Beranda / Romansa / Melahirkan Anak Tuan Tampan / Bab 19 : Mencari Calon Menantu

Share

Bab 19 : Mencari Calon Menantu

Penulis: Cipi2 Capa2
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-25 14:02:02

Orang tua Charisa langsung mengintrogasinya setelah Darren diantar pengasuhnya pergi ke sekolah.

“Cha, apa benar laki-laki itu yang menghamilimu lima tahun lalu?” tanya Hardian – ayahnya Charisa.

“Kalau aku bilang bukan, apa kalian percaya?” tanya Charisa dengan sikap yang cuek.

“Cha, jika dia benar ayah Darren, mau sampai kapan kau menyembunyikan itu pada Darren?” tanya Hardian lagi.

“Iya Cha, kasihan Darren,” tambah Monika— ibunya Charisa.

“Dia benar bukan ayahnya Darren Bu. Itu cuma salah paham saja. Aku dan Genta tidak ada hubungan apa-apa waktu itu.”

“Lantas kenapa dia terlihat sangat yakin?” Hardian menilik putrinya yang terlihat tidak peduli kalau ini adalah urusan yang serius.

“Sudahlah Ayah! Yang terpenting Ayah percaya padaku! Ayah kandung Darren bukan Genta. Kalian berdua lihat sendiri kan, mereka tidak mirip!” Charisa meyakinkan kedua orangtuanya.

“Syukurlah! Ibu khawatir kalau itu terjadi. Ibu tidak tahu harus bagaimana jika Genta harus menjadi menantu Ibu,” sungut Moni
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 20 : Kado Ulang Tahun

    Jean mengikuti langkah Charisa masuk ke dalam sebuah toko mainan yang terbesar di kota ini. Charisa langsung menghampiri seorang pegawai di meja pelayanan konsumen untuk menanyakan mainan pesanannya.“Nona, pesanan Anda sudah siap. Tunggu sebentar saya panggil orang yang menyimpannya,” jawab pegawai itu dengan sopan.“Cha, apa kau mau membeli mainan untuk putramu?” tanya Jean sambil berbisik akrab dengannya. Charisa sedikit menjauh karena merasa risih.“Kau masih di sini. Kau sudah mengantarkanku ‘kan?” Charisa tanpa acuh dengan kehadiran Jean di dekatnya.“Nona ini pesanannya!” Karyawan tadi menyerahkan sebuah kado berukuran besar.“Cha, apa hari ini Darren ulang tahun?” tanya Jean penasaran karena melihat bungkusan kado.“Bukan urusanmu.” Charisa masih saja ketus.“Pasti dia ulang tahun hari ini. Kalau begitu —” Jean tiba-tiba sibuk menghampiri rak display mainan di toko itu. Dia mengambil semua mainan untuk anak laki-laki.“Apa yang kau lakukan?” protes Charisa melihat Jean mengump

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 21 : Kecurigaan Ayah Jean

    Tanggal 12 Maret adalah ulang tahun Darren. Jean duduk di atas kursi, matanya terpaku pada kalender di dinding, menghitung-hitung dengan pikiran yang mulai kabur. Ia mencoba menelusuri kembali jejak waktu, memutar kembali kenangan lima tahun lalu—ketika ia dan Charisa pertama kali bertemu, ketika segalanya masih terasa lebih sederhana dan bebas dari pertanyaan-pertanyaan besar.Jean mulai menghitung dengan cermat, mengikuti alur pikirannya tentang jarak antara ulang tahun Darren dan kejadian-kejadian yang terjadi dalam hidup mereka. Kalau dihitung dengan usia kehamilan, ada kemungkinan — hanya mungkin, Darren adalah anaknya. Hatinya berdetak lebih cepat, dan tubuhnya terasa hangat membayangkan jika itu nyata. Tapi kalau ucapan Charisa benar kalau itu adalah putranya Genta, yang ada hanya rasa putus asa.Ia berusaha menepis pemikiran itu, tetapi semakin ia menghitung, semakin jelas bayangan itu menghantuinya. Jika Charisa memang benar pernah terlibat dengan Genta dengan selang waktu ya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-29
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 22 : Kerinduan

