Home / Urban / PLAYBOY KENA BATUNYA / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of PLAYBOY KENA BATUNYA: Chapter 171 - Chapter 180

244 Chapters

Bab 171

Balak. Rasanya Katon pernah mendengar kata-kata ini bertahun-tahun lalu. Ia mencoba menggali ingatannya dan sadar. Bude Widya, kakak satu-satunya Arini yang paling sering mengucapkan kata ini kepada Arini dan Katon kecil. Sesuatu yang melibatkan banyak jajan pasar jika Bude Widya sudah bicara menggunakan kata ini di salah satu kalimatnya. Balak atau hal buruk. Apakah Katon akan mendapat hal buruk jika bepergian jauh sebelum pernikahannya? Bukankah dia sudah cukup banyak mendapat hal buruk dan berhasil melewatinya hampir sepanjang hidupnya? Katakanlah, Katon mempunyai keistimewaan untuk menghindari si balak ini. “Itu cuma tahayul, Neng,” bisiknya manis sambil menjawil pipi kekasihnya. “Tahayul atau bukan, apa salahnya kita menghindari? Aku melihat sendiri bagaimana kamu bertaruh nyawa di Konitsa, Mas. Tolong jangan buat aku menghadapinya lagi, hm?” ujar Ratih dan ia telah memutar duduknya menghadap ke arah tunangannya. “Rayulah Papa. Minta beliau memundurkan jadwal smapai dengan p
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 172

Berita pernikahan Katon Lanang Tenan yang dipercepat segera menyebar tak kalah cepat. Dimulai saat KPP yang dilakukan dengan khidmat selama tiga hari. Dimulai di hari Jumat, kedua mempelai melalui penyelidikan kanonik untuk memastikan keduanya sudah memenuhi syarat dan berhak menikah. Di sini Katon dan Ratih bertemu dengan pastor paroki. Dilanjutkan pada hari Sabtu, yang dipandu langsung oleh Romo Rudolph. Kursus Persiapan Perkawinan dalam agama kedua calon mempelai membekali mereka dengan pengetahuan dan persiapan yang penting sebelum memasuki ikatan perkawinan yang sakral. "Kalian sudah saling mengenal pribadi masing-masing, bukan? Di sini Romo berusaha mengajak untuk lebih memahami satu sama lain, termasuk kepribadian, harapan, dan ekspektasi masing-masing terhadap kehidupan perkawinan,” kata Romo Rudolph membuka sesinya. Sepanjang hari Sabtu, Katon dan Ratih menerima materi cara mengatur keuangan dalam rumah tangga, membahas pentingnya mengelola keuangan keluarga dengan bijaks
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 173

Katon melewati halaman belakang rumah mereka untuk menuju ke halaman belakang rumah sebelah. Dari jauh, dia sudah bisa mendengar tawa paman dari pihak papa bersama dengan Grand-père Manu dan sepupunya. yang pertama kali tertangkap mata Katon adalah Jeremy, sepupunya itu duduk bersisian dengan ibunya yang adalah bibi Katon, Gwen. “Om, Tante, Grand-père Manu” sapanya ramah. “Katoon! Wah calon pengantin kita, hahaha ...,” sambut Kevin dan merentangkan tangannya. Tubuhnya yang sangat kurus sekaligus sangat tinggi kelihatan rentan. Tetapi Katon tahu, pamannya tidak selemah itu. Ia maju dan memeluk Kevin. Kepala Katon hanya sampai dagunya saja. “Terima kasih sudah menyempatkan hadir. Saya harap Om dan Tante juga hadir di acara resepsi nanti.” Katon berkata dalam pelukan Kevin. “Tentu saja kami akan datang. Pernikahanmu itu sesuatu yang layak ditunggu kami hampir saja berpikir kau akan hidup selibat, Ton,” cibir Gwen yang berdiri bersama Jeremy. Katon hanya tersenyum sedikit saja. “Baga
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 174

