Home / Romansa / Benih Papa Sahabatku / Kabanata 71 - Kabanata 80

Lahat ng Kabanata ng Benih Papa Sahabatku: Kabanata 71 - Kabanata 80

122 Kabanata

Bab 50A. Istri Pertama

"Dih nyebelin. Ini kan fotoku, Van? Dasar!" Bianca mencebik, menyodorkan handphone ke d4da Evan. Lelaki itu tertawa renyah. Sangat suka jika melihat Bianca bersikap demikian. "Cantik, ya? Anak Pak Daniel emang cantik. Anak pak Daniel udah bikin anaknya Pak Yuda jatuh hati.""Evan lebay ih! Ngeselin tau!"Bianca beranjak lebih dulu, meninggalkan Evan yang tertawa lepas. Sepanjang jalan keluar rumah, Bianca mengulum senyum, wajahnya terasa panas karena malu dan bahagia. Duduk di kursi teras, ditemani Evan yang sedari tadi memandangnya. "Jangan lihatin aku terus, Evaaann ...." Sebelah tangan Bianca melengoskan pipi Evan ke arah lain. Lelaki itu tertawa. Ingin hati meng3cup p1pi Bianca, apalah daya belum halal."Cuma lihatin aja boleh dong, Bi. Kalau sentuh, baru dilarang."Evan semakin menggoda Bianca. Gadis itu manyun, menunjukkan ekspresi jelek, sejeleknya. "Aku jelek 'kan?" tanya Bianca. "Cantik," jawab Evan tanpa berkedip. "Jelek Evan ... orang muka kayak gini ..." Lagi, Bianca
last updateHuling Na-update : 2024-12-30
Magbasa pa

Bab 50B. Istri Sirri Pertama

Ferry sangat kesal, keinginannya tidak dikabulkan Hesti selaku istri sirri keduanya. Dia benar-benar kecewa. Hesti beralasan karena tidak ada uang. Mau tak mau, malam ini dia di rumah istri sirri pertamanya. Sama, masih tante-tante."Beb, tumben banget kamu udah di rumah? Enggak ada tugas kuliah?" tanya seorang wanita yang baru saja pulang dari kantor. Wanita itu bernama Mutiara Indah, wanita yang usianya mungkin sebaya dengan Hesti. Ferry menikah dengan Mutiara sekitar enam bulan lalu, sejak ia masih tinggal di Bandung. Pertemuan Mutiara dan Ferry ketika wanita itu ditugaskan keluar kota oleh Daniel. "Iya, Beb. Habisnya aku kangen banget sama kamu. Sini duduk dong! Di pangkvanku," kata Ferry menggoda Mutiara agar duduk di atas kedua p4hanya. "Nanti dulu deh, aku belum mandi, takut bau!" tolak Mutiara, beranjak meninggalkan berondongnya. Ferry tersenyum miring, mengeluarkan sebatang rok0k, memantik dan mengh1sapnya perlahan.Hampir 15 menit, Ferry menunggu Mutiara selesai membersihk
last updateHuling Na-update : 2024-12-30
Magbasa pa

Bab 51. Kenyataan Pahit

Ferry semakin tak mengerti kemana arah pembicaraan Mutiara. Lelaki itu mengubah posisi duduk, lebih menghadap wanita yang telah berstatus menjadi istrinya. "Rencana? Banyak uang? Beb, ceritakan yang jelas supaya aku lebih ngerti maksudmu. Ada apa?"Mutiara menarik napas panjang. Pandangannya lurus ke depan. Ia sebenarnya bingung, apakah berterus terang pada Ferry kalau ada lelaki lain di hatinya atau justru lebih baik dirahasiakan saja. "Ferry, aku punya rencana ingin mencvlik anak gadis bosku."Ferry terperanjak. Kaget mendengar rencana jahat yang diucapkan Mutiara. "Men-mencul1k anak bosmu? Buat apa, Beb?" Ferry tidak langsung mengiyakan ucapan Mutiara. Rencana sebelumnya saja gagal. Sewaktu Mutiara menyuruh Ferry dan teman-temannya membvnuh anak bosnya. Sekarang dia disuruh lagi? "Kamu gak mau?" Mutiara tak suka mendengar dua pertanyaan Ferry. "Bukan gak mau. Tapi, kamu tau sendiri kalau anak bosmu itu bukan gadis b0doh. Apa kamu lupa, waktu aku dan teman-teman menghadang mobi
last updateHuling Na-update : 2024-12-30
Magbasa pa

