Share

64. Godaan suami orang

Penulis: Areum_bee
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-23 23:16:16

‘Profil Namira Sana Soeroso, seorang yang berhasil membawa nama Indonesia di kancah internasional dalam bidang modeling’

‘Daftar prestasi yang pernah ditorehkan Namira Sana Soeroso dalam dunia modelling’

‘Berikut ini daftar skandal yang pernah dibuat Namira Sana Soeroso, seorang ratu catwalk yang mengharumkan nama negeri’

‘Diduga menyindir artis senior, Namira Sana Soeroso malah memberikan klarifikasi ambigu’

‘Pernah menjalin asmara dengan pengusaha terkenal, inilah potret Namira Sana Soeroso yang menjadi trending topik’

‘Pengusaha muda, Sagara Adikara memutuskan jalur damai atas kasus fitnah yang disebarkan Namira Sana Soeroso’

‘Mengunggah foto seksi penuh kontroversi, Namira sana Soeroso langsung dihujat warga net’

‘Mengaku pernah tidur Dnegan pria beristri, Namira Sana Soeroso langsung dihujat warga net’

‘Terbaru! Seorang paparazi menangkap potret kebersamaan Namira Sana Soeroso yang tengah berciuman dengan pengusaha minyak’

Dara memandangi ponselnya yang menampilkan berb
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    65. Berbahagialah dirimu!

    Dara mulai menghitung dan mengira-ngira waktu perceraiannya dengan sang mantan. “Sekitar enam bulan lalu?” ucapnya setengah tak yakin. “Untuk apa kamu bertanya?” tanya Dara begitu penasaran. “Sudah enam bulan lalu kamu berpisah dari parasit yang merusak hidupmu, bukankah seharusnya kamu mulai menikmati hidup tanpa membawa-bawa nama satu keluarga itu?" Ucapan Delion menyentil ego Dara. "Delion? Really? Mereka semua adalah orang-orang yang menjadi sebab aku terpuruk, apakah tidak boleh jika aku memberikan sekelumit pelajaran untuk mereka?" sanggah Dara menaikkan volume suaranya. "Aku tahu itu, tapi Dara, bukankah aku sudah memberitahumu akan konsekuensi-konsekuensi balas dendam? Semua juga ada batasnya." Suara Delion terdengar semakin rendah, pertanda bahwa pembicaraan mulai masuk pada tahap serius. Dara terkekeh sinis dengan mata berkilat. "Akui saja, kalau kamu keberatan dan merasa direpotkan olehku yang sering memberondongmu dengan berbagai pertanyaan seputar misimu, aku tahu,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-23
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    66. Semanis madu.

    Dara terdiam di kursi mobil dengan perasaan gamang, matanya melirik pada bangunan klasik di samping mobilnya dengan hati gelisah. Apalagi terdapat wajah familier dengan baju khas pegawai yang berlalu-lalang di dalamnya, ini semakin membuatnya tak nyaman. “Kenapa, Ra?” tanya Sukma begitu melihat raut bingung sang putri semata wayang. Sekarang mereka sudah berhenti di kawasan dekat kantor, sesuai permintaan Dara kemarin-kemarin yang tak mau turun di depan kantor, karena tak nyaman akan bisik-bisik karyawan tiap kali mendapati Sukma mengantarnya. Berbagai spekulasi nepotisme langsung mencuat begitu mereka mendapati perlakuan manis Sukma padanya. Namun, entah kenapa sekarang si empunya malah terdiam tak mau turun. “Pak? Bisa masuk ke area parkir kantor saja?” ucap Dara setelah lama membisu. Namun, jelas terlihat kewaspadaan dari sorot matanya. “Kenapa, Dara? Kemarin-kemarin kamu malah tidak mau diantar sampai ke sana, katanya kamu tidak nyaman,” balas Sukma membuat otak Dara lan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-24
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    67. Karma untuk Indri.

