Semua Bab SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN: Bab 51 - Bab 60

77 Bab

BAB 51

Susu di dalam botol sudah tandas, empengnya sudah terlepas dari mulut kecil Rama dan matanya sudah tertutup sempurna. Dia sudah tertidur setelah tangis yang panjang. Semenjak pulang dari hotel, Rama begitu gelisah hingga sulit ditidurkan. Jaima jadi sedikit kewalahan karena baru kali ini si bayi tidak bisa diajak kompromi.Tidak menutup kemungkinan karena Jaima juga sedang gelisah. Sejak pagi tadi Imas susah dihubungi, asisten pribadinya itu tidak pernah mengikuti rapat sampai malam hari. Tapi, kini waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam dan belum ada tanda-tanda dia membalas pesan.Jaima jadi gelisah di rumah karena tidak bisa menghubungi siapapun, tidak mendapat kabar dari manapun. Dia tidak berani menelepon atau bahkan mengirimkan pesan pada Hasbi, dia hanya menunggu dan menunggu.Baru saja melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam kamar Rama, anak itu sudah kembali menangis.Jaima menghela napas, dia kembali masuk ke dalam kamar Rama dan menggendong putranya. Rama menangis
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

BAB 52

“Rama, jangan ganggu ibu. Ayo sini sama ayah aja.”Jaima bisa mendengar suara itu dari sampingnya, matanya masih begitu rapat untuk terbuka namun dia bisa mendengar celotehan Rama dan Hasbi.Semalam, tidak ada yang terjadi diantara mereka. Hasbi meminta dia dan Rama untuk tidur bersama. Sepanjang malam Jaima berusaha untuk waspada, namun Hasbi tidur dengan begitu nyenyak sampai dia ketiduran juga.“Selamat pagi..” Jaima menggerakkan badannya, menggeliat di dalam selimut, dia menoleh dan mendapati Hasbi tengah menatapnya bersamaan dengan Rama.Melihat itu wajah Jaima memerah karena malu, sudah dipastikan rupanya ketika bangun terlihat begitu buruk sekarang.“Ibu sudah bangun, Rama..Selamat pagi ibu..” Ucap Hasbi sambil menciumi pipi Rama dengan lembut dan melambaikan tangan kecilnya pada Jaima, bayi itu terkekeh geli. “Maaf kami membangunkanmu.” Katanya lagi.Jaima menggeleng pelan, dia menarik selimut untuk menutupi setengah wajahnya.“Tidak, aku memang terbangun saja..” Ucapnya pelan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-30
Baca selengkapnya

BAB 53

Tanaya menatap ponselnya dengan marah.Dia baru saja mendapatkan kabar dari Nuri kalau Hasbi kehilangan proyek besar yang setahu Tanaya sudah pria itu persiapkan sejak lama.“Dia tidak mengangkat telepon..” Tanaya mengigit kuku ibu jarinya dengan gelisah.“Setahu saya tuan Hasbi masih berada di kantor.” Nuri berkata, melongok jam tangan di pergelangan tangan kirinya.Masih pukul delapan malam.Tanaya segera meminta Nuri memanggil supir untuk mengantarnya ke kantor Hasbi, dia tidak bisa membiarkan hal ini. Hasbi kehilangan kesempatan itu hanya karena membela Jaima di depan keluarga besarnya.Hal sepele yang berdampak begitu besar.Perjalanan dari kantor Tanaya menuju kantor Hasbi tidak begitu jauh, begitu lift terbuka dia berlari menuju ruang kantor Hasbi. Pria itu mendongak dan wajahnya terkejut ketika melihat Tanaya berdiri dengan napas terengah di depan pintu ruang kerjanya.“Naya?”“Apa-apaan ini?! Aku dengar dari Nuri kamu kehilangan proyek pembangunan pabrik baru PT. Mahatma Ban
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

BAB 54

“Kamu harus segera melakukan sesuatu.” Tanaya menatap Noah yang tengah menyuapkan sepotong daging panggang ke mulutnya.Pria itu mengunyah makanan dengan perlahan, menelannya sebelum akhirnya menjawab.“Kita tidak perlu terburu-buru, apa yang kau takutkan?”“Kau masih bertanya apa yang aku takutkan? Aku sudah menceritakan semuanya padamu!” Tanaya menaikkan nada suaranya, dia menaruh garpu dengan sedikit kencang keatas meja hingga menimbulkan suara.Noah melihat sekitar, untungnya di restoran ini pengunjung hanya ada beberapa. Dia menatap Tanaya dan menggeleng pelan, emosi wanita ini tidak pernah berubah sejak dulu.“Aku tahu Naya, aku mengerti ketakutanmu. Aku mengerti kenapa kamu merasa kita harus terburu-buru memisahkan keduanya. Tapi menurutku, semuanya perlu kita rencanakan.”“Hasbi kehilangan proyek besar yang selama ini dia inginkan hanya karena wanita itu. Lalu, apa yang akan dia lepaskan lagi nantinya kalau kita tidak secepat mungkin memisahkan keduanya?”Noah menyimpan alat m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-31
Baca selengkapnya

