Di dalam kamar yang temaram, Huànyǐng terbangun oleh sebuah perasaan yang sulit dijelaskan, seolah ada sesuatu yang mengguncang ketenangan malam. Perlahan, dia membuka matanya, menyesuaikan pandangan di bawah cahaya lentera yang redup. Namun, yang terlihat hanya kesunyian kamar itu. Tidak ada siapapun selain dirinya. “Di mana Chénxī?” gumamnya lirih, seraya menyingkirkan selimut dari tubuhnya. Dengan hati-hati, ia menatap ke sekeliling kamar yang hening. “Chénxī,” panggilnya lagi, lebih lembut, takut kalau-kalau suaranya akan mengganggu pemuda itu. Namun, setelah beberapa saat, ia menyadari bahwa pemuda itu tidak ada di kamar. Langkah-langkah Huànyǐng terasa ringan di atas lantai kayu yang dingin. Saat kakinya menyentuh permukaan lantai, telinganya menangkap sesuatu. Langkah-langkah kaki yang halus namun jelas terdengar, seperti seseorang yang tengah berjalan dengan hati-hati. "Siapa itu?" gumamnya dalam hati. "Itu bukan suara dari lorong atau kamar seb
Last Updated : 2025-02-11 Read more