nenek benar-benar tidak berbicara dengannya se

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 282 Gloria yang Marah

    Acara ini sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Aveline. Yah, kecuali fakta bahwa dia yang menyelenggarakannya sebagai cara untuk menjilat Nyonya Wibowo.Nyonya Wibowo ada di sini untuk mengumumkan kembalinya si bajingan, putra dari Erawan Wibowo yang hilang, ke publik. Acara ini bukan untuk Aveline dan sudah pasti bukan untuk Val. Aveline sudah bersusah payah menjaga Val tetap jauh dari Keluarga Wibowo dan dia tidak akan gagal sekarang.Satu-satunya celah, hal yang terus-menerus dipikirkannya sejak melihat Val adalah ....Bagaimana Val bisa mendapatkan undangan?Untuk mencegah mimpi buruk terbesarnya menjadi kenyataan, Aveline bahkan tidak mengundang Keluarga Demian. Putri mereka adalah salah satu sahabat Val. Ditambah lagi, ada Adrian, yang tiba-tiba saja membela Val tanpa alasan.Mereka telah membuat hidup Keluarga Salim sulit di dunia bisnis. Mereka akan berperan besar dalam kejatuhan Rumah Z, yang keuntungannya bisa lebih dari dua kali lipat bisnis Keluarga Salim dalam beberapa

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 281 Nama yang Tak Boleh Disebut

    Setiap Natal, Aveline akan membawa Alisa dalam kunjungan "keluarga", di mana Joshua tidak ikut serta. Alasannya selalu berkaitan dengan bagaimana keluarganya tidak menyetujui pernikahannya dengan Joshua, yang dianggap berada di bawah standar mereka. Sementara itu, Val akan ditinggalkan bersama Joshua, dengan alasan untuk menjaga keseimbangan antara orang tua dan anak-anak.Jika itu benar-benar alasan utamanya, maka Aveline seharusnya tidak membawa Gerry bersamanya juga.Val dulu berpikir bahwa itu karena Alisa tidak menyukainya. Namun, sekarang dia tahu alasan sebenarnya di balik semua itu ....Dari bagaimana Aveline dan Alisa berusaha menjilat Nyonya Wibowo, sudah jelas bahwa mereka tidak ingin Val memiliki kesempatan untuk bertemu dengan seseorang yang berkuasa seperti ini. Terlebih lagi, sebagai putri Aveline sendiri.Bagaimana jika Nyonya Wibowo mulai menyukai Val? Kemudian, akan ada seseorang di "keluarga" ini yang benar-benar memperlakukannya dengan baik. Itu adalah hal yang haru

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 280 Rahasia Natal

    Itulah frasa yang tidak pernah bisa dipahami Val, rasa ingin tahu yang kelam.Sambil melihat sekeliling, Val perlahan menggeleng, matanya dipenuhi rasa jijik saat melihat penghinaan di mata para penonton yang ingin tahu. Apa yang mereka tunggu? Agar dia menangis karena dipermalukan oleh seorang wanita tua yang bahkan tidak mengenalnya?Agar dia merasa malu karena seseorang yang menyebutnya "saudari" justru secara terbuka menunjukkan cara untuk mempermalukannya, sambil berpura-pura bersikap baik dengan akting canggungnya?Dia bukan orang yang seharusnya merasa malu di sini."Terima kasih atas undangannya, Nyonya Wibowo," Val menunduk ringan, nadanya tenang dan sopan.Nyonya Wibowo akhirnya menatap Val, seolah melihatnya untuk pertama kali. Dia mengamati Val selama beberapa detik yang terasa lama dan kerutan di wajahnya semakin dalam. Pada titik ini, Val cukup terkejut. Apa yang bisa Alisa katakan sampai membuat Nyonya Wibowo langsung membencinya terlebih hanya dengan melihatnya?"Hmph."

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 279 Saudari yang Baik

    Val sempat kehilangan fokus sejenak.Apa yang barusan Marcel katakan?Selama ini, Val mengira Joshua ada hubungannya dengan kematian ibunya. Setidaknya, dia menyaksikannya dan tidak menolong, hanya melihat Erin meregang nyawa lalu membawa Val pulang. Val sudah menyelidiki kecelakaan mobil itu dengan memanfaatkan sumber daya Nico dalam waktu yang cukup lama. Belum lagi, sumber daya itu sangat besar.Hasilnya? Tidak ada.Val tidak menemukan satu pun bukti yang menunjukkan keberadaan Joshua di dekat lokasi kecelakaan dan dia berpikir mungkin semua jejaknya telah dihapus. Lagi pula, Joshua pasti telah berusaha menutupi jejaknya juga.Namun, jika yang dikatakan Marcel benar ...."Gimana kamu bisa tahu? Kamu punya bukti? Sudah berapa lama kamu mengetahuinya dan menyembunyikannya dariku hanya untuk ...?" Val meledak dengan rentetan pertanyaan seperti senapan mesin.Ting, ting, ting!Suara dentingan gelas yang tajam memecah keheningan, membuat Val langsung berhenti. Bahkan sebelum dia bisa men

  • Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya   Bab 278 Kebiasaan Lama Sulit Dihilangkan

    "Aku baru sadar, kamu terlihat menggemaskan saat marah."Saat itu, Val benar-benar ingin menghantam kepala pria konyol itu dan langsung pergi. Namun, seluruh lobi sudah sunyi dan semua mata tertuju pada orang-orang di tengah. Jika dia berani bertindak sekarang, dia akan menjadi pusat perhatian. Jadi itu alasan Marcel begitu berani sekarang?"Kalau kamu sudah nggak peduli lagi dengan ular kecilmu itu ...." Val menggertakkan giginya, tetapi dia tidak sempat menyelesaikan kalimatnya karena Marcel menyeringai percaya diri dan menyelanya dengan santai ...."Kamu bahkan belum mendengar tawaranku."Val berbalik untuk pergi, tetapi Marcel sudah lebih dulu membaca gerakannya dan menarik pinggangnya sebelum dia bisa menghindar. Walaupun dia gagal membuat keributan dan hanya menarik perhatian segelintir orang di sekitar mereka, dia kini berada dalam pelukan Marcel, dengan erat."Kamu ...!"Val nyaris berteriak. Nyaris.Val tidak pernah suka berdandan, tidak seperti sekarang. Dia belajar merias di

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status