Shella sangat terkejut ketika melihat Yuda yang baru keluar dari lift. Ia melirik arloji dipergelangan, sudah jam dua siang. "Siang, Pak Yuda." Seperti biasa, Shella menyapa atasannya. Langkah kaki YUda terhenti, menoleh pada Shella yang merunduk dan tampak tersipu malu. "Shella, kamu sakit?" telisik Yuda memandangi wajah Shella yang memerah. Bukan memerah karena amarah, emosi atau sakit tapi memerah karena malu. "Enggak, Pak. Kenapa Pak Yuda nanya kayak gitu?" Shella tak dapat menyembunyikan sikap gugupnya. Sejak Yuda bertanya tentang pernikahan, Shella jadi malu dan merasa canggung pada Yuda. "Karena saya perhatian sama kamu," jawab Yuda meninggalkan Shella yang terkejut, mulutnya menganga lebar, dan matanya membeliak."Eh, beneran, Pak Yuda tadi bilang gitu? ya Allah, jangan sampe aku kegeeran," desis Shella menepuk-nepuk pelipisnya. Ia kembali masuk ke dalam ruangannya, membawa hasil laporan kerjaan Shella. "Duh, kok aku jadi canggung gini sih mau ketemu Pak Yuda. Ah, bodo
Terakhir Diperbarui : 2025-02-13 Baca selengkapnya