“Banyak sekali rujak buah yang kamu bawa?” Kean melihat Kenaya yang memasukkan ber-jar-jar rujak buah yang dibawanya.
“Mommy membuatkannya untukku cukup banyak, jadi aku membawanya pulang semua.” Rona bahagia terpancar dari wajah Kenaya. Melihat Kenaya yang begitu bahagia membuat Kean justru sedih. Tepat saat Kenaya menutup lemari pendingin, dia segera melingkarkan tangannya di tubuh Kenaya. Tepat di perut bagian atas. Kenaya jelas merasakan pelukan hangat itu. Dia pun ikut memeluk tangan Kean. “Kenapa memeluk aku erat sekali?” Kenaya merasa kali ini pelukannya terasa beda. “Aku minta maaf karena belum bisa memberitahu mommy dan daddy-ku.” Kean sadar jika ini adalah pilihan sulit. Dia harus menutup rapat keberadaan Kenaya. Karena itu, dia tidak bisa mengungkap semuanya. Orang tuanya pasti murka dengan keputusannya menyembunyikan Kenaya. Mengingat Kenaya adalah istri orang lain. KeKean tengah bersiap di depan cermin. Dengan kemeja hitam dan celana hitam, dia tampak memesona. Rambutnya yang panjang dirapikan dengan gel rambut dan membuat lebih rapi. Tampak Kean begitu tampan malam ini. Suara ketukan pintu membuat Kean mengalihkan pandangan. Dilihatnya dari balik pintu ternyata ada Kenaya. “Masuklah.” Kean mengulurkan tangannya meminta kekasih tercintanya itu mendekat. Kenaya masuk ke kamar untuk mengecek Kean. Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat Kean yang begitu tampan sekali. Hal itu membuatnya seketika murah. “Kamu tampan sekali,” protes Kenaya. Kean refleks melihat ke arah tubuhnya. Dia merasa penampilannya biasa saja. Bagaimana bisa dibilang tampan. “Sayang, aku merasa seperti biasanya.” Kean merasa ucapan Kenaya salah. “Tidak. Aku merasa kamu lebih tampan dari biasanya.” Kenaya masih dengan pendiriannya. Merasa ada
Kenaya memuntahkan isi perutnya. Padahal sejak hamil saja dia tidak pernah muntah. Namun, tiba-tiba dia merasa mual sekali. “Sayang, kamu tidak apa-apa?” Kean berusaha mendekat. Saat Kean mendekat, Kenaya kembali muntah. “Kamu pergi-pergi. Aroma tubuhmu tidak enak.” Kenaya mengusir Kean. Kean refleks mencium kemejanya. Memastikan bau apa yang dimaksud Kenaya. Namun, dia tidak mencium aroma apa pun. “Bau apa?” tanya Kean penasaran. “Bau parfum wanita.” Kenaya menjawab kemudian memuntahkan lagi isi perutnya. Kean membulatkan matanya. Bagaimana bisa dia bau parfum wanita. Sejenak Kean teringat jika tadi Aurora sempat melingkarkan tangannya di lengannya. Dia yakin, pasti baju Aurora menempel di kemejanya. Jadi parfum Aurora menempel. Lagi pula tadi mereka berada di dalam satu mobil. Tentu saja parfum mereka bercampur.
