Kenaya memuntahkan isi perutnya. Padahal sejak hamil saja dia tidak pernah muntah. Namun, tiba-tiba dia merasa mual sekali. “Sayang, kamu tidak apa-apa?” Kean berusaha mendekat. Saat Kean mendekat, Kenaya kembali muntah. “Kamu pergi-pergi. Aroma tubuhmu tidak enak.” Kenaya mengusir Kean. Kean refleks mencium kemejanya. Memastikan bau apa yang dimaksud Kenaya. Namun, dia tidak mencium aroma apa pun. “Bau apa?” tanya Kean penasaran. “Bau parfum wanita.” Kenaya menjawab kemudian memuntahkan lagi isi perutnya. Kean membulatkan matanya. Bagaimana bisa dia bau parfum wanita. Sejenak Kean teringat jika tadi Aurora sempat melingkarkan tangannya di lengannya. Dia yakin, pasti baju Aurora menempel di kemejanya. Jadi parfum Aurora menempel. Lagi pula tadi mereka berada di dalam satu mobil. Tentu saja parfum mereka bercampur.
Last Updated : 2025-01-25 Read more