Share

70. Apa alasan Indri?

Penulis: Areum_bee
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-28 23:18:44

Sekumpulan perempuan berpakaian rapi khas pegawai kantoran sedang duduk melingkar di meja pantry. Di sana, terkumpul banyak orang-orang dari berbagai macam divisi, salah satunya divisi marketing yang mendominasi kursi.

“Bu Dara,” panggil wanita yang menjabat sebagai content specialist.

Si empunya yang sejak tadi diam menyimak obrolan itu menolehkan kepalanya.

“Perempuan yang kemarin membuat kerusuhan sudah saya laporkan kepada pemilik kafenya. Syukurnya pemilik kafe langsung memecatnya dengan tidak hormat,” ucap sang karyawan membuat Dara bernapas lega.

Akhirnya, Indri mulai menjauh dari radarnya, dan kemungkinan besarnya, perusahaan sekitar kantor Juita Betari pun enggan merekrutnya sebagai karyawan.

“Syukurlah, semoga tak ada lagi korban selanjutnya,” respons Dara terdengar diplomatis.

Sekarang wanita itu sedang berada di tengah-tengah para karyawan dari berbagai divisi. Biasanya, di saat berkumpul -kumpul begini para karyawan akan menggosipkan sang atasan. Namun, sepertinya
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    71. Pengantar tidur

    Akhirnya Dara bisa bernapas lega ketika kakinya yang mulai bisa berjalan itu menapaki pekarangan rumah keluarga Wijayakusuma. Di belakangnya, ada Sukma Wijayakusuma yang sama leganya karena perjalanan pulang kali ini lancar meskipun keduanya sempat waswas jika William akan mencegat mereka. Lagi pula, agak tidak mungkin juga William tahu alamat rumah Wijayakusuma. Dara berjalan menuju kamarnya dan segera mencari ponsel bututnya yang ia simpan di laci kamarnya. Itu adalah ponsel yang ia gunakan ketika masih menjadi istri seorang kunyuk sialan. Sekarang, Dara mengeluarkannya kembali untuk melihat apa yang sudah mantan suaminya usahakan untuk menghubunginya. Begitu Dara membuka blokir terhadap nomor mantan suaminya, ia langsung diberondong dengan berbagai notifikasi dari William. Di sana, ada beratus-ratus pesan hingga panggilan tak terjawab dari William, terhitung sejak Mereka bercerai setengah tahun lalu. Dara tak bisa tak melongo melihat berbagai pesan berisi ajakan untuk bertemu it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    72. Teror mantan suami

    Sepasang ibu dan anak menuruni tangga kediaman Wijayakusuma dan berjalan menuju mobil dengan tujuan ke kantor. Sang ibu mempersilakan anaknya yang berjalan tuan tongkat itu untuk masuk lebih dulu.Setelah keduanya masuk, sang sopir segera menutup pintu dan mengambil kendali mobil.“Boleh mama memberi saran?” tawar Sukma sembari memakai sabuk pengamannya.Dara yang berniat mengimitasi gerakan ibunya itu mendongakkan kepalanya. “Ya? Saran untuk apa, Ma?” tanyanya kembali fokus.Sang ibu menunjuk putrinya. “Kamu, untuk hari ini dan mungkin sampai beberapa hari ke depan, jangan sampai keluar dari kantor kecuali saat jam pulang, mama sudah memperketat penjagaan dari luar, hari ini kamu ada jadwal di luar kantor?” tanyanya sebelum menyandarkan bahunya pada kursi mobil.Si anak menggeleng sebagai respons. “Tidak ada, kalau begitu aku akan mengusahakan seperti saran Mama,” ucap Dara bersamaan mobil yang berhenti karena lampu merah.Sukma mendesah frustrasi. “Mantan suamimu itu ... terbi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    72. Menendang penyusup.

    William sudah mengetahui alamat kantornya. Satu kalimat itu berhasil mengacaukan pekerjaannya. Meskipun Dara sudah berusaha fokus akan pekerjaannya, bayang-bayang karangan bunga beserta wajah brengsek William menari-nari di benaknya, membuat konsentrasi dan keprofesionalan Dara dalam bekerja buyar seketika. Sampai sekarang, waktu yang seharusnya digunakan untuk makan siang ini, Dara tetap tak bisa mengolah rasa gelisahnya akibat ulah William. Bunyi pintu yang diketuk membuat Dara tersadar dari pikirannya yang melanglang buana. “Bu, ini makan siangnya. Saya pastikan sesuai request Bu Dara, gerd friendly,” ucap sekretaris Dara dengan nampan di tangannya. Begitu mendengarnya, Dara segera memberesi meja yang dipenuhi berkas berserakan. Padahal ia tak sibuk-sibuk amat, tapi keadaan ruangannya seperti kapal pecah, mungkin karena pikirannya sedang kusut, jadi tanpa sadar ia mengobrak-abrik ruangannya. “Terima kasih, ya,” ucap Dara mengangkat pandangan hingga bertemu tatap dengan a

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    74. Ancaman William.

