"May, lo suka apartemen baru gue?" Sambil mengunyah nasi goreng bikinan Panji lima belas menit yang lalu, aku mengangguk. Aku benar menyukai apartemen baru Panji pada kunjungan pertamanya kali ini. konsep monokrom yang menenangkan dan bikin pengin. "Kalau lo suka, tinggal di apartemen gue. Mau?" Kunyahanku langsung terhenti, untung enggak keselek. Tapi, ini bukan jenis topik yang biasa Panji dominasi. Memutar stool, aku tatap saksama dia. Aku nggak salah dengar, kan? "Buat apa?" Diam-diam batinku menjerit. Apa Panji sedang melamarku? Serius? Dengan cara konyol tapi mendebarkan begini? Astaga. Kakiku langsung dingin. "Em, gini, gue nggak percaya cinta. Lo takut disakiti cowok. Dan ... kita saling cocok. I think, kita bisa tinggal bersama. Di apartemen ini. Gimana?" Dan aku membisu. *** Tahun baru dan Bali menciptakan pertemuan pertama Maya dengan Panji. Lima bulan berlalu, Maya kembali bertemu Panji. Pertemuan kedua yang menjaring kedekatan satu sama lain. Bagi Maya, Panji adalah pria yang membuatnya kembali merasakan bunga cinta sekaligus resahnya di tinggalkan. Sementara bagi Panji, bertemu Maya cukup membuatnya mengajak Maya untuk tetap berada di sisinya. Termasuk dengan memberi penawaran sebuah kesepakatan yang ternyata justru membuat Maya berada pada situasi rumit. Friends with benefits. Tinggal bersama tanpa adanya pernikahan. Semua makin sulit saat Andreas--sahabatnya Maya yang lain-- mulai ikut campur urusan percintaan cewek tersebut. Karena bagi Andreas, Maya berhak bahagia dan terlepas dari ikatan tidak pasti yang Panji berikan.
View MoreANDREASKalau bicara kedekatan gue dengan Maya. Rasanya kami dekat-dekat amat. Sejak awal bekerja Maya jadi sosok yang ceria dan selalu meramaikan kantor. Semua bisa dia buat tertawa sekaligus kesal.Mulanya, Maya jadi cewek yang gue samakan dengan cewek kebanyakan. Ceria, penuh warna, dan punya kehidupan yang tenteram. Sampai satu kali, fakta lain gue temukan. She's different. Atau bisa jadi, gue yang tidak pernah tahu gaya hidup Maya.she slept with many men. Dalam arti tidak benar-benar tidur. Gue memang pernah nonton video bokep. But, I'm serious. Gue belum pernah mengajak cewek ngamar. Sampai gue bertemu cewek seperti Maya. Yang pagi itu, terlihat marah karena baru saja putus dari pacarnya. Cowok yang cuma pengin tidur dengannya saja."Dasar bastard! Harusnya gue tahu kalau dia cuma mau tidur sama gue." Teriakkan
MAYASesuai permintaanku. Tidak ada pergi ke penginapan. Tidak ada obrolan sepanjang pulang ke Kemang. Aku dan Panji pada akhirnya memutuskan pulang kendati jaraknya lebih jauh. Bukan sepenuhnya memutuskan, aku tahu, Panji mengalah. Pulang dari Bogor, aku berlagak seperti patung. Panji sesekali membuka obrolan. Sementara aku seperti tidak punya tenaga buat memberi jawaban. Berpura-pura tertidur, nyatanya membuatku benar-benar tidur.Paginya aku bangun lebih awal. Memandang wajah lelapnya selalu bikin senang. Panji punya wajah tegas, tapi setiap tidur, dia seperti bayi saja. Galaknya hilang, jailnya hilang, tersisa wajah polos dan lucunya.Segumpal rasa kesal kembali menumpuk dalam dada saat ingat perihal semalam. Memutus kontak mata, aku gegas turun ranjang.Sesaat aku
