Jangan Mengejar, Suamiku! Aku Tidak Akan Pernah Kembali のすべてのチャプター: チャプター 141 - チャプター 150

167 チャプター

Bab 141 Melamar

Kenaya memakai baju yang dikirim Kean. Kemudian bersiap untuk pergi. Sebelum pergi, dia ingin meminta izin pada Grandma Shea dan Grandpa Bryan. Namun, sayangnya kata asisten rumah tangga mereka sedang pergi. Alhasil Kenaya tidak dapat berpamitan. Kenaya segera pergi ke hotel Maxton tempat di mana Kean memintanya ke sana. Sudah ada mobil yang terparkir di depan rumah. Saat Kenaya keluar, sudah langsung dipersilakan masuk. Mobil membawa Kenaya untuk ke hotel Maxton. Kenaya sampai setelah setengah jam perjalanan. Sesuai dengan yang dikatakan Kean. Dia memberitahu petugas hotel jika dia ingin bertemu Kean. Pegawai hotel langsung mengantarkan Kenaya ke rooftop yang berada di lantai paling atas. Lift yang terbuka membuat petugas hotel mempersilakan Kenaya keluar. Ragu-ragu Kenaya keluar. Hal pertama kali yang dilihat Kenaya adalah langit malam yang begitu indah sekali. Bintang-bintang bersinar begitu terangnya. Dia segera mencari keberadaan Kean. Sayangnya, Kenaya tidak mendapatkan keb
last update最終更新日 : 2025-02-18
続きを読む

Bab 142 Terlalu Tua

Kenaya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Kean melamarnya dengan seromantis ini. Lamaran ini tentu saja sebuah hadiah yang menakjubkan selain akta cerai yang didapatkan. “Aku mau.” Kenaya mengangguk. Tentu saja dia tidak akan menolak lamaran Kenaya. Dia ingin mewujudkan impian-impian yang pernah dirangkainya bersama Kean. Kean tersenyum. Senang sekali akhirnya Kenaya menerima lamarannya juga. Dengan segera Kean menyematkan cincin di jari manis Kenaya. Cincin itu sangat pas di jari Kenaya. Tampak cantik di jari Kenaya. Bersamaan dengan Kean yang memasang cincin, sebuah kembang api melesat ke langit. Tampak menghiasi langit malam dan begitu indah. Kenaya hanya bisa terkagum-kagum. Sambil bertanya dalam hatinya, apakah ini adalah bagian dari lamaran Kenaya. Belum habis kekaguman Kenaya, tiba-tiba suara banyak orang terdengar. Keluarga Kean keluar dari persembunyian mereka semua. Bersiap tepuk tangan untuk lamaran yang sedang terjadi. Kenaya menatap Kean. Dia tidak menyangka
last update最終更新日 : 2025-02-18
続きを読む

Bab 143 Membuat Bahagia

“Sejak kapan kamu mempersiapkan semuanya?” Dalam perjalanan pulang ke rumah keluarga Adion, Kenaya bertanya pada Kean. Dia benar-benar terkejut sekali dengan kejutan ini. “Setelah mendapatkan surat ceraimu, aku pikir akan seru membuat kejutan. Tapi, Rigel tanpa sengaja membocorkannya pada Grandma Selly. Jadilah semuanya ikut.” Kean menceritakan bagaimana hal itu semua bisa terjadi.Kenaya akhirnya tahu jika itulah yang membuat keluarga Adion datang semua di acara lamaran tadi. “Apa kamu bahagia?” tanya Kean menoleh ke arah Kenaya. Dia meraih tangan Kenaya dan menggenggamnya erat. “Tentu saja aku bahagia. Aku baru kali ini merasakan begitu bahagia sekali.” Setelah sekian lama merasakan kesedihan, memang baru kali ini Kenaya merasa bahagia. Rasanya hidupnya seolah kembali lagi. Kean mendaratkan kecupan di punggung tangan Kean. Merasa bahagia sekali akhirnya Kenaya bahagia juga. “Setelah ini, aku akan membuat kamu bahagia selalu.” Kenaya tersenyum. Tentu saja dia akan menunggu hari
last update最終更新日 : 2025-02-18
続きを読む

