Home / Thriller / MERINDUKAN SURGA / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of MERINDUKAN SURGA: Chapter 31 - Chapter 40

50 Chapters

PELARIAN

“Bos, kami sudah menemukan sopirnya,” ucap salah satu anak buah Wahyu dari seberang telepon dengan nada tergesa-gesa. “Tapi dia sendian, kami tidak menemukan istri Pak Didi di mobil itu.”Supir mobil pembawa pasokan sayur hasil panen di kebun milik Didi, berhasil dihadang oleh dua anak buah Wahyu. Pria bertubuh kurus itu awalnya mengebut karena mengira dikejar oleh kelompok perampok. Namun, ketika dia berhenti, dua pemuda bertubuh kekar menanyakan Wahyuni.“Wahyuni? Siapa itu? Saya nggak tahu! Lepaskan saya!” pekik si Supir, memohon dan ketakutan ketika salah seorang pria menahan kedua tangannya be belakang.Salah satu pria langsung memeriksa mobil dan seluruh bawaan. Namun, Wahyuni tidak ditemukan. Lalu, mereka berdua pergi begitu saja. Si Supir pun melanjutkan perjalanan dengan rasa trauma.“Sendirian? Kau yakin?” tanyanya dengan suara rendah dengan nada curiga. Dia menatap Didi yang tengah menikmati kopi panas di meja ruang tamu.Dua orang anak buah Wahyu setia berdiri di sisi Wahy
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

BUKTI

“Tolong! Ada orang terluka di mobil saya!” seru Yusuf kepada para perawat yang berada di IGD. Setibanya tadi di rumah sakit, Yusuf langsung bergegas masuk. Rico semakin pucat dan sedikit menggigil, dia hampir tak sadarkan diri. Para petugas medis langsung sigap membawa brankar untuk memindahkan Rico ke ruang IGD. Sambil mengikuti dari belakang, Yusuf tak bisa berhenti memikirkan apa yang harus dilakukan setelah ini. Seketika dia teringat Alya dan Salma. Suara mengaji sudah diputar di masjid, menandakan sebentar lagi akan azan subuh. Yusuf menunggu di balik tirai ketika Rico di pindahkan sambil menunggu dokter datang memeriksa. Dia sibuk melihat ponselnya. Tak ada pesan ataupun panggilan.“Aneh. Nggak mungkin mereka belum bangun. Kenapa mereka nggak ada yang menghubungiku?” gumam Yusuf.Di dalam IGD, dokter yang bertugas segera menghampiri Rico dan memeriksa konsidinya. Yusuf ikut masuk untuk mengetahui keadaan Rico. Kening dokter itu berkerut saat melihat luka di pergelangan kaki R
last updateLast Updated : 2024-12-24
Read more

HARUS BERGERAK CEPAT

Malam ketika Yusuf pergi diam-diam untuk menyelamatkan Rico, dia mengira istrinya sudah tidur lelap. Tanpa dia ketahui, Salma yang tidak bisa tidur melihat mobil meninggalkan rumah, begitupun dengan Alya. Dia sangat khawatir dan tidak dapat menebak apa yang terjadi. Salma membuka pintu kamar untuk mengambil air minum ke dapur. Mendengar pintu kamar Salma terbuka, Alya ikut keluar.“Loh, Mbak Alya?” Salma terkejut, dia mengira Yusuf pergi terburu-buru dengan mobilnya karena membawa Alya ke rumah sakit. “Mbak bukannya ….” Salma menunjuk pintu keluar.Alya menggeleng dengan ekspresi cemas. “Mbak baik-baik aja, Salma. kamu lihat Mas Yusuf pergi tadi?”Salma mengangguk.“Apa dia memberitahumu mau pergi kemana?” tanya Alya.Salma tersenyum tipis. “Mana mungkin Mas Yusuf memberitahu Salma, Mbak.”Alya menggenggam tangannya sendiri. tubuhnya yang masih demam terasa sedikit menggigil.“Mbak, kelihatannya Mbak Alya nggak baik-baik aja. Salma telepon Mas Yusuf, ya. Kita ke rumah sakit aja,” uca
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

