Share

BAB 34

Penulis: mapoeri
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-13 19:00:44

Imas memandang punggung nyonya mudanya dari dalam kamar, si nyonya muda tengah duduk di dekat balkon, matanya jauh memandang hamparan pohon taman belakang yang terlihat jelas dari balkon kamarnya sendiri.

Tengah malam tadi Imas mendapat telepon langsung dari tuannya sendiri, pria itu meminta secepat mungkin datang dan mengurus Jaima. Dengan hati yang berdegup dan pikiran kacau balau Imas datang, wanita itu mendapati nyonya mudanya menangis dalam selimut dengan tubuh telanjang.

Seluruh tubuh nyonya mudanya penuh dengan tanda kemerahan, lelehan sperma masih keluar dari dalam lubang vaginanya. Dia terlihat begitu berantakan.

Tangan Imas mengepal, seandainya dia memiliki kekuasaan, rasanya ingin sekali membawa nyonya mudanya pergi jauh. Bagi Imas tidak adil kalau wanita sebaik nyonya muda diperlakukan semena-mena.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 35

    Noah menatap Jaima, wanita itu tersenyum di depannya dengan sedikit canggung. Pria itu bisa melihat bagaimana mata Jaima sedikit bengkak dan memerah, meskipun sedikit namun Noah bisa melihat beberapa tanda merah di balik syal yang menempel di leher jenjangnya.Aneh.“Saya kemarin mengajak ibu Garini berjalan-jalan.” Noah berkata, berusaha membuat topik agar Jaima tidak merasa canggung di depannya.Wanita itu menoleh, “Benarkah? Terima kasih banyak! Ibu pasti senang sekali.” Katanya ceria. Mata yang sendu tadi berubah menjadi berbinar, Noah sempat terkejut melihat perubahan signifikan itu.Dia tersenyum.“Sedari tadi saya hanya bisa melihat mendung di mata anda..”

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-13
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 36

    Perut Jaima terasa begitu sakit, mulasnya sampai membuat dia bahkan tidak bisa duduk dengan nyaman. Rasa sakit yang belum pernah dia rasakan, dia terus meringis. Selama perjalanan Noah berada di sampingnya, sumpah mati Jaima berusaha untuk tidak mencengkram tangan pria itu.Namun refleknya berkata lain, dia mencengkram dengan kencang lengan pria itu sambil terus melenguh kesakitan.“Benar dokter, air ketubannya sudah pecah.” Suara Imas terdengar, menelepon dokter yang menangani Jaima. Dia berusaha menghubungi Hasbi namun belum ada jawaban.“Jaima, Jaima, kamu pasti baik-baik saja.” Noah menatap Jaima dengan wajah khawatir, dia menggenggam balik tangan yang terus mencengkramnya dengan kuat.“Maaf, tapi ini begitu menyakitkan…” Ujar wanita itu dengan keringat mengucur dari kepala sambil menutup mata.Perjalanan memakan waktu cukup lama, dan dalam jangka waktu itu juga Jaima meringis dan menangis di dalam mobil. Noah berada disana, mengepal jari jemari Jaima, bahkan mengelap keringat. Or

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 37

    Darah Hasbi setengah mendidih ketika memasuki ruangan dan melihat Noah tengah menggenggam tangan Jaima, wanita itu sudah dipastikan tidak sadar apa yang sedang terjadi, Jaima meraung kesakitan dan si keparat itu mengambil kesempatan.“Pergi!” Hasbi menahan sumpah serapah yang ingin keluar dari mulutnya, giginya bergemeratak melihat bagaimana Noah terlihat begitu khawatir.Apa pedulinya? Ini istri Hasbi.“Pak Hasbi, pembukaan ibu Jaima sudah hampir lengkap jadi kami akan membuka bajunya dan mulai persiapan untuk kelahiran bayi ya pak.” Salah satu perawat berkata sambil membuka baju Jaima, Hasbi dengan cekatan membantu.Isi kepalanya begitu penuh.Dia tengah melakukan rapat penting dengan para petinggi ketika Arianti memberitahunya kalau Jaima dilarikan ke Rumah Sakit karena ketubannya pecah, dia hampir lupa kalau tengah berada di tengah rapat. Tubuhnya bereaksi cepat, dia langsung berdiri. Membuat seluruh mata memandangnya.“Maaf, istri saya melahirkan. Saya harus pergi.”Bahkan suara

