Share

20. Bagai makan buah simalakama

Author: Areum_bee
last update Huling Na-update: 2024-12-26 20:17:25

Dara menata sang kolega dengan napas tertahan. Bahkan lipstik merah maroon itu tak berhasil menyembunyikan raut gugupnya. Jantungnya seperti pindah ke perut, rasa-rasanya ada yang menahan kakinya hingga perempuan itu tak kuasa bergerak barang se-inci.

Pria 36 tahun itu memandangi raut Dara. “Sepertinya kamu ada urusan penting, ya?” tanyanya sembari memasukkan ponselnya ke saku celana. Sagara menundukkan kepalanya sekejap. “Maaf mengganggu, saya tidak berniat menguping pembicaraan kalian.”

Setelahnya, pria tegap itu berlalu menciptakan jarak antara dirinya dengan wanita semampai yang beberapa menit lalu berkenalan dengannya.

“Dara!” panggil William dengan langkah tertatih-tatih.

Melihat tubuh sang mantan mulai mendekat, Dara praktis berjalan cepat menghindar. Ia sudah kacau, tak berniat lagi berada di pesta mewah jahanam ini. Maka kembalinya ia di tempat acara adalah mencari sang paman untuk berpamitan.

Sedang celingak-celinguk mencari wajah ramah sang paman, tiba-tiba ada seseorang
Locked Chapter
Patuloy ang Pagbabasa sa GoodNovel
I-scan ang code upang i-download ang App

Kaugnay na kabanata

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    21. Nasihat yang mulia Delion Sunarija.

    “Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih pada seluruh divisi pemasaran yang sudah mau memberikan saya kesempatan untuk memimpin rapat hari ini. Saya sudah membaca proposal dengan hati-hati, agar kita tetap berada dalam satu arah tujuan yang sama. Mari kita mulai dari Bu Dian, yang akan menjelaskan strategi pemasaran produk Nawasena beauty dan banyak produk obat-obatan herbal. Tolong jangan sungkan untuk menyampaikan ide atau komentar setelah presentasi selesai dilakukan. Dan tegur saya jika ada kesalahan dalam menanggapi.” Dara membuka rapat sebagai direktur divisi pemasaran dengan lancar. Berbagai divisi tampaknya memang sedang sibuk rapat sana-sini. Tak terkecuali divisi pemasaran yang bertanggung jawab atas strategi pemasaran sesuai dengan kondisi pasar, visi, misi serta sumber daya yang dimiliki perusahaan. “Baik. Terima kasih kepada Bu Dara. Kalau begitu saya akan memulai mempresentasikan proposal perencanaan secara terperinci ....” Setelah presentasi usai, forum disk

    Huling Na-update : 2024-12-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    22. Kebusukan mantan ipar

    Dara melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah saatnya ia berangkat ke kantor. Setelah mengusap sudut bibirnya dengan lipatan serbet bagian dalam, perempuan itu langsung bangkit, berniat pamit bekerja. Namun, sebuah celetukan dari Hendra mengurungkan niatnya. “Bagaimana?” tanya Hendra setelah menandaskan gelas air mineralnya. Dara awalnya ragu siapa yang dituju sang paman. Namun sebuah tatap intens dari si empunya membuat ia yakin itu ditujukan padanya. Maka dari itu, ia kembali duduk di kursinya. “Apanya yang bagaimana, Om?” tanyanya dengan dahi berkerut. Hendra Yusman mengusap sudut bibirnya dengan penuh siasat, membuat Dara greget membantu pamannya yang sengaja mengulur waktunya itu. “Apa lagi memangnya? Tentu saja tentang perkembangan hubunganmu dengan Sagara,” jelasnya dengan ekspresi tengil dan membuat anggota keluarga Wijayakusuma langsung terdiam seketika. Dara memandang sang paman penuh peringatan. Sayangnya, yang ditatap malah tersenyum lebar s

    Huling Na-update : 2024-12-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    23. Kabar mengejutkan! (21+)

