Share

Bab 88 Disayangi

Penulis: Myafa
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-26 10:20:28

Mendengar suara suaminya, Grandma Shea segera mengalihkan pandangan. “Aku sedang makan es krim dengan Kenaya sambil mengenang waktu aku hamil El. Dulu aku suka sekali makan es krim.” Grandma Shea menjelaskan pada suaminya.

“Iya, dulu kamu malam-malam pun selalu ingin es krim.” Grandpa Bryan menggoda sang istri. Dia ikut duduk bergabung dengan dua wanita yang sedang asyik menikmati es krim.

“Namanya orang ngidam tidak tahu kapan datangnya.” Grandma Shea menyangkal ucapan suaminya.

Grandpa Bryan hanya tertawa. “Apa suamimu juga sering menuruti keinginanmu Kenaya?” tanyanya.

“Iya, beberapa makanan selalu diberikan ayah bayiku.” Kean mengingat jika Kean selalu menuruti apa yang diinginkannya.

Grandpa Bryan dan Grandma Shea saling pandang. Mereka merasa aneh dengan sebutan ‘ayah bayiku’ yang disematkan Kenaya.

“Maksud aku suamiku.” Sebelum kakek dan nenek di depannya kebingungan.

Grandpa Bryan dan Grandma Shea pun langsung lega. Ternyata Kenaya hanya salah ucap saja.

Mereka bertiga a
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 89 Sejak Lama

    “Apa kakimu patah sejak lama?” Jerick tertarik sekali untuk bertanya. “Sudah sekitar enam bulan. Masih proses penyembuhan.” Jerick pun mengangguk-anggukkan kepalanya. Dia merasa mungkin hanya pikirannya saja yang sedang memikirkan pria di dalam rekaman CCTV. Jadi dia merasa aneh ketika melihat orang dengan kaki yang bermasalah. Jerick pun mengajak Kean untuk melanjutkan langkahnya. Menghampiri teman-temannya yang berada pesta. Beberapa teman Jerick, Kean mengenalnya. Beberapa dia temui ketika pesta malam itu. Malam di mana Kenaya dilukai Jerick dan memutuskan untuk kabur. Kean cukup lama berada di dalam pesta. Mengobrol dengan mereka semua. Hingga akhirnya, dia memutuskan untuk izin pulang. Besok dia masih harus menghadiri puncak ulang tahun kota. Jadi dia butuh waktu untuk beristirahat. Sesampainya di hotel, Kean segera menghubungi Kenaya. Dia ingin tahu apa yang dilakukan Kenaya sekarang. Cukup lama sambungan telepon terhubung. Hingga akhirnya suara Kenaya terdengar dari seb

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 90 Mengangkat Telepon

    “Iya, beberapa makanan selalu diberikan ayah bayiku.” Kean mengingat jika Kean selalu menuruti apa yang diinginkannya. Grandpa Bryan dan Grandma Shea saling pandang. Mereka merasa aneh dengan sebutan ‘ayah bayiku’ yang disematkan Kenaya. “Maksud aku suamiku.” Sebelum kakek dan nenek di depannya kebingungan. Grandpa Bryan dan Grandma Shea pun langsung lega. Ternyata Kenaya hanya salah ucap saja. Mereka bertiga asyik bercerita. Apalagi tentang kehamilan. Grandma menceritakan kisah kehamilan tiga anaknya yang berbeda-beda keinginan. Tampak seru ketika kilas balik kisah lama. Kenaya yang mendengar cerita pun merasa senang. Karena dapat pengalaman baru. “Jika nanti suamimu kembali. Ajaklah bertemu dengan kami. Kita bisa mengobrol bersama.” Grandpa Bryan menatap Kenaya penuh kasih sayang. Dia sudah menganggap Kenaya seperti cucunya sendiri. Kenaya bingung menjawab apa. Namun, tentu saja dia tidak bisa menjawab tidak. “Baiklah, nanti jika suamiku pulang, pasti aku akan mengajak berte

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 91 Kekasihmu Menghubungi

    “Maaf aku tidak sengaja menumpahkannya.” “Tidak apa-apa.” Kean mencoba tetap tersenyum meski jas yang dipakainya basah terkena minuman yang dibawa oleh nenek-nenek yang melintas di depannya. “Sebaiknya kamu bersihkan dulu saja.” Jerick yang melihat jas Kean yang basah. “Iya.” Kean mengangguk. Dia segera mengayunkan langkahnya ke toilet. Bersamaan dengan langkahnya dia juga mengayunkan kruk yang dipakainya. Jerick melihat Kean tertarik untuk membantu. Dia mengikuti Kean ke toilet. Di depan toilet, Kean membersihkan bajunya. Ponselnya yang berada di saku jasnya pun basah karena terkena minuman. Terpaksa dia mengeluarkannya. Kemudian membuka jas yang dipakainya. Kean juga membuka kemejanya. Karena minuman yang tumpah manis. Tentu saja tubuhnya lengket. Kean membersihkan tubuhnya dengan air. Kemudian membersihkan kemejanya dengan air juga. Untuk membuat kemejanya cepat kering, Kean memilih untuk mengeringkan di pengering tangan. “Apa perlu aku pesankan jas dan kemeja untukm