    ‘Dara, kalau kamu tidak mau bertemu, Aku akan menyebarkan masa lalu kita hingga pacar pengusahamu itu malu.’ Dara men-scroll pesan-pesan dari William yang berisi ancaman-ancaman untuknya. ‘Aku akan memviralkan hubunganmu dengan pria tua itu, dan kamu akan dicap sebagai wanita nakal.’ Dara semakin mengernyitkan dahi ketika membaca pesan itu. ‘Semu orang akan menghinamu, dan kamu bisa saja kehilangan pekerjaanmu.’ Beginilah respons William saat berpikir Dara menjadi peliharaan para pengusaha. Agresif, kasar, dan brutal serta merepotkan. Dara tak bisa membayangkan kekacauan apalagi yang akan William atau keluarganya buat, jika mereka mengetahui dirinya punya hubungan darah dengan keluarga Wijayakusuma. Mungkin Dara harus bersembunyi? Tapi sampai kapan? William juga sudah gila, kenapa dia jadi sangat agresif seperti ini? Apakah dampak hutang itu sampai begini parahnya? Lagi pula, kenapa juga William yang repot-repot membayar hutang suami adiknya? Kalau seperti ini, pada ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    75. Takdir tak terduga

    Dara mematut diri di depan cermin. Hari ini adalah jadwalnya melepas gips yang sudah melekat di kakinya selama berbulan-bulan lamanya. Dan Dara sangat menanti kesempatan ini dengan penuh suka cita.Perempuan itu sengaja memakai kemeja berlengan panjang berwarna baby blue yang dipadukan dengan celana longgar selutut berwarna hitam. Ini akan memudahkan dokter untuk proses melepaskan gipsnya. Untuk sentuhan terakhir, Dara memilih selop longgar yang ia gunakan untuk kakinya yang tak cedera, satunya lagi ia akan membawanya mengingat nanti ia kan mulai berjalan seperti biasanya lagi.“Berangkat sekarang?” tanya Laksmi yang tengah duduk di kursi roda elektriknya sembari membaca majalah harian.Dara menganggukkan kepalanya. “Iya, Ma. Aku sudah membuat janji dengan dokter ortopediku,” katanya sambil mencangklong tas selempangnya.Laksmi Wardana menampilkan raut tak rela. “Sayang sekali oma tidak bisa mengantar, coba saja kalau oma bisa berjalan. Sekarang, kalau oma memaksakan ikut, nanti m

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    76. Halusinasi mantan ipar

    Perempuan yang sedang menggandeng suaminya itu tersenyum amat lebar seakan-akan sedang bertemu dengan pujaan hati. “Sudah lama tidak berjumpa, sejak kapan, ya? Lima bulan lalu, atau enam bulan lalu?” tanya wanita itu sembari mengelus-elus perut agak buncitnya sambil mendekati Dara, tak peduli sang empunya terlihat menatapnya dingin.Dara memundurkan langkahnya begitu sang mantan ipar berusaha menggapainya. Ia teringat akan nasihat Delion Sunarija yang menyuruhnya untuk menjauhi semua orang di keluarga mantan suaminya itu. Jadi, Dara pun berniat berbalik dan menjauh. Namun, sebuah celetukan dari mantan iparnya membuat Dara langsung mandek.“Owh! Maaf-maaf, aku lupa kalau sedang hamil dan tidak sedang mengejek. Mbak Dara sih, pakai muncul segala, kan aku jadi rindu dan lupa diri, tidak sadar kalau kehadiranku membuat Mbak Dara sedih, karena mengingat keadaan Mbak Dara," kata wanita yang tengah mengandung bayi dosen itu dengan raut iba.Dara tahu, cecunguk kecil ini pasti ingin membuat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-31
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    77. Video tel*njang kiriman William