    “Saya mau kita menikah, tidak masalah kalau siri,” kata seorang perempuan muda setelah percintaan panas dengan sang dosen selesai. tangannya mengambil rok yang dilepas pria di depannya hingga teronggok mengenaskan. Dipakainya rok selutut itu dengan tangan bergetar kelelahan. Sang dosen yang terengah-engah sembari terpejam nikmat itu tiba-tiba membuka matanya lebar. Tangannya menarik kasar rok yang sudah membungkus tubuh itu hingga kembali teronggok di lantai lembab gudang kampus. Dengan berbekal selembar kardus tak terpakai, mereka berdua sudah berkali-kali mengarungi lautan kenikmatan. “Sudah gila kamu?! Aku bisa dicincang istri dan keluargaku, jika sampai ketahuan punya simpanan," kata pria 40-an itu sambil mendudukkan mahasiswinya dipangkuannya lalu kembali melakukan penyatuan, dan mulai bergerak pelan penuh hasrat. Sang mahasiswi melenguh pelan saat pria itu mulai mempercepat tempo dan mencengkeram pinggang erat. "Emh ... P-pak, t-tapi—" Sang dosen langsung membungkam bibir mah

    Huling Na-update : 2024-12-27
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    24. Bertemu sang pegusaha

    Dara mendesah pasrah. Ekspresi kusut jelas tergambar di wajah oval itu. “Apakah ada jadwal pertemuan lagi hari ini?” tanyanya pada sang sekretaris yang tak kalah kusut, bahkan baju yang pagi tadi terlihat rapi itu kini hanya menjadi kenangan. Sang sekretaris tampak menatap layar iPad-nya. “Ini yang terakhir, Bu,” jawabnya sembari menyuruh office girl agar membuatkan teh untuk sang atasan yang tampak lelah. Dara membuang napas kasar. Aneh, harusnya dia lega karena pekerjaan menumpuknya akhirnya usai juga. Kemarin-kemarin dia selalu bersemangat saat mengetahui jam kerjanya usai. Perempuan itu sadar, alasan rasa letihnya ini karena telepon dari nomor asing yang sejak kemarin menghantui mimpinya. Sebuah ajakan makan malam, entah kenapa Dara menjadi khawatir mengingat siapa pria yang di hadapinya. Atas saran sang informan alias Delion Sunarija, Dara pun menyetujui ajakan temu itu yang akan dilaksanakan malam ini di sebuah resor mewah yang sudah direservasi pihak pengajak. Karen

    Huling Na-update : 2024-12-29
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    25. Masa depan yang suram.

    Dara gelisah di tempatnya, wanita itu tanpa sadar saling meremas jarinya yang berkeringat dingin. Apakah AC ruangan ini rusak? Kenapa Dara merasa kegerahan padahal ia hanya duduk manis. Dan tatapan itu, bagaimana Dara mendeskripsikan? Sagara Adikara tidaklah melemparkan tatapan tajam yang bisa membuatnya mengompol, bukan pula tatapan merendahkan yang membuat harga dirinya anjlok. Tatapan Sagara Adikara terbilang seperti orang-orang ramah pada umumnya dengan senyum yang tak bosan hinggap di bibirnya.Tapi anehnya, Dara tak serta-merta nyaman. Apabila pria di depannya ini bertanya mengenai kejadian kapan hari, ia harus menjawab apa? Ah! Iya pak Sagara, pria itu adalah mantan suami saya, atau mungkin, saya tidak mengenalinya pak. Tapi, kan nyatanya si kunyuk itu memanggil nama Dara saat pembicaraan itu. Argh! Dara ingin menjambak rambut yang sudah ia buat bergelombang itu.“Bagaimana keadaan nyonya Laksmi Wardana?”Eh? Dara mengangkat wajahnya hingga bertemu tatap dengan pria 36 tahun

    Huling Na-update : 2024-12-29
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    26. dendam untuk ipar

    ‘Lapor komandan, pion utama sudah dijalankan, untuk selanjutnya, aku akan menginfokan keadaan lawan lebih lanjut.’ Dara tersenyum tipis saat membaca pesan dari Delion Sunarija yang mengatakan jika pihak istri sah dosen hidung belang itu akan melancarkan ultimatumnya malam ini.Jangan khawatir, kali ini Dara tak akan turun tangan langsung, sebab ia hanya akan menjadi penonton dengan popcorn di tangannya. Benar juga kata Delion, tema dendamnya kali ini adalah membunuh tanpa menyentuh. Apalagi, setelah Dara melihat susunan rencana sang istri sah yang sangat rapi dan apik, entah Delion mendapatkannya dari mana, tapi yang jelas Dara jadi memahami ucapan sang dosen jika istrinya bukan berlian yang pantas dibuang.Dara menyesap teh hijaunya dengan anggun. Saat ini, perempuan yang sebentar lagi menginjak umur 30 itu berada di ruang keluarga di kediaman Wijayakusuma bersama seluruh anggota.Laksmi memejam merasakan pijatan sang putri. “Bagaimana peluncuran produk barumu? Oma dengar itu me

    Huling Na-update : 2024-12-30
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    27. Mengungkap bobrok adik ipar

