All Chapters of Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali: Chapter 131 - Chapter 140

167 Chapters

Bab 131 Berita Kean

Kenaya dan Gemma segera mengalihkan pandangan untuk melihat berita yang ditujukkan oleh Anka. Berita itu dikeluarkan oleh salah satu akun gosip di salah satu media sosial. Alangkah terkejutnya keduanya melihat berita yang dibacanya itu. Berita yang menurut mereka di luar akal sehat. “Sekarang Kak Kean jadi artis, lihatlah dia jadi bahan berita.” Anka tertawa.Berita itu menujukan foto Kean saat wawancara di depan pengadilan. Berita dengan judul pria pemberani itu membuat Kenaya, Anka, dan Gemma hanya bisa menggeleng kepala.Keandre Marvin Adion adalah cucu dari keluarga konglomerat Adion. Sebuah perusahaan kontraktor terbesar di negeri. Tak hanya itu Adion adalah pemilik perumahan mewah serta beberapa apartemen di kota. Sebagai cucu keluarga kaya itu baru saja menggegerkan publik dengan aksinya menyelamatkan wanita yang dicintai. Kasusnya bergulir dengan begitu panas. Namun, di tengah kasus itu, publik justru terkagum-kagum dengan pria yang biasa dipanggil Kean itu. Karena parasnya
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 132 Jangan Sering-Sering Ke Sini!

Akhirnya mereka sampai di bandara. Mereka semua langsung pulang ke rumah masing-masing. Kenaya masih ikut ke rumah Daddy El dan Mommy Freya. Mengambil barang-barangnya di rumah Mommy Freya dan Daddy El. Sewaktu tingal di sana, Kenaya dibelikan baju dan keperluannya. Jadi Kenaya berniat membawanya ke rumah kediaman Adion. Kean pun ikut juga pulang ke rumah orang tuanya. Karena belum mau pulang ke apartemen. Apalagi di apartemen sendiri. “Ingat, jangan curi-curi masuk ke kamar Kenaya!” Mommy Freya memberikan ancaman pada Kean. “Iya, Mom.” Kean benar-benar kesal. Sang mommy benar-benar curigaan sekali padanya. Kenaya hanya tersenyum tipis. Kean tampak lucu ketika marah.Akhirnya semua masuk ke kamar masing-masing. Mereka harus beristirahat karena baru saja melakukan perjalanan jauh. Apalagi Kean. Dia baru kembali ke rumah setelah di penjara selama hampir sebulan. Kean masuk ke kamarnya. Menjatuhkan tubuh di tempat tidur. Seenak-enaknya tempat tidur hotel, tetap tempat tidur rumah sen
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Bab 133 Mencuri Waktu

“Grandma pelit sekali.” Kean menatap malas pada sang nenek. Sepertinya memang semua orang berusaha untuk memisahkan dirinya dan Kenaya. “Iya, agar kamu dan Kenaya tidak melakukan hal-hal yang luar norma lagi.” Grandma Shea tersenyum. “Aku tidak melakukannya, Grandma.” Kean berusaha meyakinkan.Grandma Shea hanya tersenyum saja. Kemudian mengajak Kenaya dan Gemma untuk ke dapur. Menyiapkan makan siang bersama. Meninggalkan Kean bersama dengan Grandpa Bryan. “Cucu Adion itu punya banyak akal.” Grandpa Bryan berbisik pada Kean ketika istrinya ke dapur. “Iya, aku tahu.” Kean tersenyum. Kakek dan cucu sama saja. Mereka sama-sama licik dalam hal ini. Selalu dapat mengambil kesempatan dalam kesempitan. Selalu punya banyak cara untuk mendapatkan keuntungan. Grandma Shea di dapur menyiapkan masakan dibantu oleh Kenaya dan Gemma. Mereka berdua begitu bersemangat memasak karena dapat bercerita dengan Grandpma Shea. “Jadi dulu, Grandpa selalu saja mengambil kesempatan dalam kesempitan. Men
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 134 Menyogok

