All Chapters of Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan : Chapter 11 - Chapter 20

98 Chapters

11. Tamparan Indri

Seluruh kegiatan kafe langsung terhenti seketika. Semua mata langsung tertuju pada dua wanita yang tampak memiliki prahara, beberapa orang bahkan kesulitan untuk sekedar menyerap udara, dalam hati khawatir jika napasnya terdengar dan bisa menarik atensi dua wanita di sana, takut terlibat pertengkaran fisik penuh siksa.“Perempuan jalang!” seru Indri sambil menunjuk wajah Dara yang menoleh ke samping akibat tamparannya. Semua pelanggan yang mendengarnya pun mulai berspekulasi sesuai keyakinan masing-masing.“Apa kamu bilang?” desis Dara dengan gigi bergemeletuk.“Memang benar, kan? Sebutan apa yang lebih pantas untuk wanita yang berusaha menghancurkan rumah tangga orang?!” sentak Indri semakin membuat audiens tertarik memperhatikan drama dadakan itu.Dara mengusap pipinya yang terasa panas dan kebas. Matanya menatap nyalang pada perempuan berpenampilan kacau di depannya. “Indri ...,” tekannya yang masih rasional dengan tidak menampar balik perempuan itu sebab masih memikirkan nasib san
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more

12. Tugas konyol macam apa ini?!

Dara mematut penampilannya di depan cermin full body. Sebuah kemeja dengan puffy Sleeve berwarna baby blue yang dipadukan dengan wrap skirt berwarna hitam selutut sukses melekat indah di tubuh semampai itu, memperlihatkan betis jenjangnya. Setelah memastikan penampilannya paripurna, perempuan itu segera mengambil block heel 5 senti yang senada dengan warna roknya. Tidak lupa anting cuplik mutiara yang membuat penampilannya on point.“Wah! Ada yang mau menjalani hari pertama menjadi karyawan, nih!” celetuk Hendra saat melihat Dara turun menenteng heel serta tasnya.Anjani ikut terkekeh sembari mengamati penampilan Dara, wanita paruh baya itu menyingkirkan sedikit resah dan curiga atas sikap tenang Dara, pasalnya, bertahun-tahun mengenal sang keponakan, membuatnya tahu sifat menggebu-gebu Dara. Suatu kemustahilan jika Dara melupakan kejadian ‘itu’ begitu saja.Di ujung sana terdapat wanita berpakaian formal yang tampak mengisolasi dirinya dari keluarga Wijayakusuma lain.“Oma harap kali
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

13. Inilah Konsekuensi Balas Dendam!

Delion memandang perempuan yang ia anggap adik itu dengan skeptis. “Sebenarnya apa maksudmu? Kamu tahu, aku adalah seorang PI terkenal, mangsaku bukan sembarang mangsa. Aku bahkan pernah menyelidiki pengusaha terkenal luar negeri, dan kamu?” Delion menunjuk Dara dengan sengit. “Kamu menyuruhku menyelidiki mantan suamimu? Prestiseku jelas akan jatuh!”Dara mendengus. “Jangan salah! Mereka semua orang-orang manipulatif. Jika keluarga William ada di lingkaran sama seperti kita, aku yakin mereka akan menjadi lawan yang tangguh.”Delion Sunarija menghela napas. “Dan? Kamu sudah sepenuhnya lepas dari mereka bukan? Beberapa hari yang lalu aku mendengar kabar perceraianmu dari istriku.”Dara tak mengelak tentu saja, lagi pula istri Delion masih memiliki hubungan kekerabatan lewat Laksmi Wardana. “Kata siapa aku sudah terlepas dari mereka, baru saja kemarin! Indri, mengancam mantan asistenku di tempat kerjanya, aku tak punya pilihan selain datang, dan apa kau tahu apa yang terjadi? Dia! Cecung
last updateLast Updated : 2024-12-22
Read more