“Fan, cepetan. Aku harus ukur badannya Mas Katon.” Kalimat Deswita membuat Katon menoleh ke arahnya. “Iya, Mak. Sebentar, eike mau reparasi wajah Mas Katon dulu!” tukas Taufan kenes tetapi mendorong Katon ke kursi dengan tenaga lelaki hingga Katon terhenyak. Taufan menahan paha Katon dengan lututnya dan ia mulai memanjat. Katon membeku tidak berani bergerak ketika Taufan membersihkan kulit wajahnya dengan semacam cairan. Lalu membubuhkan cairan yang berbeda. Katon seketika merasa jijik, geli dan tidak paham dengan maksud dan tujuan semua ini. Mengapa membasuh wajahnya dengan cairan lalu mengoleskan cairan lagi? Fungsinya apa? “Fungsinya apa, anjing! Kasih cairan, lap lalu kasih cairan lagi!” desis Katon selama wajahnya diraba-raba oleh Taufan. “Diem! Jadi nganten ya gini!” Taufan melawan dengan berani sekarang mengoleskan cairan dingin dan mulai menepuk-nepuk muka Katon. “Mendingan kita berantem, Bangsat!” “Idih! Mulut anaknya Bunda Arini kotor amat! Mau dibersihin pake mulut Ta
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 175

Satu jam berlalu dan Katon masih belum dibebaskan dari bengkel reparasi wajah ala Taufan. Entah apa yang diperbaiki kalau Katon merasa wajahnya sudah sempurna. Yang ia rasakan hanya cairan, lotion, cairan lain dan lotion lagi dalam berbagai bentuk dan warna. Belum lagi baunya sangat menganggu hidung Katon. “Aku. Lebih suka menghadapi Mafia Maroko, jebakan makam kuno dan jaguar daripada kamu!” desis Katon sambil menatap penuh dendam ke arah Taufan yang fokus melukis wajahnya. “Mas pernah ketemu jaguar? Kok gak foto bareng? Aku pernah foto bareng ular sanca dan singa di taman safari,” kata Taufan santai sambil memoles bibir Katon untuk ke sekian kali yang sekarang ini berbau dan berasa cherry. Katon memejamkan mata dan fokus membayangkan itu rasa dan aroma Ratih. “Maaak Desssswita! He’s yours! Tapi jangan dirusak make-up nya, ya!” Akhirnya Taufan berdiri dan meninggalkan Katon. Pria itu mengembuskan napas lega dan langsung berhenti bernapas kembali ketika Deswita dan timnya gantian m
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Bab 176

Katon membeliak kaget melihat kedatangan sahabat-sahabtanya ditambah satu rekan Ratih. Dilihat dari gestur mereka berdua, sepertinya Emily sudah demikian dekat dengan Stuart. “What the ....” “Bagaimana mungkin kami melewatkan perkawinanmu, Ton,” kata Morgan sambil merentangkan kedua tangannya. Dengan cepat memotong kalimat katon dan sekarang memeluk sahabatnya itu. “Kisah abad ini, Katon menikah. Harus datang, tidak bisa tidak,” kata Stuart yang hanya berdiri dan memeluk pinggang Emily yang tersenyum ke arah Katon. “Kami harus datang,” ujar Lorna. “Dan mengajarkan Ratih melakukan hal-hal liar dan di luar dugaan para pria!” tukas Cia. “Sialan! Ada orang tua dan keluagaku, Cia!” hardik Katon tapi sepertinya percuma karena semua orang tertawa di dalam ruangan itu. Hanya Rosalind yang sigap tertawa sambil menutup telinga Lily. Tak lama, masuklah salah satu penjaga rumah industri yang memberitahu jika limousine-limousine telah tiba untuk menjemput para penumpangnya. Riuh rendah sel
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 177

Musik Wedding March berhenti tepat ketika Ratih dan Teguh Putra tiba di depan altar. “Katon Lanang Tenan.” Suara Teguh Putra yang berat bergema di aula gereja yang sunyi karena musik sudah berakhir. Katon tersenyum menatap pria tua yang sebentar lagi akan menjadi ayah mertuanya. Dari sudut mata, Katon bisa melihat Ratih pun menatap ke arahnya dengan penuh kerinduan. “Aku serahkan putri bungsuku, permata hatiku, kepadamu. Kepada belas kasih dan penjagaanmu. Aku berharap kau akan mencintai dan melindunginya sama seperti yang aku lakukan selama 20 tahun ini.” Suara Teguh Putra bergetar tetapi mantap mengatakan setiap kata. Katon terus tersenyum menatap ke arahnya meski dari sudut mata ia bisa melihat Ratih yang sekarang tercengang dan berpindah menatap ke ayahnya. Katon tahu Ratih terkejut karena Katon tahu, wanita ini merasa kurang dicintai sebagai anak bungsu di keluarga Teguh Putra. “Aku harap kau tidak akan menyakitinya dalam bentuk apapun. Aku harap kau akan membahagiakannya sebe
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 178

