Home / Rumah Tangga / Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan / 13. Inilah Konsekuensi Balas Dendam!

Share

13. Inilah Konsekuensi Balas Dendam!

Author: Areum_bee
last update Last Updated: 2024-12-22 22:34:08

Delion memandang perempuan yang ia anggap adik itu dengan skeptis. “Sebenarnya apa maksudmu? Kamu tahu, aku adalah seorang PI terkenal, mangsaku bukan sembarang mangsa. Aku bahkan pernah menyelidiki pengusaha terkenal luar negeri, dan kamu?” Delion menunjuk Dara dengan sengit. “Kamu menyuruhku menyelidiki mantan suamimu? Prestiseku jelas akan jatuh!”

Dara mendengus. “Jangan salah! Mereka semua orang-orang manipulatif. Jika keluarga William ada di lingkaran sama seperti kita, aku yakin mereka akan menjadi lawan yang tangguh.”

Delion Sunarija menghela napas. “Dan? Kamu sudah sepenuhnya lepas dari mereka bukan? Beberapa hari yang lalu aku mendengar kabar perceraianmu dari istriku.”

Dara tak mengelak tentu saja, lagi pula istri Delion masih memiliki hubungan kekerabatan lewat Laksmi Wardana. “Kata siapa aku sudah terlepas dari mereka, baru saja kemarin! Indri, mengancam mantan asistenku di tempat kerjanya, aku tak punya pilihan selain datang, dan apa kau tahu apa yang terjadi? Dia! Cecung
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    14. Target Pertama

    Dara merasakan jantungnya melompat-lompat ketika ditatap Hendra penuh selidik.“A-ah! Aku tidak sengaja berjumpa dengannya, kami awalnya beramah-tamah sebentar, setelah mendengar kabar jika oma jatuh, dia langsung menawar untuk mengantarkanku kemari,” alibi Dara membuat Hendra mengangguk dan tersenyum tipis, namun entah kenapa Dara tak lekas merasakan kedamaian di hati kecilnya.Delion mendekat, ia angsurkan tangan penuh guratan maskulin itu kepada Hendra. “Bagaimana kabarmu, Mas Hendra?” tanyanya dengan nada ramah, dalam hati mencebik pada Dara yang tak lihai menutupi kegugupannya.Hendra membalas jabatan tangan itu dengan senyum tak kalah ramah. Ia tarik tubuh Delion hingga keduanya berpelukan ala lelaki.“Baik! Lama tidak berjumpa, aku dengar kamu selalu disibukkan dengan pekerjaanmu, bukankah sebuah anugerah besar keponakanku ini bisa bertemu denganmu?” kata Hendra disertai candaan yang malah membuat Dara semakin gelisah.“Sebenarnya ada apa dengan oma?” tanya Dara menyuarakan ra

    Last Updated : 2024-12-23
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    15. Rahasia besar mantan ayah mertua.

    Dara memandangi jam tangannya. Sudah waktunya ia kembali ke kantor setelah menghabiskan waktu makan siangnya di rumah sakit untuk menemani Laksmi. “Oma aku pergi dulu, panggil perawat atau pembantu jika membutuhkan sesuatu, jangan memaksakan diri lagi, nanti aku usahakan pulang lebih awal dan menemani oma,” kata Dara sembari membereskan alat makan Laksmi Wardana. Sang nenek tampak mengangguk patuh. “Hati-hati,” katanya ketika melihat Dara menjauh setelah mengecup sayang pipinya. Dara mengemudikan black swan menuju PT. Juita Betari dengan santai. Ketika lampu merah menunjukkan otoritasnya, wanita itu selalu mengotak-atik ponselnya, berharap ada kabar dari Delion yang bisa melegakan dahaga dendamnya. Ketika tak ada nama Delion di pop up notifikasinya, Dara hanya bisa menelan kekecewaannya diam-diam. Setelah memarkirkan mobilnya di basemen kantor, Dara segera turun dan terburu ke kamar mandi untuk mengosongkan kandung kemihnya. Ketika tengah mencuci tangan, dua karyawati tiba-tiba ma

    Last Updated : 2024-12-23
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    16. Sri Rahmi yang malang