    Semua karyawan di pantry langsung terkejut akan kejadian tiba-tiba itu. Beberapa orang menyayangkan makan-makan yang jatuh berserakan itu sembari mengusap perut lapar mereka. Beberapa yang lainnya langsung naik pitam begitu makanan yang ditunggu-tunggu dan terlambat malah berakhir di lantai dan menjadi makanan bakteri-bakteri.“Aduh! Mbak bagaimana, sih?! Kita sudah lama-lama menunggu malah makanannya jatuh, jam makan siang tidak banyak, Mbak!” protes salah satu karyawan yang sejak tadi keroncongan perutnya karena menunggu makan siang datang.“Kok lama sekali? Bukannya jarak kafenya dekat dari sini, ya? Belum lagi makannya malah dijauhkan, lagi. Ini maksudnya apa? Kami disuruh memunguti makanan di lantai begitu?” nyinyir yang lain dengan tangan bersedekap tak lupa wajah kesalnya.Beberapa karyawan hanya bisa memeluk perutnya masing-masing karena mendengar suara gemuruh lapar yang saling bersahutan. Wajah-wajah budak korporat yang beberapa saat lalu disiksa deadline itu bahkan tampa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    68. No, I'm not okay

    “Kamu pikir, dengan kamu sukses seperti ini bisa menginjak-injak harga diriku?” tanya Indri sembari mendekati Dara tanpa peduli kaki berbalut sepatunya itu menginjak-injaknya pecahan keramik di sepanjang jalannya. Para karyawan memandanginya dengan tatapan horor seakan-akan melihat hantu siang bolong. “Maksudnya apa ya?” tanya Dara tak mengerti. Kenapa Indri terlihat sangat tersinggung? Apakah ada satu kata dari ucapannya yang menyinggung? Tapi Dara mengarahkan kalimatnya untuk office girl yang hampir jatuh. Indri tertawa sumbang. “Kamu pasti suka kan? Sekarang bisa hina-hina aku sepuasnya? Kamu pikir aku tidak tahu kalau kamu dari tadi menatapku dengan tatapan merendahkan?” ucap gundik itu membuat Dara semakin tak paham saja. Lebih lagi, di sini ada banyak karyawan yang kebanyakan dari mereka, mempunyai hobi bergosip. Dara tak bisa berlagak layaknya ia mengenal Indri. Namun sekarang, Indri malah memancing tatapan tanya orang-orang gara-gara ucapannya yang seakan-akan mengen

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-26
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    69. Rasa yang tak disadari

    Sagara menatap wanita yang sedang menutupi wajahnya dengan dua telapak tangan sambil sesekali isak terdengar, dengan tatapan iba. Tangannya menepuk-nepuk kepala yang tidak terkena siraman air kotor itu dengan gerakan pelan.“Maaf,” bisik Dara mati-matian berusaha menutupi tangisnya yang terlanjur pecah itu.Sudah setengah tahun berlalu, seharunya Dara tak perlu terpengaruh akan hinaan-hinaan Indri. Namun, yang namanya hati tak ada yang tahu. Selama ini Dara selalu bersikap tegar dan berusaha berdiri kokoh.Nyatanya, dia tetap punya titik lemah tersendiri, dan kalimat yang dilayangkan Indri tadi jelas menyentil luka terdalamnya. Mandul ... sejak dulu Dara selalu sensitif akan satu kata itu. Tiap mendengarnya, Dara selalu merasa ditertawakan semua orang.“It’s okay, kamu boleh menangis,” ucap Sagara sembari meletakkan paper bag bawaannya.Dara mengatur napasnya sebelum menggeleng pelan. “Tidak, saya tidak bisa menghancurkan waktu makan siang kita.” “Kalau begitu kamu bersihkan di

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    70. Apa alasan Indri?

    Sekumpulan perempuan berpakaian rapi khas pegawai kantoran sedang duduk melingkar di meja pantry. Di sana, terkumpul banyak orang-orang dari berbagai macam divisi, salah satunya divisi marketing yang mendominasi kursi.“Bu Dara,” panggil wanita yang menjabat sebagai content specialist.Si empunya yang sejak tadi diam menyimak obrolan itu menolehkan kepalanya.“Perempuan yang kemarin membuat kerusuhan sudah saya laporkan kepada pemilik kafenya. Syukurnya pemilik kafe langsung memecatnya dengan tidak hormat,” ucap sang karyawan membuat Dara bernapas lega.Akhirnya, Indri mulai menjauh dari radarnya, dan kemungkinan besarnya, perusahaan sekitar kantor Juita Betari pun enggan merekrutnya sebagai karyawan. “Syukurlah, semoga tak ada lagi korban selanjutnya,” respons Dara terdengar diplomatis.Sekarang wanita itu sedang berada di tengah-tengah para karyawan dari berbagai divisi. Biasanya, di saat berkumpul -kumpul begini para karyawan akan menggosipkan sang atasan. Namun, sepertinya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    71. Pengantar tidur

