Home / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 165. Bagaimana Rasanya Diabaikan, Marsha?

Share

Bab 165. Bagaimana Rasanya Diabaikan, Marsha?

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2025-02-12 19:08:39

Selama dua hari Marsha tidak bisa menghubungi Asher. Bahkan menghubungi ajudannya pun rasanya percuma karena Jordan mengatakan Asher tidak ingin berbicara dengannya.

Setelah mengetahui kalau Asher kembali ke kantornya siang ini, Marsha pun memutuskan untuk menemui Asher.

Marsha menatap seorang laki-laki berbalut tuxedo hitam yang kini baru saja keluar dari sebuah ruangan meeting. Segera Marsha mempercepat langkahnya mengejar sang suami.

"Asher," panggilnya dengan nada sedikit tegas.

Asher menghentikan langkahnya, namun ia tidak menoleh sedikitpun pada wanita itu hingga Marsha mendekatinya.

"Asher, tunggu..." Marsha mencekal lengan Asher. “Aku ingin kita membahas masalah kemarin.”

"Aku sibuk. Pergilah," jawab Asher melepaskan tangan Marsha dengan cepat.

"Asher jangan seperti ini. Aku tahu kau marah padaku, tapi tolong jangan acuhkan aku," pintanya dengan wajah sedih. "Aku akan menjelaskan semuanya, Asher."

Di depan ajudannya, dan juga beberapa karyawan yang lewat dalam lorong i
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
#Baca Novel#
pastikan bongkar kebusukan Marsha dulu thor, baik Tuan Asher yg tahu or nyonya Camelia yg nmpak
goodnovel comment avatar
Aishwa Maira
jgn pernah luluh dgn marsha apapun resikonya kamu harus tunjukkan kekuasaanmu asher jgn mau dimanfaatkan marsha untuk memenuhi dunia nya biyar dia tau rasa
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 166. Kedok Marsha Mulai Terbongkar!

    Tiada angin, tiada hujan tiba-tiba saja Asher pulang ke kediaman utama. Kepulangannya membuat Marsha merasa kesenangan, bahkan ia sangat percaya diri berpikir Asher benar-benar sudah sedikit memaafkannya. Bahkan saat Asher masuk ke dalam rumah, Marsha menyambutnya seolah-olah tidak ada apa-apa. "Sayang, ka-kau ... aku pikir kau pulang ke Palonia," ujar Marsha berjalan membuntuti Asher. "Kau sudah makan? Mau aku buatkan teh, kopi, atau—"Ucapan Marsha terhenti saat Asher tiba-tiba menghentikan langkahnya di pertengahan anak tangga tanpa menatapnya sedikit pun. "Aku pulang karena Mama dan Papa akan ke sini," ucap Asher dingin. "O-oh, Mama dan Papa akan ke sini? Kalau begitu aku akan meminta para pelayan untuk menyiapkan makan malam bersama," ujar wanita itu dengan wajah antusias. Asher meliriknya sekilas dan berucap, "terserah." Barulah Asher kembali melangkah menaiki anak tangga dan meninggalkan Marsha. Sedangkan Marsha tersenyum tipis begitu Asher melangkah masuk ke dalam kamar

    Last Updated : 2025-02-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 167. Alasan Lebih Nyaman Denganmu

    "Sayang, kau mau ke mana? Kau tidak bermalam di rumah lagi?" Marsha masuk ke dalam rumah setelah ia kembali dari taman. Wanita itu melihat Asher yang telah bersiap memakai mantel hangat dan tampak membawanya berkas-berkas bersama laptop di tangannya."Aku akan ke Palonia," jawab Asher tak acuh dan dingin. "Baiklah kalau memang kau merasa nyaman di sana untuk sementara waktu ini," ujar Marsha. "Aku rasa ... sepertinya Aleena juga sekarang lebih banyak membutuhkan waktu denganmu." Asher tetap hening tak memberi jawaban. Membiarkan Marsha berjalan di belakangnya. "Jangan lupa pulang, Asher. Aku ... aku akan selalu menunggumu di rumah."Masih tidak ada jawaban apapun dari Asher. Meskipun sebenarnya ia sangat curiga dan merasa heran dengan reaksi Marsha yang tidak seperti yang Asher duga sebelumnya, biasanya wanita itu mungkin akan menahannya dengan berbagai cara. Tapi sepertinya sekarang dia diam dan tidak memberikan reaksi apapun atau larangan sama sekali. Tentu saja hal ini memper

    Last Updated : 2025-02-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 168. Tuan Asher, Nyonya Marsha Berselingkuh!