MAYAPanji menjadi satu dari sekian orang yang aku kira akan masuk daftar mantan pacar seorang Maya Elkarisa. Yah, itu yang tercetus pada pertemanan ke dua bulan kami-ya ampun, aku hafal banget, ya.Let me tell you, siapa yang tidak berpikir begitu kalau cara Panji memperlakukanku, terdeteksi sebagai cowok yang sedang mendekati calon mangsanya?Permainan flirting Panji terlalu menjurus pada hubungan 'pacaran' atau lebih dari sekadar 'teman'. Aku tidak pernah keberatan soal itu, aku justru enjoy. Toh, selama masih jomlo, why not? Apalagi Panji lebih ganteng dari mantan-mantanku lainnya.Ya walau, Panji bukan tipikal orang yang rajin menelepon seperti mantan-mantanku. Kami justru jarang bertukar suara, padahal saat itu aku berharap dia bisa menemaniku dengan suaranya yang berat dan terkesan dalam. Mungkin karena profesinya sebagai dokter.Kami lebih banyak menghabiskan waktu di luar. Panji menjemputku
Andai tidak ada angan-angan, bisakah menghindar dari keping-keping harapan?•••PANJIIni setahun lalu. Pertemuan kedua gue sama cewek super cantik yang sampai bikin gue si lucky bastard-jangan semena-mena bilang PK-harus mengakui kalau semesta punya cara kerja sendiri dalam mengurus pertemuan dua manusia.Gue dan Maya Elkarisa.Pada pertemuan kedua kami, gue tidak terlalu ingat bagaimana rupa cewek asing yang main masuk kamar penginapan gue empat bulan sebelumnya. Timingnya gue sedang menemani Mona--adik gue--buat cari modul pedoman kuliahnya. Gue berdiri di samping jajaran etalase novel, begitu melihat siapa yang berdiri tidak jauh dari gue, diri ini langsung terserang de javu. Seperti pernah melihat senyumnya, juga mendengar suara tegasnya saat menyeru "Hai". Yang paling gue ingat, rambut lurus berwarna hitam pek
Awal tahun 2019"Happy new year!!!"Dini hari, pukul 00:00 WITA. Di Pantai Kuta Bali. Happy new year, All.Puluhan petasan melesat, meletup di langit, berteman teriakan puluhan orang yang menghabiskan ritual pergantian tahun.Botol-botol terangkat dan berbenturan. Teriakkan kegembiraan memekak telinga. Separuh menggunakan momen berciuman sebagai pergantian tahun dan mungkin ... pelipur segala harapan. Sisanya mengabadikan momen lewat ponsel dan kamera. Terlihat mengasyikkan, membuatku ikut senang walau hanya melihat kebahagiaan orang lain.Aku mengangkat gelas wineku tinggi-tinggi dan memekik saat Andreas tiba-tiba merebutnya."Ndreee!" rengekku. Pengganggu."Udah, lo bau-bau mabuk," katanya.Astaga."Udah g
Awal tahun 2019"Happy new year!!!"Dini hari, pukul 00:00 WITA. Di Pantai Kuta Bali. Happy new year, All.Puluhan petasan melesat, meletup di langit, berteman teriakan puluhan orang yang menghabiskan ritual pergantian tahun.Botol-botol terangkat dan berbenturan. Teriakkan kegembiraan memekak telinga. Separuh menggunakan momen berciuman sebagai pergantian tahun dan mungkin ... pelipur segala harapan. Sisanya mengabadikan momen lewat ponsel dan kamera. Terlihat mengasyikkan, membuatku ikut senang walau hanya melihat kebahagiaan orang lain.Aku mengangkat gelas wineku tinggi-tinggi dan memekik saat Andreas tiba-tiba merebutnya."Ndreee!" rengekku. Pengganggu."Udah, lo bau-bau mabuk," katanya.Astaga."Udah g
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments