Semua Bab Melahirkan Anak Tuan Tampan: Bab 11 - Bab 20

61 Bab

Bab 11 : Apa Kau Sudah Menikah?

“Nyonya! Ayo mulai!” bisik Kinara yang mendapati Charisa yang berdiri mematung sempurna selama sepuluh detik lebih karena shock melihat pria itu di depannya. Sama seperti dirinya pria itu terlihat tidak tenang dan seperti hendak menghampirinya saat itu juga.Charisa mengusap wajahnya dengan penuh rasa gugup. Tiba-tiba saja fokusnya berantakan karena kehadiran pria itu. “Nyonya, apa yang Anda lakukan?” tanya Kinara heran melihat Charisa yang malah kelihatan lebih bingung dibandingkan dengannya.“Golden Soul, apa bisa dimulai. Waktu kita tidak banyak!” seru seseorang yang bertindak sebagai moderator. Charisa mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan kedua matanya berusaha untuk mengembalikan kekuatannya. Ini semua demi masa depan Darren, dia harus berhasil dan membuka kesempatan emas untuk perusahaan yang dirintisnya.Charisa menarik napas dan menghembuskan napasnya teratur untuk mengisi energi positifnya. Lalu dia angkat kepalanya dan mengumpulkan keberaniannya untuk menatap para man
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 12 : Patah Hati Yang Begitu Cepat

Lima tahun lalu di Hotel Orbite Jakarta.“Nona!” Jean mencoba memanggil gadis yang sudah bersamanya semalam mengarungi lautan kenikmatan. Tetapi tidak ada jawaban. Kemudian dia melihat memo yang ditinggal dan membacanya.Wajahnya berubah suram seketika. Dia duduk dengan menghela napas panjang.[Jimmy, nanti aku kasih sisanya lewat transfer. Tapi aku tidak punya nomor rekeningmu. Uang cash ku cuma sedikit. Ingat jangan bocorkan tentang semalam di perusahaan! Kita pura-pura tidak terjadi apa-apa!]“Aku bukan Jimmy! Dan aku bahkan tidak tahu namamu!” gumam Jean dengan penuh penyesalan. Dia melihat tempat tidur yang berantakan dengan noda merah di atas sprei. “Siapa kau sebenarnya Nona? Kenapa kau begitu menarik perhatianku sejak aku melihatmu di bandara?” lirih Jean penasaran. Dia lupa hal yang paling utama dalam sebuah pertemuan yaitu menanyakan nama.“Bagaimana kita bisa bertemu lagi?” gumam pria itu terdengar frustasi.Seketika suara ponselnya berdering. Pria itu segera mengambil jasn
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 13 : Dia Bukan Putramu

Charisa sedang mengerjakan desainnya di ruang kerjanya tanpa seorangpun di sana. Ini juga sudah malam, para pegawainya sudah pulang dari jam empat sore tadi. Ada beberapa pesanan desain yang harus ia selesaikan malam ini juga. Kebetulan Darren sudah ia titipkan di rumah orangtuanya. Jadi dia bisa lembur dengan tenang.Tidak terasa sudah hampir tiga jam dia bekerja dan akhirnya dia bisa merampungkan semuanya. Tanpa berlama-lama dia mengirimkan hasil desainnya itu ke bagian produksi yang sudah menunggunya dari tadi.Begitu selesai terkirim Charisa meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku. Dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan tujuh malam. Kantornya juga sudah sepi dan tidak ada pegawai di kantor. Yang tersisa mungkin hanya security di pos jaganya di lantai satu. Charisa kemudian merapikan meja kerjanya, mematikan layar komputernya lalu mematikan lampu ruangannya.Sebelum meninggalkan gedung dua lantai itu dia berinisiatif mampir ke pos security untuk memberikan kunci kantornya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 14 : Mengantar Pulang