    Dara merapikan rambut bergelombang sebahunya yang terkocar-kacir saat berolahraga pagi di taman rumah sakit Wijayakusuma yang asri. Setelah melakukan pendinginan, wanita ber-hoodie navy yang dipadukan dengan legging sport hitam selutut itu masuk ke lift, untuk mendatangi neneknya yang berada di kamar Naratama.“Kata Tante Anjani, Oma mau ubi bakar madu, aku sudah memberi tahu sopir, biar aku yang beli, di tempat langganan Oma,” celetuk Dara sebelum meneguk jus jeruknya. Ia mengotak-atik ponselnya guna menghubungi sang sopir.Wajah wanita senja itu langsung berbinar. “Kalau begitu cepat pergi! Sebelum habis!” serunya membuat sang cucu mengecimus sesaat.Dara berpamitan dengan Laksmi, tak lupa mengecup pipinya sebelum pergi mendatangi sopir yang saat ini sudah siap dengan kereta besinya. Membutuhkan waktu setengah jam untuk bisa sampai di tempat yang mereka tuju. Meskipun jam masih menunjukkan pukul delapan, antrean di tempat penjual ubi bakar itu sudah dipadati ratusan calon pembeli. D

    Last Updated : 2024-12-24
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    17. Dibohongi mantan!

    “Kenapa belakangan ini kamu tidak mengunjungi ku?” tanya wanita awal 40-an dengan nada merajuk.Sang lawan bicara kontan memeluk si wanita “Di rumahku sibuk, menantuku baru keguguran, tidak enak kalau aku keluar di saat berduka,” jawab sang pria sembari meraba-raba lekukan yang menggoyahkan iman itu.“Aku kesepian,” aku sang wanita dengan mata terpejam, menikmati sensasi yang tercipta dari tangan lihai pria di depannya. Sensasi yang tak pernah ia dapatkan dengan laki-laki mana pun.Pria paruh baya itu tersenyum menyaksikan ekspresi sang wanita yang berhasil membangkitkan gairahnya. Gairah yang sebenarnya selalu ia dapat dari istrinya, tapi pria itu memilih melampiaskan ke wanita lain.“Sekarang sudah tidak, kan?” tanya suara maskulin itu membuat sang wanita semakin mendesah.“Emhh ... sekarang sudah ada kamu yang menemani, Ohh ... kamu menginap di sini, kan?” tanya si wanita sembari menatap kekasihnya. Namun, sebuah raut bersalah tergambar jelas di raut sang kekasih. “K-kenapa?” tanya

    Last Updated : 2024-12-25
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    18. Awas ada mantan!

    Dara memutar tubuhnya yang sudah terbungkus dress hitam polos dengan decakan kagum. Model gaunnya yang asymmetrical neckline memperlihatkan setengah pundaknya yang seksi dan kokoh berkat pilates yang rutin ia jalani. Perempuan itu sengaja memakai anting dengan aksen ramai agar fokus orang-orang langsung ke wajahnya.Berbalikan dengan antingnya yang ramai, Dara memilih kalung sederhana berbandul batu ruby yang warnanya merah menyala selaras dengan warna merah dibibirnya. Wanita itu juga sengaja memakai kitten heel 5 senti berwarna merah serta clutch bag senada. Bolehkan Dara kagum pada dirinya yang tampak lebih dewasa ini?“Kita berangkat sekarang?” tanya Hendra yang sudah berpakaian rapi.Dara mengambil ponselnya. “Lalu mama?” tanyanya mengingat Sukma sudah pasti juga hadir.Hendra berjalan lebih dulu. “Mbak Sukma sudah berangkat dari tadi, dia kan pimpinan perusahaan, beda sama kita yang bisa datang akhir,” katanya sembari memeluk sang istri yang berpakaian ala ibu rumah tangga.“Ya

    Last Updated : 2024-12-25
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    19. Awal kehancuran Dara?

    Dara menatap sang mantan sama halnya melihat hantu. “K-kamu kenapa di sini?!” tanyanya dengan gusar.William tampak membuang napas kasar. “Bukankah aku yang harus bertanya? Kenapa kamu ada di sini? Tujuanku kemari jelas, aku bekerja sebagai office boy sekaligus merangkap sebagai pelayan khusus untuk malam ini,” jelas pria 31 tahun itu malah semakin membuat Dara gelisah.Dara berjalan menjauh. Niatnya kemari adalah untuk membersihkan bajunya. “Kamu tidak perlu mengurusi kehidupanku, Wiliam. Kamu tahu, kan? Kita sudah bercerai,” kata Dara sembari celingak-celinguk, berharap tak ada seorang pun yang memergoki mereka. Dara takut prestisenya sebagai pewaris Wijayakusuma hancur karena bersepi-sepi dengan office boy yang tak lain adalah mantan suaminya. Apalagi, di sini ada banyak kolega sekaligus rival perusahaan Wijayakusuma yang bisa saja memanfaatkannya. Sudah cukup Sukma menjauhinya, jangan sampai ibunya itu juga mengusirnya.“Dara ...,” ucap William sembari menahan langkah sang istri

