Beranda / Romansa / Melahirkan Anak Tuan Tampan / Bab 11 : Apa Kau Sudah Menikah?

Share

Bab 11 : Apa Kau Sudah Menikah?

Penulis: Cipi2 Capa2
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-18 22:26:47
“Nyonya! Ayo mulai!” bisik Kinara yang mendapati Charisa yang berdiri mematung sempurna selama sepuluh detik lebih karena shock melihat pria itu di depannya. Sama seperti dirinya pria itu terlihat tidak tenang dan seperti hendak menghampirinya saat itu juga.

Charisa mengusap wajahnya dengan penuh rasa gugup. Tiba-tiba saja fokusnya berantakan karena kehadiran pria itu.

“Nyonya, apa yang Anda lakukan?” tanya Kinara heran melihat Charisa yang malah kelihatan lebih bingung dibandingkan dengannya.

“Golden Soul, apa bisa dimulai. Waktu kita tidak banyak!” seru seseorang yang bertindak sebagai moderator.

Charisa mengepalkan kedua tangannya dan memejamkan kedua matanya berusaha untuk mengembalikan kekuatannya. Ini semua demi masa depan Darren, dia harus berhasil dan membuka kesempatan emas untuk perusahaan yang dirintisnya.

Charisa menarik napas dan menghembuskan napasnya teratur untuk mengisi energi positifnya. Lalu dia angkat kepalanya dan mengumpulkan keberaniannya untuk menatap para man
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ziandra
ditunggu kelanjutan ceritanya kak
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 12 : Patah Hati Yang Begitu Cepat

    Lima tahun lalu di Hotel Orbite Jakarta.“Nona!” Jean mencoba memanggil gadis yang sudah bersamanya semalam mengarungi lautan kenikmatan. Tetapi tidak ada jawaban. Kemudian dia melihat memo yang ditinggal dan membacanya.Wajahnya berubah suram seketika. Dia duduk dengan menghela napas panjang.[Jimmy, nanti aku kasih sisanya lewat transfer. Tapi aku tidak punya nomor rekeningmu. Uang cash ku cuma sedikit. Ingat jangan bocorkan tentang semalam di perusahaan! Kita pura-pura tidak terjadi apa-apa!]“Aku bukan Jimmy! Dan aku bahkan tidak tahu namamu!” gumam Jean dengan penuh penyesalan. Dia melihat tempat tidur yang berantakan dengan noda merah di atas sprei. “Siapa kau sebenarnya Nona? Kenapa kau begitu menarik perhatianku sejak aku melihatmu di bandara?” lirih Jean penasaran. Dia lupa hal yang paling utama dalam sebuah pertemuan yaitu menanyakan nama.“Bagaimana kita bisa bertemu lagi?” gumam pria itu terdengar frustasi.Seketika suara ponselnya berdering. Pria itu segera mengambil jasn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 13 : Dia Bukan Putramu

    Charisa sedang mengerjakan desainnya di ruang kerjanya tanpa seorangpun di sana. Ini juga sudah malam, para pegawainya sudah pulang dari jam empat sore tadi. Ada beberapa pesanan desain yang harus ia selesaikan malam ini juga. Kebetulan Darren sudah ia titipkan di rumah orangtuanya. Jadi dia bisa lembur dengan tenang.Tidak terasa sudah hampir tiga jam dia bekerja dan akhirnya dia bisa merampungkan semuanya. Tanpa berlama-lama dia mengirimkan hasil desainnya itu ke bagian produksi yang sudah menunggunya dari tadi.Begitu selesai terkirim Charisa meregangkan tubuhnya yang sedikit kaku. Dia melirik jam tangannya yang sudah menunjukkan tujuh malam. Kantornya juga sudah sepi dan tidak ada pegawai di kantor. Yang tersisa mungkin hanya security di pos jaganya di lantai satu. Charisa kemudian merapikan meja kerjanya, mematikan layar komputernya lalu mematikan lampu ruangannya.Sebelum meninggalkan gedung dua lantai itu dia berinisiatif mampir ke pos security untuk memberikan kunci kantornya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-20
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 14 : Mengantar Pulang

