Akhirnya Jean pulang dengan tubuh lesu. Sampai di dalam rumahnya, dia berdiri di ruang tamu yang sepi, membiarkan keheneningan meresap ke dalam dirinya.“Sudah kuduga, Charisa tetap tidak akan berubah sikap. Dia terus menyangkal … tapi aku juga tidak bisa menyerah begitu saja,” gumam Jean menyayangkan sikap Charisa tadi.Ia berjalan ke dapur, membuka lemari untuk mengambil segelas air, tetapi tidak meminumnya. Tatapannya kosong, pikirannya terus berputar pada momen-momen sebelumnya. Sorot mata Charisa yang penuh ketakutan, nada suaranya yang lirih namun tegas, semua itu terus terngiang-ngiang di benaknya.‘Dia takut tapi bukan hanya padaku, tapi pada apa yang akan terjadi jika keluargaku tahu. Dia tidak salah. Aku tahu seperti apa keluargaku—egois, manipulatif , dan selalu memikirkan kepentingan mereka sendiri.’‘Charisa punya alasan untuk melindungi Darren dari itu semua. Tapi aku... aku tidak bisa terus diam. Aku tidak bisa hanya menjadi bayangan dalam hidup anakku.’Jean berjalan m
Last Updated : 2025-01-13 Read more