    Last Updated : 2024-12-25
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    20. Bagai makan buah simalakama

    Dara menata sang kolega dengan napas tertahan. Bahkan lipstik merah maroon itu tak berhasil menyembunyikan raut gugupnya. Jantungnya seperti pindah ke perut, rasa-rasanya ada yang menahan kakinya hingga perempuan itu tak kuasa bergerak barang se-inci. Pria 36 tahun itu memandangi raut Dara. “Sepertinya kamu ada urusan penting, ya?” tanyanya sembari memasukkan ponselnya ke saku celana. Sagara menundukkan kepalanya sekejap. “Maaf mengganggu, saya tidak berniat menguping pembicaraan kalian.” Setelahnya, pria tegap itu berlalu menciptakan jarak antara dirinya dengan wanita semampai yang beberapa menit lalu berkenalan dengannya.“Dara!” panggil William dengan langkah tertatih-tatih.Melihat tubuh sang mantan mulai mendekat, Dara praktis berjalan cepat menghindar. Ia sudah kacau, tak berniat lagi berada di pesta mewah jahanam ini. Maka kembalinya ia di tempat acara adalah mencari sang paman untuk berpamitan.Sedang celingak-celinguk mencari wajah ramah sang paman, tiba-tiba ada seseorang

    Last Updated : 2024-12-26
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    21. Nasihat yang mulia Delion Sunarija.

    “Sebelumnya saya ingin mengucapkan terima kasih pada seluruh divisi pemasaran yang sudah mau memberikan saya kesempatan untuk memimpin rapat hari ini. Saya sudah membaca proposal dengan hati-hati, agar kita tetap berada dalam satu arah tujuan yang sama. Mari kita mulai dari Bu Dian, yang akan menjelaskan strategi pemasaran produk Nawasena beauty dan banyak produk obat-obatan herbal. Tolong jangan sungkan untuk menyampaikan ide atau komentar setelah presentasi selesai dilakukan. Dan tegur saya jika ada kesalahan dalam menanggapi.” Dara membuka rapat sebagai direktur divisi pemasaran dengan lancar. Berbagai divisi tampaknya memang sedang sibuk rapat sana-sini. Tak terkecuali divisi pemasaran yang bertanggung jawab atas strategi pemasaran sesuai dengan kondisi pasar, visi, misi serta sumber daya yang dimiliki perusahaan. “Baik. Terima kasih kepada Bu Dara. Kalau begitu saya akan memulai mempresentasikan proposal perencanaan secara terperinci ....” Setelah presentasi usai, forum disk

    Last Updated : 2024-12-27

Latest chapter

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    98. Kembali asing.

    “Kenapa?” tanya seorang pria yang tengah menikmati hidangan mewah di depannya dengan penuh khidmat.Perempuan yang ditanyai itu tampak tidak fokus dan menatap sang pria dengan pandangan bingung karena tak mengapa baik pertanyaa tadi.“Kenapa dengan raut wajahmu itu?” ulang pria berusia 40-an sembari menyangga kepalanya dengan tangan.Dara, selaku yang ditanya hanya menampilkan senyum tipis sekilas. “Tidak apa-apa,” katanya sembari menyandarkan tubuh lelahnya ke kepala kursi.Delion Sunarija melanjutkan acara makan yang tertunda itu dengan wajah santai. “Dengar, suasana hatimu bukanlah tanggung jawabku, kamu tahu itu, kan? Tanggung jawabku hanyalah mengungkap kebenaran yang semula tertutupi pintu rahasia. Dan kamu! Jangan menunjukkan raut semasam cuka itu di depanku.” Ayah satu anak itu langsung mendamprat Dara dengan ucapan nyelekitnya.Tak heran, dia adalah Delion Sunarija yang memang terkenal savage dalam berbicara kepada siapa pun tak terkecuali Dara. Tambahkan satu catatan, pria i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    97. Lupakan perasaan.

