Home / Romansa / Jebakan Cinta Sang Pewaris / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Jebakan Cinta Sang Pewaris : Chapter 121 - Chapter 130

148 Chapters

Chapter 121 [TIDAK PUNYA HATI UNTUK DISAKITI]

“Oh, jadi mall tadi benar-benar milikmu?” tanya Valerie, tiba-tiba teringat perkataan Aldrich saat di butik Elizabeth tadi.Aldrich yang fokus mengemudi menatap sekilas pada Valerie. Dia tersenyum tipis. "Hanya salah satu properti milik keluarga," katanya santai dengan bahu terangkat.Mulut Valerie membentuk huruf ‘O’. Tapi melihat betapa mewahnya kehidupan Aldrich, dia tak heran jika pria itu sangat kaya. Bahkan bisa sesukses itu di usianya yang baru tiga puluhan.“Bagaimana? Kau tertarik untuk jatuh cinta padaku?” canda Aldrich, mengerling genit.Perut Valerie serasa dikocok-kocok. Dia merasa mual. Buru-buru Valerie memasang wajah jijik yang dibuat-buat.Melihat itu, Aldrich pun memasang wajah sakit hati yang dibuat-buat. “Padahal aku tampan dan sempurna,” keluhnya.Valerie menyetujui perkataan Aldrich barusan. “Ya, untuk ukuran gigolo, kau memang sempurna.” katanya, mengangguk-angguk kecil.Aldrich mencibir, mengingat pertemuan pertama mereka di Paris. Mau tak mau, keduanya pun ter
last updateLast Updated : 2025-01-31
Read more

Chapter 122 [TIDAK PUNYA MASA DEPAN]

"Ah, kasurku yang empuk!"Valerie menjatuhkan dirinya ke atas ranjang dengan penuh kepuasan, membiarkan tubuhnya tenggelam dalam kelembutan kasurnya yang sudah lama tak ia tiduri. Beberapa hari terakhir, ia terlalu sibuk di mansion Aldrich sehingga jarang pulang ke apartemen.Matanya melirik sekilas ke jam di dinding. 17.30. Masih ada beberapa jam sebelum pesta yang diadakan ayahnya dimulai.Pesta ulang tahunnya yang ke-24. Sekaligus pengumuman pertunangannya dengan Aldrich.Valerie mendesah, awalnya ia tidak terlalu bersemangat menghadiri acara itu. Namun, mengingat siapa saja yang akan datang, terutama Charlos dan Jennifer, senyum licik langsung tersungging di wajahnya."Bagaimana ekspresi mereka nanti, ya? Apakah Charlos akan menyesal?" gumamnya sambil tersenyum penuh arti.Charlos. Lelaki yang pernah menjadi bagian dari hidupnya selama beberapa tahun. Hubungan mereka dulu terlihat stabil di mata orang lain, tapi pada kenyataannya, Charlos mengkhianatinya.Valerie masih ingat bagai
last updateLast Updated : 2025-02-01
Read more

Chapter 123 [BENCI BERBAGI]

"Aldrich."Aldrich menoleh, dan mendapati Valerie berdiri di depannya. Wanita itu tampak mempesona dalam balutan gaun mermaid dusty pink. Untuk beberapa detik, Aldrich terdiam, pria itu bahkan hampir meneteskan liurnya sendiri. Membuat Valerie terkekeh, lalu berjalan mendekat ke arah Aldrich dan langsung menggandeng tangan pria itu."Matamu hampir keluar, Tuan," bisik Valerie geli.Aldrich mengusap kasar wajahnya, "Sial, babe. Kau seksi sekali, rasanya aku ingin menyeretmu masuk kembali ke apartemen. Kau benar-benar menggoda. Aku tak rela kau dilihat pria lain di luar sana," katanya dengan satu tarikan napas.Valerie mendecih, lalu Aldrich pun membukakan pintu untuknya."Sayang sekali, kau harus berbagi keindahanku dengan semua tamu malam ini," ujar Valerie menggoda.Gantian Aldrich mendecih sambil menyalakan mesin mobil. "Sial. Aku benci berbagi.""Silakan, Tuan Putri." Aldrich berkata lagi.Malam ini, Aldrich menggunakan setelan jas dusty pink dengan potongan tailored-fit yang semp
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Chapter 124 [MEMPERMALUKAN]