    Akhirnya Dara bisa bernapas lega ketika kakinya yang mulai bisa berjalan itu menapaki pekarangan rumah keluarga Wijayakusuma. Di belakangnya, ada Sukma Wijayakusuma yang sama leganya karena perjalanan pulang kali ini lancar meskipun keduanya sempat waswas jika William akan mencegat mereka. Lagi pula, agak tidak mungkin juga William tahu alamat rumah Wijayakusuma. Dara berjalan menuju kamarnya dan segera mencari ponsel bututnya yang ia simpan di laci kamarnya. Itu adalah ponsel yang ia gunakan ketika masih menjadi istri seorang kunyuk sialan. Sekarang, Dara mengeluarkannya kembali untuk melihat apa yang sudah mantan suaminya usahakan untuk menghubunginya. Begitu Dara membuka blokir terhadap nomor mantan suaminya, ia langsung diberondong dengan berbagai notifikasi dari William. Di sana, ada beratus-ratus pesan hingga panggilan tak terjawab dari William, terhitung sejak Mereka bercerai setengah tahun lalu. Dara tak bisa tak melongo melihat berbagai pesan berisi ajakan untuk bertemu it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    72. Teror mantan suami

    Sepasang ibu dan anak menuruni tangga kediaman Wijayakusuma dan berjalan menuju mobil dengan tujuan ke kantor. Sang ibu mempersilakan anaknya yang berjalan tuan tongkat itu untuk masuk lebih dulu.Setelah keduanya masuk, sang sopir segera menutup pintu dan mengambil kendali mobil.“Boleh mama memberi saran?” tawar Sukma sembari memakai sabuk pengamannya.Dara yang berniat mengimitasi gerakan ibunya itu mendongakkan kepalanya. “Ya? Saran untuk apa, Ma?” tanyanya kembali fokus.Sang ibu menunjuk putrinya. “Kamu, untuk hari ini dan mungkin sampai beberapa hari ke depan, jangan sampai keluar dari kantor kecuali saat jam pulang, mama sudah memperketat penjagaan dari luar, hari ini kamu ada jadwal di luar kantor?” tanyanya sebelum menyandarkan bahunya pada kursi mobil.Si anak menggeleng sebagai respons. “Tidak ada, kalau begitu aku akan mengusahakan seperti saran Mama,” ucap Dara bersamaan mobil yang berhenti karena lampu merah.Sukma mendesah frustrasi. “Mantan suamimu itu ... terbi

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    98. Kembali asing.

    “Kenapa?” tanya seorang pria yang tengah menikmati hidangan mewah di depannya dengan penuh khidmat.Perempuan yang ditanyai itu tampak tidak fokus dan menatap sang pria dengan pandangan bingung karena tak mengapa baik pertanyaa tadi.“Kenapa dengan raut wajahmu itu?” ulang pria berusia 40-an sembari menyangga kepalanya dengan tangan.Dara, selaku yang ditanya hanya menampilkan senyum tipis sekilas. “Tidak apa-apa,” katanya sembari menyandarkan tubuh lelahnya ke kepala kursi.Delion Sunarija melanjutkan acara makan yang tertunda itu dengan wajah santai. “Dengar, suasana hatimu bukanlah tanggung jawabku, kamu tahu itu, kan? Tanggung jawabku hanyalah mengungkap kebenaran yang semula tertutupi pintu rahasia. Dan kamu! Jangan menunjukkan raut semasam cuka itu di depanku.” Ayah satu anak itu langsung mendamprat Dara dengan ucapan nyelekitnya.Tak heran, dia adalah Delion Sunarija yang memang terkenal savage dalam berbicara kepada siapa pun tak terkecuali Dara. Tambahkan satu catatan, pria i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    97. Lupakan perasaan.

    Suasana Padang rumput yang semula teduh itu berubah menjadi panas ketika dua pasang manusia berbeda gender itu saling merasakan manisnya bibir masing-masing. Dara menutup netranya begitu Sagara memegangi wajahnya dengan lembut seolah-olah pria itu takut menyakitinya.Begitu keduanya kehabisan oksigen, mereka memutuskan untuk saling melepaskan diri dari belenggu manis itu. Dara mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Ketika Sagara kembali mendekat, praktis perempuan itu semakin membuka diri. Sesuatu yang lembut dan manis langsung menyapa bibir bulatnya. Pikiran Dara seketika hanya berisi gairah untuk terus mengeksplor rasa menyenangkan ini. Dara lupa akan tujuan utamanya, Dara lupa siapa dirinya selaku orang yang semula terancam. Dara lupa siapa Sagara, selaku orang yang mengancam posisinya. Di pikirannya, hanya ada naluri wanitanya yang minta dicintai.Namun, sekelebat bayangan William dan keluarganya yang tengah tersenyum mengejek ke arahnya seolah-olah menertawakan Dara karena sud