14. Target Pertama

Dara merasakan jantungnya melompat-lompat ketika ditatap Hendra penuh selidik.“A-ah! Aku tidak sengaja berjumpa dengannya, kami awalnya beramah-tamah sebentar, setelah mendengar kabar jika oma jatuh, dia langsung menawar untuk mengantarkanku kemari,” alibi Dara membuat Hendra mengangguk dan tersenyum tipis, namun entah kenapa Dara tak lekas merasakan kedamaian di hati kecilnya.Delion mendekat, ia angsurkan tangan penuh guratan maskulin itu kepada Hendra. “Bagaimana kabarmu, Mas Hendra?” tanyanya dengan nada ramah, dalam hati mencebik pada Dara yang tak lihai menutupi kegugupannya.Hendra membalas jabatan tangan itu dengan senyum tak kalah ramah. Ia tarik tubuh Delion hingga keduanya berpelukan ala lelaki.“Baik! Lama tidak berjumpa, aku dengar kamu selalu disibukkan dengan pekerjaanmu, bukankah sebuah anugerah besar keponakanku ini bisa bertemu denganmu?” kata Hendra disertai candaan yang malah membuat Dara semakin gelisah.“Sebenarnya ada apa dengan oma?” tanya Dara menyuarakan ra
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

15. Rahasia besar mantan ayah mertua.

Dara memandangi jam tangannya. Sudah waktunya ia kembali ke kantor setelah menghabiskan waktu makan siangnya di rumah sakit untuk menemani Laksmi. “Oma aku pergi dulu, panggil perawat atau pembantu jika membutuhkan sesuatu, jangan memaksakan diri lagi, nanti aku usahakan pulang lebih awal dan menemani oma,” kata Dara sembari membereskan alat makan Laksmi Wardana. Sang nenek tampak mengangguk patuh. “Hati-hati,” katanya ketika melihat Dara menjauh setelah mengecup sayang pipinya. Dara mengemudikan black swan menuju PT. Juita Betari dengan santai. Ketika lampu merah menunjukkan otoritasnya, wanita itu selalu mengotak-atik ponselnya, berharap ada kabar dari Delion yang bisa melegakan dahaga dendamnya. Ketika tak ada nama Delion di pop up notifikasinya, Dara hanya bisa menelan kekecewaannya diam-diam. Setelah memarkirkan mobilnya di basemen kantor, Dara segera turun dan terburu ke kamar mandi untuk mengosongkan kandung kemihnya. Ketika tengah mencuci tangan, dua karyawati tiba-tiba ma
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more

16. Sri Rahmi yang malang

Dara merapikan rambut bergelombang sebahunya yang terkocar-kacir saat berolahraga pagi di taman rumah sakit Wijayakusuma yang asri. Setelah melakukan pendinginan, wanita ber-hoodie navy yang dipadukan dengan legging sport hitam selutut itu masuk ke lift, untuk mendatangi neneknya yang berada di kamar Naratama.“Kata Tante Anjani, Oma mau ubi bakar madu, aku sudah memberi tahu sopir, biar aku yang beli, di tempat langganan Oma,” celetuk Dara sebelum meneguk jus jeruknya. Ia mengotak-atik ponselnya guna menghubungi sang sopir.Wajah wanita senja itu langsung berbinar. “Kalau begitu cepat pergi! Sebelum habis!” serunya membuat sang cucu mengecimus sesaat.Dara berpamitan dengan Laksmi, tak lupa mengecup pipinya sebelum pergi mendatangi sopir yang saat ini sudah siap dengan kereta besinya. Membutuhkan waktu setengah jam untuk bisa sampai di tempat yang mereka tuju. Meskipun jam masih menunjukkan pukul delapan, antrean di tempat penjual ubi bakar itu sudah dipadati ratusan calon pembeli. D
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

17. Dibohongi mantan!

“Kenapa belakangan ini kamu tidak mengunjungi ku?” tanya wanita awal 40-an dengan nada merajuk.Sang lawan bicara kontan memeluk si wanita “Di rumahku sibuk, menantuku baru keguguran, tidak enak kalau aku keluar di saat berduka,” jawab sang pria sembari meraba-raba lekukan yang menggoyahkan iman itu.“Aku kesepian,” aku sang wanita dengan mata terpejam, menikmati sensasi yang tercipta dari tangan lihai pria di depannya. Sensasi yang tak pernah ia dapatkan dengan laki-laki mana pun.Pria paruh baya itu tersenyum menyaksikan ekspresi sang wanita yang berhasil membangkitkan gairahnya. Gairah yang sebenarnya selalu ia dapat dari istrinya, tapi pria itu memilih melampiaskan ke wanita lain.“Sekarang sudah tidak, kan?” tanya suara maskulin itu membuat sang wanita semakin mendesah.“Emhh ... sekarang sudah ada kamu yang menemani, Ohh ... kamu menginap di sini, kan?” tanya si wanita sembari menatap kekasihnya. Namun, sebuah raut bersalah tergambar jelas di raut sang kekasih. “K-kenapa?” tanya
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