    Jantung Jean tidak bisa berhenti berdebar saat kembali lagi satu mobil bersama Charisa. Sebelum ia menyalakan mesin mobilnya. Dia memastikan gadis itu duduk di sampingnya menunggu dia memakai sabuk pengaman.Jean mencondongkan tubuhnya untuk membantu Charisa memasang sabuknya dengan benar. Aroma tubuh Charisa yang menyergap hidung Jean langsung membuat debaran aneh semakin kencang di dadanya.Jean memasang sabuk pengaman Charisa sambil menatap wajah gadis itu yang terlihat gugup dengan posisi mereka yang cukup dekat. Tanpa sadar Jean melirik ke arah bibir Charisa yang berwarna pink menggoda. Jean mengetatkan rahangnya untuk menutupi naluri prianya.Jean menarik napas panjang, mencoba mengendalikan debaran di dadanya yang terasa seperti memukul-mukul tulang rusuknya. "Sudah," ujarnya pelan, suaranya serak tak sengaja. Dia mundur ke posisinya semula, tapi bayangan wajah Charisa yang gugup masih melekat di benaknya."Terima kasih," jawab Charisa dengan suara nyaris berbisik, wajahnya menu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 15 : Kontrak Kerja Sama

    Siang itu kantor Golden Soul tiba-tiba sedikit riuh karena kedatangan seseorang yang tidak diduga. Jean beserta dua orang asistennya secara khusus datang ke perusahaan Charisa. Memang belum semua orang tahu kalau kantor mereka berhasil memenangkan tender hotel Orbite. Charisa juga tidak mengumumkan karena pikirnya biarlah nanti pihak hotel yang akan datang memberitahu, jika dia yang mengabarkan pasti semuanya akan bertanya-tanya.Jean duduk di sofa sambil melihat isi ruangan Charisa dengan penuh minat. Dengan ditemani Masaru mereka membahas isi kontrak yang akan mereka sepakati dan tanda tangan.“Nona Charisa, sudah berapa lama Anda mendirikan perusahaan ini?” tanya Jean ingin tahu sambil tiada henti berdecak kagum karena ruangan kantor Charisa yang menurutnya sangat nyaman dan besar. Kakinya tidak berhenti bergerak karena gugup. Gugup karena dia tidak ingin mempermalukan dirinya di depan karyawan Charisa. Walau bagaimanapun dia jangan sampai terlihat mati gaya di depan Charisa.“Suda

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 16 : Aroma Parfum di Mantel

    Acara makan malam seluruh karyawan Golden Soul dengan Jean dan dua asisten setianya itu berjalan dengan lancar. Charisa senang melihat semua karyawannya begitu menikmati jamuan makan malam yang diadakan Jean. Dia harus berterima kasih pada Jean karena sudah membuat karyawannya senang.Satu persatu karyawannya pamit untuk pulang. Charisa sendiri merasa kurang sopan jika pulang duluan jika Jean belum beranjak dari tempatnya.“Tuan Masaru, apa kau sudah menikah?” tanya Jean pada salah satu karyawan kepercayaannya Charisa. Karena tinggal dia dan Kinara yang belum beranjak untuk pulang.“Saya belum menikah Tuan,” jawab Masaru malu-malu.“Jadi di perusahaan siapa yang sudah menikah?” tanya Jean ingin tahu.“Yang sudah menikah hanya Nyonya Charisa mungkin,” jawab Masaru dengan agak ragu.Charisa tersedak ketika minum air mineral saat Masaru menjawab. Sepertinya anak itu belum tahu kalau Jean mengetahui kalau dia memiliki anak tetapi belum menikah.“Jangan berbohong lagi, aku sudah tahu kalau

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 17 : Putra Kita

    Demi apapun yang ia lihat saat ini membuatnya ingin menghilang secepatnya sekarang. Sekejap pandangannya berubah kabur dan membuat tubuh Charisa kehilangan tenaga. Gadis itu kemudian meletakkan tangan kanannya di tembok menahan beban tubuhnya, kalau tidak mungkin tubuhnya akan ambruk. Shock sekaligus tidak percaya jika orang itu bisa berada di sini. Bahkan menemui orangtuanya.“Cha, kau tidak apa-apa?” tanya orang itu segera menghampiri untuk membantunya berdiri tegak.“Kenapa kau bisa ada di sini?” tanya Charisa begitu emosional. Pria itu adalah Genta Dirmansyah.“Kau pasti terkejut, pertama ayo duduk dulu. Kau baru pulang kerja. Pasti lelah!” lirih Genta dengan lembut.Charisa mendorong tubuh Genta agar sedikit menjauh darinya.“Ayah, Ibu, kenapa orang ini bisa ke sini?” tanya Charisa. Dia curiga kalau ayah ibunya itu masih berusaha mencari tahu ayah Darren.“Cha, ayo kita bicarakan ini dengan baik-baik. Orang tua mu juga sama terkejutnya.” Genta benar-benar membuat kepala Charisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 18 : Yuri

