Lahat ng Kabanata ng Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan : Kabanata 71 - Kabanata 80

98 Kabanata

71. Pengantar tidur

Akhirnya Dara bisa bernapas lega ketika kakinya yang mulai bisa berjalan itu menapaki pekarangan rumah keluarga Wijayakusuma. Di belakangnya, ada Sukma Wijayakusuma yang sama leganya karena perjalanan pulang kali ini lancar meskipun keduanya sempat waswas jika William akan mencegat mereka. Lagi pula, agak tidak mungkin juga William tahu alamat rumah Wijayakusuma. Dara berjalan menuju kamarnya dan segera mencari ponsel bututnya yang ia simpan di laci kamarnya. Itu adalah ponsel yang ia gunakan ketika masih menjadi istri seorang kunyuk sialan. Sekarang, Dara mengeluarkannya kembali untuk melihat apa yang sudah mantan suaminya usahakan untuk menghubunginya. Begitu Dara membuka blokir terhadap nomor mantan suaminya, ia langsung diberondong dengan berbagai notifikasi dari William. Di sana, ada beratus-ratus pesan hingga panggilan tak terjawab dari William, terhitung sejak Mereka bercerai setengah tahun lalu. Dara tak bisa tak melongo melihat berbagai pesan berisi ajakan untuk bertemu it
last updateHuling Na-update : 2025-01-28
Magbasa pa

72. Teror mantan suami

Sepasang ibu dan anak menuruni tangga kediaman Wijayakusuma dan berjalan menuju mobil dengan tujuan ke kantor. Sang ibu mempersilakan anaknya yang berjalan tuan tongkat itu untuk masuk lebih dulu.Setelah keduanya masuk, sang sopir segera menutup pintu dan mengambil kendali mobil.“Boleh mama memberi saran?” tawar Sukma sembari memakai sabuk pengamannya.Dara yang berniat mengimitasi gerakan ibunya itu mendongakkan kepalanya. “Ya? Saran untuk apa, Ma?” tanyanya kembali fokus.Sang ibu menunjuk putrinya. “Kamu, untuk hari ini dan mungkin sampai beberapa hari ke depan, jangan sampai keluar dari kantor kecuali saat jam pulang, mama sudah memperketat penjagaan dari luar, hari ini kamu ada jadwal di luar kantor?” tanyanya sebelum menyandarkan bahunya pada kursi mobil.Si anak menggeleng sebagai respons. “Tidak ada, kalau begitu aku akan mengusahakan seperti saran Mama,” ucap Dara bersamaan mobil yang berhenti karena lampu merah.Sukma mendesah frustrasi. “Mantan suamimu itu ... terbi
last updateHuling Na-update : 2025-01-29
Magbasa pa

72. Menendang penyusup.

William sudah mengetahui alamat kantornya. Satu kalimat itu berhasil mengacaukan pekerjaannya. Meskipun Dara sudah berusaha fokus akan pekerjaannya, bayang-bayang karangan bunga beserta wajah brengsek William menari-nari di benaknya, membuat konsentrasi dan keprofesionalan Dara dalam bekerja buyar seketika. Sampai sekarang, waktu yang seharusnya digunakan untuk makan siang ini, Dara tetap tak bisa mengolah rasa gelisahnya akibat ulah William. Bunyi pintu yang diketuk membuat Dara tersadar dari pikirannya yang melanglang buana. “Bu, ini makan siangnya. Saya pastikan sesuai request Bu Dara, gerd friendly,” ucap sekretaris Dara dengan nampan di tangannya. Begitu mendengarnya, Dara segera memberesi meja yang dipenuhi berkas berserakan. Padahal ia tak sibuk-sibuk amat, tapi keadaan ruangannya seperti kapal pecah, mungkin karena pikirannya sedang kusut, jadi tanpa sadar ia mengobrak-abrik ruangannya. “Terima kasih, ya,” ucap Dara mengangkat pandangan hingga bertemu tatap dengan a
last updateHuling Na-update : 2025-01-29
Magbasa pa

