Home / Romansa / SEBELUM BERPISAH / Chapter 91 - Chapter 100

All Chapters of SEBELUM BERPISAH: Chapter 91 - Chapter 100

122 Chapters

91. Kejutan 2

"Mamanya sengaja melindungi. Seolah Herlina tidak tahu apa-apa. Tapi aku yakin Herlina terlibat. Karena hanya dia yang tahu bagaimana aku dan Elvira. Mamanya mana ngerti kalau tidak dikasih informasi.""Mbak nggak nyangka sama sekali, Hen. Mereka niat banget berbuat sejahat itu. Jujur saja, dulu Mbak memang berharap kamu dan Herlina bersatu. "Latar belakang keluarganya memang kelam. Ibunya juga penggoda suami orang hingga berhasil dinikahi dan mendapatkan harta sebanyak itu. Tapi mbak kasihan sama dia. Jadi anak yang broken home. Rasanya nggak adil kalau kita turut menghakimi Herlina karena kelakuan ibunya. Di mata Mbak dia tuh baik. Tapi sekarang Mbak tahu, dia nggak jauh beda sama mamanya."Maafin mbak, Hen. Waktu itu mbak hanya khawatir, karena terlihat kalau istrimu nggak perhatian. Jangan sampai kamu yang cinta sendirian pada Elvira.""Kami baik-baik saja sekarang ini. Wajar dengan sikap kami kemarin-kemarin karena memang masih butuh waktu untuk beradaptasi. Justru aku merasa sa
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

92. Kejutan 3

"Silakan di minum, Pa." Herlina menaruh secangkir kopi di meja depan Pak Danu. Dia baru saja pulang dari klinik, jarak beberapa menit kemudian papa tirinya datang."Papa ke sini hendak menyampaikan sesuatu."Dada Herlina berdegup kencang. Firasatnya mengatakan kalau apa yang hendak disampaikan papanya pasti kabar buruk. Mengingat lelaki itu sangat murka dengan apa yang telah mereka lakukan."Agnes di mana?""Di rumah mama, Pa." Herlina dan sang adik memang tidak tinggal bersama. Herlina masih menempati rumah peninggalan tantenya."Papa tadi siang menemui mamamu di rutan."Dada Herlina kian berdebar-debar. Setelah vonis dijatuhkan, sang papa baru mengunjungi mamanya. Selama proses peradilan berlangsung, lelaki itu tidak peduli sama sekali. Meski Agnes yang meminta papanya untuk membantu meringankan hukuman mama mereka."Mungkin apa yang papa sampaikan ini akan menyakiti kamu dan adikmu. Tapi papa harus tetap mengatakannya. Papa dan mamamu sudah bercerai siang tadi. Papa minta maaf ka
last updateLast Updated : 2024-12-29
Read more

93. Pregnant 1

SEBELUM BERPISAH- Pregnant Tulisan 'YES' terbaca jelas dari kaca bening di permukaan test pack. Tatapan Hendy berbinar. Ia tersenyum haru sekaligus bahagia. Kabar ini yang ia tunggu. Dia berdiri dan memeluk istrinya dari belakang. Meraba dengan lembut perut yang masih rata. Meletakkan dagu di pundak Elvira. Mencium wangi lehernya.Sebuah kejutan di pagi yang indah setelah semalaman dia sibuk di rumah sakit. Pulang ke rumah jam setengah dua dini hari.Mungkin ini jawaban bahwa pernikahan mereka memang harus bertahan."Alhamdulillah, kita akan punya anak.""Aku baru mengeceknya tadi pagi," jawab Elvira sambil tersenyum. Tidak ada ekspresi berlebihan di wajahnya. Sikapnya tetap tenang, khas Elvira.Disaat Hendy mulai mencair dan terbuka, Elvira masih dengan sikap tenang yang menyimpan tanya."Kita periksa ke rumah sakit hari ini," ucap Hendy dengan rasa yang sulit diuraikan. Karena hal itu pasti akan menjadi dilema bagi Elvira."Jangan hari ini, Mas. Aku banyak kerjaan di kantor. Ada y
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