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 92 Maling

    “Aku hanya mau mengatakan jika tadi Grandpa Bryan memberikan aku kartu dan aku boleh belanja sesukanya. Aku senang sekali. Semua baik padaku.” Kenaya mengatakan apa yang membuatnya bahagia sampai-sampai menghubungi Kean. Kean mendengar suara Kenaya yang begitu riang sekali. “Jadi Grandpa sedang memanjakan kamu dan anak kita?” Dia juga ikut bahagia karena keluarganya bersikap baik padanya. “Iya, aku senang sekali. Aku makan bersama grandma, dibelanjakan grandpa. Mommy Freya memasakkan makanan enak untukku. Daddy El memberikan perhatian. Aku benar-benar senang sekali.” Kenaya tidak tahu harus mengungkapkan kebahagiaan ini seperti apa lagi. “Nikmati waktu di sana bersama keluargaku. Agar anak kita merasakan jika dia disayang juga oleh keluarganya.” Kean berharap kasih sayang keluarganya itu dirasakan oleh anaknya. “Tentu saja. Aku akan memanfaatkan waktu bersama.” “Baiklah, aku harus kembali ke pesta, jadi aku akan hubungi kamu nanti.” Kean harus segera mengakhiri sambungan tele

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 93 Menunggu Waktu Tiba

    Kenaya merapikan barang-barangnya di atas tempat tidur. Rasanya senang sekali mendapatkan perhatian dari keluarga Kean. Serasa kehidupan kembali seperti manusia normal. Kehidupan yang memang dirasakan oleh para ibu hamil. Disayangi oleh keluarga. Selama ini, Kenaya hidup benar-benar serasa di neraka. Keluarga Jerick tidak pernah ada yang menyayanginya. Suara pintu dibuka membuat Kenaya mengalihkan pandangan ke arah pintu. Tampak Kean berada di balik pintu. Pria itu berjalan masuk dengan kruk di tangannya. “Sedang apa?” tanya Kean. “Merapikan barang-barang yang aku beli kemarin.” Kenaya tersenyum. Kean meletakkan kruk yang dibawanya di dinding, kemudian naik ke tempat tidur. “Lihatlah, saat aku yang mau beli, kamu melarangku, sekarang kamu beli dengan uang grandpa sebanyak ini. Apa kamu pikir aku tidak punya uang sebanyak grandpa.” Kean melemparkan sindiran pada Kean. Kenaya tertawa. “Bukan tahu kamu punya uang yang banyak, tapi sebagai calon istrimu aku harus bijak memilih. Aku j

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 94 Keluarga Lebih Baik

    Mereka akhirnya sampai ke restoran bebek panggang terkenal. Aroma bebek panggang sudah menguar ke udara. Membuat siapa saja yang menciumnya tak sabar memakannya. Saat masuk, mereka melihat panggangan dengan etalase kaca. Saat daging dipanggang dan memutar, terlihat jelas oleh pengunjung. Tentu saja itu menjadi daya tarik. Tampak daging bebek yang coklat caramel. Tampak menggiurkan sekali. Kean segera mengajak Kenaya untuk duduk. Kemudian memesan berbagai makanan. Tentu saja yang dipesan adalah menu andalan di restoran ini. Kenaya menunggu dengan sabar. Sambil melihat bebek panggang yang berputar di dalam panggangan etalase. Akhirnya setelah menunggu dengan sabar, makanan yang dipesan datang. Berbagai sajikan berada di atas meja. Tentu saja dengan menu bebek. Semua tampak begitu menggiurkan sekali. Kenaya segera memakan makanan di hadapannya dengan lahap. Saat makanan masuk ke dalam mulut. Rasanya memang luar biasa. Tidak bisa dideskripsikan lagi. “Ini enak sekali.” Kenaya hanya dap

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 95 Polisi?