Jantung Jean tidak bisa berhenti berdebar saat kembali lagi satu mobil bersama Charisa. Sebelum ia menyalakan mesin mobilnya. Dia memastikan gadis itu duduk di sampingnya menunggu dia memakai sabuk pengaman.Jean mencondongkan tubuhnya untuk membantu Charisa memasang sabuknya dengan benar. Aroma tubuh Charisa yang menyergap hidung Jean langsung membuat debaran aneh semakin kencang di dadanya.Jean memasang sabuk pengaman Charisa sambil menatap wajah gadis itu yang terlihat gugup dengan posisi mereka yang cukup dekat. Tanpa sadar Jean melirik ke arah bibir Charisa yang berwarna pink menggoda. Jean mengetatkan rahangnya untuk menutupi naluri prianya.Jean menarik napas panjang, mencoba mengendalikan debaran di dadanya yang terasa seperti memukul-mukul tulang rusuknya. "Sudah," ujarnya pelan, suaranya serak tak sengaja. Dia mundur ke posisinya semula, tapi bayangan wajah Charisa yang gugup masih melekat di benaknya."Terima kasih," jawab Charisa dengan suara nyaris berbisik, wajahnya menu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 15 : Kontrak Kerja Sama

Siang itu kantor Golden Soul tiba-tiba sedikit riuh karena kedatangan seseorang yang tidak diduga. Jean beserta dua orang asistennya secara khusus datang ke perusahaan Charisa. Memang belum semua orang tahu kalau kantor mereka berhasil memenangkan tender hotel Orbite. Charisa juga tidak mengumumkan karena pikirnya biarlah nanti pihak hotel yang akan datang memberitahu, jika dia yang mengabarkan pasti semuanya akan bertanya-tanya.Jean duduk di sofa sambil melihat isi ruangan Charisa dengan penuh minat. Dengan ditemani Masaru mereka membahas isi kontrak yang akan mereka sepakati dan tanda tangan.“Nona Charisa, sudah berapa lama Anda mendirikan perusahaan ini?” tanya Jean ingin tahu sambil tiada henti berdecak kagum karena ruangan kantor Charisa yang menurutnya sangat nyaman dan besar. Kakinya tidak berhenti bergerak karena gugup. Gugup karena dia tidak ingin mempermalukan dirinya di depan karyawan Charisa. Walau bagaimanapun dia jangan sampai terlihat mati gaya di depan Charisa.“Suda
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 16 : Aroma Parfum di Mantel

Acara makan malam seluruh karyawan Golden Soul dengan Jean dan dua asisten setianya itu berjalan dengan lancar. Charisa senang melihat semua karyawannya begitu menikmati jamuan makan malam yang diadakan Jean. Dia harus berterima kasih pada Jean karena sudah membuat karyawannya senang.Satu persatu karyawannya pamit untuk pulang. Charisa sendiri merasa kurang sopan jika pulang duluan jika Jean belum beranjak dari tempatnya.“Tuan Masaru, apa kau sudah menikah?” tanya Jean pada salah satu karyawan kepercayaannya Charisa. Karena tinggal dia dan Kinara yang belum beranjak untuk pulang.“Saya belum menikah Tuan,” jawab Masaru malu-malu.“Jadi di perusahaan siapa yang sudah menikah?” tanya Jean ingin tahu.“Yang sudah menikah hanya Nyonya Charisa mungkin,” jawab Masaru dengan agak ragu.Charisa tersedak ketika minum air mineral saat Masaru menjawab. Sepertinya anak itu belum tahu kalau Jean mengetahui kalau dia memiliki anak tetapi belum menikah.“Jangan berbohong lagi, aku sudah tahu kalau
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 17 : Putra Kita

Demi apapun yang ia lihat saat ini membuatnya ingin menghilang secepatnya sekarang. Sekejap pandangannya berubah kabur dan membuat tubuh Charisa kehilangan tenaga. Gadis itu kemudian meletakkan tangan kanannya di tembok menahan beban tubuhnya, kalau tidak mungkin tubuhnya akan ambruk. Shock sekaligus tidak percaya jika orang itu bisa berada di sini. Bahkan menemui orangtuanya.“Cha, kau tidak apa-apa?” tanya orang itu segera menghampiri untuk membantunya berdiri tegak.“Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Charisa begitu emosional. Pria itu adalah Genta Dirmansyah.“Kau pasti terkejut, pertama ayo duduk dulu. Kau baru pulang kerja. Pasti lelah!” lirih Genta dengan lembut.Charisa mendorong tubuh Genta agar sedikit menjauh darinya.“Ayah, Ibu, kenapa orang ini bisa ke sini?” tanya Charisa. Dia curiga kalau ayah ibunya itu masih berusaha mencari tahu ayah Darren.“Cha, ayo kita bicarakan ini dengan baik-baik. Orang tua mu juga sama terkejutnya.” Genta benar-benar membuat kepala Charisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 18 : Yuri