    Selama ini Jean selalu tertekan dengan sikap keras ayahnya. Apapun yang diucapkan ayahnya seperti titah paduka raja yang harus dia taati. Mungkin karena dari kecil Jean dituntut harus sempurna sebagai calon pewaris perusahaan besar milik ayahnya. Sikap keras ayahnya itu tentu saja membuat hidup Jean tidak bisa bebas seperti anak orang lain biasanya.Seiring bertambahnya usia, Jean mulai merasakan beban yang semakin menekan. Setiap keputusan yang dia buat selalu dikontrol oleh ayahnya. Bahkan, jurusan kuliah yang ia ambil adalah hasil keputusan ayahnya, bukan pilihannya sendiri. Jean menyukai seni dan desain gambar, tetapi baginya, itu hanyalah impian yang terlalu jauh karena ayahnya selalu berkata, “Seni tidak akan memberimu kehidupan yang mapan. Fokuslah pada hal yang nyata!”Setiap pagi bagi Jean dimulai dengan rutinitas yang sama—sarapan bersama ayahnya di ruang makan besar yang terasa dingin meski cahaya matahari menembus jendela. Ayahnya selalu duduk di ujung meja, dengan wajah s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-30
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 23 : Gejolak Pikiran Charisa

    Charisa menutup teleponnya dengan sedikit kasar, lalu membiarkannya tergeletak di meja. Ia menatap kamar Darren yang sudah gelap, memastikan putranya telah tertidur lelap setelah pesta ulang tahun yang melelahkan.Namun, pikirannya tidak bisa tenang. Kata-kata Jean masih terngiang di telinganya. Ia menghela napas panjang, merasa sedikit bersalah karena telah bersikap dingin. Jean hanya menelepon untuk menanyakan Darren dan memastikan semuanya baik-baik saja. Itu bukan tindakan buruk, bahkan bisa dianggap perhatian.Tapi Charisa tahu alasan di balik sikapnya. Ia perlu membuat Jean berpikir dua kali untuk mendekatinya—dan terutama Darren. Semakin Jean mendekat, semakin besar kemungkinan dia menyadari kebenaran yang selama ini Charisa sembunyikan.Charisa berdiri dan mendekati meja riasnya, menatap bayangannya sendiri di cermin. “Apa aku terlalu kasar?” gumamnya pelan. Tapi kemudian ia menggeleng.Jean tidak boleh tahu. Ia tidak boleh melihat kemiripan Darren dengannya—mata yang sama, d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 24 : Masa Kelam Genta

    POV GentaSetelah Charisa menolaknya mentah-mentah, Genta memilih untuk bersabar dan menunggu momen yang tepat lagi untuk mendekati Charisa. Mungkin ia sangat terlambat menemui Charisa setelah lima tahun berlalu. Sebenarnya Genta tidak bisa melepas Charisa begitu saja. Karena cintanya pada Charisa tidak berubah meski banyak waktu terlewat. Andai saja lima tahun lalu itu dia segera cepat mengambil langkah untuk mempertahankan hubungan yang baru saja akan ia bina dengan Charisa. Tetapi keadaanlah yang tidak berpihak padanya. Yaitu pertunangannya dengan Irene.Ketika Charisa bertanya perihal Irene, dia belum bisa menceritakan apapun pada gadis yang ia cintai itu. Bukan karena dia ingin menutupi atau menyembunyikannya dari Charisa. Waktu itu dia belum bisa bertindak tegas membatalkan pertunangan balas budi itu. Ya pertunangan balas budi – karena sebenarnya dia terpaksa menjalin pertunangan dengan Irene karena merasa harus membalas budi keluarga Irene yang sudah membantunya membiayai pen

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-01
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 25 : Mengajak Darren Ke Kantor