Dengan cepat Katon mencium Ratih lagi lebih dalam untuk menutup tawa yang keluar dari mulut Ratih. Meskipun diciumi Katon dengan ugal-ugalan, Ratih masih bisa tertawa geli. Maka, dengan lambaian tangan Katon meminta dua pengiring pengantinnya untuk menyuruh tim orkestra gereja segera memainkan musik kembali. Wedding March bagian akhir yang terpotong oleh langkah Ratih tadi, kembali berbunyi dan kali ini lebih gempita dan keras yang selanjutnya langsung masuk ke intro lagu She’s Beautiful in White. Barulah Katon melepas ciuman dan membiarkan tawa Ratih karena suara itu akan tertutupi oleh musik yang gembira. “Selamat Katon dan Ratih, semoga damai Yesus menyertai hidup pernikahan kalian,” ucap Romo Rudolph. “Amen. Terima kasih, Romo,” balas Katon dan selanjutnya, keluarga inti mereka mengejar naik ke altar dan memeluk bergantian kedua pengantin. Di tengah semua kehebohan itu, Stuart dan Morgan memeluk Katon sekaligus mengembalikan buket bunga Ratih. Cia dan Lorna mengejar ke atas da
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 179

Pria itu menuju ke keluarga Teguh Putra. Segera saja Kinan dan aayu memeluknya sebagai bagian dari keluarga. Herman dan Bagus menyusul kemudian. Herman tentu saja sambil menggendong bocah lelakinya. “Hei, anak ganteng. Siapa namanya?” tanya Katon sambil mengelus kepala bocah itu yang menatapnya dengan takjub. “Dimas, Om. Sepertinya Dimas kagum sama Om Katon,” kata Kinan geli. “Halo Dimas, mau gendong sama Om?” tawarnya sambil mengulurkan tangan. Dimas menyorongkan tubuhnya ke arah Katon pertanda ia mau digendong oleh Katon. “Wah, nurut?! Padahal Dimas paling susah dekat sama orang asing,” kata Herman keheranan. “Karena Om bukan orang asing, ya?” kata Katon kepada Dimas di gendongannya. “Karena Om Katon tinggi kayak tower. Digendong Om Katon berasa terbang,” sahut Kinan. “Wah, bakalan cepet dapet nih Ratih,” kekeh Laras. “Enggak, ah! Mbak Laras sama Mas Bagus duluan aja,” kata Katon masih sambil menatap dan berinteraksi dengan Dimas. “Lho? Kenapa? Kayaknya kamu sudah cocok pun
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more

Bab 180

Katon dan Ratih melangkah perlahan memasuki kamar mereka, selepas para keluarga dan sahabat memberi waktu kepada mereka untuk menikmati suasana berdua. Kamar tidur Katon telah berubah menjadi sebuah mahakarya keindahan dan cinta. Di atas ranjang yang luas terhampar seprai berwarna putih bersih dengan motif bunga-bunga yang lembut, menambah suasana romantis yang menyelimuti seluruh ruangan. Di setiap sudut kamar, hiasan bunga segar dan rangkaian daun hijau yang menawan menghiasi dinding dan meja, menciptakan aroma alami yang menenangkan. Di tengah kamar, sekelompok lilin aromatik bercahaya dengan lembayung yang lembut, menciptakan cahaya redup yang menggoda dan menyejukkan. Di sepanjang dinding, jajaran buket dan karangan bunga segar ucapan dari kolega terdekat kedua mempelai, menghiasi dinding dengan sentuhan aroma harum dan warna indah. Namun, yang paling mencuri perhatian adalah gorden jendela yang besar dengan motif bunga dan warna pastel yang lembut. Gorden itu ditarik terbuka, me
last updateLast Updated : 2025-02-06
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
25
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status