KABAR BAHAGIA

Angin malam yang dingin tak mampu membuat redup suasana tegang yang terasa panas. Paman Didi menjelaskan rencananya untuk menolong Yusuf pada semua orang yang ada di sana.“Tapi, sepertinya keadaan Mbak Alya sedang nggak baik, Pakde. Demamnya semakin naik,” ucap Salma setelah menyentuh pipi Alya yang kemerahan.Arif diperintahkan untuk meminjam mobil Pak RT dengan alasan ada keluarga yang sakit. “Kalian pergi ke rumah sakit Mutiara Kasih yang ada di dekat kantor polisi.” Paman Didi memberi instruksi. “Arif, saya titip mereka.”Arif mengangguk. Paman Didi berpamitan pada istrinya untuk kembali pulang dan bersiap membantu Yusuf. Sementara itu, Alya tidak banyak banyak bicara. Sejak tadi dia memijat kepalanya yang semakin berdenyut. Wajahnya semakin pucat, tubuhnya lemas tak bertenaga. Alya semakin drop setelah mendengar penjelasan Paman Didi dan Arif bahwa Yusuf sedang melakukan misi penyelamatan untuk Rico yang terbilang berbahaya. Wahyu tidak akan memberi ampun bagi penyusup atau or
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

INIKAH AKHIR?

“Apa aku terlambat?” gumamnya sambil memperhatikan apa yang dilakukan oleh Wahyu dan anak buahnya kepada Didi.Salma melangkahkan kakinya menuruni kebun karet yang tanahnya dipenuhi dengan akar pohon. Dia tersandung dan hampir tersungkur ketika terburu-buru. Seekor kunang-kunang berkelip-kelip mendekati Salma. Sejenak Salma tersenyum, seolah mendapat kekuatan.Dia melanjutkan langkahnya dengan perlahan dan tenang. Di dalam hatinya tidak pernah terlepas menyebut nama Allah.Air matanya menetes ketika teringat betapa banyak dosa yang menyelimuti dirinya. Dia pernah menyesal terlahir ke dunia sebagai anak perebut suami orang. Dia pernah memanfaatkan Rico sebagai kambing hitam. Dia juga telah merebut surga seorang Alya, wanita yang sangat baik dan berhati lembut. “Mungkin ini akhirku,” ucap Salma ketika sudah berada di depan pagar kawat besi yang mengelilingi komplek kilang sekaligus rumah Wahyu.Dari jarak sekitar seratus meter, dia bisa melihat gerombolan orang itu membawa Didi menuju
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more

PENUTUP BABAK KELAM

“Sidang dengan terdakwa Wahyu dinyatakan dibuka. Terdakwa Wahyu, anda didakwa melakukan kekerasan terhadap istri anda, Lisna, melakukan penggelapan harta, penyek4pan dan anc4man keker4san terhadap pihak lain. Bagaimana anda menanggapi dakwaan ini?”Di ruang sidang yang dipenuhi pengunjung, suasana tegang menyelimuti setiap sudut ruangan. Wahyu telah berdiri di hadapan hakim dengan tatapan dingin dan tak acuh. Ia dituduh menyalahkgunakan kekuasaannya untuk menguasai keluarganya, memperlakukan mereka dengan kej4m dan bahkan berniat membalas dendam kepada pihak lain atas masa lalunya yang ia anggap belum selesai.Selama bertahun-tahun, Wahyu tidak hanya merampas harta milik istrinya, tetapi juga mengu-rungnya di rumah dan menyiksanya secara fisik serta psikologis. Istrinya hidup dalam ketakutan tanpa kebebasan dan terisolasi dari dunia luar. Tidak cukup sampai di situ, Wahyu juga diketahui meng-urung Rico—selaku anak tirinya karena mencoba melawan, mencoba menggagalkan rencana balas den
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

SEMUA DEMI KAMU

“Assalamu’alaikum, Mbak.” “Wa’alaikumsalam, adik Mbak yang ganteng. Ada apa? Tumben nelepon, biasanya juga kalau dichat males banget balesnya,” sahut Alya dengan raut senang ketika menerima telepon dari adiknya—Aldi.Aldi menarik napas sejenak. Jantungnya berdegup tak karuan ketika ingin menyampaikan sesuatu. “Dek … Ada apa? Kok kayak lagi tarik napas panjang, gitu?” Kening Alya berkerut.“Sebenarnya kami sedang dalam perjalanan menuju rumah Mbak Alya yang baru. Ibu mau kasih kejutan, rencananya mau datang diam-diam. Tapi ….” Aldi tak meneruskan ucapannya.“Tapi apa, Dek?” Perasaan Alya mulai tak enak.“Ibu masuk rumah sakit, tiba-tiba asmanya kambuh.”“Astaghfirullah ….” Alya menutup mulutnya. Dia sangat khawatir dengan keadaan sang ibu. “Sekarang di rumah sakit mana?” Rasa bahagia yang awalnya disampaikan Aldi bahwa keluarganya akan berkunjung sambil memberinya kejutan, kini berubah menjadi perasaan sedih.“Nggak jauh dari Desa Pandan, tapi harus keluar kecamatan, Mbak. Kami di R
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