    Sebelum berangkat ke kantor Charisa membangunkan Darren. Hari ini dia libur sekolah dan rencananya dia akan mengajaknya ke kantor. Sudah lama ia tidak mengajak putranya ke sana. Lagipula hari ini tidak terlalu banyak pekerjaan. Desain untuk hotel Orbite dalam tahap produksi dan tinggal menunggu waktu selesai dan diantar ke hotel Orbite.Charisa tersenyum cerah menatap putranya yang masih meringkuk di balik selimut tebal. "Darren! Bangun Sayang," panggilnya lembut sambil menepuk pelan bahu anaknya.Darren menggeliat dan membuka matanya perlahan. "Hari ini libur sekolah, kan, Ma?" gumamnya dengan suara berat khas seseorang yang baru bangun tidur."Betul, tapi hari ini Mama mau ajak kau ke kantor. Sudah lama ‘kan Darren tidak ikut Mama?"Darren duduk perlahan, matanya berbinar. "Ke kantor Mama? Yang ada banyak gambar-gambar besar itu?""Iya," jawab Charisa sambil terkekeh.Mata Darren berbinar semakin lebar. "Boleh aku bawa sketchbook-ku?""Tentu saja! Cepat mandi dan sarapan, ya. Kita

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 26 : Rencana Charisa

    Beberapa hari kemudian. Charisa seperti biasa akan berangkat ke kantor. Baru saja dia menjalankan mobilnya beberapa meter dari rumahnya, dia melihat Genta berdiri di seberang jalan sambil menatap ke arah mobilnya.Awalnya Charisa akan mengabaikannya, tapi entah kenapa tiba-tiba terbesit ide di kepalanya. Saat ini Jean akan terus menghantuinya perkara Darren. Haruskah dia manfaatkan Genta agar Jean menjauhinya. Jujur, dia tidak ingin Jean tahu Darren adalah putranya karena dia terlalu takut menghadapi dunianya Jean yang mungkin akan menyulitkannya. Jadi jika dia memanfaatkan kehadiran Genta, Jean perlahan akan menjauhinya. Charisa kemudian memotong jalan dan memutar mobilnya ke jalur di depan Genta.Genta agak terkejut ketika Charisa berhenti di depannya.Charisa menurunkan kaca jendela mobilnya dan menatap Genta yang terlihat sedikit canggung. "Genta? Apa yang kau lakukan di sini?" tanyanya mencoba dengan nada yang ramah. Ya meskipun ada rencana tersembunyi di balik senyumnya.Gent

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 27 : Membuntuti

    Jean menatap tegang jam tangan yang melingkar di lengan kirinya. Dia sudah menyelesaikan pekerjaannya di hotel sebelum jam tiga siang. Sebenarnya ada sesuatu yang ingin dia lakukan. Maka tanpa pikir panjang, dia segera bergegas meninggalkan hotel menuju sebuah tempat.Ada sesuatu dari sikap Charisa yang mengganggu pikirannya. Dia merasa kalau Charisa terus menghindari pembicaraan soal Darren. Entah apa yang membuat Charisa begitu over protektif pada putranya itu. Selain itu, ada sesuatu yang membuat dadanya terasa berat dan sesak setiap kali ia memikirkan anak itu.Maka dari itu, saat ini dia berada di seberang sekolah Darren. Dari mana ia tahu sekolah Darren. Waktu pertama kali dia bertemu dengan Darren, Jean sempat melihat seragam sekolahnya Darren.Jean menunggu di balik halte bus seberang gedung TK Darren, dia sedikit membungkuk berusaha agar kehadirannya tidak menarik perhatian banyak orang. Apalagi dia melihat ada sosok Masaru, pegawainya Charisa sedang menunggu untuk menjemput

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 53 : Mengawasi Charisa

    Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa. Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 52 : Kecurigaan Genta