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    96. Kecupan manis

    ‘Jangan lupa bayaran untukku,’ ‘Kamu sudah memberi tahuku sebanyak tujuh kali, Delion. Berhenti merecokku, tak akan kukirimkan jika kamu terus mengirimkan pesan-pesan ini.’ ‘Iya, ini yang terakhir kalinya. Lagi pun, hari ini kamu ada kencan dengan Sagara, kan? Aku tak akan mengganggumu lagi. Nikmatilah ke can manismu Nona.’ “Dasar gila,” “Kamu mau ke mana, Dara? Akhir-akhir ini, Oma lihat setiap libur, kamu selalu keluar. Kamu ... ada pacar di luar sana kah?” “Bukan pacar, Ma. Aku memang sedang ada urusan penting di luar,” “Kalau kamu punya pacar, bawalah kemari. Siapa orangnya, dan di mana rumahnya? Biar kami bisa saling mengenal.” “Memangnya Mama belum mengenalnya? Bukankah sebelum Dara, mama malah lebih mengenal pacar Dara?” “Maksudnya siapa, Ndra?” “Siapa lagi? Memangnya Dara dekat dengan pria lain selain Sagara?” “Oh, jadi benar-benar dia,” “Nah itu dia!” “Kamu kemari untuk meminta izin mengencani perempuan Wijayakusuma. Apakah aku salah?” “Benar, saya i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    95. Menjadi tukang sayur.

    Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Itu artinya, para budak korporat sudah diperbolehkan melepaskan diri dari penatnya kerajaan, dan mengisi perut mereka dengan maka siang. "Hari ini, Bu Dara ingin makan siang dengan menu apa?” tanya perempuan yang berprofesi sebagai sekretaris manager marketing PT Juita Betari itu dengan nada sungkan.Dara yang sedang memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pusing yang menyerang, perlahan bangkit dari kursi kebesarannya. “Ayo, ke kantin saja,” ajaknya sembari melambaikan tangan dan berjalan mendahului sang sekretaris. “Akhir-akhir ini Bu Dara terlihat sangat sumringah, apakah saya salah menebak?” terka wanita berpakaian formal itu sembari mengikuti langkah atasannya.Dara kontan menghentikan langkahnya dan berbalik. “Benarkah?” tanyanya sambil memegangi wajahnya sendiri sebelum kemudian mengedikkan bahunya acuh tak acuh dan kembali berjalan. “Namanya juga hidup, akan ada masa senang dan sedihnya. Masa saya harus murung terus? Yang paling

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    94. Tak kunjung hamil

    “Kamu tak mau berbicara pada kita?” “Ampun!” Bugh! “Akan kupotong tanganmu jika tak beri tahu kami di mana letaknya barangnya,” “S-saya benar-benar tidak tahu. Saya bersumpah,” “Siapa di sana?!” “Sial,” “Pak!” “Nona Dara? Ada yang bisa dibantu?” “Ah ....” “Cincin saya jatuh di taman, saya sangat sedih, karena itu adalah hadiah dari ibu saya,” “Di bagian mana Nona menjatuhkannya?” “S-saya lupa, tapi saya tadi berputar-putar di seluruh taman, saya tidak bisa menduga-duga di bagian mana cincin saya jatuh,” “Baiklah, akan saya lihat,” “Tidak-tidak!” “Maaf?” “Maksud saya, kamu tidak bisa ke sana sendirian. Saya sangat berharap jika cincin itu ketemu sesegera mungkin. Jadi, kamu harus membawa temanmu. Paling tidak ....” “Lima orang! Bawa rekan paling tidak lima orang, dan dalam waktu lima menit, kembali saja meskipun belum ketemu. Ini sudah malam, akan saya cari tahu caranya besok, atau mungkin saya akan memilih mengikhlaskannya,” “Hati-hati, Pak,” “Dara? Kamu kenapa ke s

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    93. Siapa di sana?