Di lantai atas, Kean mencari keberadaan Kenaya di kamarnya. Dia membuka pintu kamar Kenaya tanpa mengetuk lebih dulu. Karena takut ketukan pintu yang dilakukan terdengar oleh sang nenek. Di dalam kamar, Kenaya dikejutkan dengan keberadaan Kean yang tiba-tiba masuk ke kamarnya. “Kean.” Dia tidak menyangka jika Kean berani masuk ke kamarnya. “Sayang.” Kean menghampiri Kenaya, berusaha untuk memeluk Kenaya. “Nanti grandma akan lihat.” Sayangnya, Kenaya mendorong tubuh Kean. Dia takut Grandma Shea masuk ke kamarnya. “Grandma tidak akan masuk, dia sedang menikmati kuenya.” Kean tersenyum dan kembali mendekat ke arah Kenaya. “Kamu membuat sedang menyogok grandma untuk bertemu aku?” Kenaya menatap Kean penuh curiga. Kean tersenyum. “Iya, aku ingin bertemu denganmu. Jadi aku melakukan berbagai cara.” Kenaya hanya tersenyum saja ketika melihat aksi Kean. Dia sudah menebak jika sang kekasih hati itu pasti akan berusaha untuk mendekatinya. Di saat Kean sedang melancarkan rayuan maut untu
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 135 Membiarkan

“Bagaimana perkembangan pengajuan perceraiannya?” Kean menatap pengacara. “Kami sedang mengurusnya. Rencananya sidang perdana akan diadakan besok, Pak.” Pengacara mencoba menjelaskan. “Baiklah, tolong urus secepat mungkin.” “Baik, Pak.” Pengacara mengangguk. “Kalau begitu saya permisi dulu.” Pengacara segera berlalu meninggalkan ruangan Kean. “Silakan.” Kean mengangguk. Pengacara tadi datang untuk membahas tentang beberapa perihal hukum untuk proyek baru Kean. Karena itu Kean sekalian bertanya tentang proses perceraian sekalian. Kean hanya bisa berharap perceraian Kenaya bisa segera terselesaikan. Jadi mereka bisa segera menikah. Kean tidak sabar untuk hidup bersama dengan Kenaya. Suara telepon yang terdengar membuat Kean segera mengalihkan pandangan. Dia mengangkat sambungan telepon tersebut. “Maaf, Pak. Pihak majalah Syailend Bisnis sudah datang. Apa Pak Kean mau melakukan wawancara sekarang?” Sekretaris Kean bertanya melalaui sambungan telepon. Hari ini Kean ada wawancara d
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 136 Sabar Menunggu

“Ini rumah sakit, tidak mungkin juga kalian melakukan hal-hal aneh.” Mommy Freya memang melarang anak, tetapi tentu saja di tempat-tempat seperti ini bukan masalah. “Kita lihat saja.” Kean menyeringai. Senang sekali menggoda sang mommy. Mommy Freya hanya menatap malas pada sang anak. Anaknya memang benar-benar nakal. Senang sekali menggodanya. Mommy Freya segera keluar dari ruangan perawatan. Meninggalkan Kean dan Kenaya. “Kamu ini senang sekali menggoda, Mommy.” Kenaya menegur Kean.Kean tersenyum. “Istirahatlah. Agar kamu cepat pulih.” Kenaya meraih tangan Kean dan menggenggamnya. Kean mendaratkan kecupan di punggung tangan Kenaya. “Melihatmu saja aku sudah pulih.” “Kamu ini.” Kenaya hanya bisa menggeleng heran. Kean selalu saja punya cara untuk merayunya.Setelah beberapa saat Kean memilih beristirahat. Karena tadi dia bangun pagi-pagi dan harus operasi pagi hari, jadi dia merasa mengantuk. Kenaya senantiasa menemani Kean. Menjaga Kean di sisinya. Keluarga satu per satu data
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Bab 137 Sudah Tahu

“Tidak apa-apa.” Grandpa Bryan mengelak. Grandma Shea hanya menatap curiga. Dia yakin jika sang suami sedang berbicara hal yang aneh. Pikirannya selalu curiga jika dia dan besannya berbisik. Puas menjenguk Kean, akhirnya semua anggota keluarga pulang. Membiarkan Kean untuk beristirahat agar cepat pulih. Mommy Freya dan Daddy El datang saat sore hari. Mereka berdua ikut menjaga Kean. “Yang sakit itu kaki. Tanganmu bisa untuk makan ‘kan?” tanya Daddy El menyindir Kean yang begitu manja disuapi. “Kapan lagi aku bisa manja jika tidak sakit.” Kean menyeringai. Daddy El menatap malas pada sang anak. Entah dia heran gen siapa yang ada pada anaknya itu. Perasan El, dia tidak seperti itu. Sang istri pun juga sama tidak seperti Kean. “Belum jadi suami saja sudah manja, bagaimana jika sudah jadi suami?” Mommy Freya ikut mengomentari. “Dia belum tahu saja, jika tempatnya akan digeser nanti.” Daddy El menambahkan. “Siapa yang berani?” Kean masih merasa jika dia tetap akan jadi pemenang. “
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 138 Cara Membedakan

