Semua Bab SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN: Bab 31 - Bab 40

77 Bab

BAB 31

Dari sekian banyak hal yang paling tidak Hasbi sukai, akhir-akhir ini sikap ibunya yang begitu mengganggunya. Dia sadar ibunya begitu membenci Jaima, apa yang terjadi pada pernikahan ibunya membuat Lisa membenci orang dari kalangan rendahan.Jaima termasuk di dalamnya.Namun, mendengar bahwa ibunya tidak menganggap anak yang di dalam kandungan sebagai cucunya sendiri membuat Hasbi jadi tersinggung. Bagaimanapun, anak itu adalah anak kandungnya. Dia menikahi Jaima karena ingin  memiliki anak itu, lantas kalau ibunya tidak menganggap anak itu sebagai cucu lalu untuk apa semuanya?Ibunya selalu mencari cara untuk mengintimidasi Jaima, selama beberapa waktu Jaima dibebastugaskan untuk menghadiri acara-acara dan Arianti mengatakan Jaima sama sekali tidak keluar dari kamarnya selama ada ibunya di dalam rumah.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

BAB 32

Jaima berada di dalam kamar setelah mandi, waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Setelah kembali makan eskrim, Hasbi mengajaknya untuk melihat beberapa baju bayi.“Nyonya besar sudah membelikan baju-baju bayi untuk anak ini..” Ucapnya pelan di depan Hasbi, pria itu menatapnya bingung.“Ya memangnya kenapa? Kalau mau beli ya beli saja.”Maka mereka berdua pergi ke toko baju bayi dan membeli beberapa, barang-barang bayinya yang mereka beli datang beberapa jam kemudian. Hasbi sibuk menata kamar bayi sedangkan Jaima tidur siang, semakin kesini keinginan tidurnya begitu tinggi.Ibu mertuanya sedang berada di luar negeri, kali ini memakan waktu cukup lama. Satu bulan. Lisa mengikuti acara perjal
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-12
Baca selengkapnya

BAB 33

Hasbi melepaskan kecupan itu, menatap Jaima sesaat dia kembali mencium bibir wanita itu. Perlahan dia menciumi leher Jaima, wanita itu bergerak sedikit, Hasbi menghentikan kecupannya. Tidak ada tanda-tanda Jaima terbangun, dia melanjutkan kecupan demi kecupan di wajah dan leher Jaima.Kini birahinya sudah semakin naik, dia mencium bibir Jaima hingga wanita itu membuka mata dan terlonjak kaget.“H..Hasbi..”Mata keduanya bertemu, Hasbi menatapnya seperti singa kehausan. Pandangan pria itu turun menuju bibir Jaima, dengan perlahan dia kembali mencium Jaima, melumat bibir wanita itu dalam-dalam seperti tengah kelaparan. Dia menjilati setiap sudut rongga mulut Jaima.Wanita itu gemetar.“Hasbi..” Dia merin
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

BAB 34

Imas memandang punggung nyonya mudanya dari dalam kamar, si nyonya muda tengah duduk di dekat balkon, matanya jauh memandang hamparan pohon taman belakang yang terlihat jelas dari balkon kamarnya sendiri.Tengah malam tadi Imas mendapat telepon langsung dari tuannya sendiri, pria itu meminta secepat mungkin datang dan mengurus Jaima. Dengan hati yang berdegup dan pikiran kacau balau Imas datang, wanita itu mendapati nyonya mudanya menangis dalam selimut dengan tubuh telanjang.Seluruh tubuh nyonya mudanya penuh dengan tanda kemerahan, lelehan sperma masih keluar dari dalam lubang vaginanya. Dia terlihat begitu berantakan.Tangan Imas mengepal, seandainya dia memiliki kekuasaan, rasanya ingin sekali membawa nyonya mudanya pergi jauh. Bagi Imas tidak adil kalau wanita sebaik nyonya muda diperlakukan semena-mena.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

BAB 35

Noah menatap Jaima, wanita itu tersenyum di depannya dengan sedikit canggung. Pria itu bisa melihat bagaimana mata Jaima sedikit bengkak dan memerah, meskipun sedikit namun Noah bisa melihat beberapa tanda merah di balik syal yang menempel di leher jenjangnya.Aneh.“Saya kemarin mengajak ibu Garini berjalan-jalan.” Noah berkata, berusaha membuat topik agar Jaima tidak merasa canggung di depannya.Wanita itu menoleh, “Benarkah? Terima kasih banyak! Ibu pasti senang sekali.” Katanya ceria. Mata yang sendu tadi berubah menjadi berbinar, Noah sempat terkejut melihat perubahan signifikan itu.Dia tersenyum.“Sedari tadi saya hanya bisa melihat mendung di mata anda..”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-13
Baca selengkapnya

BAB 36

Perut Jaima terasa begitu sakit, mulasnya sampai membuat dia bahkan tidak bisa duduk dengan nyaman. Rasa sakit yang belum pernah dia rasakan, dia terus meringis. Selama perjalanan Noah berada di sampingnya, sumpah mati Jaima berusaha untuk tidak mencengkram tangan pria itu.Namun refleknya berkata lain, dia mencengkram dengan kencang lengan pria itu sambil terus melenguh kesakitan.“Benar dokter, air ketubannya sudah pecah.” Suara Imas terdengar, menelepon dokter yang menangani Jaima. Dia berusaha menghubungi Hasbi namun belum ada jawaban.“Jaima, Jaima, kamu pasti baik-baik saja.” Noah menatap Jaima dengan wajah khawatir, dia menggenggam balik tangan yang terus mencengkramnya dengan kuat.“Maaf, tapi ini begitu menyakitkan…” Ujar wanita itu dengan keringat mengucur dari kepala sambil menutup mata.Perjalanan memakan waktu cukup lama, dan dalam jangka waktu itu juga Jaima meringis dan menangis di dalam mobil. Noah berada disana, mengepal jari jemari Jaima, bahkan mengelap keringat. Or
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