    Genta duduk di dalam mobilnya sambil mengetuk setir mobilnya. Dia memandangi rumah Charisa dengan perasaan yang campur aduk. Udara malam terasa sejuk, tapi dadanya penuh dengan kegelisahan yang membakar perlahan.Ia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang selama ini menjadi beban pikirannya. Genta mengingat dengan jelas saat Charisa tiba-tiba menggenggam tangannya erat di restoran malam itu, memintanya berpura-pura seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Namun tatapan cemas di mata Charisa tidak bisa ia lupakan. Itu bukan sikap biasa. Bagaimana sikap dan nada bicara Charisa saat ia menghadapi pria itu. Seperti yang ia duga, pria itulah yang membuat Charisa rela bersandiwara dengannya agar membuat pria itu tidak mau mendekatinya. Hanya saja Genta penasaran seperti apa pria itu sehingga Charisa begitu putus asa sampai membuat sandiwara seperti itu.Genta menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Mengapa dia begitu memikirka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 51 : Kedatangan Genta

    Charisa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah percakapan yang tegang dengan Jean. Ketidaknyamanan dan kecemasan yang sudah ia rasakan semakin menjadi-jadi. Tanpa berpikir panjang, ia memutuskan untuk pulang lebih awal hari itu. Ia merasa ada yang harus dia pastikan sendiri, terutama mengenai keadaan Darren dan apakah semuanya benar-benar aman seperti yang dikatakan Jean.Sesampainya di rumah, Charisa langsung memarkir mobilnya dengan cepat. Begitu keluar dari mobil, matanya langsung mencari-cari kehadiran Darren. Tidak lama kemudian, dia melihat Masaru dan Darren baru saja tiba. Masaru membawa tas sekolah Darren, sedangkan Darren berjalan di sampingnya dengan langkah ringan, tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau kecemasan.Charisa mendekat dengan cepat, wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat tegang. “Darren,” panggilnya dengan suara lembut tapi penuh perhatian.Darren menoleh dan tersenyum kecil. “Mama! Tumben sekali jam segini sudah pulang,” katanya dengan riang

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 50 : Pesan Misterius

    Jean menatap layar ponselnya dengan tangan yang gemetar. Foto itu terlalu jelas, terlalu nyata. Ia memeriksa detail gambar tersebut—Darren terlihat sedang tertawa, tidak menyadari bahwa seseorang mengawasinya dari kejauhan. Jean mencoba menenangkan pikirannya, tetapi kata-kata di pesan itu terus terngiang di kepalanya: “Kau tidak akan pernah tahu masa depan anak ini.”Sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, ponselnya kembali bergetar. Kali ini, sebuah panggilan masuk dari nomor yang sama. Jean menatap layar itu selama beberapa detik, ragu-ragu untuk menjawab. Namun, naluri untuk melindungi Darren membuatnya memutuskan untuk mengangkat telepon.“Siapa ini?” tanyanya tajam, suaranya dingin namun mengandung ketegangan.Suara di seberang terdengar datar, hampir seperti berbisik. “Hanya seseorang yang tahu bahwa setiap rahasia punya harga, Jean.”Jean mengepalkan tangan. “Apa yang kau inginkan?”“Aku ingin kau tahu apa artinya kehilangan kendali,” jawab suara itu, diiringi tawa kecil yang m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 49 : Ancaman Yuri

    Jean tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Yuri. Ia merasa seperti dirinya sedang berada di ujung jurang, di mana setiap langkah bisa mengarah pada kehancuran. Tetapi, ia mencoba untuk tetap menjaga kewarasannya."Yuri, jika kau berniat mengancamku..." Jean mencoba berbicara dengan suara tegas, meski ia tahu kata-kata itu tidak akan cukup untuk meredakan ketegangan yang berkembang.Yuri tertawa ringan, tapi tawa itu penuh dengan sarkasme. "Mengancam? Oh, tentu saja tidak. Aku hanya ingin tahu seberapa besar keberanianmu, Jean. Jika kau pikir semuanya akan tetap seperti biasa, kau salah besar."Senyum di wajah Yuri semakin lebar, membuat Jean merasa semakin terperangkap. Yuri tidak hanya datang untuk mengancam—ia datang untuk menunjukkan bahwa ia tahu lebih banyak dan bisa mengungkapkan semuanya kapan saja, jika Jean tidak mematuhi aturan permainan yang baru ini.Jean mencoba untuk tetap tenang, tetapi hatinya semakin berat. Apa yang sebenarnya Yuri tahu? Apa yang akan ia lakukan de