Matahari masih malu-malu memperlihatkan sinarnya. Namun, Kean sudah berada di dapur. Udara yang panas membuatnya membuka bajunya. Memasak dengan dada terbuka. Dia ingin mengganti kekesalan Kenaya dengan masakannya itu. Aroma masakan yang tercium oleh Kenaya membuatnya penasaran. Dengan segera Kenaya keluar dari kamar. Di dapur, Kenaya melihat Kean yang sedang sibuk memasak. Namun, dia melihat tubuh Kean yang terbuka saat memasak. “Apa koki jaman sekarang tampil terbuka?” Kenaya menggoda Kean. Mendengar suara Kenaya membuat Kean menoleh. Dia mengulas senyumnya. “Sepertinya begitu.” Dia segera membuka oven dan mengambil makanan yang dipanggangnya. “Duduklah, aku akan menyajikan makanan untukmu.” “Baiklah.” Kenaya dengan senang hati segera duduk. Kapan lagi dilayani koki tampan. Kean segera menghampiri Kenaya untuk menyajikan makanan untuk Kenaya. Yang menarik perhatian Kenaya bu
Pagi ini Ailee pergi ke rumah Mommy Freya. Rencananya akan meminta izin untuk menitipkan Kenaya. Saat sampai di rumah mertuanya, Ailee bersikap biasa saja. Melakukan aktifitas seperti biasa. Tak mau membuat curiga Mommy Freya. “Mom, sebenarnya aku ke sini mau mengatakan sesuatu.” Ailee akhirnya memberanikan diri untuk mengatakan itu pada Mommy Freya di saat mereka sedang menikmati secangkir teh. “Kamu mau bilang apa? Tampaknya serius sekali.” Mommy Freya mengangkat cangkir teh dan menempelkannya pada bibirnya. Menyesap perlahan teh manis yang dibuatnya. “Jadi aku mau babymoon ke puncak untuk tiga hari, tetapi ternyata Kenaya menghubungi aku jika suaminya akan pergi ke luar kota lagi. Karena itu aku bingung. Apakah aku bisa menitipkan Kenaya di sini, Mom. Aku tidak tega jika dia di rumah sendiri. Mommy tahu bukan jika Kenaya sedang hamil besar. Pasti bahaya meninggalkan Kenaya sendiri.” Ailee mencoba menjelaskan dengan perlahan pada mertuanya. Berharap sang mertua mengerti dan mengi
“Ini Kenaya, Mom. Teman Ailee. Kebetulan suaminya sedang ke luar kota. Jadi dia dititipkan pada Ailee. Karena Lean dan Ailee akan pergi babymoon, dia dititipkan ke sini.” Mommy Frey menjelaskan secara rinci pada mertuanya itu. Kenaya segera menyalami Grandpa Bryan dan Grandma Shea. “Kenaya.” Memperkenalkan diri pada mereka. “Kamu sedang hamil besar ternyata. Aku jadi tidak sabar melihat Ailee juga akan sebesar ini perutnya.” Grandma Shea membelai lembut perut Kenaya. Namun, tatapannya terarah pada menantunya. “Nanti perutku akan sebesar ini, Grandma. Tunggu saja.” Ailee tersenyum sambil membelai perutnya. “Tentu saja Grandpa dan Grandma akan tunggu.” Grandma Shea tertawa. Suasana begitu hangat. Ada canda tawa ketika berkumpul. Kenaya yang ikut bergabung merasakan kebahagiaan itu. Ternyata keluarga Kean begitu hangat. Andai dulu dia menunggu sebentar saja mungkin dia akan di antara mereka semua. Puas mengobrol sebentar Lean dan Ailee segera berpamitan. Kini tinggal Kenaya dan kel
“Apa kakimu patah sejak lama?” Jerick tertarik sekali untuk bertanya.“Sudah sekitar enam bulan. Masih proses penyembuhan.” Jerick pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia merasa mungkin hanya pikirannya saja yang sedang memikirkan pria di dalam rekaman CCTV. Jadi dia merasa aneh ketika melihat orang dengan kaki yang bermasalah. Jerick pun mengajak Kean untuk melanjutkan langkahnya. Menghampiri teman-temannya yang berada pesta. Beberapa teman Jerick, Kean mengenalnya. Beberapa dia temui ketika pesta malam itu. Malam di mana Kenaya dilukai Jerick dan memutuskan untuk kabur. Kean cukup lama berada di dalam pesta. Mengobrol dengan mereka semua. Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk izin pulang. Besok dia masih harus menghadiri puncak ulang tahun kota. Jadi dia butuh waktu untuk beristirahat. Sesampainya di hotel, Kean segera menghubungi Kenaya. Dia ingin tahu apa yang dilakukan Kenaya sekarang. Cukup lama sambungan telepon terhubung. Hingga akhirnya suara Kenaya terdengar dari seberan
