“Kamu sombong sekali, ya, Nia?” gumam Wahyu tiba-tiba, setelah Kencana pergi.Nia mengangkat alis, tak terkejut."Tapi kamu keren, lho. Dingin-dingin sedap." Nada suara Wahyu yang tadinya menghujat berubah menjadi menggoda. Ia bahkan mengacungkan kedua jempolnya."Kamu sudah dua kali mengatakan kalau saya sombong. Berarti kamu tadi tidak bohong," sindir Nia lugas. “Kamu ini memang tidak bisa diajak bercanda ya, Nia?” Wahyu mendecakkan lidah, frustasi. Sulit sekali mendekati Nia.Nia hanya mengangkat bahu acuh. Namun, beberapa saat kemudian, ponsel di mejanya bergetar. Nama Bayu muncul di layar. Ia pun segera mengangkatnya."Hallo, Yu. Oh, kamu mau mengajak saya makan malam ya? Mau dong. Masa mau di traktir menolak? Mubazir kalau kata orang tua dulu. Oh ada restaurant yang baru buka ya? No problem, Darl. Ke mana pun kamu membawa saya, pasti saya ikut. Sedap kan, Yu?" Nia menyerocos sebelum Bayu mengatakan apa pun. Nia memang sengaja memamerkan kemesraannya dengan Bayu. Nia berharap aga
Last Updated : 2025-01-23 Read more