    Kenaya membuka matanya. Sebuah tangan kokoh memeluk erat tubuhnya. Dia tahu tangan siapa itu. Siapa lagi jika bukan tangan Kean. Pria yang selalu ada untuknya selama ini. Kenaya baru ingat jika semalam setelah menangis dia tertidur. Kenaya berusaha melepaskan tangan Kean perlahan. Tak mau mengganggu Kean yang tertidur. “Kamu sudah bangun?” Kean merasakan gerakan tubuh Kenaya, ikut terbangun. Dia melepaskan pelukannya dan menjauhkan tubuhnya untuk melihat wajah Kenaya. “Iya, aku sudah bangun.” Kenaya tersenyum. “Aku pikir jika menyingkirkan tanganmu pelan-pelan, kamu tidak akan bagun.” Dia merasa tidak enak pada Kean. “Tidak apa-apa. Sudah pagi juga.” Kean tersenyum seraya melihat jam dinding di kamarnya. Ternyata waktu menunjukan jam lima pagi. Sudah waktunya bangun juga. Kenaya mengalihkan pandangan juga ke arah jam dinding. Ternyata semalam dirinya menangis sampai tertidur. Tahu-tahu sudah pagi saja. “Apa kamu sudah lebih baik?” Kean membelai lembut wajah Kenaya. “Aku sudah le

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 96 Membawa Kenaya

    Kedua bola mata Kenaya membulat sempurna ketika melihat orang yang menyapanya. Tubuhnya seketika gemetar melihat orang yang selama ini dihindarinya. Orang yang membuatnya selalu ketakutan. Siapa lagi jika bukan Jerick. Dia tidak menyangka jika Jerick akan menemukannya setelah sekian lama. Pikiran Kenaya melayang memikirkan, bagaimana pria itu bersama dengan Mommy Freya dan juga Daddy El? Bagaimana Jerick bisa menemukannya sampai ke apartemen?“Apa kamu terkejut melihat aku, Istriku?” Jerick tersenyum melihat Kenaya. Kenaya langsung memundurkan tubuhnya. Dia benar-benar takut dengan Jerick. Dia takut jika Jerick akan membawanya pulang lagi. Seperti yang sudah-sudah. “Terima kasih, Pak Elvaro dan istri. Akhirnya saya menemukan istri saya kembali. Karena itu saya akan membawa istrinya kembali.” Jerick menatap Daddy El dan Mommy Freya.Daddy El dan Mommy Freya hanya bisa diam. Hati mereka berkecamuk. Bingung dengan situasi ini. Mereka tidak berkutik sama sekali ketika Jerick akan membaw

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28

Bab terbaru

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 120 Kasus Semakin Ramai

    “Siapa dia? Kenapa bawa-bawa keluarga Adion?” Grandpa Bryan langsung mengomentari. “Hendrik Arkan-walikota.” Grandpa Felix membaca nama yang tertera di bagian bawah. “Apa dia adalah mertua Kenaya?” tanya Grandpa Bryan. “Sepertinya begitu.”“Apa dia sengaja mengadakan konferensi pers untuk membangun opini publik?” Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. “Sepertinya dia sengaja menyebut nama Adion.” Grandpa Felix merasa jika yang dilakukan orang yang sedang melakukan konferensi pers sengaja sekali. Setelah selesai berita tersebut, pembawa acara mengomentari keluarga Adion. Dari mulai siapa keluarga Adion. Apa saja bisnisnya. Tentu saja itu membuat Grandpa Bryan benar-benar geram sekali. Mereka menceritakan kasus yang terjadi beberapa bulan lalu juga. Di mana Lean dan Kean menangkap penyelundupan perusahaan. Di rumah sebelah, Mommy Ghea mencari keberadaan daddy-nya. Memastikan jika sang daddy tidak akan menonton berita. Namun, saat mencari sang daddy, dia tidak menemukan sang daddy

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 119 Konfrensi Pers

    “Lihat ada konferensi pers dari walikota.” Rigel baru saja membuka media sosialnya. Tanpa sengaja dia melihat konferensi pers yang dilakukan walikota. Daddy El segera meraih ponsel Rigel. Melihat konferensi pers yang dilakukan oleh walikota yang merupakan papa Jerick. Dia benar-benar terkejut sekali dengan yang dilakukan oleh Hendrik. Daddy El, Daddy Dean, Lean, Mommy Freya, dan Kenaya langsung ikut melihat berita itu di ponsel mereka. Mereka semua tak kalah terkejut dengan yang baru saja mereka lihat. Walikota seolah menegaskan jika anaknya melakukan itu karena adanya perselingkuhan. “Sepertinya dia sengaja melakukan konferensi pers ini untuk mengiring opini publik.” Daddy Dean memberikan pendapatannya. “Iya, sepertinya begitu.” Daddy El melihat jika yang dilakukan walikota memang sengaja untuk menguntungkannya. Kenaya melihat postingan dari walikota itu, tetapi dia justru dikejutkan dengan komentar-komentar di dalam video. Miss gosip: Jelas saja suaminya melakukan kekerasan da