    Suasana Padang rumput yang semula teduh itu berubah menjadi panas ketika dua pasang manusia berbeda gender itu saling merasakan manisnya bibir masing-masing. Dara menutup netranya begitu Sagara memegangi wajahnya dengan lembut seolah-olah pria itu takut menyakitinya.Begitu keduanya kehabisan oksigen, mereka memutuskan untuk saling melepaskan diri dari belenggu manis itu. Dara mengatur napasnya yang tersengal-sengal. Ketika Sagara kembali mendekat, praktis perempuan itu semakin membuka diri. Sesuatu yang lembut dan manis langsung menyapa bibir bulatnya. Pikiran Dara seketika hanya berisi gairah untuk terus mengeksplor rasa menyenangkan ini. Dara lupa akan tujuan utamanya, Dara lupa siapa dirinya selaku orang yang semula terancam. Dara lupa siapa Sagara, selaku orang yang mengancam posisinya. Di pikirannya, hanya ada naluri wanitanya yang minta dicintai.Namun, sekelebat bayangan William dan keluarganya yang tengah tersenyum mengejek ke arahnya seolah-olah menertawakan Dara karena sud

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    96. Kecupan manis

    ‘Jangan lupa bayaran untukku,’ ‘Kamu sudah memberi tahuku sebanyak tujuh kali, Delion. Berhenti merecokku, tak akan kukirimkan jika kamu terus mengirimkan pesan-pesan ini.’ ‘Iya, ini yang terakhir kalinya. Lagi pun, hari ini kamu ada kencan dengan Sagara, kan? Aku tak akan mengganggumu lagi. Nikmatilah ke can manismu Nona.’ “Dasar gila,” “Kamu mau ke mana, Dara? Akhir-akhir ini, Oma lihat setiap libur, kamu selalu keluar. Kamu ... ada pacar di luar sana kah?” “Bukan pacar, Ma. Aku memang sedang ada urusan penting di luar,” “Kalau kamu punya pacar, bawalah kemari. Siapa orangnya, dan di mana rumahnya? Biar kami bisa saling mengenal.” “Memangnya Mama belum mengenalnya? Bukankah sebelum Dara, mama malah lebih mengenal pacar Dara?” “Maksudnya siapa, Ndra?” “Siapa lagi? Memangnya Dara dekat dengan pria lain selain Sagara?” “Oh, jadi benar-benar dia,” “Nah itu dia!” “Kamu kemari untuk meminta izin mengencani perempuan Wijayakusuma. Apakah aku salah?” “Benar, saya i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    95. Menjadi tukang sayur.

    Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Itu artinya, para budak korporat sudah diperbolehkan melepaskan diri dari penatnya kerajaan, dan mengisi perut mereka dengan maka siang. "Hari ini, Bu Dara ingin makan siang dengan menu apa?” tanya perempuan yang berprofesi sebagai sekretaris manager marketing PT Juita Betari itu dengan nada sungkan.Dara yang sedang memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pusing yang menyerang, perlahan bangkit dari kursi kebesarannya. “Ayo, ke kantin saja,” ajaknya sembari melambaikan tangan dan berjalan mendahului sang sekretaris. “Akhir-akhir ini Bu Dara terlihat sangat sumringah, apakah saya salah menebak?” terka wanita berpakaian formal itu sembari mengikuti langkah atasannya.Dara kontan menghentikan langkahnya dan berbalik. “Benarkah?” tanyanya sambil memegangi wajahnya sendiri sebelum kemudian mengedikkan bahunya acuh tak acuh dan kembali berjalan. “Namanya juga hidup, akan ada masa senang dan sedihnya. Masa saya harus murung terus? Yang paling

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    94. Tak kunjung hamil

    “Kamu tak mau berbicara pada kita?” “Ampun!” Bugh! “Akan kupotong tanganmu jika tak beri tahu kami di mana letaknya barangnya,” “S-saya benar-benar tidak tahu. Saya bersumpah,” “Siapa di sana?!” “Sial,” “Pak!” “Nona Dara? Ada yang bisa dibantu?” “Ah ....” “Cincin saya jatuh di taman, saya sangat sedih, karena itu adalah hadiah dari ibu saya,” “Di bagian mana Nona menjatuhkannya?” “S-saya lupa, tapi saya tadi berputar-putar di seluruh taman, saya tidak bisa menduga-duga di bagian mana cincin saya jatuh,” “Baiklah, akan saya lihat,” “Tidak-tidak!” “Maaf?” “Maksud saya, kamu tidak bisa ke sana sendirian. Saya sangat berharap jika cincin itu ketemu sesegera mungkin. Jadi, kamu harus membawa temanmu. Paling tidak ....” “Lima orang! Bawa rekan paling tidak lima orang, dan dalam waktu lima menit, kembali saja meskipun belum ketemu. Ini sudah malam, akan saya cari tahu caranya besok, atau mungkin saya akan memilih mengikhlaskannya,” “Hati-hati, Pak,” “Dara? Kamu kenapa ke s

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    93. Siapa di sana?