BAB 37

Darah Hasbi setengah mendidih ketika memasuki ruangan dan melihat Noah tengah menggenggam tangan Jaima, wanita itu sudah dipastikan tidak sadar apa yang sedang terjadi, Jaima meraung kesakitan dan si keparat itu mengambil kesempatan.“Pergi!” Hasbi menahan sumpah serapah yang ingin keluar dari mulutnya, giginya bergemeratak melihat bagaimana Noah terlihat begitu khawatir.Apa pedulinya? Ini istri Hasbi.“Pak Hasbi, pembukaan ibu Jaima sudah hampir lengkap jadi kami akan membuka bajunya dan mulai persiapan untuk kelahiran bayi ya pak.” Salah satu perawat berkata sambil membuka baju Jaima, Hasbi dengan cekatan membantu.Isi kepalanya begitu penuh.Dia tengah melakukan rapat penting dengan para petinggi ketika Arianti memberitahunya kalau Jaima dilarikan ke Rumah Sakit karena ketubannya pecah, dia hampir lupa kalau tengah berada di tengah rapat. Tubuhnya bereaksi cepat, dia langsung berdiri. Membuat seluruh mata memandangnya.“Maaf, istri saya melahirkan. Saya harus pergi.”Bahkan suara
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

BAB 38

Netra Jaima menyusuri sosok yang berada di gendongannya.“Selamat ibu Jaima, bayi ibu laki-laki, sehat.” Adalah kalimat yang terdengar ketika dia membuka mata untuk pertama kalinya setelah sakit yang panjang dan rasa linu sekujur tubuh. Bayinya terbungkus kain dengan rapi, bulu mata yang panjang, hidung yang sudah terlihat tinggi, bibir yang penuh. Indah. Bayinya bukan hanya tampan namun juga indah.Ini adalah bayinya, bayi laki-laki yang setiap malam mengganggu tidurnya. Bayi yang berada di dalam kandungannya selama sembilan bulan, bayi yang sebelumnya dia pikir untuk menghilangkannya.Jaima mengelus pipinya, lembut.Bayi itu menggeliat di dalam pelukannya, bibirnya naik keatas diikuti dengan kedua alisnya. Bibirnya mengecap-ngecap seolah tengah menghisap sesuatu.“Dia pasti lapar..” Gumamnya pelan.Jaima mengeluarkan salah satu payudaranya, seperti yang pernah diajarkan di kelas parenting beberapa bulan sebelum kelahiran si bayi dia berusaha memperbaiki posisi tidur dan menyodorkan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

BAB 39

Jaima berada di Rumah Sakit selama tiga hari dan ini hari keempatnya berada di rumah. Hadiah dan ucapan selamat tidak berhenti datang ke rumah ini setelah berita mengenai kelahiran anak laki-lakinya menguar di udara.Parama Ruhi Mahatma menjadi bahan pembicaraan, cucu laki-laki pertama dari Lisa Sarkara. Publik ramai-ramai mampir ke media sosial Hasbi dan memintanya untuk segera memposting foto dengan wajah full tanpa sensor. Namun, Hasbi memilih untuk tetap mensensor wajah Rama sampai waktu yang tidak dia tentukan.Jaima tidak berani bertanya alasannya, dia hanya tahu dari Imas kalau Hasbi seringkali memposting foto Jaima dan Rama. Dia masih dengan perannya sebagai seorang suami serta ayah yang baik.Ini sudah seminggu sejak kelahiran Rama, namun Jaima tidak melihat ada tanda-tanda ibu mertuanya akan pulang. Wanita paruh baya itu bahkan tidak mengangkat telepon Hasbi dan merespon pesan pria itu mengenai kelahiran cucu laki-lakinya. Jaima tahu hal ini pasti akan terjadi, sejak awal wa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

BAB 40

Tanaya menatap ponselnya dengan marah, hatinya sedang tidak baik-baik saja semenjak dia mendengar kabar kalau Jaima sudah melahirkan seorang bayi laki-laki. Wanita itu sudah memenuhi keinginan Hasbi, ditambah lagi anak laki-laki. Sialan. Beberapa hari sebelumnya, Noah menghubunginya. Tanaya tidak pernah berpikir pria itu mau menuruti keinginannya. Dia sudah memikirkan proyek mana yang bisa membuat Noah mau membantunya untuk menyingkirkan Jaima, namun hal itu tidak sesuai dugaannya.“Aku ingin Jaima.”Tanaya mengerenyitkan dahinya mendengar ucapan itu keluar dari ujung telepon, Noah bicara dengan suara yang tenang.“Apa maksudmu?”“Yang aku inginkan adalah Jaima. Persetan dengan proyek yang kamu tawarkan, aku tidak butuh. Aku hanya ingin Jaima. Kalau kamu menginginkan Hasbi kembali, maka aku akan membawa Jaima bersamaku.”“Hei, sejak kapan kau mengenal wanita itu?” Tanaya bertanya penuh keheranan. Ini benar-benar diluar ekspektasinya.“Kau tidak perlu tahu, tapi yang pasti aku ingin w
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status