94. Pregnant 2

Elvira masih sibuk menyelesaikan konsep untuk promosi awal tahun depan. Semua harus direncanakan dengan matang. Tema apa yang bisa menjadi trending topik nanti. Tadi sehabis meeting, dia sempat ngobrol dengan Ranty dan Angel.Wanita yang sarat mengandung itu menyerahkan semuanya pada Elvira dan Ranty. Dia sudah tidak sanggup berpikir berat, karena harus mempersiapkan mental untuk persalinan. Kehamilan kedua ini memang agak rewel dan sempat mengalami plasenta previa."Mbak Angel, masih periksa ke dokter Herlina?" tanya Elvira tadi. "Masih, El. Karena sejak awal dia yang tahu kondisiku. Kalau pindah ke dokter lain, pasti memulai semuanya dari awal. Mbak nggak mau ribet. Maaf, bukan berarti mbak nggak bersimpati dengan permasalahan kalian dengan dokter Herlina. Tapi kondisi mbak kali ini memang nggak memungkinkan untuk ganti dokter. Apalagi usia kehamilan mbak sudah trimester akhir." Angel tampak serba salah dihadapan Elvira."Nggak apa-apa, Mbak. Jangan merasa nggak enak hati. Permasal
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

95. Pregnant 3

"Kalau nggak malam ini atau besok, ayahku dan kakakku ingin bertamu ke rumah. Untuk bertemu denganmu, juga ibu.""Untuk apa?" Dahi Rizal mengernyit heran.Elvira menunduk sejenak, kemudian menatap pria di depannya. "Untuk meminta maaf dan mengucapkan terima kasih. Kamu sudah menolongku waktu itu. Keluargaku banyak salah. Mereka seharusnya sudah meminta maaf padamu sejak dulu.""Nggak usah dipikirkan, El. Aku sudah melupakannya," kata Rizal sambil tersenyum kecil. Namun, Elvira tahu itu hanya cara Rizal menyembunyikan rasa sakitnya."Aku tahu bagaimana sakitnya dihina dan direndahkan. Keluargaku tidak adil padamu, padahal kamu telah melakukan hal yang luar biasa untukku. Aku sungguh merasa bersalah, Zal."Rizal tersenyum. "Nggak usah merasa bersalah. Aku melakukannya karena aku peduli padamu ... sebagai teman dan rekan kerja.""Makasih banyak.""Sama-sama. Aku pamit dulu. Kutunggu kabarnya.""Ya. Nanti kukabari kalau sudah ngobrol sama Mbak Angel." Rizal bangkit dari duduknya dan mela
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

96. Maaf 1

SEBELUM BERPISAH - Maaf"Zal, tinggalin dulu kerjaanmu. Kita temui tamunya." Bu Salima bicara dengan nada tenang. Wanita itu masih mengenakan mukena karena sedang murojaah saat keluarga Pak Azman datang."Iya, Bu."Bu Salima ke belakang untuk membuatkan minum.Setelah mematikan layar laptop, Rizal masih duduk diam di kursi. Luka dalam dada kembali berdarah-darah rasanya. Dia sudah berusaha berdamai dengan kenyataan. Namun disaat dia sedang berjuang mengendalikan perasaan pada Elvira, kenapa harus dikorek lagi oleh orang-orang yang membuatnya terpisah dari perempuan yang sangat ia cintai.Rizal menarik napas dalam-dalam. Sekali, dua kali, berulang-ulang kali hingga ia siap kembali untuk berdiri.Saat Rizal muncul, Pak Azman spontan bangkit dan memeluknya. Lelaki itu menangis hingga tubuhnya terguncang. Dia ingat saat menentang hubungan Elvira dan Rizal, ingat bagaimana Rizal masih sudi mengulurkan bantuan bahkan nyawa sebagai taruhannya. Rizal hanya mematung, tangannya diam di sisi tu
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

97. Maaf 2

Rizal menarik napas panjang. Melonggarkan tenggorokan yang tersumbat emosi. "Tapi jangan khawatir, Pak Azman dan Mas Arman. Pada akhirnya saya pun sadar diri setelah melihat Elvira bahagia dengan suaminya. Dokter Hendy pria yang baik. Elvira memang lebih tepat bersamanya daripada bersama saya."Perkataan Rizal yang merendahkan diri sendiri itu kian menambah sesak hati Pak Azman. Lelaki itu menangis. Hasna kian tersedu-sedu. Bu Salima juga meneteskan air mata. "Kamu lelaki sejati, Zal. Tidak semua lelaki bisa bersikap sepertimu. Setelah dihina, dipisahkan dari gadis yang kamu cintai, tapi masih sudi menolong tanpa pamrih. Aku nggak meragukanmu. Sampai kamu mempertaruhkan nyawa untuk menolong Elvira." Amar yang bicara."Karena dia seseorang yang sangat berarti dalam hidup saya, Mas. Walaupun dia bukan milik saya," jawab Rizal tanpa ragu."Saya bisa seperti sekarang ini karena termotivasi olehnya. Walaupun pada akhirnya, kami nggak bisa bersama," lanjut Rizal dengan nada pelan.Kesediha
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