Bab 52A. Kecelakaan

Mutiara bergegas menuju ruang penjengukkan n4rapidana. Setelah menjalankan prosedur penjengukkan, Mutiara dipersilakan menunggu di salah satu ruangan. Mutiara ingin bercerita banyak hal pada Ferdi. Tidak berselang lama, lelaki yang rambutnya ditumbuhi banyak uban menghampiri. Wanita yang dulu pernah menjadi s3lingkuhannya itu memamerkan senyum yang menurutnya sangat manis. "Senyumanmu menjij1kan, J4lang. Cuih!" cibir Ferdi Darmantyo, m3ludah ke lantai. Lelaki itu sebenarnya sudah sangat mvak dengan kedatangan Mutiara yang mengingatkan perihal keb0dohannya. Mutiara tidak sakit hati, justru tersenyum tipis. "Aku kangen kamu, Ferdi." Mutiara hendak meraih kedua telapak tangan Ferdi namun ditepis kasar oleh ayah kandung Ferry. "Ada apa kamu ke sini? Jangan basa-basi! Aku enggak suka," hardik Ferdi sangat muak melihat Mutiara. Lelaki itu dalam hatinya hanya ada kebencian, amarah dan dendam pada Mutiara. Gara-gara wanita licik itu dia sekarang mendekam di dalam penjara. Dulu mema
last updateHuling Na-update : 2025-01-01
Magbasa pa

Bab 52B. Kecelakaan

Keesokan harinya, Daniel dan Namira sangat bahagia, pagi ini Namira sudah diperbolehkan pulang oleh dokter."Serius, Pah? Mamih udah diizinin pulang?" Bianca sangat antusias mendengar Namira akan kembali ke rumah lewat sambungan telepon."Iya. Sekarang papah lagi mengemasi barang dan menyelesaikan administrasi rumah sakit.""Oke, Pah. Sekarang aku jemput ke rumah sakit, ya?""Jangan sendirian! Ajak Evan. Suruh dia yang menyetir." Perintah Daniel kali ini membuat hati Bianca sangat gembira. Dia juga ingin selalu bersama dengan lelaki yang mungkin sudah membuatnya jatuh hati. "Iya, Pah. Nanti aku telepon Evan dulu.""Iya."Sambungan telepon sudah terputus. Bianca lantas menelepon anak tunggal Yuda itu. "Hallo, Bian?""Van, kamu kok belum dateng ke rumah sih?" tanya Bianca kesal. Bibirnya merengut. "Lho, katamu kemarin, hari ini enggak ke kampus. Enggak kemana-mana, mau di rumah aja. Makanya aku gak ke sana. Emangnya ada apa?"Bianca tersinggung mendengar pertanyaan Evan."Ya udah, ga
last updateHuling Na-update : 2025-01-01
Magbasa pa

Bab 53A. Aku Mohon

"Mas Ayang ... jangan pergi dooongg ... aku maunya dipeyuukkk teyuusss ...." Namira menggamit lengan suaminya yang hendak beranjak ke toilet. Daniel tersenyum melihat tingkah manja Namira. Gadis ini benar-benar membuatnya kembali berjiwa muda. Setiap hari, setiap melihat senyum Namira, hati Daniel selalu bahagia. "Aku gak kemana-mana. Cuma mau ke toilet," jawab Daniel membelai pipi Namira yang menempel pada lengannya. "Enggak mau. Aku maunya, Mas Ayang duduk di sini. Peyuk aku ...." rengek Namira cemberut, memandang wajah lelaki yang usianya sudah tidak lagi muda. "Aku mau buang air kecil dulu. Mau ikut?""Mau."Daniel terkekeh mendengar jawaban singkat Namira tapi menurutnya lucu. "Cuma buang air kecil sebentar aja, Sayang. Tunggu, ya?" Daniel meng3cup kening Namira, melepaskan tangan Namira dari lengannya lalu berjalan ke toilet. Namira merebahkan tubuh ke atas pembaringan. Bibirnya masih saja cemberut. Melirik handphone di atas nakas, Namira meraihnya, hendak menghubungi Bian
last updateHuling Na-update : 2025-01-01
Magbasa pa

