“Pait, Neng,” keluh Katon seraya mengernyit. Ratih yang sempat terkesiap karena Katon mendadak menciumi lehernya, seketika tertawa. “Lah memang! Kan barusan Mas olesin salep! Aku juga kaget Mas tiba-tiba nyium di situ, gak sempet nolak,” kekeh wanita itu sambil berusaha melap bibir Katon dengan ibu jarinya. “Kamu sih, Neng. Godain mulu,” gerutu Katon. “Cium di sini saja,” ujar Ratih sambil tertawa pelan dan mengelus rahang suaminya. Sementara jari telunjuk kanan ia tempatkan di tengah bibirnya yang ranum. Katon senang bukan kepalang, baru akan mendesak sang istri saat pintu kamarnya diketuk. “Ton,” panggil Giovanni pelan. Katon mendengus sebal, tidak jadi menindih sang istri yang sudah pasrah. “Istirahatlah, Neng. Aku keluar sebentar.” “Ke mana?” Dengan segera Ratih yang baru dilepas Katon balas mencengkeram lengan suaminya. Matanya mengerut mencurigai sang suami. “Keluar kamar, kan dipanggil Gio. Masa Gio kusuruh masuk di mari,” jawab Katon sabar. “Jangan pergi, Mas. Jangan b
Terakhir Diperbarui : 2025-02-11 Baca selengkapnya