Mendengar suara suaminya, Grandma Shea segera mengalihkan pandangan. “Aku sedang makan es krim dengan Kenaya sambil mengenang waktu aku hamil El. Dulu aku suka sekali makan es krim.” Grandma Shea menjelaskan pada suaminya. “Iya, dulu kamu malam-malam pun selalu ingin es krim.” Grandpa Bryan menggoda sang istri. Dia ikut duduk bergabung dengan dua wanita yang sedang asyik menikmati es krim. “Namanya orang ngidam tidak tahu kapan datangnya.” Grandma Shea menyangkal ucapan suaminya. Grandpa Bryan hanya tertawa. “Apa suamimu juga sering menuruti keinginanmu Kenaya?” tanyanya. “Iya, beberapa makanan selalu diberikan ayah bayiku.” Kean mengingat jika Kean selalu menuruti apa yang diinginkannya.Grandpa Bryan dan Grandma Shea saling pandang. Mereka merasa aneh dengan sebutan ‘ayah bayiku’ yang disematkan Kenaya. “Maksud aku suamiku.” Sebelum kakek dan nenek di depannya kebingungan.Grandpa Bryan dan Grandma Shea pun langsung lega. Ternyata Kenaya hanya salah ucap saja.Mereka bertiga a
“Apa kakimu patah sejak lama?” Jerick tertarik sekali untuk bertanya. “Sudah sekitar enam bulan. Masih proses penyembuhan.” Jerick pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia merasa mungkin hanya pikirannya saja yang sedang memikirkan pria di dalam rekaman CCTV. Jadi dia merasa aneh ketika melihat orang dengan kaki yang bermasalah. Jerick pun mengajak Kean untuk melanjutkan langkahnya. Menghampiri teman-temannya yang berada pesta. Beberapa teman Jerick, Kean mengenalnya. Beberapa dia temui ketika pesta malam itu. Malam di mana Kenaya dilukai Jerick dan memutuskan untuk kabur. Kean cukup lama berada di dalam pesta. Mengobrol dengan mereka semua. Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk izin pulang. Besok dia masih harus menghadiri puncak ulang tahun kota. Jadi dia butuh waktu untuk beristirahat. Sesampainya di hotel, Kean segera menghubungi Kenaya. Dia ingin tahu apa yang dilakukan Kenaya sekarang. Cukup lama sambungan telepon terhubung. Hingga akhirnya suara Kenaya terdengar dari seb
“Terdakwa Jerick Arkan terbukti melakukan kekerasan rumah tangga. Memukul wajah, menjambak rambut, mencekik leher, dan tanpa sengaja membuat korban Kenaya Audria terjatuh, hingga membuat korban keguguran. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan Tindak Pidana Kekerasan Fisik Dalam Rumah Tangga, sebagaimana dalam dakwaan kesatu subsidiari dan Tindakan Pidana kekerasan Psikis dalam Rumah Tangga sebagai dalam dakwaan kedua. Menjatuhi pidana Terdakwa dengan pidana penjara lima tahun dikurangi selama terdakwa ditahan.” Hakim membacakan putusan pada Jerick. Kenaya menangis mendengar putusan itu. Walaupun mungkin putusan itu baginya kurang, tetapi itu lebih baik dibanding melihat Jerick bebas dari penjara. Mommy Freya memeluk Kenaya. Merasa bersyukur akhirnya Jerick dihukum sesuai dengan perbuatannya. Usaha mereka selama ini paling tidak sia-sia karena Jerick akhirnya di penjara. Jerick pun segera dibawa keluar dari ruang persidangan setelah mendapatkan keputusan dari hakim.