    Dara duduk termenung begitu mendengar bunyi gemericik dari air terjun buatan di taman kediaman Wijayakusuma. Matanya yang semula terpejam menikmati suara alam itu tiba-tiba terbuka saat mendengar notifikasi ponsel yang menunjukkan adanya pesan dari seseorang. ‘Bagaimana? Apakah nyonya Sukma luang?’ Itu adalah pesan dari Sagara Adikara yang mengusulkan ide untuk mempertemukan nyonya Adikara dengan nyonya Wijayakusuma dalam acara memasak. Ternyata , candaan kapan hari bukanlah sekedar guyonan belaka, tapi tak ada salahnya juga, karena ini juga bertepatan dengan hari libur, dimana semua orang akan rehat sejenak dari pekerjaannya sebelum kembali bekerja bagai kuda. ‘Kebetulan iya, tapi bagaimana dengan nyonya Rissa?’ Dara kembali menyandarkan bahunya pada kursi santai dengan ekspresi lega. Semakin ia tambah berumur, semakin ia sadari pula bahwa self reward tidak melulu harus berkeliling mall sambil menguras saldo. Seperti dirinya, dengan hanya diam saja ditemani gemericik air serta

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-02
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    78. Meludahi William

    Dara menatap ponsel yang layarnya sudah retak terbanting lantai dengan wajah linglung, segala kata yang seharunya tersimpan rapi di perpustakaan otaknya tiba-tiba raib, menjadikannya manusia gagu seketika. Di sisi lain, benda yang layarnya sudah cacat itu kembali berdering, membuat sang pemilik langsung tersadar dari mimpi buruknya. Tidak-tidak! Dara menyadari itu bukanlah mimpi buruk semenjak ada nama William yang terpampang di sana. Dara membiarkan panggilan sang mantan suami yang beberapa saat lalu mengirim video tak senonoh mereka hingga akhirnya panggilan berakhir tanpa jawaban. Dara membiarkan benda itu tetep teronggok di tempatnya jatuh dengan hati gelisah. Seumur hidup, Dara bahkan belum pernah bertemu dengan orang gila seburuk mantan suaminya. Dengan tangan setengah bergetar, Dara segera mengambil ponsel yang hampir lebur karena terbanting di lantai marmernya. Ketika ponselnya kembali berdering, Dara merasakan ketakutan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Setelah b

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-03

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    107. Mengakui cinta

    "K-kok pak Sagara ...,""Mereka sering bertemu?""A-ah, nyonya Sera memang sangat dekat dengan keluarga Adikara, apalagi dengan nyonya Rissa. Nyonya Sera adalah sahabat kecil pak Sagara,""Maksudmu ... sahabat yang akhirnya menjadi sepasang kekasih?""Mari, sepertinya pak Sagara sudah menunggu,""Hai, Dara,""Wow! Ternyata ini kegiatan akhir pekanmu, Sagara? Kamu mengajak kekasihmu untuk berkencan di rumah, di saat tak ada anggota keluarga di sini?""Sera ...,""Tak masalah, Pak. Saya paham akan maksud nyonya Sera, lagi pula semua orang pun pasti tahu hanya dengan sekali lihat, kita tak sedekat itu,""Tampaknya atmosfer di antara kalian terasa sangat buruk, kalau begitu saya pamit undur diri dulu,""Ada perlu apa kamu ke mari, Dara?""Saya ingin mengembalikan barang yang kapan hari pak Sagara pinjamkan kepada saya,""Silakan duduk," "Padahal sebenarnya kamu tak perlu mengembalikannya,""Tolong jangan berbicara demikian, Pak. Barang 'ini' bukan milik saya, mau saya menyimpannya di lema

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    106.

    "Apa yang sebenernya terjadi pada kamu, Sagara?""Kamu gila? Kamu mengharapkan seorang wanita yang sudah menikah?""Dan setelah itu berani-beraninya kamu mengatakan kalimat cinta menjijikkan itu kepadaku, kamu menganggapku sekedar pelarian?""Kamu benar-benar bajingan yang tak tahu diri, kamu brengsek!""Nona Dara?""Ya? Masuk saja, Mbak!""Taruh saja di sana, Mbak. Terima kasih sudah mencucikan baju saya,""Eh, tunggu!""Ya, Nona Dara? Ada yang bisa saya bantu?""Ini baju siapa?""Loh? Bukan baju Non Dara? Saya ingat ini di keranjang untuk baju kotor yang berasal dari kamar Non Dara,""I-iya itu baju saya," "Silakan teruskan pekerjaan kamu,""Sial, aku sudah berjanji akan mengembalikannya," "Kenapa Sagara jahat sekali? Dia memberikan baju belasan mantannya yang udah ditolak kepadaku? Hanya karena keadaanku saat itu benar-benar mengenaskan, bukan berarti dia bisa merendahkanku dengan cara seperti itu,""Ini hari libur, kamu mau keluar lagi?""Maaf, Ma,""Bukan begitu maksud mama, Dara

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    105.