    Dara berjalan dengan lesu memasuki rumahnya yang sunyi meskipun langit belum terlalu gelap. Hari ini ia harus rela lembur habis-habisan karena divisi yang dipimpinnya sedang menjalankan proyek baru. Begitu kakinya menapaki lantai marmer kediaman Wijayakusuma, sedikit kelegaan akhirnya merasuki relung hatinya. Jika sudah seperti ini, maka tak akan ada hal lain yang ia lakukan selain tidur hingga esok pagi. Duar! Suara ledakan yang lumayan keras langsung membentur gendang telinga janda kembang yang semula berjalan lesu itu. Mata yang awalnya terkantuk-kantuk itu langsung melek seketika sembari celingak-celinguk mencari sumber suara. “Ahh!” Teriakan histeris dari arah dapur langsung mengambil alih rasa penasaran Dara. Perempuan itu segera menuju ke sumber suara dan mendapati pria paruh baya tengah memakai helm dan mantel sedang berperang dengan ledakan-ledakan yang diciptakan karena kombinasi wajan, minyak panas dan daging baru keluar kulkas. Dara segera mendatangi pamannya yang tam

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    92. Mereka semua gila.

    Untuk sesaat Dara dibuat bergeming akan kabar yang dibawa ayah satu anak itu sebelum kemudian menyalak, “Delion! Kamu jangan bercanda, ya!” Terdengar decak sebal dari pria di seberang sana. “Look! Kalau kamu tidak mempercayai fakta ini, maka lihatlah sendiri semua bukti-bukti yang kukirimkan, biar kutahu mulutmu yang ceriwis itu masih berani mempertanyakan kredibilitas kerjaku atau tidak!" suruh Delion dengan nada sewotnya. Bagaimana bisa orang pemarah sperti Delion ini bisa menjadi private investigator? Dara yakin Delion pasti membuat para kliennya kabur gara-gara sikapnya yang menyebalkan ini. Kadang Delion akan kelewatan bercanda tak tahu tempat, tapi di sisi lain Delion juga sering serius di waktu-waktu bercanda. “Kenapa malah kamu yang marah? Hei! Aku hanya memperingatkan dirimu yang kelewat sering bercanda itu," kata Dara dengan penuh penekanan. Berurusan dengan Delion itu sama saja seperti menggenggam udara. Sampai kapan pun Dara tak pernah bisa tahu isi hati Delion yang rum

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    91. Yang Sri Rahmi sembunyikan

    Menyebalkan! Meskipun Dara berhasil membuat Namira Sana Soeroso, sang model catwalk, geram dan menjauh darinya dengan hati dongkol, itu tak serta-merta membuat Dara senang. Mungkin Namira akan menyenggolnya di media sosial seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada orang-orang yang menyinggungnya. Apakah Dara takut? Jawabannya antara iya dan tidak. Karena ucapan Sagara kapan hari tentang sikap aneh Namira dalam memilih musuh, Dara jadi percaya diri Namira tak akan berani menyentuhnya. Namun, tak ada yang tahu pasti bagaimana masa depan berjalan. Bisa saja Namira akan melakukannya karena Dara terlampau menggores harga dirinya. “Kamu kenapa, Dara?” tanya Sukma begitu melihat wajah putri semata wayangnya yang kusut sejak menuruni mobil. Dara yang sedang berjalan itu menghentikan langkah. “Iya, Ma?” tanya Dara tak mendengar pertanyaan sang ibu. Sukma menatap putrinya penuh penilaian. “Kamu terlihat cemberut sejak pulang, apa yang terjadi? Apakah ada hal buruk yang menimpamu hari in

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    90. Membungkam kesombongan Namira.

    Namira mengulurkan tangannya pada Dara. Hal seperti itu biasannya identik dengan sambutan ramah. Namun, dari sorot matanya, tak ada setitik pun ekspresi ramah. Malah, ada ekspresi sengak ditambah sekelumit ekspresi menghina yang perempuan semampai itu layangkan kepada Dara.Karena ingin menghargai sikap Namira, Dara pun berdiri untuk menyambut perlakuan Namira terlepas niat sebenarnya sang model papan atas yang belum ia ketahui.Dara tersenyum ramah dan menyambut angsuran tangan itu. "Kita berjumpa lagi. Senang bertemu denganmu,” katanya berniat kembali duduk. Namun, cengkeraman erat dari Namira membuat Dara mengernyit bingung akan perlakuan yang semula ramah dan sekarang berubah layaknya monster.Dara berusaha mencari maksud Namira dengan menatap netra tajamnya. janda kembang itu sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan, meskipun Dara sendiri memiliki tinggi 171 senti, tapi itu tak ada bandingannya dengan Namira Sana Soeroso yang tingginya mencapai 180 senti d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status