Beranda / Urban / PLAYBOY KENA BATUNYA / Bab 61 - Bab 70

Semua Bab PLAYBOY KENA BATUNYA: Bab 61 - Bab 70

118 Bab

Bab 61

Pintu menjeblak terbuka dan terdengar napas terkesiap di belakang Aymo dan Rémy. Praka Kemal Idris yang muncul. “Ayo keluar, tetap waspada dan hati-hati.” Seketika hembusan napas lega terdengar di dalam ruangan. Bahu Edo dan Katon melemas. Dengan segera mereka mengkoordinasi anggota timnya bersama Aymo dan Rémy. Beta Dua dan Charlie Tiga diperintah Alpha Satu untuk keluar terlebih dahulu mengikuti Praka Kemal Idris. Mereka membawa sebagian relawan dan anak-anak. Alpha Satu sendiri bersama Delta Empat bertahan di dalam ruangan bunker sampai dengan semua anggota tim relawan, Zena dan para pengungsi keluar. Zena berhenti di pintu dan membiarkan para pengungsi remaja dibawa relawan-relawan wanita yang lain. “Kamu tidak apa-apa?” tanyanya perhatian ke arah Katon. Bagaimanapun, Katon yang merelakan dirinya keluar paling akhir dari gedung serba guna dan Zena melihat gedung yang meledak di belakang Katon, wajar jika sekarang ia bertanya khawatir pada rekan pengajarnya tesebut. “Aku oke,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 62

Perang yang terjadi di Tigray melibatkan dua negara yang cukup kuat di Afrika, yaitu Sudan dan Ethiopia. Perang ini disebabkan oleh pertikaian kedua negara yang saling klaim atas sebuah wilayah yang bernama Tigray. Sudan yang awalnya memulai pertikaian dengan mengklaim bahwa 90 persen wilayah Tigray merupakan wilayah mereka. Dalam merespons hal tersebut, Ethiopia pun langsung mengerahkan pasukannya demi menjaga wilayah Tigray yang memang sebelumnya merupakan wilayah negara tersebut secara administratif. Sayangnya, perang pun tidak dapat dihindari di wilayah perbatasan Tigray antara militer Sudan dan Ethiopia. Perang yang dimulai pada Desember 2020 lalu itu setidaknya menewaskan 52.000 jiwa dari kedua belah pihak. Saat ini gencatan senjata tengah dilakukan dan entah mengapa terjadi penyerangan ke kota Aksum saat gencatan senjata sedang digalakkan. Sebenarnya pemicu penyerangan bisa saja karena keberadaan relawan sehingga penyerang melakukan agresi akibat tidak mau ada perbaikan di
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 63

Kematian Zena Maryam tentu membawa kesedihan mendalam di kalangan para relawan. Sesaat setelah pemakaman Zena, Aymo mengurung dirinya sendiri di dalam kamar dan tidak mau ditemani oleh siapapun. Katon mengkhawatirkan kondisi Aymo tetapi Edo—sepupunya tentu lebih mengenal Aymo dan membiarkan pria itu tenggelam dalam kesedihannya sendiri. Katon berbicara dengan Kolonel Infantri Syafruddin—Komandan Kontingen Garuda yang kebetulan bertugas di Aksum. Berusaha mendapatkan hasil penyelidikan tentang penyerangan ilegal malam itu. “Maaf, Ton. Aku tidak berkewajiban melaporkan hasil penyelidikan ke orang sipil,” jawab Kolonel Infantri Syafruddin. “Ayolah, Paman. Demi persahabatan keluarga kita,” rayu Katon. Satria memang dekat dengan beberapa pejabat negara, sebagian dari kalangan TNI. Termasuk Kolonel Infantri Syafruddin. “Kamu. Dua bulan lalu ketika kamu datang kemari dan kita tiba-tiba bertemu, kalimatmu sama, Ton. Demi persahabatan keluarga kita, kamu minta Paman tidak lapor ke papamu k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