    Jean pulang ke rumah pribadinya yang ada di Tokyo Jepang setelah mengantarkan Charisa pulang ke rumahnya. Sudah hampir enam bulan dia berada di sini khusus mengawasi hotel Orbite di Jepang. Bisnis hotel keluarganya itu memang bukan main-main. Hotel Orbite dibangun di beberapa negara. Selain di Jakarta dan Tokyo, hotel mereka juga berdiri di LA dan London. Jean Ronan adalah satu-satunya pewaris asli Hotel Orbite, dia adalah anak tunggal dari Rachel Bella dan Lim Ronan. Ibunya merupakan putri semata wayang Emiko Izumi dengan Harry Marwis– pemilik HM Grup yang merupakan perusahaan terbesar ke dua di Indonesia, sedangkan Lim Ronan adalah keturunan campuran Indonesia Belanda dan Jepang yang berprofesi sebagai pebisnis kayu. Ayahnya Jean merupakan pendiri Hotel Orbite pertama kali. Berkat modal dari kakeknya Harry, ayahnya bisa mencapai kesuksesan sampai saat ini. Ibunya Rachel juga membawa pengaruh besar atas suksesnya hotel Orbite. Sayangnya, ibunya Jean meninggal karena penyakit kanker

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 19 : Mencari Calon Menantu

    Orang tua Charisa langsung mengintrogasinya setelah Darren diantar pengasuhnya pergi ke sekolah.“Cha, apa benar laki-laki itu yang menghamilimu lima tahun lalu?” tanya Hardian – ayahnya Charisa.“Kalau aku bilang bukan, apa kalian percaya?” tanya Charisa dengan sikap yang cuek.“Cha, jika dia benar ayah Darren, mau sampai kapan kau menyembunyikan itu pada Darren?” tanya Hardian lagi.“Iya Cha, kasihan Darren,” tambah Monika— ibunya Charisa.“Dia benar bukan ayahnya Darren Bu. Itu cuma salah paham saja. Aku dan Genta tidak ada hubungan apa-apa waktu itu.”“Lantas kenapa dia terlihat sangat yakin?” Hardian menilik putrinya yang terlihat tidak peduli kalau ini adalah urusan yang serius.“Sudahlah Ayah! Yang terpenting Ayah percaya padaku! Ayah kandung Darren bukan Genta. Kalian berdua lihat sendiri kan, mereka tidak mirip!” Charisa meyakinkan kedua orangtuanya.“Syukurlah! Ibu khawatir kalau itu terjadi. Ibu tidak tahu harus bagaimana jika Genta harus menjadi menantu Ibu,” sungut Moni

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25

Bab terbaru

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 54 : Informasi Kazuto

    Jean mengemudikan mobilnya dengan cepat, meskipun pikirannya terpusat pada informasi yang baru saja diterimanya. Sebuah gambar dari Ryuga masih terbayang di matanya. Gambar Kazuto, wajahnya yang tak asing, dengan ekspresi yang sulit untuk dibaca. Ada sesuatu yang meresahkan dalam diri Jean, sesuatu yang mengingatkannya bahwa ancaman ini mungkin jauh lebih besar dari yang ia duga sebelumnya.Kazuto, dengan hubungan gelapnya dan catatan kriminal yang panjang, seharusnya sudah cukup untuk mengundang rasa curiga. Tapi yang paling mengejutkan baginya adalah catatan dari Ryuga yang menyebutkan bahwa Kazuto pernah terlibat dalam sebuah kasus kriminal dengan Yuri. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka? Jean tidak tahu, tapi yang jelas, ia merasa bahwa Charisa sedang terjerat dalam sesuatu yang berbahaya, dan ia tidak bisa hanya duduk diam.Jean berusaha menenangkan dirinya saat mobilnya menyusuri jalan menuju hotel. Namun, hatinya tidak bisa tenang. Apa yang harus ia lakukan setelah ini?

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 53 : Mengawasi Charisa

    Jean yang takut terjadi sesuatu pada Darren, akhirnya dia melajukan mobilnya ke rumah Charisa. Sampai di sana dia tidak berani keluar, dia hanya duduk di mobilnya yang terparkir tak jauh dari rumah Charisa. Dia menarik napas lega ketika melihat Charisa duduk di balkon. Dia juga sudah memastikan Darren baik-baik saja dijemput oleh Masaru. Baru saja ia hendak pergi meninggalkan lingkungan rumah Charisa. Dia melihat sebuah mobil berhenti tak jauh darinya. Jean mulai khawatir jika ada seseorang yang mengintai Charisa dan Darren, jadi dia memutuskan untuk mengawasi dan memastikan siapa orang itu.Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang turun dari mobil. Genta, kekasih Charisa. Melihat pria itu di sini, berbicara dengan Charisa di tengah malam, membuat darahnya mendidih.Jean menggertakkan giginya. Perasaan cemburu merambat di hatinya, mencengkeram lebih keras dengan setiap gerakan yang dilihatnya. Apa yang mereka bicarakan? Kenapa pria itu ada di sini? pikirnya. Ia membenci betapa deka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 52 : Kecurigaan Genta