HANYA KASIHAN

Jingga samar cahaya matahari pagi menyapa, namun tak mampu mengusir bayang-bayang kesedihan yang menyelimuti hati Alya. Aroma tanah basah dan dedaunan yang berembun mengiringi perjalanan pagi ini.Salma akhirnya ikut bersama Alya dan Yusuf meski sudah berkali-kali dia menolak dan meminta untuk tetap tinggal di rumah saja.“Jangan, Salma. Mbak khawatir kalau kamu sendirian di rumah.” Alya menyentuh bahu madunya.Wajah Salma terlihat tidak ramah. Sikap dinginnya seolah kembali menyambut Alya saat pertama kali bertemu.“Nggak ada yang perlu dikhawatirkan lagi, Mbak. Semua masalah hidup saya sudah hilang,” jawab Salma dengan senyum tipis yang dipaksa.“Mas, gimana?” Alya menoleh pada Yusuf, meminta pendapat, karena yang dikhawatirkan Alya saat ini adalah kondisi Salma yang tengah mengandung. Dia tidak ingin Salma sendirian jika suatu saat tiba-tiba dia merasakan sakit, mual atau keinginan mengidamnya.“Salma, ikut saja dengan kami. Kamu bisa menunggu di mobil dan istirahat sembari menungg
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

TAK ASING

“Saya mamanya Yusuf, suami dari kakak kamu!” kata Siti dengan nada sewot ketika menelepon Aldi di hari pertama dia tiba di Desa Pandan. Dia mengambil kesempatan ketika semua orang tidak ada di rumah.“Oh, iya. Ibu. Assalamu’alaikum ….” sahut Aldi dengan ramah.“Ibu? Panggil saya tante!” sergah Siti, tak suka.“I-iya tante.”“Udah, saya nggak mau basa-basi. Langsung saja ya, saya mau kasih tahu kalau anak saya, Yusuf, sudah menikah lagi dengan gadis lain, karena kakakmu belum bisa memberikan saya cucu sampai sekarang!” cerocos Siti.“Maksudnya?” Aldi bukan tidak paham, dia hanya terkejut mendengar berita itu.“Kalau nggak percaya, tanya aja sama kakakmu!” Siti menekan tombol merah mengakhiri panggilan begitu saja.Sejak saat itu, Aldi tak langsung bertanya pada kakaknya karena dia tahu, kakaknya pasti masih ingin menyembunyikan hal ini dari keluarganya. Itulah sebabnya hari ini, dia ingin membawa ibunya datang berkunjung dan melihat sendiri bagaimana mereka menyimpan rahasia itu, terut
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

CINTA PERTAMA

Dua tahun lalu …Terik matahari membuat Salma tak sanggup melanjutkan perjalanan. Dia duduk di sebuah bangku halte sambil menyeka keringat. Rasa haus menyiksa tenggorokan. Ia merogoh tas selempangnya, mencari dompet berbahan kain yang yang ditarik serut, buatan neneknya.“Astaghfirullah ….” Salma panik. Benda yang ia cari tidak ada. Dompet dan ponsel jadul kenang-kenangan orang tuanya juga lenyap. Dia menuang semua isi tas, hanya ada tisu wajah ukuran kecil dan juga mukena travel berbahan parasut yang terlipat rapi di dalam tempatnya.“Ya Allah ….” keluh Salma. Dia menyadari tasnya sudah robek di bagian bawah, seperti bekas disayat oleh benda t4jam.Salma menangis seketika. Di tengah kota yang panas dan baru pertama kali dia pergi seorang diri, uang berjumlah dua ratus ribu hasil kerja keras neneknya bertani untuk pegangan saat Salma nekat mencari kerja, kini lenyap.Dia ingin membuat neneknya berhenti berburuh tani dan menikmati hari tua. Dia ingin bekerja dan menghasilkan uang bany
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
PREV
12345
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status