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-17
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 38

    Netra Jaima menyusuri sosok yang berada di gendongannya.“Selamat ibu Jaima, bayi ibu laki-laki, sehat.” Adalah kalimat yang terdengar ketika dia membuka mata untuk pertama kalinya setelah sakit yang panjang dan rasa linu sekujur tubuh. Bayinya terbungkus kain dengan rapi, bulu mata yang panjang, hidung yang sudah terlihat tinggi, bibir yang penuh. Indah. Bayinya bukan hanya tampan namun juga indah.Ini adalah bayinya, bayi laki-laki yang setiap malam mengganggu tidurnya. Bayi yang berada di dalam kandungannya selama sembilan bulan, bayi yang sebelumnya dia pikir untuk menghilangkannya.Jaima mengelus pipinya, lembut.Bayi itu menggeliat di dalam pelukannya, bibirnya naik keatas diikuti dengan kedua alisnya. Bibirnya mengecap-ngecap seolah tengah menghisap sesuatu.“Dia pasti lapar..” Gumamnya pelan.Jaima mengeluarkan salah satu payudaranya, seperti yang pernah diajarkan di kelas parenting beberapa bulan sebelum kelahiran si bayi dia berusaha memperbaiki posisi tidur dan menyodorkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-18
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 39

    Jaima berada di Rumah Sakit selama tiga hari dan ini hari keempatnya berada di rumah. Hadiah dan ucapan selamat tidak berhenti datang ke rumah ini setelah berita mengenai kelahiran anak laki-lakinya menguar di udara.Parama Ruhi Mahatma menjadi bahan pembicaraan, cucu laki-laki pertama dari Lisa Sarkara. Publik ramai-ramai mampir ke media sosial Hasbi dan memintanya untuk segera memposting foto dengan wajah full tanpa sensor. Namun, Hasbi memilih untuk tetap mensensor wajah Rama sampai waktu yang tidak dia tentukan.Jaima tidak berani bertanya alasannya, dia hanya tahu dari Imas kalau Hasbi seringkali memposting foto Jaima dan Rama. Dia masih dengan perannya sebagai seorang suami serta ayah yang baik.Ini sudah seminggu sejak kelahiran Rama, namun Jaima tidak melihat ada tanda-tanda ibu mertuanya akan pulang. Wanita paruh baya itu bahkan tidak mengangkat telepon Hasbi dan merespon pesan pria itu mengenai kelahiran cucu laki-lakinya. Jaima tahu hal ini pasti akan terjadi, sejak awal wa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 40

    Tanaya menatap ponselnya dengan marah, hatinya sedang tidak baik-baik saja semenjak dia mendengar kabar kalau Jaima sudah melahirkan seorang bayi laki-laki. Wanita itu sudah memenuhi keinginan Hasbi, ditambah lagi anak laki-laki. Sialan. Beberapa hari sebelumnya, Noah menghubunginya. Tanaya tidak pernah berpikir pria itu mau menuruti keinginannya. Dia sudah memikirkan proyek mana yang bisa membuat Noah mau membantunya untuk menyingkirkan Jaima, namun hal itu tidak sesuai dugaannya.“Aku ingin Jaima.”Tanaya mengerenyitkan dahinya mendengar ucapan itu keluar dari ujung telepon, Noah bicara dengan suara yang tenang.“Apa maksudmu?”“Yang aku inginkan adalah Jaima. Persetan dengan proyek yang kamu tawarkan, aku tidak butuh. Aku hanya ingin Jaima. Kalau kamu menginginkan Hasbi kembali, maka aku akan membawa Jaima bersamaku.”“Hei, sejak kapan kau mengenal wanita itu?” Tanaya bertanya penuh keheranan. Ini benar-benar diluar ekspektasinya.“Kau tidak perlu tahu, tapi yang pasti aku ingin w