Jean pulang ke rumah pribadinya yang ada di Tokyo Jepang setelah mengantarkan Charisa pulang ke rumahnya. Sudah hampir enam bulan dia berada di sini khusus mengawasi hotel Orbite di Jepang. Bisnis hotel keluarganya itu memang bukan main-main. Hotel Orbite dibangun di beberapa negara. Selain di Jakarta dan Tokyo, hotel mereka juga berdiri di LA dan London. Jean Ronan adalah satu-satunya pewaris asli Hotel Orbite, dia adalah anak tunggal dari Rachel Bella dan Lim Ronan. Ibunya merupakan putri semata wayang Emiko Izumi dengan Harry Marwis– pemilik HM Grup yang merupakan perusahaan terbesar ke dua di Indonesia, sedangkan Lim Ronan adalah keturunan campuran Indonesia Belanda dan Jepang yang berprofesi sebagai pebisnis kayu. Ayahnya Jean merupakan pendiri Hotel Orbite pertama kali. Berkat modal dari kakeknya Harry, ayahnya bisa mencapai kesuksesan sampai saat ini. Ibunya Rachel juga membawa pengaruh besar atas suksesnya hotel Orbite. Sayangnya, ibunya Jean meninggal karena penyakit kanker
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya

Bab 19 : Mencari Calon Menantu

Orang tua Charisa langsung mengintrogasinya setelah Darren diantar pengasuhnya pergi ke sekolah.“Cha, apa benar laki-laki itu yang menghamilimu lima tahun lalu?” tanya Hardian – ayahnya Charisa.“Kalau aku bilang bukan, apa kalian percaya?” tanya Charisa dengan sikap yang cuek.“Cha, jika dia benar ayah Darren, mau sampai kapan kau menyembunyikan itu pada Darren?” tanya Hardian lagi.“Iya Cha, kasihan Darren,” tambah Monika— ibunya Charisa.“Dia benar bukan ayahnya Darren Bu. Itu cuma salah paham saja. Aku dan Genta tidak ada hubungan apa-apa waktu itu.”“Lantas kenapa dia terlihat sangat yakin?” Hardian menilik putrinya yang terlihat tidak peduli kalau ini adalah urusan yang serius.“Sudahlah Ayah! Yang terpenting Ayah percaya padaku! Ayah kandung Darren bukan Genta. Kalian berdua lihat sendiri kan, mereka tidak mirip!” Charisa meyakinkan kedua orangtuanya.“Syukurlah! Ibu khawatir kalau itu terjadi. Ibu tidak tahu harus bagaimana jika Genta harus menjadi menantu Ibu,” sungut Moni
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-25
Baca selengkapnya

Bab 20 : Kado Ulang Tahun

Jean mengikuti langkah Charisa masuk ke dalam sebuah toko mainan yang terbesar di kota ini. Charisa langsung menghampiri seorang pegawai di meja pelayanan konsumen untuk menanyakan mainan pesanannya.“Nona, pesanan Anda sudah siap. Tunggu sebentar saya panggil orang yang menyimpannya,” jawab pegawai itu dengan sopan.“Cha, apa kau mau membeli mainan untuk putramu?” tanya Jean sambil berbisik akrab dengannya. Charisa sedikit menjauh karena merasa risih.“Kau masih di sini. Kau sudah mengantarkanku ‘kan?” Charisa tanpa acuh dengan kehadiran Jean di dekatnya.“Nona ini pesanannya!” Karyawan tadi menyerahkan sebuah kado berukuran besar.“Cha, apa hari ini Darren ulang tahun?” tanya Jean penasaran karena melihat bungkusan kado.“Bukan urusanmu.” Charisa masih saja ketus.“Pasti dia ulang tahun hari ini. Kalau begitu —” Jean tiba-tiba sibuk menghampiri rak display mainan di toko itu. Dia mengambil semua mainan untuk anak laki-laki.“Apa yang kau lakukan?” protes Charisa melihat Jean mengump
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status