Sejak sidang kemari media sosial dipenuhi dengan komentar dari netizen. Banyak yang begitu kagum pada Kean karena menyelamatkan mantan kekasihnya dari kekerasan rumah tangga yang dialami. Para netizen pun juga menaruh iba pada Kenaya. Mereka yang awalnya mencela Kenaya, berbalik membela. Mereka berasumsi jika Kenaya tidak bersalah, karena sejak awal sudah mengatakan jika hamil anak orang lain. Seharusnya keluarga Jerick Arkan membatalkan pernikahan sejak awal. Publik pun geram ketika mendengar jika Hendrik Arkan mengetahui apa yang dilakukan oleh anaknya. Karena beberapa kali Hendrik Arkan turun tangan untuk mengurus laporan yang dilayangkan Kenaya. Publik pun meminta Hendrik Arkan untuk turun dari jabatan sebagai walikota, karena mempermainkan hukum, dan membiarkan kasus kekerasan rumah tangga. Tak sampai di situ, wartawan pun mengulik sumber kekayaan Hendrik Arkan yang begitu fantastis. Sebagai walikota, harta kekayaan Hendrik Arkan terlampau besar. Banyak pihak menduga jika wali
Pihak Jerick benar-benar tidak menyangka jika Kenaya memiliki bukti itu. Jelas bukti itu akan menggugurkan tuduhan penculikan yang dilayangkan oleh Jerick pada Kean. “Jadi Saudara pergi atas kemauan sendiri?” Hakim kembali bertanya. “Iya, saya pergi atas kemauan sendiri. Tidak ada unsur penculikan seperti yang dituduhkan Jerick Arkan.” “Lalu di mana Saudara tinggal?” “Saya tinggal di apartemen Keandre Marvin. Ada dua kamar di dalam apartemen dan saya menempati satu kamar terpisah dari Keandre Marvin. CCTV di mana setiap malam kami masuk ke kamar masing-masing. Tidak ada kami tinggal satu kamar.” Kenaya kembali menjelaskan. “Apa yang dilakukan Saudara Jerick Arkan waktu Suadara Keandre Marvin menerobos masuk ke dalam rumah dengan menabrakkan gerbang rumah Saudara Arkan?” “Waktu itu, Jerick Arkan menemukan saya di apartemen Keandre Marvin. Dia membawa saya kembali ke rumah. Di sana kembali saya dipukul. Saya berusaha lari, tetapi Jerick mencoba menarik saya.” Tangis Kenaya pecah k
Sepuluh hari sudah Kean di penjara. Daddy El tetap tinggal agar dapat menengok anaknya. Naluri seorang ayah tetaplah tidak akan pernah tega melihat anaknya menderita. Setiap hari Daddy El selalu datang ke penjara. Membawakan makanan untuk Kean. Memastikan jika Kean makan dengan baik. Hari ini Kenaya dan Mommy Freya datang ke penjara. Mereka membawakan makanan untuk Kean. Saat sampai, Kenaya dan Mommy Freya dikejutkan dengan rambut Kean yang botak. Rambut Kean yang biasa gondrong itu seketika habis. “Apa polisi mencukur rambutmu?” Mommy Freya benar-benar merasa begitu sedih ketika melihat apa yang didapatkan oleh Kean. “Kamu belum terbukti bersalah. Kenapa mereka sudah mencukur rambutmu?” Kenaya tak kuasa menahan air matanya. Belum ada keputusan apa-apa, tetapi Kean sudah dipotong botak seperti itu.“Bukan polisi yang minta. Aku sendiri yang mau. Di sini aku susah mandi dan harus keramas. Di sini juga panas. Jadi aku putuskan untuk memotong habis rambutku.” Terbiasa dengan fasilit
“Siapa dia? Kenapa bawa-bawa keluarga Adion?” Grandpa Bryan langsung mengomentari. “Hendrik Arkan-walikota.” Grandpa Felix membaca nama yang tertera di bagian bawah. “Apa dia adalah mertua Kenaya?” tanya Grandpa Bryan. “Sepertinya begitu.”“Apa dia sengaja mengadakan konferensi pers untuk membangun opini publik?” Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. “Sepertinya dia sengaja menyebut nama Adion.” Grandpa Felix merasa jika yang dilakukan orang yang sedang melakukan konferensi pers sengaja sekali. Setelah selesai berita tersebut, pembawa acara mengomentari keluarga Adion. Dari mulai siapa keluarga Adion. Apa saja bisnisnya. Tentu saja itu membuat Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. Mereka menceritakan kasus yang terjadi beberapa bulan lalu juga. Di mana Lean dan Kean menangkap penyelundupan perusahaan. Di rumah sebelah, Mommy Ghea mencari keberadaan daddy-nya. Memastikan jika sang daddy tidak akan menonton berita. Namun, saat mencari sang daddy, dia tidak menemukan sang daddy