Kean menautkan kedua alisnya. Merasa bingung, memang ada apa dengan bibirnya. Setahunya bentuk bibirnya sama dengan Lean. “Memang ada apa dengan bibirku?” tanyanya ingin tahu. “Di sudut bibirmu ada tanda lahir.” Kenaya menjelaskan lagi.“Oh … ya?” Kean merasa tidak pernah melihatnya. Jadi tidak tahu. Kenaya memikirkan bagaimana menujukannya. Akhirnya dia mengambil ponsel dan menggeser ke layar kamera. Menggunakan kamera depan untuk membuat Kean dapat melihatnya. “Lihat dan perhatikan.” Kenaya mendekat ke arah Kean. Kepalanya berada tepat di samping Kean. Kemudian mengarahkan ponsel ke arah Kean. “Lihatlah, di sudut bibirmu yang bawah ada tanda bulat kecil.” Kenaya menunjukan di layar ponselnya. Kean yang penasaran melihat dengan jelas dari ponsel Kenaya, dan memang benar jika ternyata di sudut bibirnya ada tanda lahir. “Ke mana saja aku selama dua puluh lima tahun tidak tahu aku punya tanda lahir di sudut bibir.” Dia menertawakan dirinya sendiri. Tidak menyangka jika ternyata dia
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 139 Putusan Sidang

Tiga bulan berlalu begitu cepatnya. Sidang putusan cerai akan dibacakan besok. Hari ini Kean bersiap untuk pergi ke sana. Kean datang ke rumah grandma dan grandpa untuk bertemu dengan Kenaya. “Grandma.” Kena menyapa sang grandma ketika datang. “Grandpa.” Kemudian beralih pada sang grandpa. “Ke mana Kenaya, Grandpa, Grandma?” Dia melihat kedua kakek dan neneknya bergantian“Ada di taman belakang.” Grandma Shea memberitahu ke mana Kenaya.“Aku akan temui Kenaya dulu.” Kean segera ke taman belakang. Mencari keberadaan Kenaya. Tampak Kenaya sedang menyirami tanaman. Kean segera menghampiri. “Hai.” Dia menyapa Kenaya. Kenaya membuang muka ketika melihat Kean. Dia masih kesal karena Kean akan pergi ke pengadilan menghadiri putusan perceraiannya. Bukan tanpa alasan Kenaya kesal. Karena dia merasa jika itu berbahaya untuk Kean. Apalagi posisinya Kean akan berangkat sendiri. “Kamu masih marah padaku?” Kean memiringkan wajahnya untuk melihat wajah Kenaya. Kenaya terus membuang muka. “Saya
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Bab 140 Pengadilan memutuskan ....

Kenaya tidak menjawab, tetapi memberikan anggukan. “Apa kamu mau mendengar apa putusan pengadilan?” Kean menatap Kenaya lekat. “Apa putusan pengadilan?” Kenaya begitu penasaran sekali. “Pengadilan memutuskan jika kamu sudah resmi bercerai.” Kean tersenyum ketika memberitahu Kenaya. Kenaya kembali menangis. Akhirnya dia benar-benar terbebas dari Jerick. Setelah ini dia akan hidup dengan baik. Setelah ini dia bisa menata hidupnya dengan baik. Melihat Kenaya yang menangis membuat Kean kembali memeluk. “Ini adalah gerbang pembuka untuk kamu membuka kehidupan baru. Sambutkan kehidupan barumu. Semoga setelah ini hanya kebahagiaan yang menyertaimu.” Kean hanya bisa memberikan doa terbaiknya. Kenaya mengangguk. Dia juga berharap jika ini adalah jalan pembuka untuk kehidupan barunya. Kenaya sudah berhenti menangis. Dia mendengar cerita Kean selama sidang. Ternyata bukti yang diberikan tidak ada yang dibantah sama sekali oleh Jerick. Itulah yang membuat gugatannya begitu cepat. Setelah
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
PREV
1
...
121314151617
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status