    “Halo?” “Mama masih di kantor?”“Hm, sebentar lagi mama mau pulang, Dara. Kamu di mana?”“Aku juga masih di kantor,”“Terus? Ada perlu apa sama mama?”“Sepertinya ... nanti aku tidak bisa bergabung bersama kalian dalam acara memasak,”“Kenapa memangnya? Kamu tidak suka bereksperimen bersama kami?”“Ah! Bukan begitu, Ma. Masalahnya aku baru ingat kalau hari ini ada sebuah janji,”“Janji? Bersama klien?”“T-tidak, sebenarnya ini hanya janji makan siang saja, akan tetapi, temanku ini seorang publik figur yang jarang pulang ke tanah air. Jadi, aku merasa harus meluangkan waktuku untuk bertemu dan bertukar kabar dengannya,”“Teman kamu sekarang banyak sekali, ya? Mama saja tidak pernah berkumpul dengan teman-teman Mama gara-gara sibuk. Tapi tidak apa-apa. Asalkan kami baik-baik mama tentu akan mengizinkan. Nanti mama akan jelaskan pada tante Rissa,”“Terima kasih, Ma!”“Hm, mama sempat berpikir kamu akan bertemu Sagara, loh,”“Maksudnya?”“Tadi Sagara juga izin tidak ikut eks

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    104

    "Delion! Jangan melihatnya! Apakah kamu tidak berdosa menikmati milik wanita lain di saat kamu sendiri punya istri?" "Cih! Kamu berharap aku tertarik dengan milik bidadari vintage itu? Istriku lebih baik dari segala aspek," "Aku bahkan tak berani menggunakannya untuk berfantasi." "Kupikir ... semua pria akan birahi salahkan disuguhi ketelanjangan," "Umumnya memang begitu, tapi bukan berarti tidak ada beberapa pria yang menolaknya. Lagi pula, jangan meragukan keprofesionalanku. Sebelum ini, aku bahkan pernah bersembunyi di bawah kolong ranjang pasangan yang sedang memadu kasih," "Dasar gila!" "Ya, memang segila itu dunia investgasi." "Ngomong-ngomong, Dara. Akan kamu gunakan untuk apa bukti ini?" "Bukan untuk apa-apa. Aku hanya ingin membuktikan sendiri bagaiman gilanya Sri Rahmi," "Lihat? Mereka semakin liar sja," "Pernahkah ... kakak berfantasi kepada pria lain, kecuali aku dan suami kakak? Ohh! Emhh!" "Pernah ... banyak sekali pria-pria muda yang menjadi objek fantasiku

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    103. Kakak Rahmi?

    “Delion?”“Hm,”“A-apa aku salah lihat?“Tidak, memang itulah kenyataannya, Dara.”“As-hmmph!”“Hmphmph! Lepas!”“Kamu gila! Apa yang kamu lakukan, Sialan!”“Mulutmu!” “ Bisakah kamu mengendalikan muncungmu itu? Bagaimana kalau kita ketahuan!”“Hei, cecunguk! Apa kamu lupa kalau mobil kita kedap suara dan tidak tembus pandang?”“O-oh, maaf,”“Sial! Kamu merusak moodku!”“Lah? Kenapa malah menyalahkanku? Dari awal, kan memang suasana hatimu sudah buruk. Ingat! Kamu sendiri yang sudah memaksa untuk ikut,”“Memangnya salah kalau aku mau ikut?”“Tidak salah! Yang slah adalah Sagara karena membuatmu patah hati—”“Jangan menyebut namanya!”“Nah, kan! Penyebab utama moodmu rusak karena hubungan kalian. Aih! Gara-gara kamu galau malah mengajak ribut satu dunia,”“Sudahlah! Kita fokus saja menyelidiki Sri Rahmi!”“Loh? Ke mana dia?”“Cih! Gara-gara bertengkar, kita malah kehilangan jejaknya!”“Mungkin—”Brak!“Astaga!”“Delion! Itu—”“Syutt! Kita tak perlu mencari-cari m

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    102. Membuntuti Sri Rahmi.