18. Awas ada mantan!

Dara memutar tubuhnya yang sudah terbungkus dress hitam polos dengan decakan kagum. Model gaunnya yang asymmetrical neckline memperlihatkan setengah pundaknya yang seksi dan kokoh berkat pilates yang rutin ia jalani. Perempuan itu sengaja memakai anting dengan aksen ramai agar fokus orang-orang langsung ke wajahnya.Berbalikan dengan antingnya yang ramai, Dara memilih kalung sederhana berbandul batu ruby yang warnanya merah menyala selaras dengan warna merah dibibirnya. Wanita itu juga sengaja memakai kitten heel 5 senti berwarna merah serta clutch bag senada. Bolehkan Dara kagum pada dirinya yang tampak lebih dewasa ini?“Kita berangkat sekarang?” tanya Hendra yang sudah berpakaian rapi.Dara mengambil ponselnya. “Lalu mama?” tanyanya mengingat Sukma sudah pasti juga hadir.Hendra berjalan lebih dulu. “Mbak Sukma sudah berangkat dari tadi, dia kan pimpinan perusahaan, beda sama kita yang bisa datang akhir,” katanya sembari memeluk sang istri yang berpakaian ala ibu rumah tangga.“Ya
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

19. Awal kehancuran Dara?

Dara menatap sang mantan sama halnya melihat hantu. “K-kamu kenapa di sini?!” tanyanya dengan gusar.William tampak membuang napas kasar. “Bukankah aku yang harus bertanya? Kenapa kamu ada di sini? Tujuanku kemari jelas, aku bekerja sebagai office boy sekaligus merangkap sebagai pelayan khusus untuk malam ini,” jelas pria 31 tahun itu malah semakin membuat Dara gelisah.Dara berjalan menjauh. Niatnya kemari adalah untuk membersihkan bajunya. “Kamu tidak perlu mengurusi kehidupanku, Wiliam. Kamu tahu, kan? Kita sudah bercerai,” kata Dara sembari celingak-celinguk, berharap tak ada seorang pun yang memergoki mereka. Dara takut prestisenya sebagai pewaris Wijayakusuma hancur karena bersepi-sepi dengan office boy yang tak lain adalah mantan suaminya. Apalagi, di sini ada banyak kolega sekaligus rival perusahaan Wijayakusuma yang bisa saja memanfaatkannya. Sudah cukup Sukma menjauhinya, jangan sampai ibunya itu juga mengusirnya.“Dara ...,” ucap William sembari menahan langkah sang istri
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

20. Bagai makan buah simalakama

Dara menata sang kolega dengan napas tertahan. Bahkan lipstik merah maroon itu tak berhasil menyembunyikan raut gugupnya. Jantungnya seperti pindah ke perut, rasa-rasanya ada yang menahan kakinya hingga perempuan itu tak kuasa bergerak barang se-inci. Pria 36 tahun itu memandangi raut Dara. “Sepertinya kamu ada urusan penting, ya?” tanyanya sembari memasukkan ponselnya ke saku celana. Sagara menundukkan kepalanya sekejap. “Maaf mengganggu, saya tidak berniat menguping pembicaraan kalian.” Setelahnya, pria tegap itu berlalu menciptakan jarak antara dirinya dengan wanita semampai yang beberapa menit lalu berkenalan dengannya.“Dara!” panggil William dengan langkah tertatih-tatih.Melihat tubuh sang mantan mulai mendekat, Dara praktis berjalan cepat menghindar. Ia sudah kacau, tak berniat lagi berada di pesta mewah jahanam ini. Maka kembalinya ia di tempat acara adalah mencari sang paman untuk berpamitan.Sedang celingak-celinguk mencari wajah ramah sang paman, tiba-tiba ada seseorang
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
PREV
123456
...
10
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status