Home / Thriller / MERINDUKAN SURGA / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of MERINDUKAN SURGA: Chapter 1 - Chapter 10

21 Chapters

PERLAKUAN MERTUA DAN IPAR

“Alya! Gimana, sih, kamu?! Lihat nih, baju kesayanganku jadi bolong gara-gara kamu ceroboh!” bentak Siska. Meski dia lebih muda dan berstatus sebagai adik ipar, dia tidak pernah memanggil Alya dengan sebutan ‘Kakak atau Mbak’, kecuali di depan Yusuf—Abangnya.Alya segera berlari ke ruang laundry. Dirinya dibuat bingung, sebab ibu mertuanya juga kerap kali berteriak memanggilnya untuk menyelesaikan pekerjaan di dapur. Sementara Siska, meminta untuk disetrikakan baju kerjanya.“Maaf, Sis. Aku lupa, soalnya tadi mama ….”“Apa? Mau nyalahin mama lagi? Kamunya aja yang kerja nggak becus!” Siska mendorong bahu Alya dengan kasar. “Pokoknya aku nggak mau tahu, kamu harus ganti bajuku sama persis kayak gini, paham?!” sentak Siska dengan mata melotot.“Iya ….” Alya menyahut dengan kepala menunduk.“Sekarang setrikain lagi baju yang lain. Buruan!” Suara Siska bagaikan petir yang menggelegar di pagi hari. Perempuan dengan potongan rambut bob itu masuk ke dalam kamar mandi dengan membanting pintu.
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

PINDAH KE DESA

“Kalau itu masalah perusahaan, Yusuf akan menyerahkan semuanya pada Siska. Apa mama akan setuju?”Siti terdiam. Sejak tadi dia memprotes keputusan anaknya untuk pindah ke desa. Namun, ketika dia mengatakan akan menyerahkan semuanya pada Siska, Siti berpikir kembali.“Tapi, Siska belum berpengalaman, Suf. Apa kamu yakin akan pergi dari rumah demi perempuan ini?” Siti menunjuk menantunya.“Perempuan ini? Dia istriku, Ma. Tolong hargai Alya sedikit saja. Apa tidak cukup selama ini mama dan adik-adik selalu menyakitinya?”Siti melirik tajam pada Alya. Kini, dia tidak perlu menyembunyikan rasa bencinya lagi di depan Yusuf. Saat tadi Yusuf pulang terburu-buru dan berlari ke belakang halaman untuk menolong istrinya, Siti terkejut dan tak mampu menjelaskan apa pun.“Mama nggak tahu kalau dia pingsan,” ucap Siti berbohong.Namun, Yusuf menunjukkan bukti rekaman CCTV dan semua perbuatan keluarganya tidak bisa dielakkan lagi sebelum akhirnya membawa Alya ke rumah sakit. Cukup lama Alya dibiarkan
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

PESONA SANG SUAMI

“Kamu mau ke mana, Sayang?” tanya Yusuf ketika melihat istrinya membawa cake buatannya keluar rumah.“Aku mau ke rumah Salma, Mas. Mau perkenalan sekalian jenguk neneknya. Bagaimana pun juga, dia kan, tetangga kita, Mas.” Alya menjawab sambil merapikan hijabnya.Yusuf meletakkan ponselnya yang sejak tadi dimainkan untuk memantau perusahaan yang sekarang dipegang oleh Siska. Pria dengan janggut tipis itu mendekati sang istri.“Kamu lupa apa yang dikatakan Bi Wahyuni tadi siang?”Alya tersenyum manis. “Mas, Salma itu mirip denganku. Dia seperti itu karena merasa kesepian. Seseorang yang yang bersikap dingin dan misterius, biasanya banyak menyimpan rasa sakit yang hanya bisa dipendam, sebab setiap dirinya berbicara tidak pernah didengar.”Yusuf menghela napas. Matanya tertuju pada rumah kecil yang berdinding papan kayu dengan atap yang sudah terlihat tua. Halamannya gersang, tidak ada bunga atau pohon di dekatnya. Hanya rumput liar yang tumbuh di sekitar halaman.“Tapi kamu hati-hati, Sa
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