    Usai membersihkan tubuhnya, Asher kembali masuk ke dalam kamar. Ia melihat Aleena tampak sibuk menyiapkan pakaian ganti untuknya. Asher sangat menghargai perhatian Aleena. Laki-laki itu berjalan mendekat tanpa suara, ia memeluk Aleena dari belakang dengan hangat. "Aku sudah siapkan baju ganti untukmu," ujar Aleena meraih sebuah sweater berwarna putih dan celana bahan hitam panjang. "Cepatlah ganti baju, jangan lama-lama memakai handuk piyamamu. Di sini sangat dingin, kau bisa flu kalau kedinginan terlalu lama." Asher terdiam menundukkan dagunya di pundak kiri Aleena hingga tetes-tetesan dari rambutnya yang basah membasahi lengan Aleena. "Apa yang kau tunggu, cepatlah." "Terima kasih, Sayang," bisik Asher mengecup singkat pipi Aleena. Laki-laki itu melenggang masuk ke dalam kamar ganti. Sedangkan Aleena berdiri di tempat menatapnya dan tersenyum tipis. Aleena tertunduk mengusap perutnya. Setelah ia sempat bimbang harus memperlakukan Asher seperti apa? Mengingat posisinya hanyal

    Last Updated : 2025-02-13
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 169. Wanita Licik yang Sial!

    Sementara di tempat lain...Tampak Marsha yang kini tengah berada di dalam sebuah pusat perbelanjaan bersama seorang laki-laki, ia membawa banyak paper di lengan kiri dan kanannya. Sementara laki-laki itu hanya sibuk membuntutinya dan sesekali memilih pakaian untuk dirinya sendiri. "Kau suka mantel yang itu, hm?" tanya Marsha menatap Calven. "Ya, aku rasa ini mantel yang cukup bagus. Apakah aku terlihat cocok saat memakai ini, Sayang?" tanyanya. "Tentu saja. Kau akan sangat tampan," kawan Marsha terkikik geli. "Ambil saja, biar aku yang membayar semuanya, lagipula ... Asher Benedict sedang tidak ada di rumah, tapi uangnya tetap berjalan di kartu kreditku." Wanita itu melenggang sambil tersenyum penuh bangga diri. Di belakangnya Calven sang kekasih pun hanya tersenyum saja. Marsha sudah bertahun-tahun lamanya menjalin hubungan spesial dengan laki-laki ini, bahkan ia juga tidak segan menguras semua uang di dompetnya demi merawat laki-laki yang ia gilai tersebut. Sementara ia memp

    Last Updated : 2025-02-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 170. Kau Adalah Obat Segala Laraku

    Cuaca di Palonia mendadak mendung berangin sejak pagi tadi. Aleena yang baru saja keluar dari dalam kamar, gadis itu berjalan ke lantai satu mencari Asher. Dari ujung bawah anak tangga, Aleena mendapati suaminya tengah berdiri menatap ke arah luar dari jendela besar di ruang keluarga. Seperti terjadi hal yang tidak biasa..."Ada apa dengannya?" lirih Aleena meremas dadanya pelan. "Dia terus diam sejak kemarin. Bahkan kalau dipikir-pikir, aku tidak membuat kesalahan apapun, semalam dia juga tidur memelukku dan menciumku, tapi dia kembali diam setelahnya. Kenapa..." Selain wajah yang ragu-ragu, Aleena juga bingung dengan sikap suaminya sejak kemarin sore. Tetapi, Aleena tidak ingin diam saja membiarkan Asher seperti itu. Perlahan ia melangkah mendekati suaminya. Aleena mengulurkan tangannya dan menyentuh punggung Asher dengan jemarinya yang lembut. "Asher..." Suara manis istrinya membuat Asher menoleh dan menatapnya dengan datar. "Ada apa denganmu? Kenapa kau banyak diam sejak

    Last Updated : 2025-02-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 171. Tamatlah Riwayatmu, Marsha!

    Suara derasnya air hujan malam ini terdengar dari dalam kamar Aleena. Gadis itu terlihat duduk meringkuk memeluk lengan Asher dan menatap ke arah jendela kamarnya. Sementara suaminya masih fokus menatap laptop yang kini berada di pangkuannya. Kedua mata Aleena terpejam erat saat melihat hujan dan angin kencang di luar. "Ini masih memasuki pertengahan musim semi, kenapa hujan turun sederas ini?" Asher meliriknya dan tersenyum tipis. "Di Palonia, cuaca akan sering berubah dan tidak bisa diterka." "Heem. Selama aku di sini, aku juga merasakan hal yang sama." Namun, kehangatan keduanya pun terusik oleh suara pintu yang terketuk. Saat Aleena hendak beranjak, Asher lebih dulu mencekal lengannya. "Diamlah di sini, biar aku yang membuka pintu." "Baiklah," jawab gadis itu. Segera Asher beranjak dari atas tempat tidur. Laki-laki itu melangkah keluar dari dalam kamar dan membuka pintu. Tampak Jordan yang kini berdiri di depan kamar Asher. Untuk pertama kalinya dia berani selancang ini

    Last Updated : 2025-02-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 172. Aku Akan Menceraikanmu!