    “Wah! Kapan lagi bisa lihat layar tancap dalam rangka memperingati ulang tahun desa kita yang makmur ini,” celetuk seorang warga sembari terduduk di tikar yang sudah di gelar.Sang teman tampak mengangguk setuju. “Iya nih, tahun lalu desa kita tidak melakukan acara seperti ini,” jawab temannya sembari melepas sandalnya dan memasukkannya ke plastik bawaan dari rumah sebab khawatir tertukar atau dicolong orang.Sri Rahmi terlihat baru saja datang bersama tiga anak perempuannya dengan gamis yang kapan hari ia beli dari hasil setor teman. Di belakangnya ada William serta sang istri yang baru saja pulang dari mencari rezeki.“Bu Rahmi! Ayo ke sini!” ajak salah seorang ibu-ibu sembari melambaikan tangan pada sang tetangga Sri Rahmi tampak mengecimus melihat tatanan lapangan desa yang menurutnya tak selevel dengan gamis baru hijau neonnya. “Wah! Sudah datang saja kalian, semangat sekali, padahal hanya mau menonton layar tancap,” celetuknya sembari mengangkat gamisnya sebetis, tak mau ba

    Huling Na-update : 2024-12-30
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    28. Nasib Dara di ujung tanduk.

    Dara tersentak. Tangannya refleks membalik macbook yang menampilkan thumbnail video kiriman Delion dengan kasar. Jantungnya bertalu-talu saat mendengar suara familier menusuk gendang telinganya.Sialan! Inilah kenapa orang harus banyak hati-hati saat sedang senang, sebab ada banyak sekali hal yang bisa dengan mudah membalikkan keadaan. Seperti sekarang, Dara yang terlalu excited melihat penyelidikan Delion hingga ia melonggarkan kewaspadaan dengan tak mengunci pintu kamar, sampai akhirnya ada nenek dan bibinya yang hampir mengetahui sisi gelapnya.Dara berbalik dengan wajah kaku .“Oma? Tante Anjani? A-da perlu apa, ya?” tanyanya sembari menelan ludahnya gugup.“Bukan hal penting, sebenarnya. Tapi oma ingin minggu depan kamu mengosongkan jadwal pribadi untuk mengunjungi salah satu rumah sakit kita di pelosok. Nanti kamu berangkat bersama tante dan ibumu. Acaranya hari Sabtu dan Minggu kok,” kata Laksmi dengan senyum khas keibuannya.Dara mendesah lega dalam hati. “Baik, nanti aku p

    Huling Na-update : 2025-01-01

Pinakabagong kabanata

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    98. Kembali asing.

    “Kenapa?” tanya seorang pria yang tengah menikmati hidangan mewah di depannya dengan penuh khidmat.Perempuan yang ditanyai itu tampak tidak fokus dan menatap sang pria dengan pandangan bingung karena tak mengapa baik pertanyaa tadi.“Kenapa dengan raut wajahmu itu?” ulang pria berusia 40-an sembari menyangga kepalanya dengan tangan.Dara, selaku yang ditanya hanya menampilkan senyum tipis sekilas. “Tidak apa-apa,” katanya sembari menyandarkan tubuh lelahnya ke kepala kursi.Delion Sunarija melanjutkan acara makan yang tertunda itu dengan wajah santai. “Dengar, suasana hatimu bukanlah tanggung jawabku, kamu tahu itu, kan? Tanggung jawabku hanyalah mengungkap kebenaran yang semula tertutupi pintu rahasia. Dan kamu! Jangan menunjukkan raut semasam cuka itu di depanku.” Ayah satu anak itu langsung mendamprat Dara dengan ucapan nyelekitnya.Tak heran, dia adalah Delion Sunarija yang memang terkenal savage dalam berbicara kepada siapa pun tak terkecuali Dara. Tambahkan satu catatan, pria i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    97. Lupakan perasaan.