Bab 64

Usai perbuatannya memborbardir dan membumihanguskan markas RSF Paramiliter, Katon tidak bisa lagi tinggal di Kota Aksum, Tigray sebagai relawan. Ia akan segera dikirim pulang kembali ke New York. Katon akan dipulangkan bersama dengan Aymo di hari yang sama, tiga hari usai pengeboman di Darfur Barat. Jeda waktu selama itu dirasa perlu untuk mengawasi pergerakan lawan, apakah mereka mengenali serangan tersebut berasal dari Aksum atau tidak. Katon baru rela meninggalkan Aksum ketika RSF Paramiliter kelimpungan karena kehilangan markas mereka beserta isinya dan sebagian besar petingginya. Namun, tidak bisa mengidentifikasi pelaku. Setelah memastikan RSF Paramiliter tidak akan balas menyerang ke Aksum, barulah Katon mau pulang ke New York. “Aku akan selalu menunggumu bergabung kembali dengan kami, Ton,” kata Rémy seraya menyalami Katon sebelum pria itu masuk ke gate keberangkatan. “Ingat, kami masih punya ratusan tempat untuk kau jelajahi, Ton.” Edo di belakang Rémy bicara. Kedua tanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 65

Katon terbangun karena sorot sinar matahari menimpa wajahnya. Ia mengerutkan mata dan seketika mendengus tidak suka karena pening menghajar kepalanya. Katon berusaha bangun tetapi badannya tertahan. Ia kembali membuka mata dengan bingung. Di dadanya menggeletak sebuah lengan. Mata Katon menyusuri ujung lengan itu dan menemukan jari-jari lentik dengan cat kuku warna pink pucat yang indah di sana. Oke, itu bukan tangannya. Katon mengalihkan pandangan ke arah sebaliknya dan menemukan wajah jelita yang sedang tidur di bantal sebelah bantalnya. Rambut wanita itu berwarna mocca menjadi kontras karena bantal Katon berwarna putih. Katon memijit pelipisnya dan berusaha sekuat tenaga menarik ingatannya yang kabur karena alkohol. Wanita mana dan siapa yang ia bawa pulang. “Fafafe ...,” desahnya seketika mengingat nama itu. “Hm ....” Fafafe balas mendesah dan menarik tangannya yang memeluk dada Katon tadi. Wanita itu berbalik, selimutnya melorot hingga ke perbatasan pinggang bawah dan memp
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 66

Pria itu meluruk dengan marah, umpatan kasar keluar dari mulutnya dan tangannya yang menghunus pisau, ia tusukkan ke arah Katon. Pria Indonesia ini sudah siap dengan kuda-kudanya. Maka ia menarik mundur satu kaki dan pisau swiss menusuk udara. Katon melihat kesempatan menghajar balik ketika kepala lelaki penyerang itu dekat dengannya. Ia meluruskan siku kanan ke depan dan menghajar samping telinga pria penyerangnya menggunakan Shuto Uke. Pria itu langsung sempoyongan ketika titik keseimbangannya terhajar. Katon merasakan serangan di belakangnya. Maka Katon melancarkan Ushiro Geri. Menendang ke belakang dan menggunakan tumitnya untuk menghajar dagu musuh kedua. Pria ini tidak menunggu lawannya ambruk tetapi langsung maju menambahkan Mawashi Geri yang melibatkan tendangan memutar punggung kaki. Tubuh si petinju yang ditendang dua kali langsung terbanting keras ke tanah dan tidak bangun lagi. Katon berderap maju menendang pisau swiss dari pria pertama yang masih sempoyongan lalu ia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 67

Jarak dari Riquewihr ke Paris sejauh 528km. Ada beberapa transportasi yang bisa digunakan Katon. Dari semua itu, ia memilih untuk menggunakan motor sport model lama milik Manu yang masih terpelihara dengan baik. Motor BMW R71 warna hitam keluaran tahun 1938. Motor ini punya suspensi belakang yang lebih kokoh sehingga nyaman untuk perjalanan jauh. Selain itu, kuda besi ini juga dipakai untuk kendaraan militer pada masanya. Jadi jangan ditanya kekuatan motor ini. Katon memilih berkendara dari Riquewihr ke Troyes, melewati Foret d'Orient dan danau-danaunya yang indah. Jalan ini memakan waktu sekitar 5 jam. Katon memilih menghabiskan malam di Troyes dan mejelajahi bangunan bersejarah dan museumnya. Setelah melewatkan semalam di sana, ia kembali berkendara dari Troyes ke Paris, dan memakan waktu sekitar 2 jam. Karena berangkat cukup pagi, Katon memilih untuk sarapan terlebih dahulu sebelum mendatangi universitas tempat Ratih menimba ilmu. Paris 1 Panthéon-Sorbonne University adalah sal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 68