IZINKAN AKU

“Maaf, Mas. Sa-saya nggak sengaja,” ucap Salma yang terkejut ketika tak sengaja menabrak Yusuf yang baru membuka pintu dan tidak menyadari kalau Salma sejak tadi berdiri di depan pintu rumahnya.Hari telah berganti. Salma terpaksa datang berkunjung atas perintah neneknya.“Mas .… ada apa?” Alya yang masih berada di dapur, berjalan cepat ke depan saat mendengar suara seorang perempuan.“Salma?” Alya terbelalak ketika melihat Salma mengelap baju Yusuf bagian dada yang terkena tumpahan kuah gulai yang dibawa Salma.Gadis bermata kecoklatan itu segera menghentikan kegiatannya, begitu pun Yusuf yang segera menjauh.“Ma-maaf. Saya tidak sengaja menumpahkan kuah ini ke bajunya Mas Yusuf. Saya ke sini mau mengantar sayur daun singkong gulai buatan nenek.” Salma menjelaskan dengan raut bersalah. Matanya berkali-kali menatap Alya dan Yusuf bergantian.Alya tersenyum simpul. “Nggak apa-apa, Salma. Yuk, masuk! Mas, kamu ganti baju dulu kalau mau ke rumah Paman Didi.”Yusuf mengangguk. Dia tak ban
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

TOLONG AKU

“Sayang …. kamu kenapa? Kok tiba-tiba jadi pendiam?” tanya Yusuf yang sejak tadi memperhatikan istrinya.Alya tidak mendengarkan pertanyaan suaminya. Dia yang tengah menuangkan air minum ke dalam gelas, tak sadar jika air di dalam gelas itu sudah penuh dan tumpah.“Sayang …. airnya .…” Yusuf yang sejak tadi duduk di kursi meja makan sambil menikmati cemilan sore, bergerak cepat menyadarkan istrinya yang tengah melamun.“Astaghfirullah ….” Alya segera membereskan kekacauan yang dia buat.Yusuf dengan sigap membantu. “Biar aku aja, Sayang,” ucap Yusuf seraya merebut kain lap dari tangan Alya.Perempuan dengan paras teduh itu berdiri terpaku menatap suaminya yang sibuk membersihkan meja dapur.“Ayo, Sayang. Duduk dulu!” Yusuf membawa istrinya duduk di kursi meja makan. “Hari ini kamu berbeda. Tidak ceria dan suka godain aku kayak biasanya. Ada apa? Cerita, dong!”Alya menatap suaminya dengan raut sedih. “Mas, bagaimana kalau ternyata aku nggak bisa memberikanmu anak?”Yusuf terbelalak. “
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

JANGAN SEPERTI IBUMU

“Nenek nggak setuju!” Suara Nek Minah meninggi. Ini pertama kalinya dia membentak cucu tersayangnya.Raut kemarahan neneknya membuat Salma seketika menunduk. “Bagaimana bisa kamu mencintai suami orang, Nduk? Sadar! Jangan bikin malu Nenek!” Nek Minah berujar lirih.Dirinya dibuat terkejut ketika malam setelah isya, Salma berterus terang ingin meminta restu agar dirinya menikah dengan Yusuf—suami Alya yang juga tetangga barunya.“Apa aku salah jatuh cinta sama Mas Yusuf, Nek?” tanya Salma dengan suara terisak.Mata Nek Minah terbuka lebar. “Jelas salah, Nduk! Itu dosa besar! Apa kamu mau jadi pelakor? Nenek membesarkan kamu dengan panduan agama! Kenapa setelah dewasa kamu malah seperti ini?” tegas Nek Minah.Di tangannya masih tergantung sajadah dan mukena lusuh yang sering digunakan untuk salat ke masjid.“Meski kita miskin, tak semestinya kamu merebut suami orang yang saat ini kamu pandang dari hartanya, Salma. Nenek kecewa sama kamu!” Nek Minah hendak meninggalkan kamar Salma.Gadi
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

JANGAN PERGI

Langit biru perlahan berubah jingga. Suasana sore yang hangat dan harum pepadian merebak memberikan aroma nyaman. Yusuf masih berada di kebun apel yang dikelola Paman Didi saat Alya menelepon dengan suara panik.“Mas, cepat pulang!”“Ada apa, Sayang?” Yusuf menatap Paman Didi yang penasaran ketika melihat ekspresi keponakannya itu.“Salma hilang. Neneknya sekarang ada di rumah kita,” beritahu Alya.Yusuf menyugar rambutnya. Dia dibuat bingung oleh ucapan istrinya.“Terus, apa masalahnya dengan kita, Sayang?”“Mas, tolong bantu cari Salma. Kamu pulang sekarang, ya!” pinta Alya dengan suara memohon.Saat Nek minah pulang dari sawah setelah seharian bekerja sebagai buruh tani, tiba-tiba Salma sudah tidak ada di rumah. Dia meninggalkan surat di atas tempat tidurnya ketika Nek Minah membuka kamar gadis itu.“Tadi malam nenek memarahinya, Nak,” beritahu Nek Minah pada Alya.Alya mengusap punggung wanita tua itu dengan lembut, seraya memberinya rasa tenang.“Maafkan, nenek. Semua salah nene
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

