“Argh... sial!” Aldrich mengeluarkan geraman tertahan, matanya yang awalnya terpaku pada bibir Valerie, kini beralih ke tangan wanita itu. Valerie menatap Aldrich dengan sorot mata nakal yang menggoda. Sesekali, dengan sengaja, ia memberikan tekanan lembut pada bagian sensitif Aldrich, membuat pria itu kembali mengerang. Aldrich menutup mata dengan gigi rapat. “Jangan bermain-main denganku, babe,” desis Aldrich dengan suara serak, penuh gejolak. Valerie terkekeh, “Bermain seperti apa?” tanyanya polos, “Seperti ini?” Tambahnya, tangannya dengan lihai membuka gesper celana Aldrich, lalu perlahan menurunkan resletingnya. Matanya fokus, dan Aldrich segera menahan tangan Valerie saat wanita itu hampir membebaskan bagian tubuhnya yang sudah tegang sempurna. “Aaa!”Tanpa banyak bicara, Aldrich mengangkat Valerie dengan gerakan cepat, menggendongnya seperti koala. Dengan tergesa, ia membuka pintu ruang rahasia. Valerie, yang melihat kegugupan Aldrich, hanya bisa tertawa kecil. “Kau ter
Last Updated : 2025-02-13 Read more