“Lihat ada konferensi pers dari walikota.” Rigel baru saja membuka media sosialnya. Tanpa sengaja dia melihat konferensi pers yang dilakukan walikota. Daddy El segera meraih ponsel Rigel. Melihat konferensi pers yang dilakukan oleh walikota yang merupakan papa Jerick. Dia benar-benar terkejut sekali dengan yang dilakukan oleh Hendrik. Daddy El, Daddy Dean, Lean, Mommy Freya, dan Kenaya langsung ikut melihat berita itu di ponsel mereka. Mereka semua tak kalah terkejut dengan yang baru saja mereka lihat. Walikota seolah menegaskan jika anaknya melakukan itu karena adanya perselingkuhan. “Sepertinya dia sengaja melakukan konferensi pers ini untuk mengiring opini publik.” Daddy Dean memberikan pendapatannya. “Iya, sepertinya begitu.” Daddy El melihat jika yang dilakukan walikota memang sengaja untuk menguntungkannya. Kenaya melihat postingan dari walikota itu, tetapi dia justru dikejutkan dengan komentar-komentar di dalam video. Miss gosip: Jelas saja suaminya melakukan kekerasan da
“Saya akan mengurusnya, Pak. Untuk sementara waktu, Pak Kean akan di sini. Mungkin jika kasus ini dilimpahkan pada kejaksaan negeri, persidangan akan dilaksanakan dua puluh hari lagi.” Pengacara mencoba menjelaskan. Berapa lama Kean akan berada di dalam penjara. “Baiklah, aku tidak masalah jika berada di sini dalam jangka waktu lama.” Mommy Freya langsung menangis. Dia memeluk sang suami. Tidak bisa dibayangkan sang anak akan mendekam di penjara dalam jangka waktu yang lama. Kean segera menghampiri sang mommy. Membawanya ke dalam pelukannya. “Mommy jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja di sini. Aku harus membuat orang yang sudah membuat anakku meninggal, masuk penjara. Dia tidak boleh bebas begitu saja.” Dia mencoba memberikan pengertian pada sang mommy. Mommy Freya tahu jika anaknya pasti akan bertarung mati-matian. “Baiklah, Mommy percaya padamu.”Kean menjauhkan tubuhnya untuk melihat wajah sang mommy. Kean menghapus air mata yang membasahi wajah sang mommy. “Kean titip Kena
“Ada apa Anda menghubungi saya?” Daddy El benar-benar geram sekali mendengar suara walikota. “Bisakah kita bertemu?” “Saya tidak bisa bertemu dengan Anda. Bicarakan saja di telepon.” Daddy El tidak mau mengambil risiko dengan bertemu dengan walikota. Apalagi ini adalah wilayahnya. Tentu saja itu akan sangat bahaya. Hendrik tertawa. “Begitu rupanya. Baiklah kalau begitu kita bicarakan saja di sini.” Dia pun mengalah. Tidak masalah jika memang harus dibicarakan ditelepon. “Anak Anda sekarang di penjara, begitu pula dengan anak saya. Media juga sudah mulai mencium kasus ini. Kasus ini akan menjadi lebar jika kita melanjutkanya. Anda dan saya tentunya adalah orang yang paling dirugikan. Jadi saya ingin mengajukan negosiasi untuk kasus ini. Silakan Anda minta menantu saya mencabut laporan kekerasan dalam rumah tangga, dan saya akan mencabut semua laporan yang anak Anda dapatkan.” Hendrik Arkan mencoba menjelaskan niatnya untuk berbicara. Daddy El terdiam mendengar itu. Dia tidak bisa m
Daddy El menunggu Kenaya dan sang istri di hotel. Sekaligus membicarakan kasus yang menimpa Kean. Pengacara menjelaskan jika Jerick ternyata tidak bisa lari dari jerat hukum karena bukti-bukti kekerasan dalam rumah tangga jelas. “Apa mereka sengaja memasukkan Kean ke penjara?” Daddy El bertanya pada pengacara. “Bisa jadi, Pak. Mereka mencari celah dengan tuduhan perselingkuhan. Berlindung dari kasus perselingkuhan itu, agar dapat memutar balik fakta. Dengan tuduhan perselingkuhan, mereka akan membuat tuduhan perselingkuhan itu adalah alasan kekerasan rumah tangga yang menimpa Bu Kenaya.” Pengacara mencoba menjelaskan. Daddy El merasa jika apa yang dikatakan pengacara ada benarnya. Mungkin mereka memang sengaja melakukan hal itu. “Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?” “Kita hanya bisa mengandalkan kesaksian Bu Kenaya. Menceritakan semua. Dengan begitu Pak Kean akan bisa bebas dari tuduhan.” Daddy El hanya berharap jika Kenaya akan memberikan kesaksian untuk membebaskan Kean