Tiada angin, tiada hujan tiba-tiba saja Asher pulang ke kediaman utama. Kepulangannya membuat Marsha merasa kesenangan, bahkan ia sangat percaya diri berpikir Asher benar-benar sudah sedikit memaafkannya. Bahkan saat Asher masuk ke dalam rumah, Marsha menyambutnya seolah-olah tidak ada apa-apa. "Sayang, ka-kau ... aku pikir kau pulang ke Palonia," ujar Marsha berjalan membuntuti Asher. "Kau sudah makan? Mau aku buatkan teh, kopi, atau—"Ucapan Marsha terhenti saat Asher tiba-tiba menghentikan langkahnya di pertengahan anak tangga tanpa menatapnya sedikit pun. "Aku pulang karena Mama dan Papa akan ke sini," ucap Asher dingin. "O-oh, Mama dan Papa akan ke sini? Kalau begitu aku akan meminta para pelayan untuk menyiapkan makan malam bersama," ujar wanita itu dengan wajah antusias. Asher meliriknya sekilas dan berucap, "terserah." Barulah Asher kembali melangkah menaiki anak tangga dan meninggalkan Marsha. Sedangkan Marsha tersenyum tipis begitu Asher melangkah masuk ke dalam kamar
Terakhir Diperbarui : 2025-02-13 Baca selengkapnya