74. Ancaman William.

‘Dara, kalau kamu tidak mau bertemu, Aku akan menyebarkan masa lalu kita hingga pacar pengusahamu itu malu.’ Dara men-scroll pesan-pesan dari William yang berisi ancaman-ancaman untuknya. ‘Aku akan memviralkan hubunganmu dengan pria tua itu, dan kamu akan dicap sebagai wanita nakal.’ Dara semakin mengernyitkan dahi ketika membaca pesan itu. ‘Semu orang akan menghinamu, dan kamu bisa saja kehilangan pekerjaanmu.’ Beginilah respons William saat berpikir Dara menjadi peliharaan para pengusaha. Agresif, kasar, dan brutal serta merepotkan. Dara tak bisa membayangkan kekacauan apalagi yang akan William atau keluarganya buat, jika mereka mengetahui dirinya punya hubungan darah dengan keluarga Wijayakusuma. Mungkin Dara harus bersembunyi? Tapi sampai kapan? William juga sudah gila, kenapa dia jadi sangat agresif seperti ini? Apakah dampak hutang itu sampai begini parahnya? Lagi pula, kenapa juga William yang repot-repot membayar hutang suami adiknya? Kalau seperti ini, pada ak
last updateHuling Na-update : 2025-01-30
Magbasa pa

75. Takdir tak terduga

Dara mematut diri di depan cermin. Hari ini adalah jadwalnya melepas gips yang sudah melekat di kakinya selama berbulan-bulan lamanya. Dan Dara sangat menanti kesempatan ini dengan penuh suka cita.Perempuan itu sengaja memakai kemeja berlengan panjang berwarna baby blue yang dipadukan dengan celana longgar selutut berwarna hitam. Ini akan memudahkan dokter untuk proses melepaskan gipsnya. Untuk sentuhan terakhir, Dara memilih selop longgar yang ia gunakan untuk kakinya yang tak cedera, satunya lagi ia akan membawanya mengingat nanti ia kan mulai berjalan seperti biasanya lagi.“Berangkat sekarang?” tanya Laksmi yang tengah duduk di kursi roda elektriknya sembari membaca majalah harian.Dara menganggukkan kepalanya. “Iya, Ma. Aku sudah membuat janji dengan dokter ortopediku,” katanya sambil mencangklong tas selempangnya.Laksmi Wardana menampilkan raut tak rela. “Sayang sekali oma tidak bisa mengantar, coba saja kalau oma bisa berjalan. Sekarang, kalau oma memaksakan ikut, nanti m
last updateHuling Na-update : 2025-01-31
Magbasa pa

76. Halusinasi mantan ipar

Perempuan yang sedang menggandeng suaminya itu tersenyum amat lebar seakan-akan sedang bertemu dengan pujaan hati. “Sudah lama tidak berjumpa, sejak kapan, ya? Lima bulan lalu, atau enam bulan lalu?” tanya wanita itu sembari mengelus-elus perut agak buncitnya sambil mendekati Dara, tak peduli sang empunya terlihat menatapnya dingin.Dara memundurkan langkahnya begitu sang mantan ipar berusaha menggapainya. Ia teringat akan nasihat Delion Sunarija yang menyuruhnya untuk menjauhi semua orang di keluarga mantan suaminya itu. Jadi, Dara pun berniat berbalik dan menjauh. Namun, sebuah celetukan dari mantan iparnya membuat Dara langsung mandek.“Owh! Maaf-maaf, aku lupa kalau sedang hamil dan tidak sedang mengejek. Mbak Dara sih, pakai muncul segala, kan aku jadi rindu dan lupa diri, tidak sadar kalau kehadiranku membuat Mbak Dara sedih, karena mengingat keadaan Mbak Dara," kata wanita yang tengah mengandung bayi dosen itu dengan raut iba.Dara tahu, cecunguk kecil ini pasti ingin membuat
last updateHuling Na-update : 2025-01-31
Magbasa pa

77. Video tel*njang kiriman William

Dara duduk termenung begitu mendengar bunyi gemericik dari air terjun buatan di taman kediaman Wijayakusuma. Matanya yang semula terpejam menikmati suara alam itu tiba-tiba terbuka saat mendengar notifikasi ponsel yang menunjukkan adanya pesan dari seseorang. ‘Bagaimana? Apakah nyonya Sukma luang?’ Itu adalah pesan dari Sagara Adikara yang mengusulkan ide untuk mempertemukan nyonya Adikara dengan nyonya Wijayakusuma dalam acara memasak. Ternyata , candaan kapan hari bukanlah sekedar guyonan belaka, tapi tak ada salahnya juga, karena ini juga bertepatan dengan hari libur, dimana semua orang akan rehat sejenak dari pekerjaannya sebelum kembali bekerja bagai kuda. ‘Kebetulan iya, tapi bagaimana dengan nyonya Rissa?’ Dara kembali menyandarkan bahunya pada kursi santai dengan ekspresi lega. Semakin ia tambah berumur, semakin ia sadari pula bahwa self reward tidak melulu harus berkeliling mall sambil menguras saldo. Seperti dirinya, dengan hanya diam saja ditemani gemericik air serta
last updateHuling Na-update : 2025-02-02
Magbasa pa