Sejenak Katon melongo melihat pemandangan di depannya, lalu tersenyum pada takdir. Yes! Ia mengikuti langkah pelan Aaliyah dengan senyum manis tersungging di bibirnya. Terasa lebih tulus. Bukan senyum pura-pura seperti yang ia sajikan pada Aaliyah. “Hai, maaf. Menunggu lama?” tanya Aaliyah pada kedua temannya dalam Bahasa Perancis. Ratih dan kawannya yang sedang bercakap sambil melihat ke arah lain sontak menoleh sambil tertawa mendengar suara Aaliyah. Senyum Ratih perlahan memudar ketika melihat Katon datang bersama Aaliyah, sedangkan Katon tetap menunjukkan senyum manisnya. Ia tambahkan sedikit gestur kepala yang sedikit ia miringkan seolah berkata, “Hello again! Takdir yang bicara agar kita bertemu kembali.” “Oh, maaf. Aku mengajak Katon untuk bergabung dengan kita. Enggak masalah, ‘kan?” Aaliyah yang melihat perubahan wajah Ratih segera berkata demikian. “Oh, enggak apa. Masih banyak tempat, kok.” Yang menjawab justru gadis yang satu lagi. Membuat Ratih yang terlambat membuka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

Bab 69

Cukup lama Katon mengobrol bersama dengan Aaliyah dan Zoya. Karena Ratih lebih memilih menjadi pendengar saja. Dari Aaliyah, Katon mengetahui kalau Ratih bersahabat dengan Aaliyah karena satu tingkat. Mereka sama-sama lolos sebagai mahasiswa luar negeri dan menjadi bagian dari organisasi mahasiswa asing di kampus. Sedangkan Zoya adalah kakak sepupu jauh Ratih yang sedang berlibur di Paris, karena sebenarnya dia sedang menempuh S2 di Aussie. Sampai dengan makanan mereka tandas, dua gadis selain Ratih nampaknya menikmati perbincangan dengan Katon. Mereka sangat menyukai cerita Katon tentang pengalamannya berkeliling dari satu negara ke negara lain. Beberapa ada yang pernah dikunjungi oleh Zoya maupun Aaliyah, jadi mereka bisa saling bertukar pengalaman ketika berada di sana. “Aku tidak ada acara lain hari ini. Bagaimana dengan kalian?” tanya Katon santai. Ia bahkan menyandarkan punggungnya ke belakang. Zoya dan Aaliyah saling pandang. Ratih membuang muka. “Kuliah awak hari ini ia sel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya

Bab 70

Dari Paris, Katon harus bertolak kembali ke Riquewihr untuk mengembalikan motor kesayangan Emmanuel Deisle. Rencananya mendekati Ratih untuk beberapa hari di kota paling romantis di dunia batal, karena Satria sudah tiba di Zurich dan sedang menuju ke Basel. Arini mendesak Katon untuk segera bergabung dengan papanya. “Grand-mère yang bilang sama Mama kalau Katon di sini?” tanya Katon saat akan meninggalkan Riquewihr dengan diantar oleh Leandre—salah satu bodyguard The Deisle. Evita cemberut, seputar bibirnya makin bertambah kerut karena ia melakukan itu. “Tentu tidak! Setiap anak Satria tertanam chip di dalam tubuhnya dan membuat papamu bisa mengetahui keberadaan melalui akses internet,” jawab Evita. Katon menarik napas. “Evita Navarra Deisle!” geramnya menanggapi candaan sang nenek. Evita tertawa bersama Manu. “Lihat anak ini, sudah berani menggeram padaku,” kata Evita ke arah Manu dengan wajah geli. Manu menjawab Evita dengan serangkaian kalimat dalam Bahasa Perancis yang Katon
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-03
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
12
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status