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 118 Menabuh Genderang Perang

    “Saya akan mengurusnya, Pak. Untuk sementara waktu, Pak Kean akan di sini. Mungkin jika kasus ini dilimpahkan pada kejaksaan negeri, persidangan akan dilaksanakan dua puluh hari lagi.” Pengacara mencoba menjelaskan. Berapa lama Kean akan berada di dalam penjara. “Baiklah, aku tidak masalah jika berada di sini dalam jangka waktu lama.” Mommy Freya langsung menangis. Dia memeluk sang suami. Tidak bisa dibayangkan sang anak akan mendekam di penjara dalam jangka waktu yang lama. Kean segera menghampiri sang mommy. Membawanya ke dalam pelukannya. “Mommy jangan khawatir. Aku akan baik-baik saja di sini. Aku harus membuat orang yang sudah membuat anakku meninggal, masuk penjara. Dia tidak boleh bebas begitu saja.” Dia mencoba memberikan pengertian pada sang mommy. Mommy Freya tahu jika anaknya pasti akan bertarung mati-matian. “Baiklah, Mommy percaya padamu.”Kean menjauhkan tubuhnya untuk melihat wajah sang mommy. Kean menghapus air mata yang membasahi wajah sang mommy. “Kean titip Kena

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 117 Negosiasi

    “Ada apa Anda menghubungi saya?” Daddy El benar-benar geram sekali mendengar suara walikota. “Bisakah kita bertemu?” “Saya tidak bisa bertemu dengan Anda. Bicarakan saja di telepon.” Daddy El tidak mau mengambil risiko dengan bertemu dengan walikota. Apalagi ini adalah wilayahnya. Tentu saja itu akan sangat bahaya. Hendrik tertawa. “Begitu rupanya. Baiklah kalau begitu kita bicarakan saja di sini.” Dia pun mengalah. Tidak masalah jika memang harus dibicarakan ditelepon. “Anak Anda sekarang di penjara, begitu pula dengan anak saya. Media juga sudah mulai mencium kasus ini. Kasus ini akan menjadi lebar jika kita melanjutkanya. Anda dan saya tentunya adalah orang yang paling dirugikan. Jadi saya ingin mengajukan negosiasi untuk kasus ini. Silakan Anda minta menantu saya mencabut laporan kekerasan dalam rumah tangga, dan saya akan mencabut semua laporan yang anak Anda dapatkan.” Hendrik Arkan mencoba menjelaskan niatnya untuk berbicara. Daddy El terdiam mendengar itu. Dia tidak bisa m

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 116 Kenaya Bersaksi

    Daddy El menunggu Kenaya dan sang istri di hotel. Sekaligus membicarakan kasus yang menimpa Kean. Pengacara menjelaskan jika Jerick ternyata tidak bisa lari dari jerat hukum karena bukti-bukti kekerasan dalam rumah tangga jelas. “Apa mereka sengaja memasukkan Kean ke penjara?” Daddy El bertanya pada pengacara. “Bisa jadi, Pak. Mereka mencari celah dengan tuduhan perselingkuhan. Berlindung dari kasus perselingkuhan itu, agar dapat memutar balik fakta. Dengan tuduhan perselingkuhan, mereka akan membuat tuduhan perselingkuhan itu adalah alasan kekerasan rumah tangga yang menimpa Bu Kenaya.” Pengacara mencoba menjelaskan. Daddy El merasa jika apa yang dikatakan pengacara ada benarnya. Mungkin mereka memang sengaja melakukan hal itu. “Lalu apa yang harus kita lakukan saat ini?” “Kita hanya bisa mengandalkan kesaksian Bu Kenaya. Menceritakan semua. Dengan begitu Pak Kean akan bisa bebas dari tuduhan.” Daddy El hanya berharap jika Kenaya akan memberikan kesaksian untuk membebaskan Kean

