All Chapters of Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan : Chapter 61 - Chapter 70

107 Chapters

61. Kembali ke habitat awal

Dara menghembuskan napasnya saat melihat penampilannya saat ini. Tak ada lagi tubuh semampai tegap, karena sekarang ia mengandalkan tongkat untuk berdiri. Lekuk tubuhnya jangan tanya lagi, pear body shape kebanggaannya itu semakin terlihat lekuknya karena makanan yang Dara konsumsi dipastikan gizinya langsung oleh sang nenek sekaligus ibunya.Jadilah sekarang, ia hanya bisa mendesah pasrah saat koleksi dress miliknya terasa sempit, karena pinggul dan area dadanya bertambah besar volumenya. Dara akhirnya memilih kemeja serta celana bahan untuk outfitnya ke kantor.‘Hari ini kamu mulai bekerja? Pak Hendra yang memberi tahu saya.’Dara membaca pesan yang Sagara kirimkan sembari menuju ruang makan.‘Iya, Pak. Kursi manager sekarang pasti sudah berdebu karena ditinggal terlalu lama.’Jawabnya setengah mengawur, karena entah bagaimana cara pandang Sagara terhadapnya, tapi yang jelas, sekarang Dara tak bisa lagi memandang Sagara layaknya orang biasa. Pria yang kapan hari telah lancang m
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

62. Mantan si pembawa petaka.

Dara begitu penasaran ketika mendengar kata tamu. Benaknya sibuk menerka-nerka siapa gerangan yang mengunjunginya karena urusan pribadi. Apakah itu ibunya? Tapi itu agak tidak mungkin, pasalnya membutuhkan waktu berjam-jam hanya untuk kemari di jam makan siang ini karena kemacetan, sedangkan waktu makan siang saja tak sampai satu jam. Itu jelas bisa mengacaukan efesiensi waktu.“Tolong bantu saya turun,” putus Dara begitu melihat wajah ragu-ragu sang sekretaris. Sepertinya orang yang berkunjung sangat membuat para karyawan syok hingga sang sekretaris pun kebingungan menjawab.Saat keduanya turun ke lobi tempat tamu berada. Para karyawan dan karyawati langsung berbisik-bisik manja, begitu sang manager marketing melewati mereka, telinga Dara langsung terasa terbakar ketika grasak-grusuk itu semakin membicarakannya. Bahkan tatapan mereka layaknya bor yang siap melubangi dirinya untuk mencari-cari kebenaran.Dara mengernyitkan alis saat melihat siluet laki-laki berpakaian formal. Tida
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

63. Masa lalu Sagara

Dara buru-buru membersihkan kekacauan yang dibuatnya sembari menggerutu, “Kenapa juga saya harus cemburu?!” Bibir perempuan itu mencebik ke arah Sagara. “Maaf jika terkesan tidak peduli, tapi ada alasan lain kenapa saya tidak membela kamu,” ungkap Sagara membuat kegiatan Dara berhenti sejenak. Dara kembali fokus pada pekerjaannya. ‘Kenapa memangnya?’ tanyanya dalam hati dengan tangan yang sibuk membersihkan meja. “Sana itu, orang yang sangat haus validasi, entah ada tragedi apa yang menimpa masa lalunya, hingga dia sangat menginginkan perhatian dari orang-orang. Dia adalah orang yang tidak akan betah pada pengabaian, makanya dia suka membuat skandal,” papar Sagara membuat Dara mencibir dalam otaknya. ‘Cih! Malah nostalgia sama mantan,’ batinnya menghina pria tersebut. “Memangnya ada korelasi apa antara sifatnya dan peristiwa tadi?” tanya Dara tak bisa menahan rasa penasarannya. Pria 36 tahun itu membasahi bibirnya sebelum menjelaskan, “Begini, dia punya keyakinan yang agak ek
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

