Tidak lama kemudian, Herlina menyusul. Wajahnya sudah kembali ceria. Seolah tidak terjadi apa-apa di belakang tadi. Elvira juga kembali tidak peduli. "Hendy, apa kabarmu, Le. Udah lama kamu nggak pernah mampir ke rumah budhe." Seorang wanita tua menghampiri dan tiba-tiba memeluk Hendy. Dia saudara sepupu papanya. Elvira menyapa dengan senyum lalu mencium tangan wanita itu."Maaf, Budhe. Sibuk banget saya belakangan ini. Budhe, sehat kan?""Alhamdulillah, sehat. Udah isi istrimu?" Budhe memandang Elvira. Pertanyaan sensitif, tapi selalu ada di setiap pertemuan. Kapan nikah? Kenapa belum punya anak? Eh, kapan si ini mau dikasih adik?"Belum. Doain saja, Budhe.""Iya, budhe doain. Kalian udah empat bulan nikah. Jangan sampai nanti keduluan Ivan. Kamu kan dokter, banyak kenalan dokter kandungan untuk program kehamilan."Hendy tersenyum. Itulah kenapa dia tidak pernah datang ke rumah budhenya. Karena wanita itu terlalu banyak ikut campur dan cerewet. Makin dibantah, makin panjang pembahas
Terakhir Diperbarui : 2024-12-18 Baca selengkapnya