Bab 144 Baru Calon

“Kenapa curang? Kamu saja yang fokus pada Kenaya.” Grandpa Bryan tertawa. Kean hanya bisa pasrah saja. Karena memang dia akan kalah. Karena dibanding dirinya sang grandpa lebih jago. “Ayo main sekali lagi.” Grandpa Bryan pun mengajak Kean untuk melakukan hal itu. Kean pasrah. Sang kakek tidak akan melepaskannya sampai bisa mengalahkannya. Kali ini Kean akan benar-benar berusaha agar bisa menang. Di dalam rumah, Mommy Freya menunjukkan beberapa gambar gaun pernikahan dari katalog desainer langganannya. Grandma Shea, Grandma Selly, dan Grandma Chika melihat katalog tersebut. “Ini bagus.” Grandma Shea mengomentari satu gaun.“Iya, itu bagus.” Grandma Chika mengomentari juga.“Coba lihat yang lain.” Grandma Selly ikut penasaran. Mommy Freya menggeser foto untuk memperlihatkan koleksi gaunnya. Kenaya juga ikut melihat gaun-gaun tersebut. Tampak gaun bagus-bagus sekali. “Kenaya kamu suka yang mana?” Grandma Shea menatap Kenaya. Kenaya yang akan menikah. Jadi keputusan memilih gaun te
last update最終更新日 : 2025-02-18
続きを読む

Bab 145 Kencan

Hari ini rencananya Kean mengajak Kenaya untuk berkencan. Dia sudah memikirkan ke mana dia akan mengajak Kenaya. Dengan semangat Kean segera ke rumah grandma dan grandpa. “Pagi.” Kean menyapa Kenaya, Grandpa Bryan, dan Grandma Shea. “Pagi.” Kenaya, Grandpa Bryan, dan Grandma Shea menyapa Kean. Grandma Shea dan Kenaya sedang asyik menyirami tanaman, sedangkan Grandpa Bryan sedang menikmati tehnya. Kean segera bergabung duduk bersama grandpa-nya. “Kenapa kamu datang pagi-pagi?” Grandpa Bryan menatap Kean.“Aku ke sini mau mengajak kencan Kenaya.” Dengan percaya diri Kean menjawab. “Kenaya tidak bisa kencan hari ini?” Grandma Shea langsung menjawab. “Memangnya kenapa?” Kean terbelalak ketika tiba-tiba dilarang oleh neneknya. “Grandma mau ajak Kenaya ke berbelanja. Jadi tidak bisa pergi berkencan.” Grandma mencoba menjelaskan. Hari ini dia sudah membuat janji dengan Kenaya untuk berbelanja. “Kenapa harus berbelanja sekarang? Grandma bisa belanja besok saja.” Kean tidak mau kalah d
last update最終更新日 : 2025-02-19
続きを読む

Bab 146 Seru

“Sudahlah, nikmati saja.” Kenaya berusaha untuk menenangkan Kean. Grandma Shea tampak menikmati makan bersama, sambil sesekali bercerita banyak hal yang menarik. Ada Kenaya di rumah itu membuatnya memiliki teman bercerita. “Dulu Grandma berkencan dengan grandpa ke mana saja?” Kenaya penasaran dengan cerita masa muda. “Dulu aku berkencan menonton film, makan, ke taman hiburan.” Grandma Shea menjelaskan seperti apa dulu. “Wah … pasti seru.” Kenaya membayangkan saja sudah senang. “Seru di mana? Kencan itu makan malam romantis.” Kean mencibir apa yang dilakukan nenek dan kakeknya. Kenaya langsung menyenggol Kean. Meminta Kean untuk diam. “Kenangan apa yang Grandma ingat sampai sekarang?” Kenaya begitu penasaran sekali. Grandma Shea mengingat apa yang dilakukannya dulu. “Dulu grandpa mengajak untuk menonton film horor. Dia pikir menonton film horor akan romantis. Tapi, apa kalian tahu. Dia memesan semua tiket di dalam bioskop. Membuat kami hanya berdua saja di dalam bioskop. Sudah
last update最終更新日 : 2025-02-19
続きを読む

Bab 147 Kejutan

Kean dan Kenaya berjalan keliling komplek dengan sepeda. Mereka berdua mengayuh sepada bersama-sama. Kean dengan sepedanya dan Kenaya dengan sepeda Gemma. Tampak begitu seru ketika mengayuh sepeda keliling komplek. Kebetulan tak jauh dari komplek ada kolam ikan milik salah satu pengusaha. Dibiarkan terbuka agar orang-orang dapat melihatnya. Banyak anak-anak kecil yang melihat ikan-ikan tersebut. Tentu saja itu membuat mereka senang.“Dulu aku sering sekali ke sini melihat ikan-ikan di sini.” Ketika berhenti di kolam tersebut, Kean menceritakannya apa yang dilakukannya dulu. “Wah … pasti seru.” Kenaya membayangkan hal itu pasti seru sekali. Apalagi dilakukan bersama-sama.“Iya, dulu seru. Kami selalu bersama-sama perginya. Apalagi sore hari, udara begitu sejuk.” Kean mengingat bagaimana dulu sewaktu pergi dengan saudara kembarnya dan sepupunya. “Ayo aku tunjukan lagi.” Kean mengajak Kenaya untuk melanjutkan kembali mengayuh sepeda. Mereka berdua kembali mengayuh sepeda. Kean mengaja
last update最終更新日 : 2025-02-19
続きを読む