KEPUTUSAN

“Mas Yusuf, jangan pergi ….” panggilnya dengan suara serak dan lirih.Yusuf membalik badan. Matanya tertuju pada tangan lemah Salma yang berusaha menahannya.“Salma .…” Yusuf mendekat, berdiri di sisi tempat tidur.“Jangan pergi, Mas. Salma takut.” Dia memohon.Alya dan Nek Minah telah berdiri di belakang Yusuf. Keduanya menyaksikan bagaimana Salma memohon sambil memegang tangan pria bertubuh tegap itu.“Nak, kamu sudah sadar?” Nek Minah mendekat dan memeluk cucunya.Yusuf segera mundur, menghampiri istrinya yang tengah tersenyum getir.“Sayang, aku nggak bermaksud .…” Yusuf setengah berbisik, berusaha menjelaskan sesuatu yang mungkin membuat istrinya salah paham dengan apa yang dilihatnya barusan.Alya segera menggelengkan kepalanya, lalu meletakkan jari telunjuknya di depan bibir. “Sssttt .… aku baik-baik aja, Mas.”“Selamat sore, saya dokter Anisa yang akan memeriksa pasien.” Seorang perempuan berhijab lengkap dengan jas putihnya tersenyum ramah. “Permisi, saya periksa dulu,” ucapn
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

IKHLAS

“Kondisi Salma sepertinya tidak baik-baik saja. Mungkin luka di tubuhnya mudah disembuhkan, tapi kondisi mentalnya .…” Dokter Anisa menjeda ucapannya.Alya mengerutkan kening. “Salma kenapa, Dok?”“Saya tidak bisa secara rinci menyimpulkan, semestinya kita harus rujuk Salma ke Psikiater. Dari luka-luka yang dialami Salma, sepertinya dia mengalami penyiksaan atau kekerasan, dan juga cara dia menatap orang asing yang tampak sangat ketakutan. Tubuhnya merespon dengan gemetar dan mencoba untuk bersembunyi. Apa Mbak Alya tahu sesuatu?”Alya terdiam, sama sekali tidak terpikir apa pun di benaknya, tentang Salma yang banyak menyimpan rahasia. Lalu, ungkapan Salma tentang seseorang yang mengancamnya kembali terngiang.‘Mungkinkah perbuatan orang itu?’ tanyanya dalam hati.“Saya nggak tahu apa-apa, Dok,” jawab Alya.“Bagaimana dengan calon suaminya itu? Apa mereka sering bertengkar atau dia pernah berbuat kasar pada Salma?” Pertanyaan Dokter Anisa mengejutkan Alya. Dia terbatuk karena tersed
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

KECEWA

Awan mendung seketika menaungi langit Desa Pandan yang sebelumnya terlihat cerah dengan awan putih dan sinar mentari yang menyatu menghangatkan setiap insan di bumi.Kebahagiaan dan kebebasan Salma sudah di depan mata. Namun, tiba-tiba saja Rico datang saat Yusuf hendak mengucapkan ijab kabul untuknya.“Kamu! Orang baru di kampung ini! Jangan lancang!” tunjuk Rico pada Yusuf dengan dada naik turun, napasnya terengah penuh emosi. Sepertinya dia datang ke masjid dengan berlari.Semua orang mengalihkan mata pada Rico. Pria dengan celana jeans yang robek di bagian lutut itu mendekati Salma dan menarik tangannya dengan kasar.“Ikut aku!” hardik Rico.Salma meraung kesakitan. Dia menangis meminta belas kasih.“Lepaskan Salma, Rico! Apa yang kamu lakukan!” Nek Minah tak kalah memberang, melihat cucu kesayangannya disakiti.“Salma ini milikku! Nggak boleh ada yang merebutnya!” Rico berujar dengan suara keras menggelegar di dalam masjid yang hanya dihadiri beberapa warga saja sebagai saksi.“P
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status