    "Kau ... wanita kurang ajar! Sialan! Sialan kau, Marsha!" Teriakan menggelegar itu terucap dari bibir Asher. Laki-laki itu segera melangkah ke arah ranjang, dan mendekati dua orang yang sibuk memakai pakaiannya tersebut. Marsha dan Calven sangat panik. Wanita itu menatap suaminya yang sudah buta tertutup kabut kemarahan yang hebat. "Asher kumohon, dengarkan aku ... ini tidak seperti yang kau lihat!" pekik Marsha sambil memakai gaun tidurnya dengan terburu-buru. Asher menulikan pendengarannya, ia melangkah cepat ke arah ranjang dan menarik krah kemeja putih yang Celven pakai, sehingga laki-laki muda itu tidak bisa berkutik. "Tuan, kami tidak—""Tutup mulutmu, bajingan!" teriak Asher murka. Ia mengangkat kepalan tangannya dan mendaratkan di wajah pemuda itu. Bugh ... Bugh ..."Asher!" teriak Marsha histeris. "Asher sudah! Cukup, Asher kumohon hentikan!" Asher menepis tangan Marsha hingga wanita itu mundur beberapa langkah dan terhuyung hampir terjatuh. Dengan napas naik turun,

    Last Updated : 2025-02-14
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 173. Penyesalan dan Kemarahan

    Sisa-sisa kemarahan yang hebat masih menyelimuti Asher. Jordan membawa Asher pergi karena ia tahu, bila Asher marah terlalu lama, ia bisa bertindak di luar batas sekalipun pada Marsha. Hingga kini Jordan mengajak Asher untuk kembali ke Palonia. Sepanjang perjalanan, Asher sangat kacau, ia mengumpat berkali-kali dan marah. Jordan tahu, betapa kecewanya Asher yang selama ini selalu mengelu-elukan Marsha di depan semua orang, seolah istrinya adalah wanita paling baik berhati malaikat. Tetapi nyatanya, di belakang Asher dia tidak lebih dari seorang iblis. "Hentikan mobilnya, Dan!" seru Asher memerintah. "Baik Tuan." Mobil hitam itu berhenti di sebuah tempat yang sangat sepi dan cahaya temaram di tepian jalan. Asher bergegas keluar dari dalam mobil, ia melepaskan tuxedo hitamnya dan berjalan duduk di tepi jalan menundukkan kepalanya, mengatur napasnya pelan-pelan. "Tuan, tenanglah," ujar Jordan. "Bagaimana aku bisa tenang, hah? Kurang apa aku pada wanita itu?" Kedua mata Asher tamp

    Last Updated : 2025-02-15

Latest chapter

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 256. Pintu Hatiku, Tertutup Untukmu

    Malam ini Aleena bisa merasakan tidur memeluk Theo. Meskipun Asher menemani di sampingnya. Sejujurnya, Aleena tidak bisa tidur meskipun kepalanya sangat pusing. Di sisi lain, Asher juga tidak tidur. Laki-laki itu diam-diam seperti tengah memikirkan sesuatu yang begitu berat. Hingga tanpa sengaja, Asher menatap pada Aleena yang menatapnya. Laki-laki itu tersenyum mengulurkan telapak tangannya mengusap pucuk kepala Aleena dengan lembut hingga membuat sang empu cemberut kesal padanya. "Cepat tidur, Aleena," ujarnya membujuk. "Aku tidak mengantuk. Kau sendiri, cepat istirahat. Atau mungkin kalau kau ingin pulang, segeralah pulang. Aku akan di sini dengan Theo," seru Aleena menarik selimutnya. "Aku akan tetap di sini menemani kalian," jawab Asher."Awas saja kalau sampai istrimu itu datang ke sini marah-marah padaku seperti dulu!" kecam Aleena. "Aku tidak akan memaafkanmu, Asher!" Asher terkekeh mendengar apa yang Aleena ucapkan. Ternyata, setelah lima tahun mereka terpisah, Aleena

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 255. Kasih Sayang Seorang Mama Kepada Anaknya

    Dengan adanya Asher di sana, Aleena merasa tidak nyaman sama sekali. Meskipun ia dulunya pernah mencintai laki-laki ini dengan sepenuh hati, namun rasanya Aleena tidak ingin mengulangi cinta itu lagi. Tetapi, setidaknya Aleena bersyukur karena ada Theo yang selalu mengajak Aleena berbincang dan manja padanya. "Mama, kepala Mama masih sakit, ya?" tanya anak itu sambil duduk di samping Aleena. "Iya, Sayang. Mama pusing," jawab Aleena sambil mengusap pipi Theo. "Emmm ... kalau Mama sudah sembuh, nanti pulang ke rumah Papa ya, Ma. Theo maunya tinggal sama Mama, bukan sama Mama itu," serunya sambil berbaring dan memeluk Aleena.Mama itu? Siapa? Aleena bertanya-tanya dalam diamnya. Berarti Asher mempunyai istri lagi, apakah tetap Marsha? Atau wanita lain lagi? Entah kenapa, dalam relung hatinya yang terdalam, ada rasa kecewa yang ingin coba Aleena abaikan saat ini. Sekalipun laki-laki itu memiliki istri atau bagaimanapun, menyendiri sekalipun, Aleena tidak peduli. "Mama..." Theo mema

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status