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 48 : Rencana Jean

    Akhirnya Jean pulang dengan tubuh lesu. Sampai di dalam rumahnya, dia berdiri di ruang tamu yang sepi, membiarkan keheneningan meresap ke dalam dirinya.“Sudah kuduga, Charisa tetap tidak akan berubah sikap. Dia terus menyangkal … tapi aku juga tidak bisa menyerah begitu saja,” gumam Jean menyayangkan sikap Charisa tadi.Ia berjalan ke dapur, membuka lemari untuk mengambil segelas air, tetapi tidak meminumnya. Tatapannya kosong, pikirannya terus berputar pada momen-momen sebelumnya. Sorot mata Charisa yang penuh ketakutan, nada suaranya yang lirih namun tegas, semua itu terus terngiang-ngiang di benaknya.‘Dia takut tapi bukan hanya padaku, tapi pada apa yang akan terjadi jika keluargaku tahu. Dia tidak salah. Aku tahu seperti apa keluargaku—egois, manipulatif , dan selalu memikirkan kepentingan mereka sendiri.’‘Charisa punya alasan untuk melindungi Darren dari itu semua. Tapi aku... aku tidak bisa terus diam. Aku tidak bisa hanya menjadi bayangan dalam hidup anakku.’Jean berjalan m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   47 : Kebenaran Yang Terungkap

    Charisa menatap Jean dengan sorot mata penuh perlawanan. Dia tidak mengira kalau lagi-lagi Jean mengatakan Darren adalah anaknya. Sekejap hati Charisa sedikit menciut karena bisa jadi apa yang ia coba sembunyikan sebentar lagi akan terbongkar.“Kau terlalu percaya pada imajinasimu sendiri. Darren bukan putramu. Jadi berhenti membicarakan apa yang kau inginkan ke hidupku dan hidup Darren.”Jean tertawa kecil, sarkastik, tetapi matanya menunjukkan rasa sakit yang mendalam. “Begitu, ya? Kau masih mau menyangkal, bahkan ketika semuanya jelas.”Charisa menggelengkan kepala dengan frustasi. “Jean, hidupku sudah cukup rumit tanpa tambahan drama seperti ini. Jika kau tidak bisa menerima kenyataan, aku sarankan kau menjauh. Aku tidak akan membiarkan Darren terseret dalam kekacauan yang kau buat.”Jean berdiri diam, terperangkap di antara keinginannya untuk melawan dan kebenaran yang Charisa tegaskan. Perkataannya seolah membenturkan dinding tak terlihat yang tak bisa ia lewati.Charisa menghel

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 46 : Darren Putraku

    Setelah acara selesai, Jean diam-diam mengikuti mobil Masaru. Ingin memastikan kalau Charisa dan Darren sampai ke rumah dengan selamat. Dengan jarak yang aman Jean mengendarai mobilnya mengikuti arah mobil Masaru.Sampai di depan rumahnya, Charisa keluar dari mobil bersamaan dengan Masaru. Tetapi pemandangan berikutnya membuat Jean tidak sedikit terganggu. Masaru menggendong Darren yang tertidur di mobil. Charisa meminta Masaru untuk menggendongnya ke dalam rumah. Jean menggenggam setir mobilnya dengan kuat karena menahan gejolak amarah dalam dadanya. Dia tidak suka jika Masaru menggendong anaknya sampai ke dalam rumah. Sebagai seorang ayah tentu ini bukan perkara sepele. Charisa membuka pintu rumah dan mengangguk kecil pada Masaru, senyumnya lembut. “Hati-hati, Masaru. Jangan sampai Darren terbangun,” katanya pelan. Masaru mengangguk sambil menyesuaikan posisi Darren di pelukannya, langkahnya mantap menuju pintu. Charisa terlihat sangat mengandalkan Masaru untuk menggendong Darren

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status