64. Godaan suami orang

‘Profil Namira Sana Soeroso, seorang yang berhasil membawa nama Indonesia di kancah internasional dalam bidang modeling’‘Daftar prestasi yang pernah ditorehkan Namira Sana Soeroso dalam dunia modelling’‘Berikut ini daftar skandal yang pernah dibuat Namira Sana Soeroso, seorang ratu catwalk yang mengharumkan nama negeri’‘Diduga menyindir artis senior, Namira Sana Soeroso malah memberikan klarifikasi ambigu’‘Pernah menjalin asmara dengan pengusaha terkenal, inilah potret Namira Sana Soeroso yang menjadi trending topik’‘Pengusaha muda, Sagara Adikara memutuskan jalur damai atas kasus fitnah yang disebarkan Namira Sana Soeroso’ ‘Mengunggah foto seksi penuh kontroversi, Namira sana Soeroso langsung dihujat warga net’‘Mengaku pernah tidur Dnegan pria beristri, Namira Sana Soeroso langsung dihujat warga net’‘Terbaru! Seorang paparazi menangkap potret kebersamaan Namira Sana Soeroso yang tengah berciuman dengan pengusaha minyak’Dara memandangi ponselnya yang menampilkan berb
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

65. Berbahagialah dirimu!

Dara mulai menghitung dan mengira-ngira waktu perceraiannya dengan sang mantan. “Sekitar enam bulan lalu?” ucapnya setengah tak yakin. “Untuk apa kamu bertanya?” tanya Dara begitu penasaran. “Sudah enam bulan lalu kamu berpisah dari parasit yang merusak hidupmu, bukankah seharusnya kamu mulai menikmati hidup tanpa membawa-bawa nama satu keluarga itu?" Ucapan Delion menyentil ego Dara. "Delion? Really? Mereka semua adalah orang-orang yang menjadi sebab aku terpuruk, apakah tidak boleh jika aku memberikan sekelumit pelajaran untuk mereka?" sanggah Dara menaikkan volume suaranya. "Aku tahu itu, tapi Dara, bukankah aku sudah memberitahumu akan konsekuensi-konsekuensi balas dendam? Semua juga ada batasnya." Suara Delion terdengar semakin rendah, pertanda bahwa pembicaraan mulai masuk pada tahap serius. Dara terkekeh sinis dengan mata berkilat. "Akui saja, kalau kamu keberatan dan merasa direpotkan olehku yang sering memberondongmu dengan berbagai pertanyaan seputar misimu, aku tahu,
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

66. Semanis madu.

Dara terdiam di kursi mobil dengan perasaan gamang, matanya melirik pada bangunan klasik di samping mobilnya dengan hati gelisah. Apalagi terdapat wajah familier dengan baju khas pegawai yang berlalu-lalang di dalamnya, ini semakin membuatnya tak nyaman. “Kenapa, Ra?” tanya Sukma begitu melihat raut bingung sang putri semata wayang. Sekarang mereka sudah berhenti di kawasan dekat kantor, sesuai permintaan Dara kemarin-kemarin yang tak mau turun di depan kantor, karena tak nyaman akan bisik-bisik karyawan tiap kali mendapati Sukma mengantarnya. Berbagai spekulasi nepotisme langsung mencuat begitu mereka mendapati perlakuan manis Sukma padanya. Namun, entah kenapa sekarang si empunya malah terdiam tak mau turun. “Pak? Bisa masuk ke area parkir kantor saja?” ucap Dara setelah lama membisu. Namun, jelas terlihat kewaspadaan dari sorot matanya. “Kenapa, Dara? Kemarin-kemarin kamu malah tidak mau diantar sampai ke sana, katanya kamu tidak nyaman,” balas Sukma membuat otak Dara lan
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

67. Karma untuk Indri.

Semua karyawan di pantry langsung terkejut akan kejadian tiba-tiba itu. Beberapa orang menyayangkan makan-makan yang jatuh berserakan itu sembari mengusap perut lapar mereka. Beberapa yang lainnya langsung naik pitam begitu makanan yang ditunggu-tunggu dan terlambat malah berakhir di lantai dan menjadi makanan bakteri-bakteri.“Aduh! Mbak bagaimana, sih?! Kita sudah lama-lama menunggu malah makanannya jatuh, jam makan siang tidak banyak, Mbak!” protes salah satu karyawan yang sejak tadi keroncongan perutnya karena menunggu makan siang datang.“Kok lama sekali? Bukannya jarak kafenya dekat dari sini, ya? Belum lagi makannya malah dijauhkan, lagi. Ini maksudnya apa? Kami disuruh memunguti makanan di lantai begitu?” nyinyir yang lain dengan tangan bersedekap tak lupa wajah kesalnya.Beberapa karyawan hanya bisa memeluk perutnya masing-masing karena mendengar suara gemuruh lapar yang saling bersahutan. Wajah-wajah budak korporat yang beberapa saat lalu disiksa deadline itu bahkan tampa
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

