Home / Romansa / SEBELUM BERPISAH / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of SEBELUM BERPISAH: Chapter 71 - Chapter 80

122 Chapters

71. Rasa Itu Tetap Ada 3

Bahkan peristiwa tadi pun tidak ia ceritakan pada ibunya. Daripada nanti mereka akan terus membahas tentang Elvira. Lebih baik diam saja. Berbagai cara sudah ia lakukan supaya bisa melupakan. Nyatanya banyak hal yang membuat mereka terus saja saling berkaitan. Terutama soal pekerjaan.Rizal tidak mungkin meninggalkan pekerjaan itu dengan melimpahkannya pada arsitek lain. Ini tentang kepercayaan dan tanggungjawabnya pada perusahaan dan big bos yang sangat percaya padanya. Selalu memberikan peluang demi peluang meski dia karyawan baru. Jika ingin berkembang, dia tidak boleh menghindari tantangan apapun, kendati hatinya remuk redam.Membangun karir dan mencari peluang sekarang tidak gampang. Orang miskin seperti dirinya tidak boleh 'baperan' yang bisa menyebabkan kandasnya masa depan. Sakit ya biarlah, hati hancur juga tak mengapa. Asal masih bisa bernapas dan terus bekerja. Jujur, ia sangat bersemangat jika ada jadwal yang membuatnya bertemu Elvira. Meski di depan sang pujaan hati, ia
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

72. Rekaman CCTV 1

SEBELUM BERPISAH- Rekaman CCTV "Mungkin nggak gampang menemukan pelakunya. Tapi jangan lupakan ini. Kalau memang ada unsur kejahatan lain. Pasti mereka akan mencari cara lagi untuk mencelakakan Elvira atau kamu. Bisa juga keluarga kita yang lain. Kita nggak tahu siapa musuh yang ada di sekitar kita."Bisa jadi rekan bisnis papa, rekan bisnis Pak Azman, bisa juga dari pihakmu atau dari Elvira. Segala kemungkinan bisa saja terjadi."Hendy mengangguk."Kamu pulang jam berapa hari ini?""Kalau sesuai jadwal, sore aku sudah sampai rumah, Pa. Kalau ada kendala bisa mundur. Kadang pasien tiba-tiba tensi naik, jadi mesti menunda operasi beberapa saat sampai kondisi pasien stabil.""Oke. Papa tunggu kamu pulang."Hendy mencium tangan papanya lantas tergesa ke parkiran. Suasana pagi masih gelap. Kabut tipis mengambang berbaur dengan embun dan sisa hujan semalam.Mobil bergerak meninggalkan klinik. Pikiran Hendy bercabang, tidak tenang. Dia sengaja lewat tempat di mana istrinya yang dikira ole
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

73. Rekaman CCTV 2

"Waktu tantenya dokter Herlina meninggal, saya ikut takziah Mas Hendy ke sana. Bertemu juga dengan mamanya dokter Herlina. Ketemu juga dengan papa tirinya. Jujur saya kaget, karena yang saya ketahui, Pak Danu itu istrinya bukan Tante Karlina. Beliau langganan di toko ayah, Ma. Kalau ke sana selalu bersama istrinya yang berhijab. Cantik dan anggun.""Bu Karlina memang istri kedua, El. Tapi dia pinter. Bisa mendapatkan apapun yang ia mau. Bisa nyekolahin anaknya jadi dokter, bangun klinik juga. Punya beberapa salon."Istri pertama Pak Danu cukup kelewat sabar menurut mama. Mungkin juga sudah ke tahap 'terserah'. Ketiga anak-anaknya juga sukses. Malah anak Pak Danu sama Bu Karlina yang susah diatur. Beberapa kali kena kasus narkoba. Sampai sekarang juga belum nikah. Dia cuman bantuin mamanya di salon. Clubbing dan bersenang-senang saja kerjaannya."Ternyata mama mertuanya tahu banyak tentang kehidupan mereka. Jadi banyak alasan kenapa Bu Putri tidak merestui andai Hendy menikahi Herlina.
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