    Genta duduk di dalam mobilnya sambil mengetuk setir mobilnya. Dia memandangi rumah Charisa dengan perasaan yang campur aduk. Udara malam terasa sejuk, tapi dadanya penuh dengan kegelisahan yang membakar perlahan.Ia mencoba meyakinkan dirinya untuk tidak terlalu memikirkan apa yang selama ini menjadi beban pikirannya. Genta mengingat dengan jelas saat Charisa tiba-tiba menggenggam tangannya erat di restoran malam itu, memintanya berpura-pura seperti sepasang kekasih yang sedang di mabuk cinta. Namun tatapan cemas di mata Charisa tidak bisa ia lupakan. Itu bukan sikap biasa. Bagaimana sikap dan nada bicara Charisa saat ia menghadapi pria itu. Seperti yang ia duga, pria itulah yang membuat Charisa rela bersandiwara dengannya agar membuat pria itu tidak mau mendekatinya. Hanya saja Genta penasaran seperti apa pria itu sehingga Charisa begitu putus asa sampai membuat sandiwara seperti itu.Genta menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan kedua tangan. Mengapa dia begitu memikirka

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 51 : Kedatangan Genta

    Charisa merasa ada sesuatu yang tidak beres. Setelah percakapan yang tegang dengan Jean. Ketidaknyamanan dan kecemasan yang sudah ia rasakan semakin menjadi-jadi. Tanpa berpikir panjang, ia memutuskan untuk pulang lebih awal hari itu. Ia merasa ada yang harus dia pastikan sendiri, terutama mengenai keadaan Darren dan apakah semuanya benar-benar aman seperti yang dikatakan Jean.Sesampainya di rumah, Charisa langsung memarkir mobilnya dengan cepat. Begitu keluar dari mobil, matanya langsung mencari-cari kehadiran Darren. Tidak lama kemudian, dia melihat Masaru dan Darren baru saja tiba. Masaru membawa tas sekolah Darren, sedangkan Darren berjalan di sampingnya dengan langkah ringan, tidak menunjukkan tanda-tanda ketegangan atau kecemasan.Charisa mendekat dengan cepat, wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat tegang. “Darren,” panggilnya dengan suara lembut tapi penuh perhatian.Darren menoleh dan tersenyum kecil. “Mama! Tumben sekali jam segini sudah pulang,” katanya dengan riang

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 50 : Pesan Misterius

    Jean menatap layar ponselnya dengan tangan yang gemetar. Foto itu terlalu jelas, terlalu nyata. Ia memeriksa detail gambar tersebut—Darren terlihat sedang tertawa, tidak menyadari bahwa seseorang mengawasinya dari kejauhan. Jean mencoba menenangkan pikirannya, tetapi kata-kata di pesan itu terus terngiang di kepalanya: “Kau tidak akan pernah tahu masa depan anak ini.”Sebelum ia sempat berpikir lebih jauh, ponselnya kembali bergetar. Kali ini, sebuah panggilan masuk dari nomor yang sama. Jean menatap layar itu selama beberapa detik, ragu-ragu untuk menjawab. Namun, naluri untuk melindungi Darren membuatnya memutuskan untuk mengangkat telepon.“Siapa ini?” tanyanya tajam, suaranya dingin namun mengandung ketegangan.Suara di seberang terdengar datar, hampir seperti berbisik. “Hanya seseorang yang tahu bahwa setiap rahasia punya harga, Jean.”Jean mengepalkan tangan. “Apa yang kau inginkan?”“Aku ingin kau tahu apa artinya kehilangan kendali,” jawab suara itu, diiringi tawa kecil yang m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 49 : Ancaman Yuri

