"Jangan mengusirku, Rani. Aku menginginkanmu."Maharani tersenyum pahit. Menginginkan apa? Dirinya? Tubuhnya? Atau anak yang tengah dia kandung? Rasa sesak menghimpit dadanya. Hampir saja dia terlena oleh kehangatan pria itu, tetapi kesadarannya kembali. Darius bukan miliknya, dan dia tak seharusnya membiarkan dirinya terjatuh lebih dalam.“Seharusny, Dokter menemui Dokter Dania," lirih Maharani, bergetar, tetapi mencoba dengan ketegasan.Darius tidak menjawab, tatapan tajamnya tidak lepas dari wajah Maharani. Tanpa aba-aba, dia kembali mendekat, menekan tubuh Maharani ke dinding, dan meraih wajahnya untuk mencium bibir itu dengan lebih dalam, lebih menuntut.Pria itu makin menahannya dalam jeratan yang lebih erat. Bibir Darius melumat, mencuri oksigen dari paru-paru Maharani, membuat Maharani hampir kehilangan kendali.Ibu hamil itu berusaha melawan, kedua tangannya menekan dada bidang Darius, tetapi tenaga Darius masih jauh lebih kuat."Lepaskan aku, Darius!" Maharani memukul dada bi
Last Updated : 2025-04-02 Read more