    Dara terburu-buru menuruni tangga dengan wajah polosnya. Begitu membaca pesan dari Delion Sunarija, Dara mempercepat tempo langkahnya. Sebuah setelan serba hitam yang dipakainya berhasil membuat Sukma Wijayakusuma mengernyit melihat keanehan outfitnya.“Kamu mau ke mana, Dara?” tanya ibu satu anak itu sembari mengamati anaknya dengan alis berkerut. Ini sudah malam hari, kira-kira ke mana anaknya akan pergi?Dara terdiam sejenak sebelum berbalik menghadap ibunya. “Aku ada kepentingan dengan teman, Ma."Sukma menyangga wajahnya dengan tangan. Ia pandangi sang putri yang tengah meremas ujung pakaian itu dengan pandangan tertarik. “Teman? Apakah itu Sagara?” “Tidak mungkin!” Dara terlonjak ketika mendengar suara menyentak yang berasal dari belakangnya. Ketika menoleh ia mendapati wajah sang paman yang terpampang nyata.“Om kenapa, sih?! Datang-datang main menyelonong saja!" sewot Dara dengan wajah garangnya. Perempuan itu memilih duduk di dekat ibunya sembari mengecek ponselnya.Hendra

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    101. Rasa yang tak berbalas.

    "Ya Tuhan,” bisik Dara begitu mengangkat gaun yangs Sagara berikan. Overall, itu memang tidak terlalu ketat dan warnanya pun hitam sehingga memberikan kesa mewah. Namun, panjang gaunnya sangat tidak cocok untuk tubuh Dara yang tinggi semampai. Setelah beberapa menit berperang dengan dress itu, akhirnya Dara bisa menatap figur dirinya di cermin. Meskipun di luar terlihat biasa saja, Dara sebagai si pemakainya jelas yang paling merasakan bagaimana tak nyamanya gaun ini.Perempuan itu mengambil ponselnya dari clutch dan segera mencari nama kontak Delion. Namun urung, sebelum Dara memencet tombol panggilan, tiba-tiba keraguan melanda hatinya. Kapan hari Delion sudah menasihatinya untuk kembali mengejar Sagara, tapi Dara jelas tak tahu bagaimana caranya mengungkapkan pikiran dan keinginannya pada pria itu. Apakah harus dikatakan hari ini? Bagaimana kalau nanti Sagara merasa tak nyaman? Tapi jika tidak dilakukan sekarang, kapan lagi? belum tentu Dara bisa bertemu dengan pengusaha beken it

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    100. Bertemu rasa.

    “Kamu terlihat lesu, Dara. Sakit?” “Tidak, aku hanya malas datang ke pesta yang sangat ramai, nanti di sana pasti ada banyak teman-teman Mama yang tanya ini-itu,” “Memangnya kenapa? Itu, kan bagus untuk branding kamu Dara. Jadi nanti sekalian kamu dekat dengan mereka, sekalian juga perluas koneksi,” “Mama selalu memandang sesuatu dari segi keprofesionalan, ya? Aku jadi semakin insecure,” “Insecure kenapa?” “Mama tidak pernah merasa terbebani? Status Mama kan pewaris tunggal, otomatis ekspektasi orang-orang akan membuat Mama semakin tertekan bukan?” “Kalu dulu, jelas iya. Apalagi waktu awal-awal menjabat dan menghadapi ombak di dunia enterpreneurship. Dulu semua orang membanding-bandingkan kinerja mama dengan prestasi kakekmu, itu jelas sangat membuat mama tertekan.” “Dara,” “Kamu tidak perlu memaksakan diri dengan menjadi nomor satu seperti mama. Kamu lihat? Mama saja yang skill dan minatnya di dunia enterpreneurship saja kewalahan, apalagi kamu yang malah minatnya di du

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    99. Melangkah mundur.

    “Penjarakan Sri Rahmi!” seru seorang wanita sembari membawa wajan dan memukul-mukulnya dengan keras hingga terdengar suara bising yang menganggu. Para wanita di belakangnya ikut menyemarakkan suasana dengan sorakan tenor mereka. “Kami tidak Sudi sekampung dengan penipu dan pencuri!” teriak yang lainnya dengan suara menggelegar, membuat tetangga Kana kiri Sri Rahmi langsung keluar untuk melihat sumber kebisingan. “Ya! Selain itu, anak-anaknya juga suka berbuat onar dan mencemarkan nama baik kita semua,” tambah seorang wanita yang disetujui warga-warga lain. Seorang wanita yang baru saja bergabung itu langsung menyela, “Jangan begitu, dong! Sebelum itu suruh dia lunasi semua uang yang dia tilap!” Keadaan di depan rumah Sri Rahmi tampak sangat kacau buntut kasus dugaan penggelapan uang arisan yang meresahkan warga. Persatuan ibu-ibu sekompleks itu langsung mengumpulkan massa dan bergabung untuk memberikan pelajaran bagi sang ratu gosip yang belakangan ini mengurung diri. Entah kar

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status