74. Rekaman CCTV 3

Spontan Elvira mendelik, mencubit lengan Hendy, seraya melirik ke arah mertuanya. Bagaimana kalau mereka mendengar. Malu.Hendy menahan sakit di lengannya. Elvira ini memang hobi mencubit. Padahal apa yang membuat malu dengan kata 'pijitin'."Obatnya sudah diminum?""Siang tadi sudah.""Nanti malam diminum lagi."Elvira mengangguk samar."Mas tidak bisa lama. Harus kembali ke rumah sakit, karena masih ada operasi. Mungkin jam sembilan malam sudah kembali ke sini.""Ya, nggak apa-apa. Ada Mama di sini. Ayah baru saja pulang. Nanti habis maghrib ke sini lagi.""Maafkan mas kalau tidak bisa menunggu full time di sini.""Iya, nggak apa-apa. Aku ngerti.""Hen, kita bicara sebentar di luar." Pak Bakti menyela setelah mendengar anaknya hendak kembali ke rumah sakit. Lelaki itu langsung keluar kamar."Bentar, ya." Hendy menepuk lengan istrinya kemudian menyusul sang papa duduk di bangku kayu depan kamar perawatan."Kamu sudah menghubungi Ndaru?""Sudah. Setelah papa ngasih nomer ponselnya, la
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

75. Rizal Muzzafar 1

SEBELUM BERPISAH- Rizal Muzzafar Seorang pria tinggi dengan kemeja abu-abu. Rambutnya tertata rapi, wajahnya bersih dengan sorot mata tenang melangkah menghampiri Pak Azman, Arman, dan Hasna."Assalamu'alaikum," ucapnya dengan nada sopan."Wa'alaikumsalam."Mereka terkejut menyadari siapa tamu tak terduga itu. Rizal dengan penampilan yang jauh berbeda dengan sosok pemuda sederhana dari keluarga miskin yang pernah mereka kenali dulu. Sekarang tubuhnya lebih berisi, gagah, dan tampak dewasa."Silakan duduk." Arman mempersilakan. Ia menunjuk kursi yang biasa untuk menerima para tamu. Bagaimanapun juga, Rizal datang pasti sebagai customer."Saya dari Powerhouse Architects, Pak. Ingin menindaklanjuti tentang pemesan beberapa furniture yang kemarin sudah dipesan oleh staf kantor." Rizal bicara dengan nada formal. Tidak perlu basa-basi. Sebab selama ini pun dia tidak pernah diterima sebagai kekasih Elvira."Maaf, apa bisa saya melihat pesanan yang sudah dibuat?"Pak Azman, Arman, diam terc
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

76. Rizal Muzzafar 2

"Dia datang ke sini dengan sikap sopan dan baik. Matanya saja nggak ada sorot kebencian saat memandang kita. Yang lalu biarlah berlalu. Kita lupakan. Toh Elvira sudah menjadi istri dokter Hendy."Justru kita harus curiga itu pada seseorang yang mungkin kecewa dengan dokter Hendy yang menikahi Elvira. Kita nggak tahu kan, sebelumnya dia dekat dengan siapa?"Kita fokusnya hanya ke El supaya bisa lepas dari Rizal. Kita nggak mikir latar belakang dokter Hendy. Bisa jadi dia punya pacar sebelum menikahi adik kita. Selama ini kita mikirnya hanya untuk jodohin mereka."Siapa tahu mantannya nggak terima. Orang kaya, dokter pula, pasti mantannya juga bukan dari kalangan sembarangan. Orang kaya dan pemuda miskin seperti Rizal, permasalahannya tidak sama. "Kalau orang miskin paling sindir-sindiran karena kekasihnya berpaling. Paling parah, hanya cakar-cakaran secara langsung. Orang kaya ini sistemnya beda, Mas. Dia bisa bayar orang untuk bertindak secara diam-diam penuh strategi. Bukankah ini l
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

77. Rizal Muzzafar 3

"Oke. Aku nggak boleh menuduh tanpa bukti. Kalau gitu aku turun dulu, Mas." Elvira mengulurkan tangan untuk bersalaman. Hendy malah menariknya dan memeluk sejenak. Mencium istrinya mesra. Biar lelaki yang mengendarai mobil di depan itu bisa melihatnya. Tadi Elvira sudah bilang kalau akan bertemu Rizal hari ini. Kemudian Elvira turun seraya menenteng tasnya. Pada saat yang bersamaan mobil Rizal memasuki pintu pagar. Lelaki itu memang sempat melihat bagaimana Hendy mencium Elvira. Rizal tersenyum getir.Elvira melambaikan tangan saat sang suami tersenyum memandangnya seraya bergerak pergi dengan mobilnya."Pagi, El." Sapa Rizal yang melangkah dari parkiran ke arah pintu kantor."Pagi. Maaf kalau pekerjaan sempat tertunda beberapa hari.""Nggak apa-apa. Aku tahu kondisimu dari cerita Ranty. Keadaanmu bagaimana sekarang?""Alhamdulillah. Aku sudah sehat. Sudah dua hari aku masuk kerja. Kemarin dikasih tahu sama Mbak Angel kalau hari ini kamu ke kantor untuk membahas rencana pembangunan g
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