68. No, I'm not okay

“Kamu pikir, dengan kamu sukses seperti ini bisa menginjak-injak harga diriku?” tanya Indri sembari mendekati Dara tanpa peduli kaki berbalut sepatunya itu menginjak-injaknya pecahan keramik di sepanjang jalannya. Para karyawan memandanginya dengan tatapan horor seakan-akan melihat hantu siang bolong. “Maksudnya apa ya?” tanya Dara tak mengerti. Kenapa Indri terlihat sangat tersinggung? Apakah ada satu kata dari ucapannya yang menyinggung? Tapi Dara mengarahkan kalimatnya untuk office girl yang hampir jatuh. Indri tertawa sumbang. “Kamu pasti suka kan? Sekarang bisa hina-hina aku sepuasnya? Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu dari tadi menatapku dengan tatapan merendahkan?” ucap gundik itu membuat Dara semakin tak paham saja. Lebih lagi, di sini ada banyak karyawan yang kebanyakan dari mereka, mempunyai hobi bergosip. Dara tak bisa berlagak layaknya ia mengenal Indri. Namun sekarang, Indri malah memancing tatapan tanya orang-orang gara-gara ucapannya yang seakan-akan mengen
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

69. Rasa yang tak disadari

Sagara menatap wanita yang sedang menutupi wajahnya dengan dua telapak tangan sambil sesekali isak terdengar, dengan tatapan iba. Tangannya menepuk-nepuk kepala yang tidak terkena siraman air kotor itu dengan gerakan pelan.“Maaf,” bisik Dara mati-matian berusaha menutupi tangisnya yang terlanjur pecah itu.Sudah setengah tahun berlalu, seharunya Dara tak perlu terpengaruh akan hinaan-hinaan Indri. Namun, yang namanya hati tak ada yang tahu. Selama ini Dara selalu bersikap tegar dan berusaha berdiri kokoh.Nyatanya, dia tetap punya titik lemah tersendiri, dan kalimat yang dilayangkan Indri tadi jelas menyentil luka terdalamnya. Mandul ... sejak dulu Dara selalu sensitif akan satu kata itu. Tiap mendengarnya, Dara selalu merasa ditertawakan semua orang.“It’s okay, kamu boleh menangis,” ucap Sagara sembari meletakkan paper bag bawaannya.Dara mengatur napasnya sebelum menggeleng pelan. “Tidak, saya tidak bisa menghancurkan waktu makan siang kita.” “Kalau begitu kamu bersihkan di
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

70. Apa alasan Indri?

Sekumpulan perempuan berpakaian rapi khas pegawai kantoran sedang duduk melingkar di meja pantry. Di sana, terkumpul banyak orang-orang dari berbagai macam divisi, salah satunya divisi marketing yang mendominasi kursi.“Bu Dara,” panggil wanita yang menjabat sebagai content specialist.Si empunya yang sejak tadi diam menyimak obrolan itu menolehkan kepalanya.“Perempuan yang kemarin membuat kerusuhan sudah saya laporkan kepada pemilik kafenya. Syukurnya pemilik kafe langsung memecatnya dengan tidak hormat,” ucap sang karyawan membuat Dara bernapas lega.Akhirnya, Indri mulai menjauh dari radarnya, dan kemungkinan besarnya, perusahaan sekitar kantor Juita Betari pun enggan merekrutnya sebagai karyawan. “Syukurlah, semoga tak ada lagi korban selanjutnya,” respons Dara terdengar diplomatis.Sekarang wanita itu sedang berada di tengah-tengah para karyawan dari berbagai divisi. Biasanya, di saat berkumpul -kumpul begini para karyawan akan menggosipkan sang atasan. Namun, sepertinya
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more
PREV
1
...
56789
...
11
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status