    Suasana Padang rumput yang semula teduh itu berubah menjadi panas ketika dua pasang manusia berbeda gender itu saling merasakan manisnya bibir masing-masing. Dara menutup netranya begitu Sagara memegangi wajahnya dengan lembut seolah-olah pria itu takut menyakitinya.Begitu keduanya kehabisan oksigen, mereka memutuskan untuk saling melepaskan diri dari belenggu manis itu. Dara mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Ketika Sagara kembali mendekat, praktis perempuan itu semakin membuka diri. Sesuatu yang lembut dan manis langsung menyapa bibir bulatnya. Pikiran Dara seketika hanya berisi gairah untuk terus mengeksplor rasa menyenangkan ini. Dara lupa akan tujuan utamanya, Dara lupa siapa dirinya selaku orang yang semula terancam. Dara lupa siapa Sagara, selaku orang yang mengancam posisinya. Di pikirannya, hanya ada naluri wanitanya yang minta dicintai.Namun, sekelebat bayangan William dan keluarganya yang tengah tersenyum mengejek ke arahnya seolah-olah menertawakan Dara karena sud

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    96. Kecupan manis

    ‘Jangan lupa bayaran untukku,’ ‘Kamu sudah memberi tahuku sebanyak tujuh kali, Delion. Berhenti merecokku, tak akan kukirimkan jika kamu terus mengirimkan pesan-pesan ini.’ ‘Iya, ini yang terakhir kalinya. Lagi pun, hari ini kamu ada kencan dengan Sagara, kan? Aku tak akan mengganggumu lagi. Nikmatilah ke can manismu Nona.’ “Dasar gila,” “Kamu mau ke mana, Dara? Akhir-akhir ini, Oma lihat setiap libur, kamu selalu keluar. Kamu ... ada pacar di luar sana kah?” “Bukan pacar, Ma. Aku memang sedang ada urusan penting di luar,” “Kalau kamu punya pacar, bawalah kemari. Siapa orangnya, dan di mana rumahnya? Biar kami bisa saling mengenal.” “Memangnya Mama belum mengenalnya? Bukankah sebelum Dara, mama malah lebih mengenal pacar Dara?” “Maksudnya siapa, Ndra?” “Siapa lagi? Memangnya Dara dekat dengan pria lain selain Sagara?” “Oh, jadi benar-benar dia,” “Nah itu dia!” “Kamu kemari untuk meminta izin mengencani perempuan Wijayakusuma. Apakah aku salah?” “Benar, saya i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    95. Menjadi tukang sayur.

    Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Itu artinya, para budak korporat sudah diperbolehkan melepaskan diri dari penatnya kerajaan, dan mengisi perut mereka dengan maka siang. "Hari ini, Bu Dara ingin makan siang dengan menu apa?” tanya perempuan yang berprofesi sebagai sekretaris manager marketing PT Juita Betari itu dengan nada sungkan.Dara yang sedang memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pusing yang menyerang, perlahan bangkit dari kursi kebesarannya. “Ayo, ke kantin saja,” ajaknya sembari melambaikan tangan dan berjalan mendahului sang sekretaris. “Akhir-akhir ini Bu Dara terlihat sangat sumringah, apakah saya salah menebak?” terka wanita berpakaian formal itu sembari mengikuti langkah atasannya.Dara kontan menghentikan langkahnya dan berbalik. “Benarkah?” tanyanya sambil memegangi wajahnya sendiri sebelum kemudian mengedikkan bahunya acuh tak acuh dan kembali berjalan. “Namanya juga hidup, akan ada masa senang dan sedihnya. Masa saya harus murung terus? Yang paling

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    94. Tak kunjung hamil

    “Kamu tak mau berbicara pada kita?” “Ampun!” Bugh! “Akan kupotong tanganmu jika tak beri tahu kami di mana letaknya barangnya,” “S-saya benar-benar tidak tahu. Saya bersumpah,” “Siapa di sana?!” “Sial,” “Pak!” “Nona Dara? Ada yang bisa dibantu?” “Ah ....” “Cincin saya jatuh di taman, saya sangat sedih, karena itu adalah hadiah dari ibu saya,” “Di bagian mana Nona menjatuhkannya?” “S-saya lupa, tapi saya tadi berputar-putar di seluruh taman, saya tidak bisa menduga-duga di bagian mana cincin saya jatuh,” “Baiklah, akan saya lihat,” “Tidak-tidak!” “Maaf?” “Maksud saya, kamu tidak bisa ke sana sendirian. Saya sangat berharap jika cincin itu ketemu sesegera mungkin. Jadi, kamu harus membawa temanmu. Paling tidak ....” “Lima orang! Bawa rekan paling tidak lima orang, dan dalam waktu lima menit, kembali saja meskipun belum ketemu. Ini sudah malam, akan saya cari tahu caranya besok, atau mungkin saya akan memilih mengikhlaskannya,” “Hati-hati, Pak,” “Dara? Kamu kenapa ke s

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    93. Siapa di sana?