BAB 55

Hasbi menatap ponselnya, ini hari ketiga setelah pertengkarannya dengan Tanaya di kantor. Pagi setelah pertengkaran malam itu, dia menghabiskan waktunya bersama Jaima serta Rama untuk menghilangkan memori tidak mengenakkan tersebut.Dilain sisi, dia juga merasa bersalah pada Tanaya karena sempat merasa pertanyaannya tepat sasaran.“Kamu menyukainya?”Hasbi menghela napas panjang. Hanya karena pertanyaan itu hatinya berdetak tidak karuan. Seharusnya, dia bereaksi biasa saja. Dia sendiri tidak yakin apakah dia memang menyukai Jaima atau tidak, dia tidak tahu apakah perasaannya mengarah ke hal romantis atau bukan.Hanya saja, sejak terakhir mereka bersama-sama ada perasaan yang memang tumbuh disana.Dia menghela napas sekali lagi, jari jemarinya menyusuri rambutnya, tengah menimbang apakah dia harus menelepon Tanaya untuk meminta maaf. Bagaimanapun, wajar saja jika Tanaya marah. Wanita itu tahu benar bagaimana perjuangannya demi mewujudkan proyek itu.Tanaya hanya khawatir.Baru saja Has
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

BAB 56

Seperti yang sudah Hasbi dengar dari Arianti, ibunya kembali beberapa hari kemudian. Tidak perlu butuh waktu lama sampai Jaima tertekan karena kembalinya wanita paruh baya itu, hari pertama ketika ibunya kembali dia meminta Jaima menemuinya.Entah apa yang mereka bicarakan karena Hasbi tidak mendapatkan informasi apapun, bahkan Jaima tidak membicarakannya pada Imas. Namun, jelas sekali kalau hal itu membuat Jaima merasa sedih.Beberapa hari lalu, pagi-pagi sekali suara Lisa sudah terdengar melengking karena Parama menangis. Ruang kamar kedap itu seperti hanya terbuat dari triplek murahan bagi Lisa, entah kenapa dia bisa mendengar suara Parama menangis dan memarahi Jaima habis-habisan.Hasbi buru-buru keluar kamar, dia bahkan belum membuka suara untuk bertanya apa yang terjadi dan ibunya hanya pergi meninggalkannya dengan tatapan sinis.Pria itu tidak mengerti, tapi apa yang ibunya lakukan membuatnya ingin membawa jauh Jaima dan Parama. Dia tidak ingin kedua orang yang ingin dia lindun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-01
Baca selengkapnya

BAB 57

Jaima membuka matanya, kepalanya terasa berat dan matanya terasa sakit. Dia mengedarkan pandangan, ini kamarnya. Dia yakin semalam setelah menangis di kamar Rama, Hasbi membawanya kembali ke kamarnya sendiri. Pria itu memintanya untuk istirahat sementara dia akan menjaga Rama.Dia menoleh kearah nakas, jam masih menunjukkan pukul tujuh pagi.Semenjak kembalinya si ibu mertua, Jaima merasa dirinya ditarik lagi ke titik awal. Rasa takut selalu menghampirinya tanpa permisi, beberapa hari lalu Lisa Sarkara memanggil ke ruangannya hanya untuk mengatakan hal-hal yang menakutkan.Jaima berusaha untuk tidak memprovokasi, dia berusaha untuk diam dan menelan semuanya.“Kamu tahu kalau kamu sedang dalam masalah besar sekarang?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

BAB 58

Jaima duduk menatap orang berlalu lalang, dari kejauhan dia bisa melihat Rama dalam gendongan Imas. Dia tengah berada di sebuah acara donasi yang diselenggarakan oleh Mahatma Group, mereka pergi ke panti jompo dimana ibunya berada.Pagi-pagi sekali dia sudah bersemangat untuk mengikuti acara ini meskipun ibu mertuanya menegurnya dengan berbagai macam hal, dari mulai parfume yang baunya menyengat, dan hal-hal lain yang tidak masuk diakal.Seperti biasa dia hanya menelan semuanya, menekan semua perasaannya dan hanya mengiyakan wanita itu bicara hal buruk padanya.Dia hanya ingin segera bertemu dengan ibunya.Namun, acara donasi diikuti oleh lansia selain penderita demensia. Panitia meminimalisir terjadinya kejadian tidak terduga. Sudah dua jam Jaima berada disini dan dia s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-02
Baca selengkapnya

BAB 59

Jaima baru saja kembali ke rumah di malam hari, Rama sudah tidur di dalam pelukannya. Sejujurnya, dia merasa bersalah harus membawa Rama untuk pergi ke sebuah acara terlebih lagi jarak yang lumayan jauh. Namun sekali lagi, dia tidak ingin berpisah dengan anak itu.Terlebih karena Lisa mengatakan akan membawa anak itu bahkan sebelum pernikahan mereka memasuki kelima tahun.Jika ingat hal itu lagi, rasa takut seperti menggerogoti Jaima. Perasaan cemasnya menjadi-jadi dan dia jadi tidak bisa berpikir rasional.Dia memeluk Rama masuk dalam dekapannya sambil berjalan masuk ke dalam rumah. Keadaan rumah begitu hening seperti biasa, namun dia masih saja was-was karena takut tiba-tiba ibu mertuanya yang galak datang dan memarahinya.Jaima benar-benar seperti berjalan diatas cang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

BAB 60

6 BULAN KEMUDIANTidak ada yang lebih Hasbi inginkan selain memiliki keluarga kecilnya sendiri. Semua itu dia impikan semenjak pertemuan pertamanya dengan Tanaya, semenjak wanita itu akhirnya menerima pertunangan mereka dan menjalin hubungan.Namun nyatanya, Tanaya selalu menolak untuk melangkah lebih jauh lagi. Penolakan demi penolakan selalu didapat Hasbi sehingga dia menyerah, mencoba melupakan impiannya untuk membangun keluarga. Dia merasa kalau Tanaya saja cukup, atau tidak apa-apa untuk menunggu lebih lama lagi.Tidak ketika dia akhirnya bertemu Jaima, meskipun berawal dari hal tidak terduga tapi Jaima memberikan apa yang selalu dia dambakan.“Bha! Bha!” Rama mengeluarkan suaranya lagi.Ini sudah bulan keenam setelah kel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
345678
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status