78. Meludahi William

Dara menatap ponsel yang layarnya sudah retak terbanting lantai dengan wajah linglung, segala kata yang seharunya tersimpan rapi di perpustakaan otaknya tiba-tiba raib, menjadikannya manusia gagu seketika. Di sisi lain, benda yang layarnya sudah cacat itu kembali berdering, membuat sang pemilik langsung tersadar dari mimpi buruknya. Tidak-tidak! Dara menyadari itu bukanlah mimpi buruk semenjak ada nama William yang terpampang di sana. Dara membiarkan panggilan sang mantan suami yang beberapa saat lalu mengirim video tak senonoh mereka hingga akhirnya panggilan berakhir tanpa jawaban. Dara membiarkan benda itu tetep teronggok di tempatnya jatuh dengan hati gelisah. Seumur hidup, Dara bahkan belum pernah bertemu dengan orang gila seburuk mantan suaminya. Dengan tangan setengah bergetar, Dara segera mengambil ponsel yang hampir lebur karena terbanting di lantai marmernya. Ketika ponselnya kembali berdering, Dara merasakan ketakutan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Setelah b
last updateHuling Na-update : 2025-02-03
Magbasa pa

79. Menyusun rencana.

“Sudah siap turun?” tanya Sagara begitu mobil yang mereka tumpangi sampai di depan kediaman Wijayakusuma. Di belakang mereka, ada mobil Sagara yang baru saja sampai. Karena Sagara menjemput Dara dengan mobil pribadinya, maka lelaki itu harus menyuruh sopir mobilnya sementara ia menemani Dara pulang. Dara duduk termenung, tak lama kemudian perempuan itu terlihat gusar. “Bagaimana ... bagaimana kalau dia melakukan apa yang dia ancamkan tadi?” bisiknya dengan suara sengau dan napas yang belum sepenuhnya stabil. Sagara menurunkan volume radio dan memandang Dara dengan pandangan meyakinkan. “Pada umumnya, pelaku pemerasan akan melakukan apa pun dengan tujuan keuntungan pribadi, sedangkan jika dia melakukannya, otomatis itu akan menghancurkan jalan rencananya sendiri,” jelasnya seakan-akan sangat berpengalaman dalam bidang ini. Meskipun sudah diyakinkan sedemikian rupa, nyatanya perempuan itu masih tampak gusar di tempatnya. “Tapi, mantan suami saya tipikal orang yang nekat, Pak,” ke
last updateHuling Na-update : 2025-02-03
Magbasa pa

80. Agenda baru

Sinar keemasan sang surya menembus jendela kaca yang disampiri kelambu hingga menusuk kelopak mata sampai menembus retina. Seorang wanita yang tengah terlelap nyaman itu menutup wajahnya dengan selimut tebal untuk menghalau silau, tapi gerakan malas-malas itu sontak terhenti saat si empunya merasakan tarikan kuat yang menahan gerakannya. Siapa itu? Berani-beraninya mengganggu tidur khidmatnya? Sontak Dara membuka mata dan menemukan wajah Sukma Wijayakusuma yang terpampang di depannya, tengah mencengkram erat sisi selimutnya hingga membuat Dara kesulitan menariknya. “Ma?” panggil Dara sembari mengucek matanya yang masih tak mau lepas layaknya dua kutub magnet yang saling tarik-menarik. Sukma berjalan ke sisi nakas dan menuangkan air mineral untuk putrinya. “Minum dulu,” katanya sembari menyodorkan segelas cairan bening itu pada putrinya. Dara menerimanya sebelum mengucap terima kasih. Namun, sebelum bibir gelas itu bersentuhan dengan bibirnya , Dara tiba-tiba teringat sekelebat
last updateHuling Na-update : 2025-02-06
Magbasa pa
PREV
1
...
5678910
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status