“Akhirnya kamu datang juga, sayang.”Bastian berkata dengan nada puas, tatapannya bergantian antara Valerie dan Aldrich. Ia kemudian menepuk pundak Aldrich dengan akrab, menandakan persetujuan dan rasa hormatnya.“Acaranya belum dimulai, karena memang pemeran utamanya belum datang.” Bastian menambahkan dengan senyum penuh arti.Di seberang ruangan, Jennifer yang tengah bercakap dengan Charlos langsung membelalak marah saat melihat interaksi itu.Wanita itu berdiri anggun dengan gaun off-shoulder berwarna merah menyala, membalut tubuh rampingnya dengan sempurna. Belahan gaun yang tinggi di salah satu sisi memperlihatkan kakinya yang jenjang, sementara rambut panjang bergelombangnya disanggul setengah, membiarkan beberapa helaian jatuh di bahunya dengan kesan menggoda.Wajahnya dipoles sempurna dengan riasan bold—lipstik merah pekat yang serasi dengan gaunnya, eyeliner tajam yang membuat tatapannya semakin menusuk, serta highlighter yang menambah kilauan di tulang pipinya. Perhiasan be
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Chapter 125 [IDENTITAS YANG TERBUKA]

"Kau wanita murahan!" pekik Jennifer, suaranya melengking tajam hingga menarik perhatian beberapa tamu di sekitarnya.Langkah Valerie terhenti, tetapi alih-alih tersinggung, ia justru tersenyum tenang. Senyum itu—yang terlihat seperti ejekan terselubung—hanya semakin memanaskan amarah Jennifer."Kau bahkan sampai menjual tubuhmu yang murahan itu hanya demi gaun terbaru?" tambah Jennifer lagi, suaranya dipenuhi cemoohan.Bisik-bisik mulai menyebar di antara para tamu. Suasana yang tadinya dipenuhi percakapan santai kini berubah menjadi lebih tegang, hingga akhirnya perhatian beralih ke tempat Jennifer dan Valerie berdiri.Dari kejauhan, Bastian dan Aldrich, yang sedang berbicara dengan Dylan—ayah Aldrich—menyadari ketegangan itu.Valerie, tetap dengan ekspresi santainya, menatap Jennifer seolah baru saja mendengar sesuatu yang mengejutkan. "Oh, kau menuduhku atas perilakumu sendiri?" tanyanya dengan nada polos yang jelas dibuat-buat.Tawa tertahan terdengar dari beberapa tamu di sekit
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Chapter 126 [PANDANGAN JIJIK]

"Ti—tidak. Mana mungkin Valerie anak Bastian."Jennifer menggelengkan kepalanya, suaranya hampir tak terdengar. Matanya membelalak, menatap Valerie dengan kebingungan, lalu beralih ke Bastian yang kini berdiri di atas panggung."Tidak! Aku sudah mengenalnya bertahun-tahun, dia bukan putri orang kaya!" gumamnya lagi, kali ini dengan nada panik.Di sebelahnya, Charlos tampak gelisah. Pria itu menggigit bibir bawahnya, tubuhnya menegang. Ada firasat buruk yang menggerogoti pikirannya, namun ia masih berharap semua ini hanya lelucon belaka.Namun, harapannya hancur seketika saat suara lantang Bastian menggema di seluruh ruangan."Valerie Brianna Caitlin!"Suara itu terdengar tegas dan penuh wibawa, seolah menegaskan otoritasnya.Jennifer merasakan lututnya lemas. Nafasnya tercekat, tubuhnya mulai kehilangan keseimbangan."Va—Valerie?" ulang Charlos tak percaya.Tatapannya terpaku pada Valerie, wanita yang dulu ia tinggalkan demi Jennifer. Wanita yang dulu ia anggap tidak memiliki masa dep
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Chapter 127 [CINTA ATAU TIDAK]

"Val... Valerie, tunggu!"Langkah Valerie terhenti di depan koridor menuju toilet ketika mendengar suara yang sudah lama tak ingin ia dengar dengan nada penuh harap. Ia mendesah pelan, merapikan gaunnya yang elegan sebelum berbalik dengan ekspresi malas.Charlos sudah berdiri di hadapannya, wajahnya dipenuhi kecemasan dan rasa bersalah yang terlambat. Pria itu mengulurkan tangan, berusaha menggenggam pergelangan Valerie, namun dengan sigap wanita itu menepisnya."Apa!" sentak Valerie dengan nada tajam.Charlos menatap Valerie dengan sorot mata terluka, seolah ia adalah korban di sini."Maafkan aku," ujarnya dengan suara rendah, penuh kepura-puraan. "Kita kembali seperti dulu lagi, ya? Aku masih mencintaimu."Jika kata-kata itu diucapkan Charlos dulu, mungkin Valerie akan luluh. Mungkin ia akan menangis, mempertimbangkan untuk memaafkan. Namun, sekarang?Perasaan itu sudah lama mati.Valerie menyeringai kecil, memandang Charlos dengan tatapan penuh ejekan."Lucu sekali," katanya pelan,
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Chapter 128 [DANSA]