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-19
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 41

    Suasana rumah begitu sepi, memang begitulah biasanya. Tanpa mertuanya ada di rumah, tidak ada orang membentak Jaima tanpa sebab, tidak ada orang yang berteriak melengking memanggil namanya hanya untuk dimarahi. Tidak ada yang mengomelinya karena berlalu-lalang di dalam rumah dan berjalan di taman.Ibu mertuanya masih menikmati liburannya, Imas bilang dia akan kembali kemungkinan dalam dua bulan lagi. Sampai saat itu tiba, Jaima ingin menikmati masa dimana ia mengasuh Rama tanpa ada gangguan.Setiap malam, Jaima terbangun dua jam sekali untuk menyusui Rama dan biasanya ia kembali ke kamarnya sendiri. Setelah apa yang terjadi antara dia dan Hasbi, mereka tidur terpisah. Hasbi tidak lagi menginjakkan kaki ke kamarnya sejak saat itu. Percakapan mereka hanya berputar di sekitar Rama.“Bagaimana tidurnya Rama?”“Bagaimana harinya Rama?”Semuanya terkesan biasa saja.Ini sudah satu bulan semenjak Rama lahir, hari ini waktunya dia untuk kembali ke Rumah Sakit untuk pemeriksaan serta vaksin. D

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 42

    Tanpa sadar Hasbi melepaskan genggaman tangan itu untuk kedua kalinya, dia berlari memeluk tubuh kecil Tanaya. Dia bisa merasakan bagaimana tubuh ramping itu masuk dalam sekali dekapan, harum yang begitu familiar menguar di hidungnya.“Tanaya..” Bisiknya pelan, pikirannya mengabur sesaat.Perasaannya melihat Tanaya begitu campur aduk. Terhitung sudah satu bulan lebih wanita itu mendiamkannya, menjauhinya.“Hasbi..”Tubuhnya terperanjat tatkala dia mendengar suara Tanaya berada di telinganya, dia menangkup wajah tirus itu dan memandang wanita itu dalam-dalam.“Saya masuk duluan..” Dan suara Jaima yang berasal dari belakang punggungnya menyadarkan Hasbi, dia menoleh dan mendapati Jaima menunduk di dalam pelukan wanita itu si bayi tertidur pulas.Hasbi menatap punggung Jaima yang menjauh namun tubuhnya tidak mampu bergerak untuk mengejar wanita itu, tatapan Tanaya menghentikan akal sehatnya. Dia berusaha menyembunyikan perasaannya yang campur aduk dan mengalihkannya pada Tanaya.“Kamu ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21

Bab terbaru

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 68

    Ini sudah seminggu semenjak terakhir Jaima melihat Hasbi. Entah kenapa pria itu selalu tidak pernah ada di rumah setelah kepulangannya terakhir bersama Tanaya.Jaima bertanya pada Imas apakah Hasbi mendatangi kamar Rama ketika dia tidak ada, tapi Imas bilang pria itu sama sekali tidak menghampirinya. Foto yang diunggah di sosial media Hasbi semuanya stok foto lama mereka. Jaima jadi bertanya-tanya apakah pria itu akan kembali fokus pada Tanaya?Jaima tidak masalah jika tidak diperhatikan, tapi, bukankah Rama perlu perhatiannya?Dia tidak mengerti dengan perubahan Hasbi yang terlalu mendadak.Jaima berjalan dari dalam kamarnya menuju kamar Rama, suasana rumah seperti biasa heningnya. Beberapa hari lalu ibu mertuanya pergi ke Guam untuk menghadiri sebuah acara, mertuanya a