Bab 53B. Aku Mohon

"Saya curiga dia ingin minta uang, Pak. Mungkin Ibu Hesti akan mengancam Gita supaya saya memberinya uang. Security saya bilang, dia maksa ingin bertemu dengan saya bahkan sekarang sedang menunggu di rumah."Daniel menghela napas panjang. Ia benar-benar pusing dengan tingkah laku Hesti. Sudah benar, wanita itu tinggal di luar negeri, malah kembali lagi ke tanah air. "Kalau begitu, nanti malam kalau Bianca udah pulang dari rumah sakit, aku akan membiacarakan mamanya yang akan kita laporkan ke polisi supaya Bianca mau diajak kerja sama untuk menjadi saksi." Akhirnya Daniel pasrah. Dari pada keluarga Yuda yang jadi sasaran Hesti, lebih baik Bianca tahu kebusukan sikap mamanya. "Baik, Pak."Sambungan telepon sudah berakhir. Daniel menarik napas panjang, memijat pelipisnya yang mulai terasa pusing. "Ada apa, Mas Ayang? Apa ada masalah?" tanya Namira penasaran. Daniel menoleh, tersenyum tipis. "Bukan masalah besar. Kita istirahat, ya? Aku pengen bobo siang bareng istri tercinta," kata D
last updateHuling Na-update : 2025-01-01
Magbasa pa

Bab 54. My First Love

Daniel bagai orang g1la memohon pada wanita yang badannya sudah kurus kering. Tenggorokan Gauri tercekat, tak dapat berkata-kata lagi. Tanpa membalas pertanyaan Daniel, Gauri mematikan sambungan telepon.Daniel terkejut ketika suara yang sempat dirindukannya tidak terdengar lagi. Lelaki itu menekan nomor Gauri lagi sambil duduk di kursi meja rias. Tapi, sudah tidak aktif lagi. Daniel kesal, hampir saja ia membanting handphonenya. Namun, Daniel terkejut melihat Namira yang tengah tertidur pulas. Dia baru sadar, kalau sekarang sudah punya istri. Sudah mempunyai istri yang membuat hari-harinya bersemangat dan bahagia. Seketika, penyesalan memenuhi relung hati. Tanpa disadari saat mendengar suara Gauri lagi, perasaan cinta dan rindu itu muncul. Daniel merasa bersalah, ia naik ke atas r4njang, memeluk tubuh mungil Namira sembari mengelus perut yang belum membuncit. Tangisan Daniel terdengar oleh Namira. "Mas Ayang, kenapa nangis? Ada apa?" Namira menyeka lembut lelehan air mata yang memb
last updateHuling Na-update : 2025-01-01
Magbasa pa

Bab 55A. Tanpa Syarat

"Uuuh ... suamiku waktu masih muda ternyata ganteng bingiitt ...," ucap Namira riang. Bibirnya tersenyum manis.Namira tak mempedulikan kalimat yang tertera di atas foto itu. Ia justru fokus pada wajah Daniel ketika masih muda, terlihat sangat tampan apalagi dengan senyum manis dibibirnya. Bagi Namira, kalimat itu hanya masa lalu. Terpenting sekarang, Daniel sudah menjadi miliknya, sudah menjadi suaminya. Begitu pula wanita yang berada di samping Daniel. Pasti sudah mengeriput. Misalnya wanita itu mantan pacar Daniel, mana mungkin Daniel lebih memilih wanita itu ketimbang dirinya? Pasti sekarang wanita yang berpose di samping suaminya sudah tua.Namira mengambil selembar foto itu dari album, tidak berniat ingin membuka lembaran foto lainnya. Dia sangat suka pose dan eskpresi wajah Daniel. Meski gambarnya hitam putih, tetapi ketampanan Daniel begitu terpancar. Namira menyimpan kembali album ke dalam laci. Kemudian dia duduk di sisi ranjang, memandang wajah suaminya yang menurut Namira
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa

Bab 55B. Tanpa Syarat

Namira berkata tanpa emosi. Justru wanita itu masih bersikap manja. "Mas Ayang, kok diam aja sih? Wah, jangan-jangan Mas Ayang masih ngelindur, ya? Belum benar-benar sadar." Namira beranjak dari pangkvan Daniel. Ia bergegas mengambil segelas air lalu menyuruh Daniel meminumnya. Daniel menurut, meminum air sampai setengah gelas. "Sekarang Mas Ayang udah bener-bener sadar 'kan?" Kepala Namira agak merunduk, menatap lekat wajah lelaki yang amat disayanginya. "I-iya, Sayang. Hem, sebentar ... aku mau ke toilet dulu."Daniel turun dari r4njang, berjalan ke toilet, mencuci muka. Setelah hitungan menit, Daniel keluar dari toilet. Ia melihat Namira sudah memegang selembar foto dan gvnting. Lelaki itu menghela napas panjang, berusaha tetap tenang. Daniel duduk di sisi istrinya. "Mas Ayang, tadi foto ini ada di bawah nakas. Apa jatuh, ya?" tanya Namira kebingungan. "Kayaknya iya. Kamu mau ... mau gvnting foto wanitanya?" tanya Daniel hati-hati. "Iya. Sama kalimat ini mau aku gunting. Bol
last updateHuling Na-update : 2025-01-03
Magbasa pa
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status