“Kenapa lama sekali?”Aldrich bersandar di meja bar, tatapannya tajam saat melihat Valerie berjalan dengan ekspresi kesal.Tanpa menjawab, Valerie langsung meraih gelas koktail dingin dan meneguknya habis dalam sekali tegukan. Gelas berkaki itu diletakkannya kembali dengan sedikit hentakan, seolah ingin melampiaskan kekesalannya.“Charlos mencegatku!” desisnya, nafasnya sedikit naik turun.Alis Aldrich terangkat. Tatapan matanya berubah dingin, rahangnya mengeras.“Dia bilang masih mencintaiku. Cih, siapa yang sedang dia bohongi?” Valerie tertawa sinis, menggeleng tak percaya.Aldrich tetap diam. Namun sorot matanya semakin tajam, seolah menilai sesuatu yang tak diungkapkan Valerie.“Jadi, apa kau masih mencintainya?” tanyanya datar.Valerie yang baru saja meneguk minuman keduanya nyaris tersedak. Matanya melebar, menatap Aldrich dengan tak percaya.“Serius kau bertanya begitu?” Valerie menghela nafas, lalu mendekat, tatapannya penuh ketidakpercayaan.“Kalau aku masih mencintainya, ak
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Chapter 129 [CIUMAN DI LANTAI DANSA]

Valerie terperangah, napasnya tercekat. Tatapan Aldrich begitu dalam, begitu membara, seolah pria itu benar-benar akan melakukannya.Musik masih mengalun, tetapi bagi mereka, dunia terasa berhenti. Hanya ada Aldrich. Hanya ada ketegangan di antara mereka yang kian menyala.Valerie tahu seharusnya dia menjauh, menghindar, tetapi tubuhnya terasa terpaku di tempat. Kenapa godaan pria ini begitu kuat, begitu menggoda?Aldrich semakin mendekat, wajahnya hanya berjarak beberapa inci dari Valerie. Napas hangatnya menyapu kulitnya, menciptakan sensasi aneh yang membuat jantung Valerie berdebar tak karuan.Matanya menatap bibir Valerie, lalu kembali menatap mata wanita itu, seolah memberi kesempatan untuk menolak. Namun, Valerie tetap diam, tidak mundur, tidak menghindar.Saat itulah Aldrich kehilangan kendali.Tangannya melingkar di pinggang Valerie, menarik tubuh wanita itu lebih dekat. Lalu, tanpa peringatan, bibirnya menyapu bibir Valerie—lembut, namun mendalam.Valerie terkejut, tapi buka
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Chapter 130 [KERJA SAMA CHARLOS DAN JENNIFER]

"Dalam mimpimu!" Valerie mendesis sebelum menginjak kaki Aldrich dengan cukup kuat.Aldrich meringis, tapi senyumnya tetap terpatri di wajah. Valerie juga tersenyum, meski giginya rapat menahan gemas."Lihat betapa mesranya mereka." Dylan tertawa kecil, melirik ke arah Bastian. "Sepertinya kita harus memberikan waktu untuk sepasang kekasih yang sedang kasmaran ini."Bastian dan yang lainnya mengangguk setuju. Sebelum pergi, Bastian menepuk bahu Aldrich dengan santai, seakan memberi restu yang tak perlu.Begitu orang tua mereka menghilang dari pandangan, Valerie langsung melepaskan dirinya dari Aldrich. Ia menatap pria itu dengan tajam."Dasar tidak tahu tempat!" gerutunya, meninju dada Aldrich dengan gemas.Aldrich hanya terkekeh, tangannya terangkat menahan serangan kecil Valerie. "Tapi kau menikmatinya, kan, babe?" godanya, matanya berkilat nakal.Valerie mendelik tajam. “Berhenti memanggil aku ‘babe’!” katanya, tapi pipinya masih bersemu merah.Aldrich terkekeh. “Baiklah, sayang?”
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
PREV
1
...
101112131415
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status