    Dara berjalan dengan lesu memasuki rumahnya yang sunyi meskipun langit belum terlalu gelap. Hari ini ia harus rela lembur habis-habisan karena divisi yang dipimpinnya sedang menjalankan proyek baru. Begitu kakinya menapaki lantai marmer kediaman Wijayakusuma, sedikit kelegaan akhirnya merasuki relung hatinya. Jika sudah seperti ini, maka tak akan ada hal lain yang ia lakukan selain tidur hingga esok pagi. Duar! Suara ledakan yang lumayan keras langsung membentur gendang telinga janda kembang yang semula berjalan lesu itu. Mata yang awalnya terkantuk-kantuk itu langsung melek seketika sembari celingak-celinguk mencari sumber suara. “Ahh!” Teriakan histeris dari arah dapur langsung mengambil alih rasa penasaran Dara. Perempuan itu segera menuju ke sumber suara dan mendapati pria paruh baya tengah memakai helm dan mantel sedang berperang dengan ledakan-ledakan yang diciptakan karena kombinasi wajan, minyak panas dan daging baru keluar kulkas. Dara segera mendatangi pamannya yang tam

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    92. Mereka semua gila.

    Untuk sesaat Dara dibuat bergeming akan kabar yang dibawa ayah satu anak itu sebelum kemudian menyalak, “Delion! Kamu jangan bercanda, ya!” Terdengar decak sebal dari pria di seberang sana. “Look! Kalau kamu tidak mempercayai fakta ini, maka lihatlah sendiri semua bukti-bukti yang kukirimkan, biar kutahu mulutmu yang ceriwis itu masih berani mempertanyakan kredibilitas kerjaku atau tidak!" suruh Delion dengan nada sewotnya. Bagaimana bisa orang pemarah sperti Delion ini bisa menjadi private investigator? Dara yakin Delion pasti membuat para kliennya kabur gara-gara sikapnya yang menyebalkan ini. Kadang Delion akan kelewatan bercanda tak tahu tempat, tapi di sisi lain Delion juga sering serius di waktu-waktu bercanda. “Kenapa malah kamu yang marah? Hei! Aku hanya memperingatkan dirimu yang kelewat sering bercanda itu," kata Dara dengan penuh penekanan. Berurusan dengan Delion itu sama saja seperti menggenggam udara. Sampai kapan pun Dara tak pernah bisa tahu isi hati Delion yang rum

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    91. Yang Sri Rahmi sembunyikan

    Menyebalkan! Meskipun Dara berhasil membuat Namira Sana Soeroso, sang model catwalk, geram dan menjauh darinya dengan hati dongkol, itu tak serta-merta membuat Dara senang. Mungkin Namira akan menyenggolnya di media sosial seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada orang-orang yang menyinggungnya. Apakah Dara takut? Jawabannya antara iya dan tidak. Karena ucapan Sagara kapan hari tentang sikap aneh Namira dalam memilih musuh, Dara jadi percaya diri Namira tak akan berani menyentuhnya. Namun, tak ada yang tahu pasti bagaimana masa depan berjalan. Bisa saja Namira akan melakukannya karena Dara terlampau menggores harga dirinya. “Kamu kenapa, Dara?” tanya Sukma begitu melihat wajah putri semata wayangnya yang kusut sejak menuruni mobil. Dara yang sedang berjalan itu menghentikan langkah. “Iya, Ma?” tanya Dara tak mendengar pertanyaan sang ibu. Sukma menatap putrinya penuh penilaian. “Kamu terlihat cemberut sejak pulang, apa yang terjadi? Apakah ada hal buruk yang menimpamu hari in

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    90. Membungkam kesombongan Namira.

    Namira mengulurkan tangannya pada Dara. Hal seperti itu biasannya identik dengan sambutan ramah. Namun, dari sorot matanya, tak ada setitik pun ekspresi ramah. Malah, ada ekspresi sengak ditambah sekelumit ekspresi menghina yang perempuan semampai itu layangkan kepada Dara.Karena ingin menghargai sikap Namira, Dara pun berdiri untuk menyambut perlakuan Namira terlepas niat sebenarnya sang model papan atas yang belum ia ketahui.Dara tersenyum ramah dan menyambut angsuran tangan itu. "Kita berjumpa lagi. Senang bertemu denganmu,” katanya berniat kembali duduk. Namun, cengkeraman erat dari Namira membuat Dara mengernyit bingung akan perlakuan yang semula ramah dan sekarang berubah layaknya monster.Dara berusaha mencari maksud Namira dengan menatap netra tajamnya. janda kembang itu sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan, meskipun Dara sendiri memiliki tinggi 171 senti, tapi itu tak ada bandingannya dengan Namira Sana Soeroso yang tingginya mencapai 180 senti d

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status