Bab 148 Tangis Bahagia

Kenaya pasrah. Kean selalu saja memberikan kejutan. Jadi percuma juga dia bertanya berkali-kali. Tidak akan dijawab. Dia memilih untuk melihat saja ke mana Kean membawanya. Kenaya memerhatikan mobil Kean yang melaju. Namun, dia tidak bisa menebak ke mana gerangan Kean akan membawanya. Mobil berhenti di lahan. Tampak bangunan dengan jendela kaca yang cukup besar. Kenaya menebak jika mungkin ini adalah sebuah kafe yang sedang dibangun.Kean segera mengajak Kenaya untuk turun dari mobil. Kenaya mengikuti saja apa yang diminta Kean. “Kamu mau buat kafe?” Kenaya menatap Kean ketika berjalan masuk ke bangunan tersebut. Kean hanya tersenyum. “Ini bukan kafe.”“Lalu apa?” Kenaya penasaran sekali. ‘“Itu.” Kean menunjuk papa nama di depan pintu masuk. Kenaya segera mengalihkan pandangan pada apa yang ditunjuk Kean. Dua bola mata indahnya seketika membulat sempurna. Papa nama itu bertuliskan ‘Kenaya Flower’, artinya bangunan ini adalah toko bunga miliknya, bukan kafe seperti yang dipikirka
last update最終更新日 : 2025-02-19
続きを読む

Bab 149 Melihat Anak Ailee

Kenaya melihat bayi kecil yang begitu lucu dari balik kaca bersama dengan beberapa anggota keluarga Adion. Bayi laki-laki itu tampak lucu sekali di dalam box bayi. Belum tertulis nama di dalam box tersebut. Baru tertulis Ny. Ailee Shana dan Tn. Leandre Marvin.Harusnya dia bisa berbahagia atas kelahiran anak Lean dan Ailee. Namun, dia justru sedih karena saat melihat bayi kecil itu, membangkitkan luka lamanya. Mengingatkan pada bayi yang pernah dikandungnya dulu. Merasakan kesedihan itu, Kenaya memilih untuk pergi. Tak mau merusak kebahagiaan orang lain. Dia butuh waktu sendiri untuk sekarang. Kean yang menyadari kepergian Kenaya langsung mengejar. Dia jelas tahu apa yang dirasakan Kenaya. Pasti calon istrinya itu sedang bersedih sekali karena kepergian bayi di dalam kandungannya beberapa bulan yang lalu. Kenaya memilih duduk di taman. Tangisnya pecah ketika kesendirian menemaninya. Hancur hatinya ketika mengingat bagaimana anaknya yang dalam kandungannya meninggal. Banyak penyesal
last update最終更新日 : 2025-02-20
続きを読む

Bab 150 Tolong

Kenaya hari ini bersiap untuk ke rumah Ailee dan Lean. Menyambut mereka yang akan kepulangan bayi kecil yang hadir di keluarga Adion. Mereka semua berkumpul di rumah Mommy Freya dan Daddy El, baru nanti mereka pergi ke rumah Lean dan Ailee. Ada Anka dan Gemma di rumah, sedangkan Kean dan Lean sedang pergi untuk mengambil kue dan beberapa makanan dari toko.“Balonnya sebaiknya ditiup di sana saja bagaimana?” tanya Kenaya menatap Gemma dan Anka. “Iya, Kak. Di sana saja. Nanti susah dimasukkan ke mobil.” Kenaya mengangguk. “Permisi.” Saat mereka sedang membuat dekorasi untuk menyambut anak Ailee dan Lean, mereka mendengar suara. Kenaya menduga jika suara itu adalah suara tukang balon helium yang mengantarkan balon. “Aku akan ambil balonnya.” Kenaya langsung keluar untuk menemui tukang balon. Anka dan Gemma mengangguk. Dengan semangat Kenaya membuka pintu. Namun, alangkah terkejutnya ketika melihat siapa yang berada di depan pintu. “Apa kabar, Naya?” Mama Kina menyapa putrinya.
last update最終更新日 : 2025-02-20
続きを読む
前へ
1
...
121314151617
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status