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 67

    “Semua yang harus aku tanda tangani sudah kulakukan, untuk pemberkasan pinjaman kemungkinan besar selain permintaan Mahatma yang lainnya akan kuserahkan pada bawahan lain.” Noah menatap layar laptopnya, dia tengah berada di hotel untuk beberapa hari ke depan karena Piacevole tengah membuka toko baru.Toko perhiasan yang sudah ditunggu oleh orang-orang Indonesia itu akhirnya menandatangani kesepakatan dengan Piacevole.Dia melakukan rapat daring dengan beberapa bawahan serta sang kakek.Permasalahan di dalam BMG benar-benar membuat seluruh orang fokus pada BANK terlebih dahulu, rayap-rayap yang diduga ada di dalam lebih dari lima orang di beberapa cabang. Mereka tengah mengumpulkan bukti apakah Mahatma terkait dengan hal itu atau tidak.“Bagaimana dengan

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 66

    Hasbi menatap ponselnya sekali lagi, siang ini ketika dia keluar dari kamar bersama Tanaya dia tidak menemukan Jaima dimanapun. Arianti memberitahunya kalau wanita itu tengah menghadiri acara sosial di Piacevole.Tidak ada pesan dari Jaima yang memberitahukan kalau wanita itu membawa Rama bersamanya. Biasanya wanita itu akan menghubunginya untuk meminta bantuan menjaga si kecil karena dia harus menghadiri acara sosial.Hasbi menghela napas.Wanita itu mungkin sudah tahu kalau malam tadi Hasbi menghabiskannya bersama Tanaya.Dia memijat keningnya sekarang, rasa bersalah kembali menjalar di dalam dadanya.Apakah dia seharusnya meminta maaf?“Ah, sialan.. Kenapa juga aku harus minta maaf?” Tanpa sadar dia menggumamkan kalimat itu, membuat Arianti menoleh.“Maksud tuan muda?”Hasbi menggeleng pelan, mengalihkan wajahnya karena merasa sudah melakukan hal bodoh. Dia terlalu khawatir sampai semua yang dia pikirkan tidak sengaja keluar dari mulutnya begitu saja.“Apa…” Hasbi menjeda kalimatny

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 65

    Jaima tidak keluar dari kamar semenjak pagi, Imas memberitahunya kalau kedua orang tersebut belum keluar sama sekali dari dalam kamar sampai tengah hari. Untungnya Jaima sudah pergi untuk menghadiri beberapa acara sosial, dia membawa Rama bersamanya.Biasanya, dia menitipkan Rama pada Hasbi untuk menghadiri acara sosial yang ramai.Dia tidak ingin bertemu dengan Hasbi atau berpura-pura semuanya baik-baik saja karena dia sedang merasa tidak baik-baik saja.“Nyonya bisa berdiri di sebelah sana..” Imas memberikan arahan pada Jaima.Hari ini acara sosial diselenggarakan di sebuah Mall bernama, Peacevole. Jaima mengenakkan gaun pendek yang warnanya serupa dengan jas lucu yang dipakai oleh Rama, secara dadakan Rama juga dikenakan jas karena tiba-tiba diajak olehnya

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 64

    Hasbi terbangun dengan terkejut saat mendapati Tanaya berada di sampingnya, tertidur. Dia bisa melihat beberapa titik merah dibawah leher Tanaya, keadaan seperti ini seharusnya adalah pemandangan yang biasa untuknya.Dulu.Tapi kali ini dia merasa benar-benar bersalah, dia tidak berpikir akan melakukan hubungan seks lagi dengan Tanaya. Mengurut apa yang terjadi semalam, dia merasa pergi ke apartemen mereka dan bicara.Ya, mereka bicara sambil minum alkohol seperti biasa.Tapi, kenapa?Hasbi mengacak rambutnya sendiri, ketika dia turun dari kasur kondom bekas pakai berserakan di lantai. Entah berapa kali mereka melakukannya, jam sudah menunjukkan pukul tengah hari.“Jaima..&r