    Dara berjalan dengan lesu memasuki rumahnya yang sunyi meskipun langit belum terlalu gelap. Hari ini ia harus rela lembur habis-habisan karena divisi yang dipimpinnya sedang menjalankan proyek baru. Begitu kakinya menapaki lantai marmer kediaman Wijayakusuma, sedikit kelegaan akhirnya merasuki relung hatinya. Jika sudah seperti ini, maka tak akan ada hal lain yang ia lakukan selain tidur hingga esok pagi. Duar! Suara ledakan yang lumayan keras langsung membentur gendang telinga janda kembang yang semula berjalan lesu itu. Mata yang awalnya terkantuk-kantuk itu langsung melek seketika sembari celingak-celinguk mencari sumber suara. “Ahh!” Teriakan histeris dari arah dapur langsung mengambil alih rasa penasaran Dara. Perempuan itu segera menuju ke sumber suara dan mendapati pria paruh baya tengah memakai helm dan mantel sedang berperang dengan ledakan-ledakan yang diciptakan karena kombinasi wajan, minyak panas dan daging baru keluar kulkas. Dara segera mendatangi pamannya yang tam

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    92. Mereka semua gila.

    Untuk sesaat Dara dibuat bergeming akan kabar yang dibawa ayah satu anak itu sebelum kemudian menyalak, “Delion! Kamu jangan bercanda, ya!” Terdengar decak sebal dari pria di seberang sana. “Look! Kalau kamu tidak mempercayai fakta ini, maka lihatlah sendiri semua bukti-bukti yang kukirimkan, biar kutahu mulutmu yang ceriwis itu masih berani mempertanyakan kredibilitas kerjaku atau tidak!" suruh Delion dengan nada sewotnya. Bagaimana bisa orang pemarah sperti Delion ini bisa menjadi private investigator? Dara yakin Delion pasti membuat para kliennya kabur gara-gara sikapnya yang menyebalkan ini. Kadang Delion akan kelewatan bercanda tak tahu tempat, tapi di sisi lain Delion juga sering serius di waktu-waktu bercanda. “Kenapa malah kamu yang marah? Hei! Aku hanya memperingatkan dirimu yang kelewat sering bercanda itu," kata Dara dengan penuh penekanan. Berurusan dengan Delion itu sama saja seperti menggenggam udara. Sampai kapan pun Dara tak pernah bisa tahu isi hati Delion yang rum

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    91. Yang Sri Rahmi sembunyikan

    Menyebalkan! Meskipun Dara berhasil membuat Namira Sana Soeroso, sang model catwalk, geram dan menjauh darinya dengan hati dongkol, itu tak serta-merta membuat Dara senang. Mungkin Namira akan menyenggolnya di media sosial seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada orang-orang yang menyinggungnya. Apakah Dara takut? Jawabannya antara iya dan tidak. Karena ucapan Sagara kapan hari tentang sikap aneh Namira dalam memilih musuh, Dara jadi percaya diri Namira tak akan berani menyentuhnya. Namun, tak ada yang tahu pasti bagaimana masa depan berjalan. Bisa saja Namira akan melakukannya karena Dara terlampau menggores harga dirinya. “Kamu kenapa, Dara?” tanya Sukma begitu melihat wajah putri semata wayangnya yang kusut sejak menuruni mobil. Dara yang sedang berjalan itu menghentikan langkah. “Iya, Ma?” tanya Dara tak mendengar pertanyaan sang ibu. Sukma menatap putrinya penuh penilaian. “Kamu terlihat cemberut sejak pulang, apa yang terjadi? Apakah ada hal buruk yang menimpamu hari in

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    90. Membungkam kesombongan Namira.

    Namira mengulurkan tangannya pada Dara. Hal seperti itu biasannya identik dengan sambutan ramah. Namun, dari sorot matanya, tak ada setitik pun ekspresi ramah. Malah, ada ekspresi sengak ditambah sekelumit ekspresi menghina yang perempuan semampai itu layangkan kepada Dara.Karena ingin menghargai sikap Namira, Dara pun berdiri untuk menyambut perlakuan Namira terlepas niat sebenarnya sang model papan atas yang belum ia ketahui.Dara tersenyum ramah dan menyambut angsuran tangan itu. "Kita berjumpa lagi. Senang bertemu denganmu,” katanya berniat kembali duduk. Namun, cengkeraman erat dari Namira membuat Dara mengernyit bingung akan perlakuan yang semula ramah dan sekarang berubah layaknya monster.Dara berusaha mencari maksud Namira dengan menatap netra tajamnya. janda kembang itu sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan, meskipun Dara sendiri memiliki tinggi 171 senti, tapi itu tak ada bandingannya dengan Namira Sana Soeroso yang tingginya mencapai 180 senti d

I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status