78. Akhirnya Hendy Tahu 1

SEBELUM BERPISAH- Akhirnya Hendy TahuElvira melirik sekilas ponselnya di atas meja yang berpendar. Hendy menelepon tapi diabaikannya. Dia sedang meeting dengan Rizal, Angel, dan tim pelaksana pembangunan gedung baru.Rizal tengah memaparkan desain kantor cabang baru yang akan dibangun. Di layar proyektor, sketsa modern gedung berlantai dua itu tampak memukau, mencerminkan keahlian Rizal sebagai arsitek yang handal."Bu Angel, seperti yang bisa Anda lihat, kami mencoba mengoptimalkan ruang untuk efisiensi kerja tim. Area di lantai dua kami desain agar menciptakan kolaborasi yang lebih dinamis," jelas Rizal dengan nada tenang. Ia juga memandang pada Elvira yang tengah fokus memperhatikan presentasinya."Oke, seperti kesepakatan sebelumnya, Pak Rizal. Big bos sudah setuju dengan desain ini. Dan kami nggak ingin merubahnya lagi. Konsepnya sudah tepat," jawab Angel. "Bagaimana menurutmu, El?" Angel memandang Elvira."Saya hanya ingin memastikan, apakah area parkir ini sudah cukup luas un
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

79. Akhirnya Hendy Tahu 2

Hendy menghela nafas panjang. "Aku kehilangan banyak waktu di rumah, Her. Di rumah sakit saja jadwalku padat. Aku tidak seperti dulu lagi. Aku sudah menikah."Herlina terdiam, tapi dadanya tercubit. Hendy berubah. Tidak lagi seperti Hendy yang baru awal menikah. Apakah dia sudah jatuh cinta pada istrinya? Apa mereka sudah benar-benar menjalani perannya sebagai pasangan yang menikah?Padahal di awal, Herlina melihat Hendy tidak begitu peduli pada Elvira. Mereka terlihat berjarak. Tapi sekarang, melihat kekhawatiran Hendy saat istrinya sakit kemarin, seolah menjawab bahwa hubungan mereka memang sudah berubah. "Maaf, aku mau makan siang dulu. Sebelum kembali ke ruang operasi." "Oke. Kalau gitu aku mau ngajak Mbak Ema untuk makan siang. Semoga dia longgar." jawab Herlina.Tanpa merespon Hendy bangkit dari duduknya. Herlina pun sama. Mereka pergi ke arah yang berbeda. Wanita itu tidak tahu apa yang membuat partner-nya gusar. Bukan karena tegangnya di kamar operasi. Tapi tegang memikirkan
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more

80. Akhirnya Hendy Tahu 3

Segelas air hangat dibawa Elvira masuk kamar. Jarak beberapa menit kemudian, Hendy keluar kamar mandi dalam keadaan wangi dan segar."Mas, sudah makan?""Sudah. Ke sini, mas ingin bicara."Mereka duduk di atas tempat tidur. Hendy mengambil ponselnya. Kemudian menunjukkan foto dua orang lelaki pada istrinya. "El, coba mendekat. Mas udah nggak bau obat." Hendy menarik pelan lengan istrinya."Perhatikan baik-baik wajah dua lelaki ini. Apakah dia yang nyamperin pas ban motormu kempes?"Elvira serius memperhatikan. Dadanya berdegup kencang. Rasa ketakutan akan peristiwa itu masih menjadi trauma baginya.Dia perempuan cerdas yang daya ingatnya tajam. "Yang pakai anting ini, Mas. Iya, aku ingat. Dia yang turun duluan nyamperin aku." Elvira tambah yakin setelah melihat lelaki itu pakai anting. Hendy merangkul istrinya supaya tidak panik. "Yang satunya bukan?""Bukan. Yang mengemudi waktu itu ada tato jangkar di lehernya. Tubuhnya lebih besar dari pada ini." Elvira menunjuk gambar salah satu
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status