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 115 Urus Cepat

    “El, apa benar Kean ditangkap?” “Daddy tahu dari mana?” Daddy El di seberang sana begitu terkejut. Dia belum memberitahu siapa pun, tetapi daddy-nya sudah tahu. “Aku lihat di berita. Cucu Adion di penjara.” “Berita?” Daddy El begitu terkejut. Bagaimana bisa kasus ini suda tercium oleh media. Padahal pihaknya belum membocorkan sama sekali. “Iya, Dad, tetapi Daddy tenang saja. Aku sedang mengurusnya. Kean akan segera bebas.”“Baiklah, cepat urus, ini akan berdampak buruk untuk perusahaan juga jika berlarut-larut.” Grandpa Bryan mengingatkan anaknya. “Baiklah.” Daddy El segera mematikan sambungan telepon. Suara ketukan pintu terdengar. Daddy El pun segera membuka pintu untuk melihat siapa yang membuka pintu. Ternyata itu adalah Lean dan Rigel. “Dad, ada berita tentang Kean.” Lean langsung menunjukan ponselnya. Daddy El meraih ponsel Lean. Melihat berita yang ramai di media. Hal itu tentu membuat Daddy El cukup terkejut. Jika berita ini semakin digoreng, tentu saja akan berdampak

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 114 Berita

    “Saya cek tadi ternyata Pak Hendrik-walikota yang merupakan papa Jerick Arkan yang melaporkan hal itu.” Daddy El mengeratkan rahangnya. Ternyata keluarga Jerick Arkan sudah mulai turun tangan. Tentu saja dia tidak akan membiarkan anaknya sendiri.Di dalam kantor polisi, Kean ditanya beberapa pertanyaan. Kean menjelaskan apa adanya. Dia memang tidak menculik Kenaya. Kenaya dengan kesadaran ikut dengannya karena lari dari kejaran suaminya yang memukulinya. Kenaya waktu itu memang benar menabrakkan mobilnya, itu karena melihat Kenaya jatuh dan setelah itu membawa Kenaya ke rumah sakit. Kean memiliki alibi kuat menyangkal tuduhan itu. Sayangnya, tuduhan perselingkuhan tidak bisa dia elakkan. Karena memang ada hubungan di antara mereka. Untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut, Kean akhirnya dimasukan ke dalam penjara. Dia akan bermalam di penjara. Pengacara menegaskan akan menjamin Kean tidak akan pergi. Meminta Kean untuk dibebaskan. Namun, sayangnya polisi tidak menyetujui permohonan

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 113 Kean Ditangkap

    Kean membaca surat penangkapan atas dirinya itu. Tentu saja itu membuatnya merasa heran. Bagaimana bisa dia dituduh menculik. Apalagi di dalam surat penangkapan tertulis jelas jika korban penculikan adalah Kenaya. “Tuduhan lucu apa ini? Penculikan?” Kean merasa aneh dengan segala tuduhan yang dilayangkan padanya. Jelas ini menggelitik sekali. “Silakan ikut kami. Jelaskan semua di kantor polisi.” “Korban penculikannya saja ada di sini aman dan terjaga. Bagaimana bisa dikatakan penculikan?” Kean masih mengelak. “Sebaiknya, Anda jelaskan saja di kantor polisi.” Polisi yang melihat Kean terus menjawab, akhirnya menangkap paksa Kean. “Lepaskan dia? Saya tidak merasa diculik.” Kenaya yang berada di belakang, menerobos ke depan. Mencegah apa yang dilakukan polisi. Dia menarik tangan Kean. “Silakan melakukan pembelaan di pengadilan.” Polisi tetap tidak peduli dengan apa yang dilakukan Kenaya. “Tenanglah, aku akan keluar. Kamu harus disini dan jangan ke mana-mana. Tetaplah bersama kelua

  • Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali   Bab 112 Polisi Lagi

    Saat sampai, Kenaya langsung disambut oleh Mommy Freya dan Daddy El. Mereka meminta Kenaya untuk beristirahat di kamar yang pernah ditempatinya.Kenaya pun memanfaatkan waktu untuk beristirahat. Tubuhnya belum benar-benar sembuh. Bekas luka prosesi kuret masih terasa sakit sesekali.Di saat Kenaya beristirahat, Kean dan Daddy El mengobrol di ruang keluarga. Mereka membahas apa yang akan mereka lakukan jika proyek ini jadi sasaran walikota. “Mereka tidak akan mengusik sebenarnya karena kita punya surat tanah dan izin yang kuat. Lagi pula sebelum dibangun, kita sudah cek di tata kota. Jadi harusnya mereka tidak akan sejauh itu.” Daddy El memberikan pendapatnya tentang proyek yang sedang dikerjakan anaknya itu.Kean memahami apa yang dikatakan sangat daddy. Dia juga berpikir, jika walikota tidak mungkin bisa mengusik proyeknya. Apalagi dia sudah sangat berhati-hati dengan masalah legalitas. Saat sedang mengobrol, pengacara menghubungi Kean. Dengan segera Kean mengangkat sambungan telep

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status