98. Maaf 3

Bu Salima menyeka air mata. "Jadi dokter yang datang beberapa kali ke rumah kita itu, suaminya Elvira, Zal?""Iya. Dia dokter Hendy. Dia selalu ke sini karena bertanggungjawab atas yang terjadi padaku." Rizal menceritakan serentetan peristiwa yang dialami oleh Elvira. Namun ia tidak bercerita saat melawan preman sendirian hingga terluka. Rizal bilang kalau sabetan itu tak sengaja. Supaya ibunya tidak khawatir."Dokter itu baik. Tapi wanita yang terobsesi padanya sungguh berbahaya. Terus El bagaimana?""Yang berniat jahat sudah tertangkap, Bu. Jadi Elvira sudah aman.""Ya Allah El," gumam Bu Salima lirih memanggil nama Elvira. Tak sedikit pun ia bilang kalau ini karma atas perbuatan keluarganya.Rizal mengeratkan rangkulan. "Dampingi aku terus, Bu. Jangan bosan untuk selalu mengingatkanku. Agar aku tidak lupa, kalau Elvira sudah menjadi istri pria lain."Selama ini aku bekerjasama dengan kantor Elvira. Jadi kami sering bertemu. Sebenarnya aku tersiksa, Bu. Tapi ini pekerjaan. Ikutkan h
last updateLast Updated : 2024-12-31
Read more

99. I Love You 1

SEBELUM BERPISAH - I Love You Hendy meraih ponselnya yang tadi di cabut dari charger. Ia menelepon seseorang seraya memperhatikan Elvira. "Tunggu sebentar, Mas," ucapnya singkat di telepon. Lantas meletakkan kembali ponselnya di atas meja."Siapa, Mas?" Elvira penasaran. Dia bertanya sambil mengunyah nasi."Selesaikan dulu makanmu, setelah itu kita baru keluar," ujar Hendy.Dua suapan lagi, Elvira selesai makan. Penasaran dengan kejutan apa yang hendak diberikan oleh suaminya. Hendy meraih lengan sang istri, usai Elvira minum air putih. Mengajaknya keluar rumah. Lelaki itu membuka pintu pagar dan sebuah mobil mini SUV warna putih susu memasuki garasi dan parkir di samping mobil hitam milik Hendy."Mini SUV ini, milik kamu," kata Hendy seraya memandang istrinya. Elvira terbeliak tidak percaya, karena ia sudah pernah menolak dibelikan kendaraan. Apa karena ia hamil, lantas Hendy memberikan surprise?Seorang laki-laki berperawakan sedang turun lantas memberikan kunci mobil pada Hendy.
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

100. I Love You 2

"Terima kasih ya, Mas." Elvira memandang Hendy dengan tatapan redup. Hendy tersenyum. Meraih dagu Elvira lantas dikecupnya. Hendy menyentuh pipi Elvira, mengusapnya dengan pelan. Tatapannya dalam, seolah ingin menembus semua keraguan yang mungkin masih tersisa di hati istrinya. "El, malam ini kita merayakan kehamilanmu. Bukan hanya sebagai calon orang tua, tapi juga sebagai suami istri yang benar-benar saling memiliki."Elvira merasa jantungnya berdebar lebih cepat. Kalimat sederhana itu, diucapkan dengan nada rendah namun penuh keyakinan. Raganya mulai menghangat saat Hendy menciumnya lebih dalam.Sebuah ciuman yang kian menuntut. Apa yang mereka kenakan sudah berpindah entah ke mana. Tangan besar Hendy melingkupi jemari mungilnya Elvira. Mereka menikmati malam itu disaat gerimis mulai turun di luar sana.Meski jauh di dalam hati Hendy, masih merasakan sisa-sisa kekhawatiran yang tak bisa ia jelaskan. Apa hati Elvira sudah berpindah sepenuhnya pada dirinya? Ia yakin kalau belum. Men
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status