    Jean tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Yuri. Ia merasa seperti dirinya sedang berada di ujung jurang, di mana setiap langkah bisa mengarah pada kehancuran. Tetapi, ia mencoba untuk tetap menjaga kewarasannya."Yuri, jika kau berniat mengancamku..." Jean mencoba berbicara dengan suara tegas, meski ia tahu kata-kata itu tidak akan cukup untuk meredakan ketegangan yang berkembang.Yuri tertawa ringan, tapi tawa itu penuh dengan sarkasme. "Mengancam? Oh, tentu saja tidak. Aku hanya ingin tahu seberapa besar keberanianmu, Jean. Jika kau pikir semuanya akan tetap seperti biasa, kau salah besar."Senyum di wajah Yuri semakin lebar, membuat Jean merasa semakin terperangkap. Yuri tidak hanya datang untuk mengancam—ia datang untuk menunjukkan bahwa ia tahu lebih banyak dan bisa mengungkapkan semuanya kapan saja, jika Jean tidak mematuhi aturan permainan yang baru ini.Jean mencoba untuk tetap tenang, tetapi hatinya semakin berat. Apa yang sebenarnya Yuri tahu? Apa yang akan ia lakukan de

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 48 : Rencana Jean

    Akhirnya Jean pulang dengan tubuh lesu. Sampai di dalam rumahnya, dia berdiri di ruang tamu yang sepi, membiarkan keheneningan meresap ke dalam dirinya.“Sudah kuduga, Charisa tetap tidak akan berubah sikap. Dia terus menyangkal … tapi aku juga tidak bisa menyerah begitu saja,” gumam Jean menyayangkan sikap Charisa tadi.Ia berjalan ke dapur, membuka lemari untuk mengambil segelas air, tetapi tidak meminumnya. Tatapannya kosong, pikirannya terus berputar pada momen-momen sebelumnya. Sorot mata Charisa yang penuh ketakutan, nada suaranya yang lirih namun tegas, semua itu terus terngiang-ngiang di benaknya.‘Dia takut tapi bukan hanya padaku, tapi pada apa yang akan terjadi jika keluargaku tahu. Dia tidak salah. Aku tahu seperti apa keluargaku—egois, manipulatif , dan selalu memikirkan kepentingan mereka sendiri.’‘Charisa punya alasan untuk melindungi Darren dari itu semua. Tapi aku... aku tidak bisa terus diam. Aku tidak bisa hanya menjadi bayangan dalam hidup anakku.’Jean berjalan m

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   47 : Kebenaran Yang Terungkap

    Charisa menatap Jean dengan sorot mata penuh perlawanan. Dia tidak mengira kalau lagi-lagi Jean mengatakan Darren adalah anaknya. Sekejap hati Charisa sedikit menciut karena bisa jadi apa yang ia coba sembunyikan sebentar lagi akan terbongkar.“Kau terlalu percaya pada imajinasimu sendiri. Darren bukan putramu. Jadi berhenti membicarakan apa yang kau inginkan ke hidupku dan hidup Darren.”Jean tertawa kecil, sarkastik, tetapi matanya menunjukkan rasa sakit yang mendalam. “Begitu, ya? Kau masih mau menyangkal, bahkan ketika semuanya jelas.”Charisa menggelengkan kepala dengan frustasi. “Jean, hidupku sudah cukup rumit tanpa tambahan drama seperti ini. Jika kau tidak bisa menerima kenyataan, aku sarankan kau menjauh. Aku tidak akan membiarkan Darren terseret dalam kekacauan yang kau buat.”Jean berdiri diam, terperangkap di antara keinginannya untuk melawan dan kebenaran yang Charisa tegaskan. Perkataannya seolah membenturkan dinding tak terlihat yang tak bisa ia lewati.Charisa menghel

  • Melahirkan Anak Tuan Tampan   Bab 46 : Darren Putraku

    Setelah acara selesai, Jean diam-diam mengikuti mobil Masaru. Ingin memastikan kalau Charisa dan Darren sampai ke rumah dengan selamat. Dengan jarak yang aman Jean mengendarai mobilnya mengikuti arah mobil Masaru.Sampai di depan rumahnya, Charisa keluar dari mobil bersamaan dengan Masaru. Tetapi pemandangan berikutnya membuat Jean tidak sedikit terganggu. Masaru menggendong Darren yang tertidur di mobil. Charisa meminta Masaru untuk menggendongnya ke dalam rumah. Jean menggenggam setir mobilnya dengan kuat karena menahan gejolak amarah dalam dadanya. Dia tidak suka jika Masaru menggendong anaknya sampai ke dalam rumah. Sebagai seorang ayah tentu ini bukan perkara sepele. Charisa membuka pintu rumah dan mengangguk kecil pada Masaru, senyumnya lembut. “Hati-hati, Masaru. Jangan sampai Darren terbangun,” katanya pelan. Masaru mengangguk sambil menyesuaikan posisi Darren di pelukannya, langkahnya mantap menuju pintu. Charisa terlihat sangat mengandalkan Masaru untuk menggendong Darren

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status