Sudut pandang Valerie:"Dia pemeran utama perempuanmu, Aria." James tiba-tiba menoleh, tampaknya mendengar komentar Amelita soal dirinya dan jelas tidak berniat menanggapi. "Amelita, lima menit lagi giliranmu.""Siap, Pak!" Amelita membuat wajah jenaka padanya lalu pergi, tetapi tidak sebelum mengedipkan mata padaku.Aku masih ternganga kaget.Sesaat tadi, aku benar-benar mengira bertemu Alisa muda, gadis cantik, ceria, dan sempurna di sekolah, yang selalu bersikap ramah bahkan pada orang baru. Namun, mungkin karena dia memerankan Alisa, kini aku tak bisa menghilangkan perasaan bahwa di balik senyumannya, ada rencana yang gelap.Namun, itu bukan masalah utamanya ...."Kamu ... kamu yang memilih dia?" gumamku pada James, lebih seperti bicara pada diri sendiri. "Kenapa?"James menatapku dengan ekspresi angkuh. "Apa kamu bertanya karena dia sesuai dengan gambaran tokoh utama perempuanmu?"Aku terdiam. Ya, dia pasti sudah membaca isi hatiku dan naskahku. Kupikir ini akan jadi plot twist ya
Baca selengkapnya