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 63

    Jaima tidak tahu rasanya dicintai.Dia tidak tahu apa itu mencintai.Sepanjang hidupnya, dia hanya berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan dia dan ibunya. Ibunya yang ketika dia beranjak dewasa berubah menjadi orang lain, tidak bisa membuatnya merasa dicintai.Dia tidak tahu bagaimana rasanya seorang ibu memanjakan anaknya, dia tidak tahu rasanya bagaimana dimanjakan seorang ibu. Dia sudah lupa apakah masakan ibunya enak, dia sudah lupa bagaimana ibunya memanggil namanya, bagaimana ibunya menyentuhnya, bagaimana ibunya mengelus puncak kepalanya.Yang dia ingat hanyalah bagaimana ibunya membentak, memarahinya dengan kata-kata kasar dan sesekali memukulnya ketika ibunya sedang dalam episode. Jaima merasa sudah terbiasa diperlakukan tidak baik, bahkan di tempat kerja.

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 62

    Ada kalanya Jaima ingin bertanya ketika Hasbi bersikap baik padanya. Apakah itu bagian dari sandiwara untuk sosial media atau itu adalah dirinya sendiri? Tapi, dia yakin jawaban paling masuk diakal adalah karena sosial media.Enam bulan setelah kelahiran Rama, publik berbalik menyenangi mereka berdua. Apa yang diusahakan oleh tim legal membuahkan hasil. Sosial media memanglah jalan yang paling tepat untuk memamerkan hal yang tidak mungkin.Hasbi sering mengunggah bagaimana perkembangan Rama, dia juga mengunggah bagaimana ia bergantian mengasuh Rama dengan Jaima. Hal itu mendapatkan respon positif dari publik, mereka semua menyukai sikap Hasbi yang lembut dan perhatian.“Tatapan mata tidak bisa bohong, dia jatuh cinta pada wanita itu.”“Dela

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 61

    Rentetan Jadwal Jaima yang tidak masuk diakal terus berlanjut bahkan setelah enam bulan kelahiran Rama, ibu mertuanya tidak pernah sekalipun memberikan dia kelonggaran. Setiap pesta harus dia datangi bahkan terkadang sehari dua pesta Jaima datangi.Dia merasa berat melakukan hal itu, tapi sekali lagi Jaima tidak bisa melawan. Ini semua sudah kewajibannya sebagai seorang menantu Mahatma Group.Ketika pertama kali melakukannya, Jaima merasa canggung dan bahkan dia tidak tahu harus bersosialisasi bagaimana. Namun, setelah lama menjalani kehadiran pesta ini dia jadi terbiasa. Dia bertemu dengan banyak orang yang menurutnya hebat dan menginspirasi.Dia tidak segan bertanya banyak hal.Dari situ pula dia tahu kalau Mahatma Group dan Sadawira Group adalah partner kerja juga pes

  • SEBATAS ISTRI CADANGAN SANG TUAN   BAB 60

    6 BULAN KEMUDIANTidak ada yang lebih Hasbi inginkan selain memiliki keluarga kecilnya sendiri. Semua itu dia impikan semenjak pertemuan pertamanya dengan Tanaya, semenjak wanita itu akhirnya menerima pertunangan mereka dan menjalin hubungan.Namun nyatanya, Tanaya selalu menolak untuk melangkah lebih jauh lagi. Penolakan demi penolakan selalu didapat Hasbi sehingga dia menyerah, mencoba melupakan impiannya untuk membangun keluarga. Dia merasa kalau Tanaya saja cukup, atau tidak apa-apa untuk menunggu lebih lama lagi.Tidak ketika dia akhirnya bertemu Jaima, meskipun berawal dari hal tidak terduga tapi Jaima memberikan apa yang selalu dia dambakan.“Bha! Bha!” Rama mengeluarkan suaranya lagi.Ini sudah bulan keenam setelah kel

DMCA.com Protection Status