Dewi melenguh dan menggeliatkan tubuhnya, perlahan mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk ke ruangan. Saat melihat sinar matahari sore menyelinap di balik tirai, dia sontak terduduk, mengucek matanya dengan panik."Ya ampun ... ini sudah sore," ucapnya sambil bangkit dengan buru-buru.Hanya saja, gerakan Dewi terhenti saat menyadari ada yang memperhatikannya. Di sudut ruangan, Denver duduk di kursi kerjanya, menatap wanita itu tajam dengan sorot mata yang sulit diartikan.Manik karamel itu tidak seperti biasanya, bukan sekadar lelah atau jenuh, tetapi menyimpan sesuatu yang lebih dalam.Dewi menelan ludah, merasa ada yang tidak beres. Dia mengusap kemeja yang kusut, kemudian meraba kantong skiny jeans-nya, mencari sesuatu. Napas wanita itu mulai berat saat tidak menemukannya.Di saat bersamaan, Denver berdiri, langkah boots-nya menggema di ruangan yang sunyi. Dengan gerakan tenang dan penuh tekanan, pria itu mengulurkan sebuah ponsel ke arahnya."Cari ini, hmm?" tanya Denver dengan,
Last Updated : 2025-02-24 Read more